Andini Mahalina Aditama seorang perempuan berusia 25 tahun yang menjadi yatim piatu sejak usianya 14 tahun. Setelah kedua orangtua nya meninggal akibat kecelakkaan pesawat terbang, kehidupan Andini tidak berjalan dengan baik - baik saja, Om nya yang dianggap orang yang bisa menyayanginya malah tega membuangnya, karena Om angkatnya ingin menguasai harta orangtua Andini, Andini di tinggalkan di panti asuhan pada malam hari, setelah itu hidupnya berubah jauh dari kemewahan. Setelah menikah dengan Andrian Wiratmaja, laki - laki tampan berbadan tinggi besar seorang Presidir Direktur. Andrian adalah cinta pertama Andini semasa SMP dan begitu sebaliknya, Andini merasa Kebahagian akan datang, Andrian rela meninggalkan hartanya, bahkan pangkat Presidir Direktur dan lebih memprioritaskan Andini, tetapi Papa Andrian tidak tinggal diam, Papa Andrian tidak rela jika Andrian menikahi Andini dan mencoba memisahkan Andini dengan Andrian dengan berbagai cara, sehingga Andini dan Andrian terpisah deng
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novia nur rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Sampailah Alisa dan Pak Wiratmaja di siangapur
Mereka langsung menuju ke Apartemen milik keluarga Wiratmaja. Jam menujukkan pukul 11.30
Sampailah Alisa di Apartement tepatnya Path Haus milik Pak Wiramaja, Alisa begitu terkagum - kagum melihat semua kekayaan yang di miliki Pak Wiratmaja, tentunya akan menjadi miliknya selah ia berhasil menikah dengan Andrian.
Setelah Alisa meletakkan koper dan barang - barang miliknya Alisa istirahat sebentar dan langsung menuju ke Rumah sakit untuk menemui Andrian. Sebenarnya kalau tidak tergiyur harta Andrian, Alisa tidak akan mau bertemu lagi dengan Andrian, walaupun Andrian sangat tampan, tapi perlakuannya dulu ke Alisa membuat Alisa, jadi tidak benar - benar mencintai Andrian.
Sampailah Alisa di Rumah Sakit dan di temani oleh Pak Wiratmaja. Mereka berdua masuk keruangan Andrian President suit 05
Ada Bagus yang tengah tertidur di sofa dan Andrian yang sedang melamun pandanganya menuju ke jendela Rumah Sakit.
" Andrian." sapa Alisa dengan mendekati Andrian
" Siapa kamu?" tanya Andrian
" Ini Andini tunangan kamu Andrian, apa kamu sama sekali tidak mengingatnya?" tanya Wiratmaja
Andrian menggelengkan kepalanya." Nggak." ucap Andrian singkat dan ketus
" Sayang, kamu benar - benar lupa sama aku?" tanya Alisa yang pura - pura sedih
" Nggak usah manggil - manggil sayang, aku bener - bener nggak inget kamu siapa." ucap Andrian dengan malas
" Andrian kamu nggak boleh bilang kayak gitu, ini calon tunagan kamu, jauh - jauh dari indonesia ke singapur buat menemui kamu, respon kamu malah kayak gitu." ujar Pak Wiratmja
Andrian hanya terdiam sementara Alisa masih pura- pura bersedih, ingin mendekati Andrian tapi takut di tolak, Bagus terbangun karena mendengar keributan.
" Om udah sampai dari tadi?" Tanya Bagus
" Iya Gus, Bagus kenalin ini calon tungan Andrian namanya Andini." ujar Pak Wiratmaja mengenalkan Alisa ke Bagus
" Oh iya Om, kok kayak nggak asing ya, kayak pernah liat tapi dimana ya, calon tungannya Kak Andrian model ya pantes kayak pernah liat, tapi setau Bagus bukanya namanya Alisa ya." ujar Bagus
Andrian yang mendengar Bagus menyebut nama Alisa langsung mengarahkan pandanganya ke Alisa, dan saat mencoba mengingat memori tentang Andini alias Alisa
" Oh Iya Gus, nama ku emang ada Alisanya, Alisa Andini Rahmalia." ucap Alisa dengan agak gugup
karena sebenarnya Alisa mengenal Bagus.
