NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan menyukaimu?

"Peringatan!! Jika Anda memberitahu tentang sistem dan target, Anda akan mengacaukan dunia ini!"

Hal-hal tidak masuk akal tentang sistem, hanya dia yang tahu dan tentu saja mustahil ia beritahu pada Rahan. Tapi Mara menemui jalan buntu! Ia tidak tahu harus berkata apa menghadapi mata menakutkan Rahan saat ini!

Merasa panik dengan nilai target yang menurun, Mara kebingungan. "Tu-tunggu! Apa yang kamu bicarakan? Aku berbicara sendiri tentang game yang kumainkan di ponsel!"

Bahunya sakit karena tangan Rahan yang meremas kuat. Melihatnya matanya menatap seolah ingin menembus pikirannya, Mara mencoba tenang dan menambahkan. "Hal tidak masuk akal apa yang kamu pikirkan tentang ucapanku? Aku hanya bergumam sendiri."

"Lalu untuk apa kau mencariku sampai berlari ke sini?"

Sikapnya di rumah sakit terakhir kali agak melunak. Ia pikir Rahan sudah luluh padanya meskipun sedikit. Namun, melihat tatapannya, ia menjadi begitu dingin kembali seperti saat pertama kali bertemu.

"Tentu saja, untuk—" Tiba-tiba Mara membisu dan tidak tahu alasan apa yang diberikan. Dia menggigit bibir dan berkata dengan wajah memerah. "Itu ... karena aku merindukanmu."

"Omong kosong." Rahan melepaskan cengkeramannya di bahunya dan berjalan mendekat ke pagar rooftop.

Mara mengerucutkan bibir karena nilainya turun 8! Kenapa sangat mudah turun daripada naik? Ia yang awalnya merasa optimis, menjadi pesimis dalam sekejap. Sepertinya akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai angka 100.

Mara mengikuti Rahan dan ikut terdiam di sampingnya menatap hamparan langit yang cerah.

"Apa kamu tidak sedih soal Ayahmu?" Mara akhirnya memberanikan diri bertanya tentang ini.

Rahan tidak menjawab ataupun menoleh. Mara melihat profilnya dari samping, ia merasa bahwa melihat Rahan disampingnya lebih menyenangkan daripada pemandangan di depannya. Wajahnya selalu suram, apa mungkin karena terpapar sinar matahari, kesuraman itu hilang.

Jika seandainya dia bertemu orang seperti Rahan di dunia nyatanya tanpa mengetahui apapun tentangnya, pasti dia sendiri pun akan menganggap anak ini aneh, selalu suram, dingin, dan agak tidak normal.

Tapi, melihatnya seperti sekarang, dia tidak berbeda dengan anak remaja normal lainnya. Hanya mungkin pengalaman hidupnya sejak ia tumbuh berbeda dengan anak-anak lain sehingga kepribadiannya terbentuk seperti sekarang.

Poni di dahinya yang selalu menutupi matanya, terbawa angin sehingga dahinya terlihat. Mata itu menatap dengan setengah terbuka seolah mengantuk, hidungnya mancung dengan bibir terkatup.

"Kau akan melubangiku jika terus menatapku."

Mara tersentak mendengar suara rendahnya tiba-tiba. Sedari tadi Rahan fokus menatap pemandangan di depan, mengapa tahu bahwa ia menatapnya?

Meskipun ia sedikit malu, tapi ia tidak mengalihkan pandangan darinya dan tersenyum dengan nada menggoda. "Kamu ternyata sangat tampan."

Rahan kemudian menatapnya. Mara merasa pipinya memanas dan langsung mengalihkan pandangan.

"Setelah dengan tidak tahu malu mengejarku dan bilang berkali-kali bahwa kamu menyukaiku, apa kamu baru sadar bahwa aku tampan?"

Mata Mara melebar terkejut. Sepertinya orang ini sedikit narsis? Tapi ia tidak menyangkalnya.

