NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Pak Satria hanya terdiam, seolah sedang bergulat dengan pikirannya sendiri. "Lalu ... jika Lyra sudah menjadi bagian dari keluarga mereka, tidak mungkin mereka hanya diam dan membiarkan perusahaan papa bangkrut."

"Mama akan mengatur pertemuan sore ini," ucap Bu Sintia lagi kemudian meraih ponselnya.

"Ma, apa itu tidak terlalu cepat?"

"Lebih cepat lebih baik, Pa. Serahkan semua pada mama." Bu Sintia menarik sudut bibirnya ke atas, seolah mengatakan untuk tidak perlu khawatir.

Pak Satria akhirnya berpamitan dan segera berangkat ke kantor.

"Ma, apa papa akan menyetujui hal ini?" tanya Safira sambil mengaduk tehnya.

"Tentu saja, Sayang. Cepat atau lambat papa akan menyetujuinya," balas Bu Sintia lalu memakan roti di tangannya.

*

*

*

Ting! Ting!

Ponsel Lyra kembali berdering, "Hhh, ini pasti dari mereka," dengusnya kemudian perlahan meraih ponsel di sebelahnya.

Sena : Hei! Terjadi sesuatu? Kenapa kau tidak masuk kantor?

Juan : Lyra, kau baik-baik saja? Kenapa tidak mengabari kami kalau kau tidak masuk hari ini?

Lyra mengabaikan pesan yang masuk, dirinya terlalu malas bahkan untuk membalas pesan. Seluruh tubuhnya terasa berat, bahkan untuk menelan ludah pun sulit rasanya.

Tanpa disadari, langit yang tadinya biru kini diselimuti oleh warna jingga yang sedikit kemerahan. Matahari perlahan turun ke ufuk barat, menyembunyikan dirinya dibalik pegunungan.

Tok! Tok! Tok!

"Lyra? Ini papa," ucap seseorang di balik pintu kayu.

Lyra menghela napas, "Hah ... aku tidak bisa terus seperti ini. Safira dan mama pasti sedang menikmati penderitaanku," gumam wanita itu lalu bangkit dari ranjangnya.

Langkahnya masih terasa berat ketika berjalan menuju pintu kamar. Tangannya terulur menarik daun pintu hingga terbuka lebar. "Iya, Pa?"

"Ayo turun, kita kedatangan tamu istimewa," ucap Pak Satria, bibirnya melengkung ke atas kemudian turun ke lantai satu.

"Tamu? Siapa? Orang tua Dion?" pikir Lyra dengan salah satu alis terangkat. Tanpa pikir panjang wanita itu segera bersiap-siap.

"Hhh ... lihat mata sembap ini, semoga saja masih bisa di tutupi dengan make up," ucapnya seraya menatap refleksi dirinya di cermin.

*

*

*

"Lyra ... kemarilah sayang. Ada yang ingin Mama kenalkan padamu," kata Bu Sintia ketika melihat Lyra menuruni tangga.

Lyra menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa mereka?" batinnya ketika melihat tiga orang yang terlihat asing sedang asik bercengkerama di ruang tamunya.

"Selamat sore," sapa Lyra seraya sedikit menundukkan tubuhnya kemudian duduk di samping seorang pria yang diyakini adalah anak dari pasangan suami istri itu.

"Dia sangat cantik! Sangat cocok dengan Adrianku. Seharusnya sudah dari lama kau mengenalkannya padaku," ucap seorang wanita setengah baya menyiku lengan Bu Sintia sambil tertawa.

"Olivia, kau berlebihan. Semua putriku cantik!" balas Bu sintia sedikit terkekeh, lalu menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Apa?! Apa ini perjodohan?!" batin Lyra, refleks wanita itu berdiri. Ia menatap setiap orang di sana dengan dahi yang berkerut, namun Pak Satria mengisyaratkan padanya untuk segera duduk dan tidak bertingkah aneh.

Kedua keluarga itu bercengkerama hingga waktu makan malam tiba. Makanan telah tersedia di meja, memenuhi ruang makan dengan aroma yang menggugah selera.

Mereka menyantap makan malam itu dengan lahap, terkecuali Lyra. Pikirannya masih kacau, akibat masalah Safira dan Dion. Kini ia harus di hadapkan lagi dengan perjodohan yang mendadak.

Seusai makan malam, Lyra berjalan seorang diri di taman kecil di halaman rumahnya. Wanita itu menatap langit malam yang bertabur bintang hingga terhanyut dalam lamunannya.

"Kau tampak tidak menginginkan perjodohan ini," celetuk seorang pria yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya.

Lyra terperanjat, lalu menoleh cepat ke arah suara iru berasal. "A–apa yang kau lakukan di sini?"

"Orang tuamu dan orang tuaku menyuruhku untuk menyusulmu. Kurasa mereka sangat mengharapkan perjodohan ini berhasil." ucapnya seraya memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana.

Lyra mendengus pelan, kemudian menatap pria itu sinis. "Kau ... apa kau tidak merasa risih? Seharusnya kau yang menentukan sendiri pendamping hidupmu."

Adrian mendekati Lyra perlahan, jarak mereka kini sangat dekat seolah dapat mendengar suara hembusan napas masing-masing. Pria itu perlahan mencondongkan tubuhnya ke arah Lyra, hingga bibirnya sejajar dengan telinga wanita itu. "Aku kemari untuk menawarkan solusi yang bisa menguntungkan kita berdua," bisiknya lalu kembali menegakkan tubuhnya.

Lyra mengerjap, "Sebuah tawaran?" batinnya, salah satu alisnya terangkat.

"Mari setujui perjodohan ini dan bercerai setelah dua tahun," ucap Adrian datar, matanya tidak berkedip sama sekali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!