Apa yang kamu pikirkan tentang Stalker?
takutkah? atau benci? atau malah jijik?
Seorang gadis mengikuti seorang pria yang dia sukai selama 5 tahun tanpa ketahuan sama si pria. hingga gadis itu menghilang lima tahun demi melupakan si pria tapi tetap tidak bisa
saat pertama kali ketemu setelah perpisahan itu hanya satu yang di tanya kan si wanita pada pria.
"berpacaran denganku atau berciuman dengan ku?" apa yang akan kau lakukan jika ada wanita yang tiba tiba mengatakan itu padamu?
Apa si pria akan lari atau melakukan salah satu yang diminta oles si wanita?
clara mendedikasikan dirinya menjadi stalker Alvaro selama 5 tahun, dia tau semuanya dari makanan, minuman, kebiasaan pria itu sampai ke dalaman sekalipun, tapi clara tidak mau di katakan sebagai stalker dia hanya mengawasi dari jauh tidak mengganggu si pujaan hati, tapi lebih memberi bantuan.
bagaimana kisah cinta antara stalker pujaannya? akankah berjalan lancar atau penuh hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seulmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Audisi Pekerjaan
Bagas Baru saja keluar dari ruangan rapat, ia memperhatikan CEO Perusahaan nya yang terlihat sumringah hari ini. Jelas ia tahu alasan nya adalah kematian CEO yang menjadi saingan nya.
“Haruskah aku menghabisi nya juga?” Bagas menatap nya diam-diam sambil menyembunyikan senyumnya
“Bagas, kau mau makan siang dengan ku?” Nanda, seorang staff perempuan itu berhasil mengejutkan Bagas dengan tiba-tiba muncul di belakangnya.
“Hah? Maaf ya, aku ada urusan” Bagas tersenyum menepuk bahu Nanda pelan, kemudian pergi begitu saja.
“cih susah sekali” Nanda menggerutu kesal karena pancingannya tidak berhasil, tidak ada seorang wanita pun yang berhasil mendekati Bagas. Beberapa staff perempuan malah menjadikan nya sebagai bahan taruhan, siapa yang berhasil makan siang bersama dan mendekati Bagas maka dia adalah pemenangnya. Tapi nampaknya hingga saat ini tidak ada yang berhasil melakukan itu, bahkan wanita tercantik sekalipun yang ada di kantor.
Setelah mengganti pakaian nya, Bagas menggunakan topi hitam nya dia lalu berjalan mengikuti CEO perusahaan nya yang sudah ada di basement parkiran ia terlihat sedang bicara dalam telepon. Dengan cepat Bagas menghampiri nya, ketika CEO itu membuka pintu mobil Bagas menarik tangan nya dan membuat Pria paru baya itu berbalik ke depan tanpa bisa melihat wajah Bagas.
“Siapa kau! Lepaskan aku!” Ia meronta karena tangannya di tahan oleh Bagas dengan sangat kuat.
“Apa kau Dadang cokro? CEO Perusahaan Prima asuransi?” Tanya Bagas semakin mendorong tubuh nya ke arah pintu mobil.
“be-benar i-itu aku ! siapa kau? apa mau mu?!” tanya pria itu panik.
“aku sudah tahu, kau membunuhnya! Kau membunuh CEO perusahaan itu kan?” Mendengar kalimat itu membuat pria bernama Dadang Cokro itu terkejut dan mulai ketakutan.
“A-apa maksudmu! Jangan tuduh sembarangan” Tiba-tiba ia merasakan sesuatu di punggung nya. Bagas sedang mengarahkan ujung pisaunya di sana.
“Kau membunuhnya kan? Katakan padaku!” Sentak Bagas lagi, Pria itu sudah setengah mati ketakutan. Bagas kemudian berbisik di telinganya.
“Buat pengakuan, aku tidak akan membunuhmu jika kau melakukan nya” bisikan itu terdengar seperti bisikkan seorang iblis.
“Bukan ! aku tidak membunuhnya” Dengan keras pria itu menyangkal, Bagas kini mengarahkan pisau nya ke leher dan menekan nya perlahan.
“ba-ba baiklah aku mengaku! aku..aku yang membunuhnya! Aku membunuh dia karena perusahaan ku akan bangkrut jika bersaing dengan nya!” aku pria itu ketakutan.
Setelah mendengar pengakuan itu, Bagas segera melepaskan pisau nya ia mendorong tubuh CEO nya dengan kasar hingga membentur mobil dengan cukup keras.
“Terimakasih atas pengakuanmu” Ucap Bagas dingin, ia memasukan pisau nya kembali ke dalam jaket hitam nya dan berjalan meninggalkan pria yang bergetar ketakutan hebat itu.
“Sialan! Siapa dia? Aku tidak bisa melihat wajahnya” lirih dadang ketakutan.
.
Di dalam mobil nya Bagas kembali memutar rekaman suara tadi dari ponsel nya.
“ba-ba baiklah aku mengaku! aku..aku yang membunuhnya! Aku membunuh dia karena perusahaan ku akan bangkrut jika bersaing dengan nya!”
Ia melakukan beberapa editan pada suara itu dan menjadikan nya sebuah dialog yang pas, serta menyamarkan suara Bagas agar tidak bisa di kenali oleh orang yang mendengar. Setelah itu, Bagas membuka email palsu nya dan mengirim pesan suara itu pada email Adi teman polisinya.
...🏸🏸🏸🏸...
Bis kota tak kunjung tiba, Clara memutuskan untuk duduk di halte dan memainkan ponselnya. Ia melihat instagram Alvaro yang baru saja mengunggah foto cup Frappuchino yang kosong.
“seseorang mengurasnya habis” Caption nya membuat Clara terdiam dan bertanya-tanya siapa seseorang itu? Ponsel nya lalu berbunyi nama ‘Gisella’ muncul di layar.
“Clara! kali ini benar! Aku ada informasi lowongan kerja untuk mu klik link ini Auditionforkbcannouncer.com langsung lamar oke!” isi pesan yang dikirimkan oleh sahabatnya.
Clara mendecakkan lidah nya setelah membaca pesan itu, ia tak mau percaya begitu saja tapi mata nya mengamati ada nama RCTI di link itu. Untuk menghabiskan rasa penasaran nya Clara mengklik link internet itu. Munculah sebuah website yang memberitahukan bahwa RCTI radio membuka audisi untuk pencarian penyiar baru.
“Wuaahh keren! keren!” Clara terkejut ia segera membaca informasi nya dengan rinciannya.
“Aku bisa ikut meski bukan lulusan dari ilmu bersangkutan, keren! keren!! Apa ini takdir?” Clara mengembangkan senyuman nya hanya sekian detik kemudian senyuman itu luntur.
“Tapi, aku tidak tahu apa-apa soal penyiaran, lagi pula aku tidak berbakat jadi penyiar” Ucap Clara dengan putus asa, ia seperti menyerah sebelum berjuang. Tapi hatinya berkata lain, Ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Tenang Clara berpikirlah dengan jernih, apa kau yakin mau bertemu lagi dengan Alvaro cinta pertamamu itu? Lalu setelah itu mau apa, kalau aku sudah bisa bertemu dengannya? Arrhhhhggg lagi pula dia tidak mengenali ku selama ini, yang dia tau aku hanya orang bodoh yang menyatakan cinta seperti sedang mengancam, arrgggghhhh” Clara berteriak semakin putus asa sambil mengacak ngacak rambutnya dengan asal, ia terus bicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menatap aneh ke arah Clara, mungkin mereka pada mengira ada orang gila baru jadi hati hati nanti di kejar begitu.
“Kenapa aku melakukan itu! Dasar clara bodoh, kenapa kau mengatakan itu, bagaimana reaksinya jika bertemu denganku lagi?” Clara semakin mengacak acak rambutnya frustasi.
Clara berhenti mengacak rambutnya, seperti sedang mendapat pencerahan gadis itu kembali duduk rapi dan bergumam sendiri “Tapi aku juga tidak ingin terus jadi pengangguran, bunda sudah bilang kan menikah atau cari pekerjaan” Pikir Clara lagi.
Ia teringat ketika ibunya mendapatkan telepon dari bank soal tagihan hutang, beberapa tahun lalu ibunya mengajukan pinjaman ke bank. Untuk membiayai Kuliah Bagas dan juga Clara, Jumlah nya tidak sedikit dan ibunya kesulitan untuk melunasi hutang-hutang itu. Meski beban nya sedikit berkurang ketika Bagas sudah punya penghasilan, karena setiap bulan pasti Bagas memberikan separuh dari gaji nya untuk membayar hutang itu.
“Aku tidak mau hanya jadi beban untuk bunda dan juga abang yang kerja keras, aku juga harus punya penghasilan” Kali ini Clara bertekad meluruskan niat nya, berharap dirinya bisa diterima di sana dan mengasilkan banyak uang untuk membantu ibunya melunasi hutang-hutang itu.
“benar!! Ayo Clara kamu pasti bisa! Semangat, untuk bunda dan bang Bagas! Dan juga untuk hatiku” pekik clara sambil mengacungkan kedua tangannya ke atas. Udah persis orang gila dia sekarang, dengan rambut yang acak acakkan, dan sedang bicara sendiri dan bertingkah layaknya orang gila. Para pejalan kaki yang melihatnya langsung ngacir takut dikejar sama orang gila baru, besok besok mereka gak akan mau lagi datang kesana karena sudah ada orang gila yang sedang berkeliaran.
...🏸🏸🏸🏸🏸...
happy end 🥰 lanjut ke karya selanjutnya, semoga lebih menarik lagi, sehat n semangat terus ya, Thor 👍💪💪💪💙💖💞