"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Layaknya pasangan sungguhan kedua orang itu menghadiri acara pesta di sebuah mansion mewah beberapa orang di sana sudah memakai topeng sebagai dress code yang di tentukan oleh pembuat pesta
"Anda tidak mengatakan jika kita akan memakai topeng". Lily menatap seluruh orang disana dia lebih sedikit percaya diri sekarang, karena jika dia bertemu dengan Roy pun mereka tidak akan langsung saling mengenal
"Kita akan berdansa, dan bertuka pasangan saat pesta berlangsung"
"Apa bertukar pasangan?". Kali ini Lily menjadi gugup tapi sebisa mungkin wanita itu berpikir positif orang di ruangan itu sangat banyak jadi dia mungkin tidak akan berpapasan dengan Roy, Mungkin?
Alex menatap Lily suram ketika dia sedang menikmati kecantikan wanita itu mereka harus memakai topeng di saat yang bersamaan . Ck Dimas! Awas saja kau beraninya kau membuat pesta bertukar pasangan padahal aku mengenalkannya sebagai kekasih ku huh....aku harus bersabar
Lily memaki topeng di berikan oleh panitia sangat kontras dengan kult putihnya Alex masih mengagumi Lily dari balik topengnya, tangan pria itu terulur menggeggam tangan Lily dengan erat membuat wanita itu menoleh denegan aneh ke arahnya
"Apa yang anda lakukan?"
"Pura-pura menggenggam tangan kekasih palsu ku".
"Hah ...iya". Lily hanya bisa tersenyum kaku benar kata pria itu semuanya pura-pura dia merinding sekarang menoleh ke arah lain menghilangkan kegugupannya . Dia tetap tampan meski mengenakan topeng
Seorang pria mendekat pada kedua orang itu memberi sapa dengan sopan, Dimas teman baik Alex memberi salam hangat pada kedua orang itu dia memiliki sikap manis dan hangat tentu langsung menggoda Lily yang menurutnya sangat cantik karena dia sempat melihat wanita itu tanpa topeng
"Ternyata kau benar-benar datang membawa kekasih ya, ku pikir kau akan jomblo setelah di khianati kekasih mu".ujar Dimas sedikit meledek Alex namun di sini bukan hanya pria itu yang tersinggung melainkan Lily juga
Ternyata dia juga baru putus dengan kekasihnya ya? Ck... Apa dia melakukan ini karena dia sedang mengobati hatinya?. Lily menerka-nerka di dalam hatinya
"Diamlah sialan! Dan lanjutkan saja pekerjaan mu". Alex membawa Lily pergi menjauh dari temannya yang tidak tahu malu itu, rasa tidak nyaman terasa jelas dari genggaman tangan pria itu
Sampai tangannya gemetar seperti ini, sepertinya dia punya mantan yang sangat berharga ya. Lily menghela nafas entah kenapa ada rasa sesak di hati wanita itu meski dia sendiri tidak bisa menjelaskannya
"Ada apa?". Tanya Alex menyadari perubahan sikap wanita itu "Jangan pikirkan yang dia bilang, fokus saja padaku"
"Hmm baik".
Kini sepasang manusia juga sampai ke tempat itu, Roy dan Amber menjadi pasangan malam ini pria hangat itu merangkul Amber dengan sangat dekat mereka berjalan di tengah kerumunan
Pakaian Amber yang terbilang ketat dan seksi nyatanya menjadikan dia perhatian banyak orang terutama pria, semua orang langsung mengenal wanita itu sebagai Amber meski sudah mengenakan topeng
Hah... Aku tidak nyaman. Gumam Roy meski begitu dia tetap tersenyum hangat agar orang di dekatnya dapat tetap tinggal di sampingnya dengan nyaman dia harus menjaga harga diri wanita itu . Kenapa Amber sering memakai pakaian seperti ini, apa dia nyaman di lihat orang seperti ini...menyebalkan aku tidak ingin melarangnya juga
Roy bergumam dalam pikirannya dia berada di sana karena Amber sebagai sahabatnya dan paksaan Miranda, dia harus selalu ikut pesta para pengusaha untuk memperluas circle dan jaringan bisnisnya
Aku ingin pergi... . Gumam Alex melirik pada seorang yang dia kenal, mantan yang dia coba hindari sebulan ini kini berada di seorang pria yang bukan dia
"Roy ada apa? Siapa yang kau lihat?". Tanya Amber melirik arah pandangan pria itu, dia tidak mengenal kedua orang itu karena topeng "Roy..."
"Ada apa?"
"Aku memanggil mu sejak tadi, ada apa dengan mu hmm?"
"Tidak ada". Jawaban singkat itu tentunya membuat Amber merasa kesal, pria itu mungkin hangat tapi kadang kala Roy kembali bersikap dingin padanya sungguh sikap yang tidak bisa dia baca
Pesta di mulai semua orang bersiap untuk berdansa termaksud Lily dan Alex, pria itu memegang pinggang Lily dengan erat sedangkan Lily menaruh tangannya di pundak pria itu dan salah satu tangan mereka saling menggenggam
"Kenapa kau sangat gugup huh? Kau tidak pernah berdansa? Jangan membuat ku malu ya.."
"Yeee anda pikir saya tidak tahu apa-apa huh, saya pernah ikut kursus dansa seperti ini". Itu karena Roy aku tidak ingin dia malu saat mengajak ku kepesta dansa seperti ini
"Baguslah, lakukan yang terbaik Nona Lily aku ingin meliat kemampuan mu itu". Alex tertawa kecil melihat raut wajah wanita itu, sadar jika Lily bukan tipe wanita yang sering dekat dengan banyak pria . Dia lucu
Saat dansa di mulai Lily benar-benar melakukannya dengan baik membuat Alex kagum dengan kemampuan wanita itu, Lily yang berasal dari keluarga biasa yang tidak wah ternyata memiliki manner yang bagus untuk kalangan atas
Ck seperti ini saja sudah cukup, aku bingung kenapa Miranda memperdebatkan latar belakang Lily.... . Alex menatap Lily dengan dalam sebagai seorang pria yang pernah putus dari mantan yang dia cintai dia yakin tidak lama lagii Roy akan kembali membawa wanita itu dengan tekat yang besar
"Lily... Jika kau suatu saat kau merasa nyaman dengan ku, apa kau mau menjadi kekasih sungguhan ku?"
"Apa yang anda katakan, jangan main-main". Ujar Lily kesal,
hatinya masih sangat ragu dan dia tidak memiliki hubungan yang dekat dengan Alex selama ini juga pria itu banyak mengerjainya tiba-tiba pria itu menawarkan sesuatu yang di luar nalar membuat wanita itu yakin jika pria itu sedang kurang kerjaan
"Aku tidak main-main, aku benar-benar melihat mu sebagai perempuan....dan aku tidak ingin jadi teman mu, atau sekadar atasan mu". Jelas Alex membuat wanita itu semakin gerah
Hoh aku ingin bertukar pasangan, ayo pembawa acara mulai pestanya...akan lebih baik aku berhadapan dengan mantan dari pada orang seperti ini, ayo-ayo.... .Lily bergumam sambil bersumpah dalam hatinya sampai beberapa menit kemudian lonceng berbunyi
Alex memutar tubuh Lily untuk pertukaran pasangan hingga seorang pria menangkan lengan wanita itu dengan erat lalu kembal memegang pinggang Lily menjaga keseimbangan mereka
"Roy..."
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua