Perjuangan Cinta Pemuda Korea Utara

“Kamu tidak boleh membuat istriku kembali menangis hanya karena dirimu, Minho!”

“ cukup, tolong  Thomas, jangan memperkeruh keadaan ini”, ucap xulan pada Thomas lalu memegang tangan Thomas dan membawanya keluar dari ruangan itu.

 apa Ia datang hanya membawa kesedihan bagi diriku, seharusnya ia tidak menyelamatkanku, itu hanya membuat diriku semakin mengingatnya.

“Apa kamu tidak akan pergi juga seperti apa yang dilakukannya kepadaku, Selina?”

“ ya, dan aku akan melakukan hal yang sama, walau aku berat melakukannya, namun mungkin itu yang terbaik untuk diriku”

“ Kamu tidak akan pernah bisa pergi dariku, Selina! “

Setelah kuucapkan itu kepada Selena berharap ia akan tetap berada di sisiku yang sedang sangat-sangat rapuh ini, Namun ternyata aku salah, dia juga meninggalkanku sendirian, bahkan saat aku membutuhkannya sekalipun.

 saat ia menutup pintu itu aku memandangi kearah atas sembari berbaring di atas ranjang orang sakit ini, berharap seseorang menemani aku di sini, namun itu mungkin hanya mimpi bagiku tentunya.

 dua minggu berlalu, aku udah keluar dari rumah sakit ini, aku kembali ke rumah bersama para anak buahku yang sangat setia padaku, saat Aku masuk rumah melihat kamar yang sebelumnya ditiduri oleh Selena mengingatkanku pada teriakan kesedihannya, aku masuk ke dalam itu memegang selimut yang sering dipakai Selena  saat tidur, aku mendekatkan selimut itu ke arah wajahku meneteskan air mata dan sedikit membasahi selimut itu, aku sangat kesepian.

 Aku hendak berjalan-jalan namun saat berjalan aku dihadang oleh segerombolan mafia Italia, pada awalnya aku berpikir itu hanyalah preman-preman biasa, namun Maldini tangan kananku berkata padaku bahwa mereka adalah sekelompok organisasi mafia yang sangat berpengaruh di kota ini, mereka adalah mafia Casanova.

“Bisakah kau keluar untuk menemuiku, tuan.” ucap salah satu anggota mafia itu yang sedang Menghadang mobil kami.

 aku pun keluar begitupun Maldini, aku menatapnya dengan tajam begitupun dia kepadaku Aku kira mereka akan bertindak keras kepada kami, namun aku salah, mereka meminta maaf kepadaku atas perbuatan mafia kostra nostra yang hampir Membunuhku, mereka juga menjelaskan akan membantuku untuk menghadapi kostra nostra jika mereka kembali berani bertindak .

Namun aku mengatakan kepada mereka bahwa aku tidak tertarik untuk berhubungan dengan sekelompok mafia manapun, karena aku adalah seorang pembisnis bukan mafia kejahatan.

 mereka mungkin memahami perkataanku dan langsung meninggalkan kami dan mereka pun pergi tanpa sepatah kata pun.

“Maldini, Aku ingin kau membawa istriku padaku bagaimanapun caranya ia harus kembali kepadaku”

“ mengapa Tuhan tiba-tiba mengatakan demikian Bukankah Tuan telah melepaskannya”

“ bagaimanapun dia tetap istriku, Maldini”

“ akan saya lakukan sesuai perintah, Tuan”

Aku kembali untuk kedua kalinya ke sebuah perusahaan yang sudah kubeli sahamnya, Aku adalah pemilik paham terbesar di sini, semua orang menyambutku dengan baik, Aku melakukan Tugasku seperti halnya Bos di perusahaan itu.

 tidak lama dari itu aku ditelepon oleh Maldini ia berkata, bahwa telah menemukan Selina, dan ia sedang berada di sebuah panti asuhan. aku langsung bergegas pergi ke tempat yang sudah dikirimkan melalui ini kepadaku.

 sesampainya Aku di tempat itu aku melihat Selina yang sedang bermain dengan anak-anak Panti Asuhan itu, aku hanya memandanginya dari kejauhan berharap ia akan melihatku tanpa mengacaukan suasana hatinya yang sedang bahagia bermain dengan anak-anak itu.

 namun saat Dia melihatku dia langsung lari, tentu aku mengejarnya, aku menarik tanganya dan langsung membekap mulutnya hingga ia pingsan untuk membawa dia kembali ke rumah.

