NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Seorang Kakak

Pembalasan Dendam Seorang Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dendam Kesumat
Popularitas:55.5k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Sera hidup hanya dengan paman nya, paman Danu, dan seorang adik bernama sela, sejak kematian orang tua nya sela banyak berubah, ia menjadi pendiam.
sera sangat menyangi adiknya dan paman nya, sejak kematian orang tua nya tujuh tahun silam paman Danu mengajak nya pindah dari Surabaya ke Jakarta.
sela adiknya sekolah kedokteran semester akhir disebuah universitas , sela anak yang periang, ia sangat suka naik motor tapi pada suatu hari sela tidak pulang kerumah bahkan sampai beberapa hari, dan sera harus menerima kenyataan pahit kalau sela sudah meninggal di bunuh.
setelah kematian sela, Sera sering menghabiskan hari nya di jalanan untuk mencari pembunuh adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Orang misterius

Sera sedang duduk di balkon sambil menikmati kopi nya, Yanuar sudah terlebih dahulu berangkat ke kantor, ada dari pusat yang datang terkait kegagalan pengrebekan yang kemarin.

Badar mendatangi Sera," gimana kemarin, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Seperti nya ini tentang pengrebekan kemarin, kemarin gagal total semuanya bersih, seperti nya ada kebocoran informasi, mas Yan kecewa bukan karena ia di salahkan atau khawatir kena sanksi tapi ia menyesal tidak dapat membantu mereka, malah sekarang entah di pindahkan kemana."

" Yah kasian dia, aku akan bantu menyelidiki nya lebih lanjut," Badar duduk di samping Sera.

" Bang aku ingin menunjukkan sesuatu pada abang," Sera masuk ke dalam kamar ia mengambil tasnya.

" Nih Bang," Sera mengeluarkan foto-foto dan menunjukkan video yang di dapat Farah.

Badar terkejut, ia mengepal kan tangan nya," dari mana kamu dapat foto-foto ini dek?"

" Farah bang, tapi ia tidak ingin menjadi saksi kalau suatu saat bukti ini naik, Bang kenapa mereka begitu kejam, sela itu bukan orang yang suka membuat ulah, hati nya terlalu lembut harus kah kita memberi tahu mas Yan?" Sera terlihat sedih.

" Jangan dulu, kita selidiki dulu kita harus cari lebih banyak bukti, sebenarnya ini udah kuat tapi harus ada saksi juga, tapi masalah Farah enggak mau jadi saksi?" kata Badar.

" kalau menurut mu gimana," bang Badar menatap wajah Sera yang terlihat sedih, sedikit demi sedikit ia sudah bisa mengendalikan emosinya tapi tetap melihat foto-foto tersebut hati nya sakit.

" Abang nanya tindakan ku," Sera ganti menatap Badar," kalau aku sih bang mau nya, hutang nyawa harus di bayar nyawa, akan ku kejar sampai kemana pun mereka bersembunyi."

Badar menghela nafas panjang," jangan gegabah, pikir kan sebelum bertindak, aku harap sebelum bertindak kamu bilang dulu, aku tidak ingin kejadian kamu mendatangi kediaman mamih terulang lagi, untung kamu selamat."

"Yah bang, akan aku pikirkan."

" Lagian ketemu di mana kamu sama Pratiwi, lain kali kalau nolong orang lihat-lihat juga, coba sekarang, dia malah pergi bawa uang dan perhiasan kamu."

" Udah bang jangan diingatkan terus nanti aku kesal lagi, dan lagian perhiasanku udah balik," kata Sera.

"Loh kok bisa, apa Pratiwi tertangkap."

"Enggak bang, dia mau jual perhiasan tapi tidak tahu barang yang dia jual, bodohnya dia, akhirnya pemilik toko curiga pemilik toko melaporkan Pratiwi ke kantor polisi, tapi Pratiwi keburu kabur, Aku juga tidak tahu kenapa dia bisa berubah dalam sekejap."

" Ya udah aku berangkat dulu bang, ini kunci motornya aku yang bawa mobil," Sera berganti baju ia pamit pada badar untuk pergi ke butik nya.

Terlihat Sera mengendarai mobil sambil melamun, pikiran kacau karena kembali teringat kematian adiknya dan foto-foto yang ia dapat, Sera berhenti di lampu merah, pikiran mengembara kemana mana, Sera memperhatikan sekeliling nya.

Tampak beberapa pengamen sedang mendendangkan lagu yang tidak beraturan menurut Sera, mata mereka terlihat merah, mereka sedang memaksa meminta uang.

Setiap orang memberikan uang karena mereka tidak mau ribut, tapi terlihat ada seorang ibu-ibu yang tidak mau memberikan uang, ia bilang tidak membawa uang.

