NovelToon NovelToon
Dendam Gadis Teraniaya

Dendam Gadis Teraniaya

Status: tamat
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Apa salah dirinya? Dia sendiri pun tidak tau. Tetapi dia dibully dan dianiaya hampir setiap hari. Itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Mentari.
Dia melapor kepada kepala sekolah, tapi hanya makian dan penganiayaan yang ia dapatkan. Bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah.
Dalam keputusasaan ia mencoba membunuh diri. Tapi ia urungkan, karena itu percuma saja. Kemudian ia bertekad untuk membalas semua yang mereka lakukan kepadanya.
"Aku akan kembali untuk membalas kalian satu persatu, aku bersumpah akan kubuat kalian menderita," gumam Mentari.
Bagaimanakah cara Mentari membalaskan dendamnya? Penasaran? Ikuti yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku bukan yang dulu.

.

.

.

Setelah membatalkan kerjasama dengan perusahaan Santoso group. Ferdinan pun keluar dari ruang kerjanya. Ia ingin ketempat Mentari, karena ia begitu merindukan gadis itu.

Ferdinan masuk kedalam lift dan menekan angka 1 yaitu lantai paling bawah. Setibanya dilantai bawah Ferdinan langsung menuju tempat parkir dimana mobilnya berada.

"Tuan," sapa resepsionis.

Ferdinan menghentikan langkahnya dan menoleh kearah resepsionis tersebut.

"Katakan," ucap Ferdinan.

"Tadi Tuan Santoso datang kemari. Tapi Tuan tidak ada, jadi dia kembali lagi," lapor resepsionis tersebut.

"Hmmm. Kalau dia datang lagi, katakan aku tidak ingin menemuinya," perintah Ferdinan.

"Baik Tuan," jawab resepsionis.

Ferdinan kemudian melanjutkan langkahnya menuju parkiran mobil. Ferdinan masuk kedalam mobil dan segera pergi dari perusahaan miliknya.

"Mengapa aku selalu merindukanmu, sayang," ucap Ferdinan pada dirinya sendiri.

Sambil tersenyum ia membayangkan wajah cantik sang kekasih. Ferdinan terus melajukan mobilnya membelah jalanan yang cukup senggang. Setibanya di gedung apartemen milik Mentari, Ferdinan memarkirkan mobilnya ditempat parkir khusus.

Dengan langkah cepat, iapun menuju lift agar bisa naik keatas. Ferdinan masuk kedalam lift, saat pintu lift hendak tertutup tiba-tiba seseorang berteriak.

"Tunggu...!" Ternyata seorang wanita hendak masuk kedalam lift. Ferdinan yang memang tidak bisa bersentuhan dengan wanita segera memakai sarung tangan karetnya.

"Aneh banget nih cowok, ganteng sih tapi kok pakai sarung tangan," batin wanita itu.

Wanita itu menekan angka 10, karena apartemen nya berada dilantai 10.

"Boleh kenalan?" tanya wanita itu.

Ferdinan hanya terdiam, karena malas menanggapi wanita itu. Selain dengan Mentari tidak ada wanita lain yang bisa dekat dengannya.

"Oya, namaku Karina, biasa dipanggil Karin," kata wanita itu lagi.

Ferdinan masih juga terdiam, dan tidak menanggapi sama sekali. Wanita itu menatap Ferdinan lalu memicingkan matanya.

"Halo ...." wanita itu melambaikan tangan didepan wajah Ferdinan. Kemudian Ferdinan berbicara dalam bahasa isyarat yang mengatakan bahwa dirinya bisu dan juga tuli.

Wanita itu menjauh menjaga jarak dari Ferdinan. Sementara Ferdinan sebisa mungkin menahan diri untuk tidak tertawa.

Pintu lift terbuka karena sudah tiba dilantai 10. Wanita itupun keluar. Setelah pintu lift tertutup, Ferdinan pun tidak bisa lagi menahan tawanya. Sampai pintu lift terbuka lagi karena sudah tiba dilantai 20.

Ferdinan menekan bel pintu, tidak berapa lama pintu pun terbuka. Ferdinan langsung memeluk Mentari. Dan itu dilihat oleh Aminah, dengan cepat Aminah pergi ke dapur.

"Kenapa?" tanya Mentari.

"Gak ada, cuma rindu aja," jawab Ferdinan.

"Baru tadi ketemu, masa sudah rindu lagi," kata Mentari.

"Aku ingin mengajakmu keluar," kata Ferdinan.

"Kemana?" tanya Mentari.

"Mall," jawab Ferdinan.

"Tumben cowok ngajak ke mall," ucap Mentari.

