NovelToon NovelToon
Lelaki Dari Satu Malam

Lelaki Dari Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Keluarga
Popularitas:903
Nilai: 5
Nama Author: Keke Utami

Rinjani hanya ingin hidup tenang.
Tapi semua hancur saat ia terbangun di kamar hotel bersama pria asing. Dan beberapa jam kemudian mendapati kedua orang tuanya meninggal mendadak.

Dipaksa menikah demi melunasi utang, ia pingsan di hari pernikahan dan dinyatakan hamil. Suaminya murka, tantenya berkhianat, dan satu-satunya yang diam-diam terhubung dengannya ... adalah pria dari malam kelam itu.

Langit, pria yang tidak pernah bisa mengingat wajah perempuan di malam itu, justru makin terseret masuk ke dalam hidup Rinjani. Mereka bertemu lagi dalam keadaan tidak terduga, namun cinta perlahan tumbuh di antara luka dan rahasia.

Ketika kebenaran akhirnya terungkap, bahwa bayi dalam kandungan Rinjani adalah darah daging Langit, semuanya berubah. Tapi apakah cinta cukup untuk menyatukan dua hati yang telah hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keke Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Makan siang

Langit makan dengan lahap. Ia menoleh ke arah Rinjani yang memperhatikannya sejak tadi.

“Mau?” tawarnya. Rinjani menggeleng singkat.

“Kamu pasti belum makan siang ‘kan?”

“Udah kok, Mas.” 

Rinjani hendak bangkit menuju water dispenser. Namun belum sepenuhnya ia berdiri perutnya kembali ngilu. Ia meringis, kembali terduduk. Langit sigap mendekat, menyimpan kembali bento di meja, tangannya mengusap perut Rinjani. 

“Kenapa?” tanyanya cemas.

Rinjani menggeleng, sejak jatuh tadi pagi, rasa sakit di perutnya terhitung sudah 3 kali.

“Aku nggak tahu … tiba-tiba ngilu,” Rinjani bersandar di sofa. Membiarkan Langit mengusap perutnya tanpa ia cegah. Ia tahu ini sangat tidak pantas untuk dilihat. Namun usapan itu– membuat hatinya menghangat? Membuat perutnya membaik!

“Kamu udah periksa ke rumah sakit?” tanya Langit. Rinjani menggeleng, ia belum pernah melakukan pengecekan untuk kandungannya.

Langit menghela napas, segera merogoh sakunya dan mengeluarkan sejumlah uang dari dompet.

“Ambil ini buat periksa ke dokter.”

Rinjani menolak, “Nggak, Mas. Nggak perlu repot-repot.”

“Ambilah!”

Rinjani menggeleng, ia tidak ingin menerima uang itu. Ia bangkit setelah nyeri di perutnya belum sepenuhnya reda.

“Saya permisi dulu, Mas. Ibu pasti udah nungguin saya di selasar,” Rinjani menunduk sopan dan segera meninggalkan ruangan.

Selama elevator membawanya turun perasaannya mulai campur aduk. Ada rasa aneh yang menjalar di hatinya.

Sesampai Rinjani di selasar, tidak lama Olivia juga muncul. Mereka meninggalkan perusahaan itu. Dan masuk ke dalam mobil.

********* 

Langit terduduk di sofa, dengan segenap perasaan yang tidak bisa ia jelaskan. Ia ingat apa yang ia lakukan kepada Rinjani sebelumnya. Tindakan spontan, dan seperti ada satu tarikan yang membuatnya merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan janin itu.

“Apa bener itu anak gue?” gumamnya.

“Permisi, Bos.” Taufan tiba-tiba masuk.

“Kenapa nggak ketuk pintu dulu?” 

Wajah Taufan terlihat bingung, “Saya sudah ketuk pintunya lebih dari 5 kali.”

Langit terdiam. Ia melamun sampai tidak mendengar ketukan pintu.

“Ada apa?” tanyanya.

“Presentasi meeting sudah selesai. Semua sudah menunggu di ruangan.”