" Oh iya Kak, jadi aku manggilnya siapa ini?" tanya Bagus yang berpura - pura tidak mengenali Alisa
" Alisa aja Gus, eh maksud nya Andini aja, biasanya orang terdekat ku kalau manggil Andini." ucap Alisa mencari Alasan dan terliahat sangat gugup.
" Agrrrr," erang Andrian sampil memegangi kepalanyakarena kepalanya terasa berdenyut dan sakit ketika mencoba mengingat memori tentang Andini, hal yang sangat sulit untuk mengingat Andini.
" Andrian kamu kenapa?" tanya Alisa
" Bisa diem nggak, nggak usah tanya - tanya." ujar Andrian ketus
Alisa langsung terdiam mendengar ucapan Andrian
Pak Wiratmaja geram dengan tingkah Bagus, mungkin menurut bagus hal yang biasa, tapi menurut Pak Wiratmaja dapat membahayakan rencanya, sebelum Bagus bertanya semakin jauh, Pak Wiratmaja mengusuir bagus secara lembut.
" Gus kayaknya malam ini Andrian biar sama Andini deh, kamu boleh pulang sekarang, makasih ya, udah mau jagain kakak mu Andrian." ujar Pak Wiratmaja
" Oke Om, Bagus juga ada kerjaan sore ini Om, yaudah Om Wiratmaja, Kak Andrian, Bagus pulang dulu ya." ucap Bagus berpamitan
Bagus pergi meninggalkan ruangan President suit, Bagus agak nggak suka dengan keberadaan Alisa di Singapur, ternyata Alisa adalah mantan nya Bagus sewaktu Bagus di indonesia, hanya saja bagus enggan memberi tahu kan ke pada Pak Wiratmaja.
Pak Wiratmaja mengajak Alisa keluar sebentar untuk berbicara kepada Alisa.
" Andini ikut Om sekarang," ajak Pak Wiratmaja
"Iya Om," ucap Alisa menyetujui ajakan Pak Wiratmaja.
" Andrian Papa mau keluar sebentar." ujar Pak Wiratmaja meminta izin ke Andrian, tapi tidak ada respon dari Andrian.
Pak Wiratmaja dan Alisa keluar untuk membicarakan sesuatu, mereka duduk di depan kamar Andrian, duduk di sofa yang sudah di sediakan pihak Rumah Sakit.
"Alisa Om mau bicara, kamu kenpa terlihat gugup sekali Alisa, Om takut Andrian malah jadi tahu hal yang sebenarnya." ujar Pak Wiratmaja
" Iya Om, maaf Om, Alisa belum PD soalnya Andrian kaku banget masihan Om." ujar Alisa mencari Alasan padahal Alisa tadi syok bisa bertemu dengan Bagus lagi, setelah 8 tahun berlalu. Tapi dulu Alisa belum seterkenal dan secantik ini hanya saja Alisa dan Andrian berpisah karena Alisa ketahuan selingkuh waktu jaman SMA. Andrian dan Bagus selisih umur 1 tahun
" Oh karana hal itu, iya Om maklumilah kalau karana hal itu, mamang Andrian seperti itu wataknya nggak berubah, jadi kamu masih sanggup apa nggak Alisa untuk menghadapi Andrian, Om tidak akan memaksa, Om tau Andrian wataknya memang keras, tapi Om berharap kami masih mau melanjutkan perjodohan ini, dan Om minta tolong sekali dengan kamu Alisa, kalau di depan Andrian kamu jangan menyebut- nyebut nama Alisa." ucap Pak Wiratmaja
" Iya Om, Alisa masih sanggup kok Om, Alisa sangat mencintai Andrian Om, Alisa akan coba menahlukkan kerasnya hati Andrian." ucap Alisa
Kalau tidak karena hartanya Pak Wiratmaja yang sangat menggiurkan Alisa sudah mundur.