Terlihat para pengamen itu malah marah dan menendang motor nya hingga terjatuh, tidak ada yang berani menolong, ada seorang bapak-bapak yang merasa kasian akhirnya menolong menarik motor itu.

 Tapi preman-preman tersebut tidak terima, mereka malah menghajar bapak-bapak itu, mereka menghajar sambil memaki nya.

Sera turun dari mobil dengan gemas ia melihat kesekeliling nya," hei kalian kenapa sih cuma diam di mana hati nurani kalian, melihat ada orang bertindak semena-mena, cuma liatin," Sera kesal ia datangi para preman tersebut.

Sera menarik motor yang terjatuh, ia juga menolong bapak-bapak yang tadi di pukuli.

Salah satu preman mendatangi Sera seperti nya ia adalah pimpinan nya, terlihat dari cara bicara dan mereka yang memandang hormat.

" Halo cantik, kenapa kamu ikut campur urusan kami sayang," preman tersebut mendekati Sera, terlihat lampu sudah berubah hijau, Sera pindah ke tepi jalan.

" Jangan bikin rusuh di sini apalagi sampai memaksa dan memukuli orang, kalau aku pukuli balik gimana, biar impas," di tatapnya mereka satu persatu.

Tentu saja hal itu membuat para preman marah," Jangan campuri urusan kami atau kami akan berbuat yang tidak bisa kamu bayangkan," preman tersebut berusaha mendekati Sera dan menyentuh nya..

Sera menggeser badan nya" Aku sebenarnya ingin bermain main dengan kalian, tapi karena ada urusan yah maaf aku tidak bisa, ini salam sayang dari ku."

Sera secara tidak terduga menarik tangan preman tersebut, kemudian ia membanting preman tersebut dengan mudah.

Terdengar suara punggung membentur aspal jalan," brukh...kruk... terdengar erangan kesakitan Sera bermaksud menendang preman tersebut, tapi preman tersebut keburu meminta ampun.

" Maafkan aku, aku mengaku kalah.... maafkan aku telah menggangu mu," semua teman-temannya mengikuti apa yang di lakukan oleh pimpinan mereka.

Sera menatap mereka semua," aku lepaskan kalian kali ini tapi kalau kalian berulah lagi, akan aku kejar kalian sampai kemanapun, siapa nama mu," Sera menunjuk pada ketua preman tadi, yang sudah dia banting.

" Panjul mba, nama panggilan ku Panjul, kalau mba butuh bantuan saya siap membantu kami ada di daerah sini." Panjul menunduk sambil memegang punggung nya yang sakit.

" Baik, ingat jangan buat onar, nih uang berobat,"

Sera memberikan beberapa ratus ribu kepada Panjul," obati punggung mu, dan jangan buat onar lagi,"

" Baik mba makasih, kami janji tidak akan buat onar lagi, makasih mbak, makasih."

Sera meninggal Panjul dan kelompok nya, ia mendatangi orang di sebrang jalan yang sedang merekam nya," sini hp nya," Sera mengambil handphone nya lalu menghapus video tadi, lalu ia kembali kan lagi.

Orang tersebut hanya diam, ia ketakutan," preman aja bisa dengan mudah dilumpuhkan apalagi dia, pikir nya," ia hanya pasrah ketika handphone nya di rampas.

Sera masuk ke mobil nya tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya, ia melaju kan mobil nya menuju butik.

Tanpa Sera ketahui dari jauh beberapa pasang mata memperhatikan nya dari dalam mobil.

" Damar cari tahu tentang nya, ia yang sudah merusak tempat ku, waktu menjemput seseorang dan aku juga curiga kalau pengrebekan kemarin ada hubungan nya sama dia," mamih menyuruh sopir nya untuk meneruskan perjalanan.

" Baik," kata Damar.

Di butik nya Sera terlihat sedang menyelesaikan pesanan-pesanan bajunya, ia asyik dengan perkejaan nya tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam empat sore.

Tanpa Sera sadari seseorang sudah membuntuti nya, sedari lampu merah," ternyata kamu tinggal di sini dek," setelah mengintai cukup lama iapun pergi meninggalkan cafe depan butik Sera.

Pipit masuk ke ruangan Sera yang masih asyik dengan pekerjaan nya," mba mau pulang sekarang apa nanti mba?" Pipit duduk di depan Sera sambil menopang dagunya.

" Sebentar lagi, pulang lah dulu jangan mampir ke mana- mana anak perempuan enggak boleh keluyuran bahaya."

" Loh Mba sendiri, emang mba bukan perempuan," Pipit menggerak gerakan bibirnya menirukan ucapan Sera.

" Apaan tuh?" Sera menatap tajam ke arah Pipit.

" Hehehe... enggak apa-apa, Mba kok Pratiwi enggak masuk-masuk sih, apa dia sakit?"

