Elwin Jenaro Redman seorang pria yang berusia 30tahun, namun kehidupannya begitu sangat menyedihkan sekali.
Elwin dinyatakan mengidap penyakit Autisme sehingga membuat dirinya diasingkan oleh kedua orang tuanya.
Walaupun dia memiliki wajah yang begitu tampan namun karena penyakitnya itu membuat kedua orang tuanya mengurungnya terus didalam kamar, dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar itu apa lagi untuk berkumpul dengan mereka.
Dia adalah putra satu-satunya dari pasangan Danu dan Agita, akan tetapi mereka mengatakan dia adalah hanyalah beban hidup.
Namun disuatu ketika, Danu memaksa putranya untuk menikahi salah satu gadis dari sahabatnya gadis itu bernama Rissa Amanda Soraya dia berusia 25tahun memiliki wajah yang begitu cantik dan hati yang lembut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerai?
Dua bulan berlalu.
Kehidupan mereka berdua begitu sangat berubah sekali. Dimana hubungan Rissa dan Elwin semakin dekat, bisa dikatakan Elwin tidak ingin kehilangan Rissa begitu juga Rissa dia benar-benar sudah menaruh hatinya begitu dalam kepada Elwin.
Kali ini Rissa dan Elwin sering melakukan hubungan intim, mereka berdua melakukan karena sama-sama ingin.
Mereka ingin memiliki anak juga, itulah jadinya mereka selalu melakukannya. Namun mereka berharap Darius dan Danu tidak lagi mengganggu kehidupan mereka.
Karena rasanya seperti dihantui sekali dengan mereka yang selalu mengganggu.
Tiba-tiba.
Tok. Tok.
Rissa dengan cepatnya berjalan mengarah pintu, saat tiba dia pun langsung membukanya. Betapa terkejutnya Rissa saat membuka pintu.
Ternyata mereka kedatangan dua orang yang selalu mengganggu kehidupan mereka.
" Papa, Papi" ucap Rissa
" Kedatangan kami kemari ada yang ingin kami katakan kepada kalian"
" Apa lagi?"
Seketika mereka merasa terkejut dengan ucapannya Rissa yang begitu ketusnya.
" Sepertinya kamu tidak suka ya dengan kedatangan kami?" tanya Danu
" Jika Papi sudah tau seharusnya kalian sadar dengan itu, kedatangan kalian pasti ada sesuatu yang aneh"
Darius dan Danu saling bertatapan, mereka benar-benar terkejut sekali.
" Baiklah jika kamu sudah mengetahuinya, jadi Papa tidak perlu lagi basa-basi"
Rissa menarik nafasnya, kini dia harus menyiapkan apa yang akan mereka katakan lagi.
" Bagaimana? Apa kamu sudah hamil? Ini sudah dua bulan usia pernikahan kalian, itu mustahil jika kamu belum hamil"
Dan ternyata benar, mereka masih saja membahas tentang itu tetapi kali ini Rissa tidak akan diam lagi.
" Pa, jika memang belum diberi dengan Tuhan kita tidak bisa harus memaksakannya untuk cepat"
" Bisa saja kamu cepat, mungkin kalian belum melakukannya makanya kamu belum hamil-hamil"
" Mau melakukannya berapa kali pun jika memang belum dikasih kita tidak bisa apa-apa pa"
Danu merasa Rissa memang benar, biarpun mereka melakukannya terus tetapi belum tentu jadinya begitu cepat.
" Darius, yang dikatakan Rissa adalah benar tidak semestinya orang cepat hamil ada juga yang harus menunggu" ucap Danu kepada Darius
" Jangan membelanya Danu, palingan memang mereka belum melakukannya"
Danu hanya menghelakan nafasnya saja, bagaimana bisa Darius begitu keras sekali kepada putrinya.
" Kalau begitu, kamu cerai saja dengan Elwin" ucap Darius membuat Danu dan Rissa terkejut
Hal yang tidak disangka oleh mereka berdua, dengan segampang itu Darius mengatakannya.
" Papa gila?" ucap Rissa dengan nada sudah mulai marah" Kemarin Papa memaksaku untuk menikah dengan Elwin dan sekarang Papa menyuruhku untuk cerai dengan Elwin? Itu benar-benar sudah keterlaluan pa" sambung Rissa
" Perhatikan ucapanmu Rissa, bagaimana bisa kamu sudah mulai tidak sopan lagi berbicara kepada Papa"
Rissa tersenyum miring, matanya mulai berkaca-kaca dia benar-benar tidak bisa menahannya lagi saat ini.
