Bintang, harus pasrah saat dipaksa menggantikan adiknya, yaitu Azkia. Untuk menikah dengan seorang pria yang mempunyai kepribadian langka.
"Kenapa kamu mengorbankan Kakak? Dia kan di Jodohkannya dengan kamu, bukan aku."
"Aku tidak sudi, menikah dengan Pria yang Alergi pada wanita. Gimana mau bahagia," jawab Azkia dengan ketus.
Emillio Ferdinand, pria yang mempunyai kepribadian langka, harus menerima jika dia di jodohkan orang tuanya dengan Azkia. Dan apakah reaksi Emil, saat mengetahui jika pengantinnya di ganti?
Apakah rumah tangga Bintang dan Emil, akan bertahan? Dengan keadaan Emil yang Alergi jika di sentuh wanita. Atau, mampukah Bintang menyembuhkan penyakit Emil?
Simak yuk kisahnya hanya di Novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 Anak
Happy Reading.....
''Maaf Ma, Pa. Bukan Bintang lancang. Hanya saja, apa Emil bisa melakukan hal itu? Sedangkan Mama dan Papa tau sendiri, jika Emil alergi wanita? Di sentuh aja sudah bengek?'' protes Bintang sambil menatap ke arah Emil.
Mendengar jawaban Bintang, Emil benar-benar tidak terima. Dia seperti terhina dengan ucapan istrinya itu. Kemudian, Emil menatap Bintang dengan tatapan yang begitu tajam.
''Heh, kembaran kaleng rombeng. Denger ya! Kamu lupa, hah! Aku beberapa kali menyentuh mu, tapi aku tidak merasakan sesak? Artinya, aku bisa melakukan itu padamu.'' tegas Emil dengan marah.
Bintang tersenyum miring mendengar ucapan Emil.
''Yakin bisa?'' tantang Bintang.
''Kita lihat saja nanti, akan ku buat kamu lemas tak berdaya.'' jawab Emil dengan ketus.
Mereka tidak sadar jika di hadapannya ada Mama Ria dan Papa Ezra yang sedang menatap mereka dengan senyuman. Mereka benar-benar terhibur dengan perdebatan suami istri tersebut.
'Semenjak Bintang hadir di dalam hidup kamu. Mama yakin, dialah orang yang Allah takdir kan untukmu, Nak.' batin Mama Ria sambil menatap ke arah Emil dengan tatapan sendu.
Dia dan Suaminya, sengaja menyiapkan tiket honeymoon untuk Bintang dan Emil. Sebab Mama Ria mau, Emil cepat sembuh dari rasa trauma nya. Dan dia juga sudah tidak sabar, ingin segera menilang cucu dari Emil.
Mama Ria sangat yakin, jika Emil sudah bisa menghamili Bintang. Maka penyakit Alerginya itu akan sembuh.
''Sudah, sudah. kalian ini malah bertengkar? Sebaiknya sekarang kalian istirahat. Biar besok fresh saat bepergian,'' ujar Mama Ria sambil mengusap pundak Bintang. ''Dan sayang, Mama mohon banget sama kamu. Tolong bantu Emil buat sembuh ya! Lakukanlah selayaknya istri. Coba kamu pancing hasraat Emil, agar dia bisa menyentuh mu.'' Mama Ria berbisik di telinga Bintang. membuat wanita itu seketika merona malu.
Bintang meneguk ludahnya dengan kasar, saat Mama Ria mengatakan jika dia harus menggoda Emil. Tiba-tiba saja pikiran Bintang melalang buana. Dia berkhayal, jika dia sedang mengenakan lengrie sambil menari nari di depan Emil.
Seketika Bintang menggeleng dengan tubuh bergidik. Dia tak bisa bayangkan, jika dia harus melakukan itu pada Emil. belum selesai pikiran nya, khayalan baru pun muncul. Dimana Bintang dan Emil tengah memadu kasih, tapi di puncak gairah, tiba-tiba batang pohon Emil meleyot tak bisa berdiri dan emil terbengek-bengek.