Langit bangkit, melangkah diikuti Taufan.

“Bagaimana informasi terkait Rinjani, Fan?” tanyanya saat berjalan di lorong kaca menuju ruang rapat.

“Salah satu jalan pintas adalah tes DNA terhadap janinnya, Bos. Jika positif berarti Rinjani orangnya.”

“Itu terlalu beresiko.”

“Ada satu cara lagi. Mencocokan rambut perempuan yang di jepitan dengan rambut Rinjani.”

Langit berhenti melangkah. Ia menatap Taufan. Lalu mengangguk setuju.

“Saya bisa atur ka–” Taufan terdiam saat Langit mengangkat tangan.

“Saya mau meeting dulu.”

********* 

Mobil yang membawa Rinjani dan Olivia  melaju, tidak lama kemudian berhenti di salah satu restoran, Olivia dan Rinjani segera turun. Langkah keduanya memasuki ruangan VIP mewah yang sudah ramai ibu-ibu sebaya Olivia.

 

“Datang sama siapa, Jeng?” 

“Calon mantu, ya? Calon siapa ini? Langit apa Lintang?” 

Mereka menatap Rinjani dari atas sampai bawah dengan tatapan binar takjub. 

“Bukan, dia ART baru di rumah. Udah yuk buruan!” ajak Olivia. 

Rinjani ikut duduk di antara ibu-ibu arisan sesuai perintah Olivia. Memperhatikan bagaimana orang-orang sosialita itu berinteraksi satu sama lain.

Ia teringat almarhumah Mamanya, jika masih hidup mungkin Rinjani akan sering di ajak untuk acara arisan, belanja dan ke salon. Sayangnya mereka belum sempat melakukan semua kegiatan tersebut. Saat baru kembali dari Australia, ia memilih menyapa temannya dan berpesta di salah satu Pub. Lalu … kejadian mengerikan itu terjadi begitu cepat. Semua berubah 180 derajat. Kedua orang tuanya meninggal mendadak, hartanya lenyap tak bersisa, ia dikhianati oleh Tantenya, di paksa menikah kemudian ia dibuang, dan sekarang ia sedang mengandung … anak dari pria yang bersamanya malam itu.

“Rinjani kamu kenapa?” suara Olivia dan tatapan bingung dari semua ibu-ibu membuat Rinjani tersadar. Ia mengusap air matanya yang tiba-tiba mengalir.

Olivia mendekatinya, “Kamu capek?” tanyanya.

Olivia memilih pulang lebih awal dari yang lain. Dan segera meninggalkan ruangan itu. 

“Maaf, Bu. Saya nggak bermaksud untuk–”

“Nggak apa-apa. Kamu lagi hamil. Saya tahu ini pasti melelahkan. Harus bekerja dan mengurus suami yang sedang sakit,” ujar Olivia.

Rinjani menunduk sopan. Mereka berdua terus melangkah dan berdiri di depan elevator menunggunya terbuka. Saat lift  terbuka, seorang pria dengan jas mahal serta tubuh yang tegap melangkah keluar. Rinjani mundur beberapa langkah, bukan untuk memberinya jalan, melainkan menghindari tatapannya yang tajam.

Darren … bagaimana mungkin pria itu ada di sini?

Rinjani melirik Olivia yang begitu santai.

“Tante,” sapa Darren.

“Darren … sedang apa di sini?” tanya Olivia.

Darren melirik Rinjani yang berdiri cemas, panik, wajahnya menegang karena mulai ketakutan di belakang Olivia. Ia tersenyum tipis.

“Saya ingin menjemput istri saya di sini,” ucapnya dengan suara berat, dingin dan tatapan yang tidak pernah lepas dari Rinjani.

1
Nadin Alina
Hebat sih, Rinjani. Yang semula tuan putri mau berjuang untuk hidup🙃
Nadin Alina
next bab Thor....
Nadin Alina
Ceritanya keren, semangat Thor 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!