NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:653
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Aluna berjalan dengan cepat menuju ke kelasnya, dia sangat ingin menghindari Arga, dia tidak mau berinteraksi dengan lelaki itu dulu, karna memang semenyakitkan itu yang dia rasakan, karna dia juga sangat mencintai Arga.

Della dan juga Tari melihat Aluna yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja, mereka langsung menghampiri ke meja Aluna.

"Luna, apa kamu baik-baik saja?"Tanya Tari kepada Aluna.

"Hmmm."Gumam Aluna.

"Lo mau cerita?"Tanya Della. Dia sangat paham bagaimana sikap Aluna, dia selalu menampilkan keceriaan di hidupnya walaupun tidak seceria itu aslinya.

Aluna menggeleng. Memang dia tidak ingin bercerita apapun, ya memang karna dia juga bingung yang mana yang harus dia ceritakan kepada sahabatnya.

"Luna."Panggil Tari lagi.

Aluna menatap Tari sahabatnya, Tatapan mata Aluna menyiratkan jika dia baik-baik saja dan tidak ada masalah yang perlu sahabatnya khawatirkan.

"Apa bener laki-laki yang kemarin calon suami lo?"Tanya Tari dengan hati-hati, dia tidak ingin menyinggung perasaan Aluna, dia bertanya karna selama ini tidak pernah melihat Aluna dekat dengan lelaki manapun.

Aluna mengangguk pasrah, karna memang itu kenyataannya, dan tidak akan pernah bisa di hindari.

"Lo yakin, apa ada yang lo sembunyiin dari kita?"Tanya Della.

"Tidak ada."Jawab Aluna, "Lo berdua harus jadi pendamping gue ya di nikahan gue nanti."Lanjut Aluna kepada dua sahabatnya. Dan perkataan itu terdengar oleh Arga yang memang baru tiba di kelas.

"Kita pasti dampingin lo kok."Ucap Della sambil memeluk Aluna.

"Kapan lo nikah? Apa akan secepatnya?"tanya Tari.

Aluna mengangguk, "Gue akan menikah dua minggu lagi."Ucap Aluna kepada kedua sahabatnya.

"WHAT???" Ucap Tari dengan sangat keras.

"Biasa aja dong, gue gak budek, lagian kenapa si."Ucap Aluna kesal kepada sahabatnya itu.

"Lo yakin secepat itu, sebenarnya lo kenal di mana sama om-om itu lo gak lagi bunting anak dia kan?"Tanya Tari.

"Enak aja lo."Ucap Aluna menatap tajam temannya.

"Ya abisnya lo nikah sat set amat."Ucap Della.

"Gue sebenarnya udah kenal lama sama dia, cuman ya kita gak ada hubungan apa-apa. lagian kalo udah nyaman ngapain lama-lama pacaran kan."Alasan Aluna.

"Iya juga si, lo bener."Ucap Tari. "Eh itu yang satunya siapa, gak kalah ganteng itu."Lanjut Tari, laki-laki yang dia maksud adalah Reza.

"Oh itu kak Eza, asisten sekaligus sepupunya Haris."Ucap Aluna.

"Gila. asistennya aja seganteng itu."Ucap Tari.

Dosen pun masuk membuyarkan per ghibahan mereka bertiga, dan mereka fokus kepada mata kuliah yang hari ini mereka pelajari.

**

Reza berjalan masuk ke dalam ruangan Haris, dia membawa beberapa lembar kertas di tangannya.

Tok Tok Tok.

Reza membuka pintu ruangan Haris setelah dia mengetuknya.

"Ini identitas lelaki yang sering dekat dengan Aluna, dan menurut informasi yang gue dapet lelaki ini memang sudah lama menyukai Aluna."Ucap Reza sambil menyerahkan kertas yang dia bawa.

"Arga."Gumam Haris saat membaca nama lelaki yang baru saja dia mintai informasinya kepada Reza.