''Tidaaakkkk ....!'' teriak Bintang sambil menggeplak kepalanya beberapa kali.
Mama Ria, Papa Ezra serta Emil menatap Bintang dengan bingung saat melihat wanita itu berteriak sambil menggelengkan kepalanya.
''Sayang, kamu kenapa?'' taya Mama Ria dengan dahi mengkerut.
Bintang tersadar, dia langsung menutup mulutnya dan menatap ketiga orang yang berada di hadapannya, yang sedang menatap dirinya dengan bingung.
'Mampus lo Tang, ngapain lo teriak sih? Bikin malu aja. Lagian, ini otak kenapa malah healing sih? Mana healingnya gak enak banget lagi?' gerutu Bintang pada diri sendiri.
''Nggak apa-apa kok Ma. Itu, tadi aku ... itu, anu ...'' Bintang tak bisa menjawab pertanyaan Mama Ria.
Bintang merutuki dirinya sendiri. Kenapa bisa dia berkhayal hal yang menggilakan seperti itu. Sementara Emil menatap Bintang dengan tatapan menyipit. Setelah itu Mama Ria dan Papa Ezra pamit masuk kedalam kamar.
Bintang pun berjalan masuk kedalam kamar, dan Emil yang melihat itu mengikuti langkah Istrinya. Dan sesampainya di kamar, Emil langsung memberondong Bintang dengan pertanyaan.
''Hey, kembaran kaleng sawah. Kamu mikirin apa tadi, hah? Jangan bilang kalau otakmu itu kotor?'' tanya Emil dengan tatapan menyelidik.
''Apa kamu bilang! Kembaran kaleng sawah? Heh, es batang loyo. dengar ya! Namaku Bintang, bukan kaleng sawah.'' kesal Bintang dengan wajah cemberut.
''Kau kan, cewek rantang. Dan cocoknya, kau itu jadi kawan nya kaleng sawah buat ngusir burung.'' cetus Emil dengan cuek.
''Terserah.''
Bintang enggan menanggapi candaan Emil, dia sedang tidak mood akibat khayalan yang gila tadi. Kemudian Bintang duduk di sofa dan membaca novelnya. Emil yang melihat itu segera duduk di hadapan Bintang dan menatap istri cantiknya itu.
"Apa kau sudah siap besok?'' tanya Emil pada Bintang.
Wanita itu mengangkat satu alisnya sambil menatap Emil, kemudian kembali fokus pada Novelnya. ''Harusnya, aku yang bertanya begitu. Apa kau sudah siap? Disini 'kan yang tidak bisa menyentuh itu kamu?
Apa kamu sudah siap, memberikan Mama dan Papa cucu? Aku gak yakin kamu bisa menanam benihmu?'' ujar Bintang dengan nada ragu.
Emil yang mendengar itu berjalan ke arah Bintang, lalu mengungkung tubuh wanita itu dan menatap kedua mata Bintang dengan tatapan yang dalam.
Bintang tentu saja sangat kaget saat melihat Emil melakukan itu. ''Aku pasti bisa melakukannya. Bahkan, akan ku buat kau mengandung 10 anak.'' tegas Emil. Setelah itu dia melangkah ke arah ranjang.
''Apa! 10 anak? Heh, es batang. Lo pikir gue ayam?'' kesal Bintang sambil menatap Emil dengan tajam.
Bersambung.......
aku ajah lihat baju gitu ingin tak bakal menggelikan 😅😅
apa enak nya sihh ikut mertua aku sajahhh jadi bintang ogahhh sumpekkk 😂😂😂😂🤣🤣🤣,,
sulit gerak nafas tinggal seperempat 😀
jarang ada wanita menerima apalagi tanpa cinta
biasanya wanita akan lebih egois apalagi tanpa cinta
bener gak Thor 🤭
pernah kehilangan seorang ayah diwaktu masih SMK tapi tetap sakit meskipun hanya 1 tahun sekali
kurang kasih sayang seorang ayah tau² pergi merasa gak percaya gitu 🤧