"Kabur."

" Hah .. maksud nya Mba?" Pipit terkejut mata nya sampai membulat membuat sera gemas.

" Udah pulang, atau aku suruh tidur di sini biar ditemani mba Kunti," Sera memainkan alis nya sambil tersenyum.

" Ogah, aku pulang aja," Pipit cepat-cepat bangun ia memeluk Sera setelah itu cepat-cepat cabut.

" Ting..." suara handphone nya berbunyi, Sera memeriksa chat yang masuk dari Yanuar.

"Dek malam ini aku enggak pulang, harus ada yang dikerjakan, aku tidur di kantor."

Sera tahu Yanuar sedang banyak masalah, di tambah pengrebekan kemarin yang tidak ada hasil, pemberitaan media yang dibuat buat menyudutkan Yanuar, membuat Yanuar semakin pusing.

Sera membereskan barang-barang, ia pergi setelah mengunci butik nya, ia menuju ke tempat Yanuar.

Sera sudah sampai di depan kantor nya, terlihat Yanuar sedang sibuk dengan berkas-berkas di mejanya, wajah nya terlihat kusut.

" Mas," Sera mendekati nya dan memeluk nya.

" Sera," Yanuar menarik Sera untuk duduk di pangkuan nya, "sama siapa kamu kesini." Yanuar menciumi punggung Sera.

" Sendiri, mas makan belum, kita makan di luar yuk," Sera menatap wajah Yanuar sambil menyisir rambut nya dengan tangan nya.

" Mas belum lapar, memang kamu belum makan."

Sera mengangguk, " ya udah ayo, aku rapikan berkas ini dulu," Yanuar mendorong Sera untuk bangun, ia lalu membereskan semua berkas, kemudian ia mengandeng Sera keluar.

1
AZLEN HASLINA BT. AWANG KPM-Guru
/Heart//Heart/
AZLEN HASLINA BT. AWANG KPM-Guru
semangat thor
Amelia: mksh mba..../Pray//Heart//Heart/
total 1 replies
Ririn Endang S
+ donk thoorrr, kurang klo 2 bab
Ririn Endang S: Iyaa donk, abis seru n menegangkan mbak Amelia
Amelia: siap mba...ini lg direvisi dulu mksh tetap setia menunggu /Pray//Heart//Heart//Heart//Heart/
total 2 replies
Azlen Haslina
wah, sudah ada updatenya...lama sekali thor....
Amelia: iya lg sibuk jarang on....maaf lama ya/Pray/
total 1 replies
Ririn Endang S
Wes mandeg ta ini thoorr....?
Amelia: egk mba sebentar lg up lg direviuw
total 1 replies
Ririn Endang S
Mbak Amelia ini gmn ceritanya kok nggantung.
Cuthel ta...?
Amelia: Maaf mba msh repot...insya Allah segera 🙏🙏
total 1 replies
Ririn Endang S
2 bab upnya, tpi ntar lama lagi upnya...nganti cengklungen thoorr ngenteni up mu.
Ririn Endang S: Inggiiih...sami-sami mbak Amelia.
Saya juga mohon maaf lahir dan batin.
Amelia: /Smirk//Smirk//Pray//Pray//Pray/......salam mba endang sehat selalu dan selamat hari raya idul fitri....mohon maaf lahir dan batin /Pray//Rose//Heart//Heart//Heart/
total 2 replies
Azlen Haslina
seru, thor...sambung lagi
Amelia: siap..../Good/
total 1 replies
Azlen Haslina
akhirnya, ada kesinambungannya...yeah ! yeah !
t.ksh thor
Abu Yub
lanjut thor .singgah di tempatku juga ,iya ./Pray/
Amelia: siap....
total 1 replies
Abu Yub
keren thor
Abu Yub
sip thor
nurul supiati
apa polisi konoha juga bgtu yak thorr
Amelia: begitu lah realitas kehidupan....mksh mba nurul udah setia menanti 🙏❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Azlen Haslina
salam thor, bila episod seterusnya
Genduk Djogjana Dya
sukaaa,,,ceritanya bikin deg degan seruuu
Genduk Djogjana Dya
thor aku menunggumu lho..❤️
Amelia: siap nanti di up /Good//Pray//Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Genduk Djogjana Dya
persis cerita di negri yg katanya subur makmur tp banyak tukang tipunya.
Amelia: betul setuju..../Good//Heart//Heart/
total 1 replies
Ririn Endang S
Mbak Amelia...ayo donk up.
Amelia: siap mba ...
total 1 replies
Ririn Endang S
Haaah....tegang thoorŕr.
Azlen Haslina
akhirnya....ada lanjutannya
thanks thor
Amelia: sama"...../Heart//Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!