"Hmmm, Dia lelaki yang selama ini mencintai Aluna, tapi mereka memang tidak pernah berpacaran."Ucap Reza.

Haris mengangguk mendengar penjelasan dari Reza.

"Baiklah, silahkan keluar, dan urus urusan yang lainnya."Ucap Haris.

"Pesta pernikahan Lo udah gue urus, di hotel CIO'GRUPS, Gue juga udah memesan gaun sama jas buat lo sama Aluna, nanti tiga hari lagi kalian harus mencobanya."Ucap Reza.

"Oke."Jawab Haris.

"Undangan udah gue cetak, tinggal di sebarin aja."Ucap Reza lagi.

Haris mengangguk, asisten sekaligus sepupunya itu memang selalu bisa di andalkan dalam hal apapun.

"Oke nanti bonus lo gue transfer."Ucap Haris.

"Oke."Jawab Reza mengangguk, lalu dia pergi meninggalkan ruangan Haris.

**

Nyonya Ghania sangat antusias mendengar Haris akan segera menikah, dia kini sedang berkumpul dengan teman-teman sosialitanya di salah satu mall besar di kotanya, dia membahas pernikahan anaknya yang akan segera di selenggarakan.

"Wahhh, perempuan mana ni yang akan beruntung bisa memiliki anak jeng Ghania."Ucap jeng Rosa.

"Halah pasti perempuan murahan palingan menikah juga karna sudah hamil duluan, secara kan ya masa iya tiba-tiba mau menikah, kan kita tau anaknya jeng Ghania gak punya kekasih."Ucap jeng Ayu. Dia masih sakit hati karna anaknya di tolak oleh Haris saat dirinya mau menjodohkan anaknya.

"Heh jeng, jangan asal bicara dong, anak saya itu tipe laki-laki yang sangat pemilih dan hati-hati, buktinya dia tidak tertarik tuh sama anak situ."Ucap nyonya Ghania tidak kalah pedes menjawab ucapan jeng Ayu.

"Anak situnya aja yang gak normal, masa anak secantik anak saya tidak mau."Ucap jeng Ayu masih tidak terima.

"cantik menurut situ, belum tentu cantik menurut anak saya, lagian ya anak situ makeupnya terlalu menor, jadi anak saya takut duluan."Ucap Nyonya Ghania.

"Heh, situ jangan menghina anak saya ya."Ucap jeng Ayu tidak terima.

"heh, sudah-sudah kenapa kalian selalu saja bertengkar."Ucap jeng Rosa berusaha memisahkan.

"iya sudah, kenapa kalian terus saja bertengkar sekarang."ucap jeng Rere yang juga berusaha melerai perdebatan antara jeng Ayu dan juga jeng Ghania.

"Dia yang selalu mulai duluan, kenapa apa situ gak terima anak situ di tolak sama anak saya."Ucap nyonya Ghania.

"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar lagi, anggap saja anak kalian tidak berjodoh."Ucap jeng Rosa, semenjak perjodohan Haris dan anaknya jeng Ayu di lakukan dan gagal jeng Ayu dan juga jeng Ghania selalu saja berselisih paham, padahal mereka awalnya sangat dekat dan akrab.

"Sudahlah saya mau pulang saja."Ucap nyonya Ghania sambil bangun dari duduknya dan menyambar tasnya.

"Eh jeng mau kemana?"Tanya jeng Rosa. "Jangan ngambek gitu dong."Lanjutnya mencegah nyonya Ghania yang akan pergi.

"Saya udah gak mood disini, udah lain kali kita kumpul lagi, lagian saya mau ke salon dulu."Ucap nyonya Ghania.

Nyonya Ghania melenggang pergi dari restoran yang ada di mall itu, dia pergi ke lantai tiga mall untuk mendatangi salon langganannya, sepertinya dia butuh ketenangan.

"Huhh, andai Haris sudah menikah, aku pasti akan ada temannya kalo nyalon."Gumam nyonya Ghania.