" Untuk apa aku harus sopan dengan Papa ha?" ucap Rissa membuat Darius semakin kesal" Sedangkan Papa seenaknya mengatur hidupku, disaat aku sudah menerima pernikahan ini lalu Papa menyuruhku untuk bercerai? Yang benar saja pa, pernikahan bukan sekedar permaian yang seenaknya Papa merintahnya" sambung Rissa
Darius mengepalkan tangannya dia begitu sangat kesal sekali dengan Rissa. Dimana Rissa semakin membantah apapun yang dikatakan oleh Darius.
" Kamu tidak hamil-hamil untuk apa masih bersama dia?"
" Walaupun aku tidak hamil, aku masih tetap ingin bersama Elwin pa"
" Tidak, Papa akan mengurus surat ceraimu"
Rissa menarik nafasnya rasanya begitu sangat muak sekali dengan sifat Darius.
" Darius, kamu jangan begitu kelewatan yang dikatakan Rissa adalah benar pernikahan bukan sekedar permainan"
" Diam Danu, biarkan aku yang mengurus semuanya"
Danu pun terdiam saat mendengar perintahnya Darius.
" Pa, jika Papa membenciku tidak apa-apa tapi juga Papa membawa Elwin yang tidak tau apa-apa pa" teriak Rissa
Plak!
Satu tamparan melayang kewajahnya Rissa, Danu yang disampingnya begitu sangat terkejut sekali bagaimana bisa Darius menampar wajah putrinya sendiri?
Elwin yang baru saja keluar dari kamar mandi, kini dia terkejut saat mendengar suara tamparan. Dia pun langsung melangkahkan kakinya menuju Rissa yang sedang berdiri didepan pintu.
" R-rissa kamu tidak apa-apa?" tanya Elwin namun dia melihat air mata Rissa mengalir
Elwin langsung menoleh kearah Darius, dia begitu sangat marah sekali.
" Apa yang sudah kalian lakukan kepada Rissa?" teriak Elwin
" Elwin, bukan Papi yang melakukan tetapi Papanya sendiri"
Elwin langsung menatap Darius, tatapannya begitu sangat tajam sekali sehingga membuat Darius semakin marah.
" Jangan menatapku seperti itu Elwin" ucap Darius dengan nada marahnya
Rissa memegangi lengannya Elwin agar dia tidak lepas kendali, karena lawannya saat ini adalah Darius.
" K-kamu bukan manusia" teriak Elwin membuat Danu dan Rissa terkejut" M-mengapa k-kamu selalu menyakiti Rissa ha? S-sampai kapanpun a-aku tidak akan memberikan anakku j-jika memang Rissa hamil" sambung Elwin
Elwin yang sudah mulai lepas kendali kini dia tidak bisa menahannya lagi, dimana air matanya mulai mengalir karena dia berusaha untuk membela Rissa.
" Elwin, ayo tenangkan dirimu okey jangan sampai lepas kendali" ucap Rissa membujuk Elwin
Danu yang merasa aneh saat melihat Rissa dan Elwin, ada rasa kasian yang dia rasakan karena Darius begitu keras sekali kepada mereka.
" Sudahlah Darius, kita pergi saja jangan mengganggu mereka lagi" ucap Danu kepada Darius
" Tidak Danu, mereka harus bercerai karena tidak bisa memberikan keturunan untukmu"
" Ayolah Darius, jangan serius itu aku tau kau hanya ingin menyiksa Rissa karena atas kematian Marina bukan?"
Darius langsung terdiam saat mendengar ucapannya Danu, tidak ada salahnya yang dikatakan oleh Danu.
Itu memang sangat benar sekali, sehingga membuatnya benar-benar ingin menyiksa Rissa agar dia terasa puas.
" S-sekarang kalian pergi dari sini, d-dan jangan mengganggu kehidupan k-kami, a-apapun yang k-kamu katakan a-aku tidak akan menurutinya" teriak Elwin
Itu membuat Darius semakin kesal, dimana dia ingin memukul Elwin namun dengan cepatnya Rissa memutar Elwin sehingga dirinya yang menjadi sasaran.
Bugk!
" Rissa" teriak Elwin dan Danu
Darius terkejut saat dia memukul wajahnya Rissa dibagian hidungnya, dimana darah mulai mengalir sehingga membuat Elwin menjadi sangat panik sekali.
" D-darah, d-darah" ucap Elwin sambil mengusap darah yang mengalir di hidungnya Rissa" P-papi darah" teriak Elwin
Darius hanya terdiam saja dia tidak tau bahwa Rissa melindungi Elwin, dimana Danu mendekat kearah mereka berdua dengan cepatnya Danu memberikan sapu tangannya untuk mengusap hidungnya Rissa.
" Kau benar-benar gila Darius, lihatlah apa yang sudah kau lakukan kepada putrimu" ucap Danu
Darius menatap kearah Rissa yang sedang ditangani oleh Elwin dan Danu.
" Jika kedua putramu tau maka mereka akan marah besar Darius"