" Ya sudah, malam ini biar Om saja yang menemai Andrian, kamu nanti pulang aja ke Apartemen aja, nanti bodyguart Om dan sopir pribadi Om yang akan mengantarkan kamu." ujar Pak Wiratmaja.
" Iya Om," ucap Alisa menyetujui
" Yaudah kita ke kamar Andrian dulu." ajak Pak Wiratmaja
" Iya Om, aku mau pamitan juga sama Andrian." ujar Alisa
Mereka berdua masuk ke kamar Andrian, ternyata Andrian sudah tertidur.
" Andrian Papa, mau ada yang di omongin," ucap Pak Wiramaja saat dirinya masuk ke kamar Andrian, Andrian tidak merespon.
" Andrian Papa lagi bicara sama kamu." ujar Pak Wiratmaja kesal ucapanya tidak di respon, lalu mendekati ranjang Andrian yang posisinya agak jauh dari pintu masuk, Sementara Alisa masih duduk di sofa.
"Oh tidur." gumam Pak Wiratmaja yang memastikan Andrian sudah tertidur, sebelumnya memang Andrian mendapatkan obat injeksi dari perawat yang berjaga
" Andini, Andrian udah tidur, kamu kalau mau pulang nggak Papa." ujar Pak Wiratmaja.
" Iya Om, sebetar ya Om, aku mau pamit sama Andrian walaupun udah tidur nggak Papa kan Om," ucap Alisa yang belum terbiasa dipanggil Andini
" Iya Andini, sialkan kalau mau pamitan sama Andrian dulu, Om telpon dulu supir pribadi Om ya." ujar Pak Wiratmaja yang senang melihat kesungguhan Alisa.
" Iya Om," ucap Alisa, yang beranjak dari tempat duduk nya dan melangkah mendekati Andrian.
Samapalilah Alisa di samping Andrian " Baby, cepat pulih ya, aku pulang dulu, semoga kamu cepet ingat aku ya, besok pagi aku kesini lagi." ucap Alisa lirih di kuping Andrian dan mencium telapak tangan Andrian
Sebenarnya Andrian hanya pura - pura tertidur, Andrian belum mau menerima Andini palsu, Andrian mendengar semua ucapan Andini palsu.
" Om Andini pulang ke apartemen dulu ya Om, besok pagi Andini kesini ya Om." pamit Alisa.
"Iya Andin, sopir Pribadi Om sudah menunggu kamu di lobby Rumah Sakit." ucap Pak Wiratmaja
" Iya Om," ucap Alisa, Alisa melangkah pergi dari ruang President suit dan menuju ke lobby Rumah sakit.
Alisa sudah berada di dalam mobil bersama sopir pribadi Pak Wirtmaja dan Bodyguart Pak Wiratmaja, akan menuju ke apartment milik Pak Wiratmaja jam menujukkan pukul 13.00
" Bisa gawat ini, kalau gue selalu di kawal ketat susah dong gue ketemu sama Romi." gumam Alisa
Romi pacar dari Alisa, Romi juga sebernya kaya tapi tidak sekaya Andrian, Romi juga sudah di beritahu jika Alisa hanya pura - pura mau bertungan dan menikah dengan Andrian karena ingin mengambil hartanya saja.
jangan lupa mampir juga ya di karyaku
bener2 laki laki sejati kalau kaya gini,
pengen gue gampar aja Thor pake sendal 🤣🤣
pintar banget karang cerita
tega banget bohongin anaknya untuk kepentingan nya sendiri
Andrian amnesia Thor 😱😱
terus gimana sma Andini dan kedua anaknya Thor 🙄
beruntung Andini punya sahabat seperti bunga