**

Sedangkan Aluna setelah pulang kuliah dia mengendarai motornya menuju ke kediaman bang Andri dan juga mba Letta dia ingin memberitahu tentang kabar pernikahannya, bagaimanapun bang Andri dan mba Letta sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.

"Bang."Ucap Aluna saat tiba di bengkel bang Andri.

"Loh, ada apa dek, apa motormu rusak lagi?"tanya bang Andri.

"Engga bang, aku kesini mau ketemu abang sama mba Letta aja."Ucap Aluna sambil duduk di kursi pelastik di samping bang Andri.

"Oh, kirain ada apa dek, yaudah masuk sana mbakmu ada di dalam."Ucap bang Andri.

"oke bang."Ucap Aluna, dia melangkah masuk ke dalam ruko tempat bang Andri membuka bengkel.

"Mbaaa."Teriak Aluna.

"Ya tuhan dek, dek kenapa kamu teriak-teriak seperti itu."Ucap mba Letta yang kaget dengan teriakan Aluna, dirinya sedang asik nonton tv.

"Nonton apa si mba, asik banget kayanya."Ucap Aluna sambil menyalami mba Letta dan duduk di sampingnya.

"Ini loh dek, mba lagi nonton sinetron indosiar."Ucap mba Letta.

"Astaga mba, apa gak ada tontonan lain."Ucap Aluna menatap malas.

"Sudah lah dek, kamu kalo mau makan ambil saja sana di dapur."Ucap mba Letta.

"Engga ah, aku masih kenyang mba."Ucap Aluna, dia merebahkan tubuhnya di kasur mba Letta. yang mana mba Letta juga ada di sampingnya.

Mba Letta melihat Aluna yang sepertinya sedang banyak pikiran.

"Ada apa dek?"tanya mba Letta.

"Apanya yang ada apa mba?"tanya balik Aluna.

"Kamu sebenarnya kenapa, sepertinya kamu lagi banyak pikiran."Ucap mba Letta.

"Namanya orang hidup mba, sudah pasti banyak pikiran."Ucap Aluna.

Mbak Letta tidak bertanya lagi, dia hanya menatap Aluna dalam diam.

"Oh ya mba, yona mau menikah."Ucap Aluna tiba-tiba, hal itu membuat mbak Letta sangat kaget mendengarnya, pasalnya dia tidak pernah mendengar Aluna dekat dengan lelaki manapun.

"Hah, sama siapa dek, kenapa dadakan sekali?"Tanya mbak Letta kaget.

"Sama pacar aku lah mba,"Jawab Aluna berbohong. "Iya mba, dia ngajak nikah terus, katanya gak mau pacaran lama-lama, dan aku juga berpikir iya juga dari pada terus pacaran tanpa kejelasan."Lanjut Aluna.

"Kamu yakin dek?"tanya mbak Letta.

Aluna mengangguk. "Dua minggu lagi acaranya, nanti aku akan kasih undangannya buat mbak sama abang."Ucap Aluna, dia bangun dari tidurannya.

"Dek, abang sama mbak cuman bisa mendoakan yang terbaik buat kamu."Ucap mbak Letta.

"Iya mbak, terimakasih ya, selama ini abang sama mbak udah sangat baik sama aku."Ucap Aluna.

"Kamu adik mbak sama abang."Ucap mbak Letta sambil memeluk Aluna dengan penuh kasih sayang "Gak terasa ya, kamu udah mau nikah dan nanti jadi seorang istri."Lanjut mbak Letta.

"Iya ya mba, waktu sangat cepat berjalan."Ucap Aluna sambil membalas pelukan mbak Letta.

Aluna main hingga sore hari di tempat mbak Letta, dan menjelang maghrib dia baru pulang ke rumahnya, terkadang jika sudah di tempat mbak Letta dan bang andri membuat Aluna lupa waktu untuk pulang, dia sangat merasa nyaman berada di sana.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!