Rahan berbalik menatap Mara sepenuhnya dan maju satu langkah mendekat. Bertanya dengan mendominasi. "Jika sejak awal kamu belum sadar, apa yang membuatmu menyukaiku?"

Mara menatap wajahnya yang mendekat dan merasa dia akan tamat jika salah menjawab pertanyaan ini.

"Apa menyukai seseorang perlu alasan?" Mara menjawab pertanyaan Rahan dengan pertanyaan.

"Bagaimana menurutmu?" Rahan mengangkat sebelah alis.

Mara tidak ingin kalah dengan rasa intimidasinya dan lebih berani mendekatkan wajah seolah menantang.

"Jika aku menyukai karena kamu tampan, maka saat ketampananmu hilang, aku tidak akan menyukaimu lagi. Atau jika aku menyukaimu karena alasan lain, maka saat alasan itu sudah tidak ada padamu, aku tidak perlu menyukaimu lagi. Apa kamu mengerti mengapa aku menyukaimu tanpa alasan?"

Rahan langsung terdiam tak berkutik tanpa mengalihkan pandangan darinya.

Saat Mara berpikir sampai kapan dia harus berhadapan dekat dengan wajah Rahan dalam keheningan dengan hanya siulan angin, suara sistem membuat matanya terbelalak senang.

"Bip—Nilai target: 32."

Mara tersenyum cerah tiba-tiba membuat pupil mata Rahan bergetar melihat dua mata bulat itu berbinar dari dekat. Tidak sampai di sana, saat dia lengah, ia merasakan benda lembab lembut menyentuh pipinya. Seluruh tubuhnya langsung menegang kaku.

"Bagaimana agar aku bisa membuatmu menyukaiku?" tanya Mara dengan suasana hati yang baik.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkari pinggangnya membuat seluruh tubuhnya tertarik dan menempel pada pelukan orang yang menariknya. Mata Mara membulat kaget sembari mendongak melihat ekspresi Rahan mengeras kaku, namun tidak ada kemarahan di sana.

"Jangan melakukan itu sembarangan," desisnya memperingati.

"...apa?"

"Apa kamu selalu mencium orang sembarangan?"

Mara berkedip dan langsung menggeleng kuat dengan wajah memerah malu "Tidak! Tidak! Aku tidak pernah mencium siapapun ... selain kamu."

Rahan terdiam. Lalu bertanya dengan nada yang lebih rendah. "Bahkan orang yang pernah kamu sukai sebelumnya?"

Mara mengangguk. "Tentu saja!"

Melihatnya terdiam kemudian tanpa bertanya lagi, Mara merasakan tangan di pinggangnya mencengkeram lembut.

Entah sudah berapa detik berlalu dengan posisi pelukan seperti itu dalam keheningan, Mara bertanya hati-hati. "Sampai kapan kamu akan memelukku?"

Rahan seolah baru tersadar dalam kenyamanan itu. Dia langsung melepaskan dan menjauh. Merasakan pinggang tipis yang muat dalam satu genggamannya, dia berkata jijik. "Makanlah lebih banyak, kamu sangat kecil dan kurus. Mungkin jika angin di sini lebih besar, kamu akan segera terbang terbawa angin."

Rahan lalu berjalan pergi ke pintu keluar.

Mara mencerna maksud ucapannya. Saat mengerti, wajahnya langsung memerah dengan pipi mengembung marah menatap punggungnya. "Jangan meledekku!! Memang kamunya yang terlalu tinggi dan besar!!"

Rahan terus berjalan dan mengabaikannya. Saat berbelok masuk ke pintu keluar, Rahan melihat sekilas Mara dengan pipi seperti ikan buntal. Sudut mulutnya tertarik sedikit ke atas.

Mara melihat punggungnya sudah menghilang dibalik pintu, tapi ia bisa melihat sekilas ekspresinya! dan Mara langsung tercengang.

"Apa itu tadi? Apa dia tersenyum?"

Mara merasa dirinya akan pingsan karena meleleh senang.

"Bip—Nilai target 38."

Mendapat senyuman langka dan nilai besar dari target. Keberuntungan macam apa ini?

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!