Saat berada di rumah aku langsung membawanya ke kamar mendampinginya di sebelahnya yang tidak terbaring tidak sadarkan diri, beberapa setelah itu ia akhirnya sadar dan terkejut melihatku sedang berada di sebelahnya, Ia terus berteriak.

“ tolong!,Kenapa kamu kembali menjumpaiku, Tolonglah aku ingin pergi” mengatakan itu matanya terus menggenang air mata yang tidak sudi untuk kembali kepadaku.

“ aku harus menggunakan cara bisnisku untuk menaklukanmu”

“ Bukan pembisnis, hanya seorang pembunuh”  ucap kejam Celina padaku yang membuat aku sangat merasa terluka.

“ Aku akan pergi dari sini Jangan Hentikan aku”

“ kalau aku katakan kamu akan tetap di sini, maka kamu akan tetap di sini, Jika kamu melangkah tanpa seizin ku, semua orang-orang yang ada di Panti Asuhan akan menerima akibatnya dengan cara bisnisku yang sangat kejam,selina” Ancamku pada Selina.

“Ini adalah masalah kita, jangan melibatkan siapapun akan hal ini, Min Ho”

“ maka lakukan perintahku, sial!!”

Iya Pun hanya terdiam lesu tak ada pada kata pun ia keluarkan dari mulutnya, lalu aku keluar mengambil hadiah yang sebelumnya sudah aku beli untuknya yaitu merupakan gaun yang mahal dan sangat mewah tentunya, Aku berharap dia akan senang.

 aku kembali masuk menemui Selina Untuk memberikan hadiah ini padanya.

“ Selina, Aku Menjemputmu hari ini karena aku tahu ini adalah hari ulang tahunmu”

“ aku tidak butuh itu”

“ jangan sakit di hatiku Selena”

“ Aku sungguh tidak membutuhkannya!!!”

 “Lakukan, pakai ini untuk malam nanti, jika ini tidak terpasang di tubuhmu itu aku akan membakar ini bersama Panti Asuhan itu” aku aku pun langsung pergi meninggalkannya aku tahu dia sangat sedih aku tahu sudah menetes air mata di wajahnya itu.

 saat malam tiba sudah aku siapkan banyak makanan dan minuman mewah dengan segala hiasan yang memenuhi ruangan dan meja-meja ini.

“ istriku,Akhirnya kamu datang, aku benar-benar merindukanmu”

 Aku memegang tangan Selina dengan lembut dan menariknya ke arahku duduk di sebelahku bersama hiasan-hiasan pernak pernik yang sangat indah dan mewah ini yang sedang aku siapkan khusus untuknya di malam ini malam yang indah dengan bintang-bintang dan bulan yang menghiasi langit di atas Kami .

“ apa kamu menyukainya sayang”

“ aku sungguh tersiksa, Min Ho”

  hal pada Diriku namun aku harus belajar untuk menghadapinya Ia adalah segalanya bagiku sekarang, aku tidak punya siapa-siapa selainnya, Jika ia pergi lagi aku tidak tahu bagaimana arah hidupku.

“Aku tidak menikmati benda-benda ini, ini sangat tidak cocok untukku”

“ Mengapa tidak kita memiliki saham yang sama, Aku membelinya darimu, dan tentunya orang-orang yang memiliki saham itu hidup dengan mewah”

 tanpa kata pun ia ucapkan dan dia pergi meninggalkan pesta yang sudah aku rancang sedemikian rupa untuk menyambut kehadirannya, sepertinya ia tidak menghargai jerih payah aku untuk dirinya, ini membuatku murka.

“ langkah saja kamu meninggalkanku tanpa seizin ku, Marini akan membunuh semua orang-orang yang ada di Panti Asuhan”

 Iya langsung berarti dari jalannya, dan aku menghampirinya berjalan ke arahnya dan memeluknya dari belakang dagu ku bersandar di baunya Mulutku membisikkan di telinganya dengan tangan yang “ jangan pernah tinggalkan aku”.  dan ia pun menangis setelah mendengar ucapan itu.

“Kamu berjanji tidak akan menyentuhku bukan?”

“ ya aku berjanji tidak akan menyentuhmu, namun aku tidak berjanji aku akan mengingkari itu”

“ sepertinya kamu orang yang tidak pernah menepati janji”

“ ya Aku tidak pernah menepati janji, bahkan di saat aku mengundang seorang wanita untuk makan malam denganku dan berjanji akan mengutarakan isi hatiku padanya di malam itu, namun aku tak pernah menempati janji itu untuk hadir dengan dirinya bersama dirinya bahkan mengungkapkan isi hati yang mungkin ia Tunggu selama ini”

“ apa itu perempuan itu lagi?”