"Sekali-kali gak apa-apa," kata Ferdinan.

"Tunggu, aku mau ganti pakaian dulu," ucap Mentari. Ferdinan mengangguk.

10 menit kemudian Mentari sudah keluar dengan pakaian santainya, berjalan kedapur untuk berpamitan pada Aminah. Setelah itu mereka pun pergi.

"Sebenarnya apa apa? Kok ngajak ke mall?" tanya Mentari.

"Mau beli cincin, aku ingin melamarmu," jawab Ferdinan to the point.

"Gak salah?" tanya Mentari lagi. Ferdinan menggeleng.

"Aku akan melamarmu agar kita lebih leluasa. Maksudku agar hubungan kita lebih jelas," jawab Ferdinan.

"Terserahmu sajalah. Oya, besok aku sudah memulai usahaku untuk buka salon kecantikan," kata Mentari.

"Ada yang perlu aku bantu?" tanya Ferdinan.

"Tolong datang untuk meresmikan salon kecantikan tersebut," jawab Mentari.

"Keuangan atau yang lainnya, mungkin?" tanya Ferdinan. Mentari menggeleng.

"Tunggu aku menjadi istrimu, aku akan kuras habis uangmu," jawab Mentari.

"Dengan senang hati," ucap Ferdinan sambil mengelus pipi Mentari.

Tiba di parkiran, Ferdinan dan Mentari langsung masuk kedalam mobil. Ferdinan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Karena mereka tidak terlalu terburu-buru.

"Oh ya, temanku akan datang bulan depan," kata Mentari.

"Bagus dong, kamu jadi ada teman. Tapi jangan lupakan aku ya," ucap Ferdinan.

"Gak mungkin," kata Mentari.

Tidak butuh waktu lama, keduanya pun sudah tiba diparkiran mall terbesar dikota ini.

Saat keluar dari mobil, tanpa sengaja Mentari bertemu dengan Aprilia dan Priscilla.

"Oh, ternyata ada si miskin," ucap Priscilla.

"Kemana saja Lo? 5 tahun menghilang baru nongol sekarang, jangan-jangan Lo jadi simpanan, ya?" tanya Aprilia.

"Jaga bicara kalian," kata Ferdinan yang baru keluar dari mobil.

"Oh, ternyata sekarang kalian bersama?" tanya Priscilla.

"Ini perlu dilaporkan ke Siska nih," kata Aprilia.

"Silahkan saja, aku bukan lagi Mentari yang dulu," jawab Mentari.

"Hahaha ... Gak salah? Dulu aja lo kalah sama gue," ucap Priscilla.

"Aku akan balas semuanya yang kalian lakukan kepadaku," ucap Mentari sambil berbisik ditelinga Priscilla.

"Oya, apa kabar adikmu? Apakah masih dirumah sakit?" tanya Mentari akhirnya.

"Darimana lo tau?" tanya Aprilia.

"Tentu saja aku tau, karena aku yang membuatnya masuk rumah sakit, tunggu giliran kalian berdua," ucap Mentari.

"B*d*b*h," ucap Aprilia. Kemudian ia mengangkat tangannya untuk menampar Mentari. Tapi tamparan Mentari lebih dulu mendarat dipipi mulus Aprilia.

"Aww...." Aprilia memegang pipinya yang ditampar oleh Mentari.

"Lo...." Aprillia menudingkan jari telunjuk kearah Mentari. Mentari dengan cepat menangkap jari tersebut dan memelintirnya. Aprilia menjerit karena jarinya patah.

"Aku bukan yang dulu, yang gampang kalian tindas dan aniaya," ucap Mentari lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Ferdinan hanya mengikuti Mentari. Dia akan membiarkan saja apa yang akan dilakukan oleh Mentari.

"Jari gue," ucap Aprilia sambil menangis.

"Ayo kerumah sakit, sebelum jarimu tambah bengkak," ajak Priscilla. Akhirnya keduanya pun bergegas kerumah sakit, tidak jadi masuk kedalam mall.

Sementara Ferdinan sedang menggandeng tangan Mentari. Dan hal itu menjadi pusat perhatian pengunjung yang ada di mall ini.

"Kita kemana dulu?" tanya Ferdinan.

"Toko baju, mumpung ada sponsor," jawab Mentari. Ferdinan hanya terkekeh.

"Sini saja," kata Mentari sambil menarik tangan Ferdinan.

"Selamat datang Tuan dan Nona," sapa pelayan itu. Melihat pakaian Ferdinan pelayan itu tahu kalau Ferdinan adalah orang kaya.

"Terima kasih," jawab Mentari.

"Silahkan Nona, Tuan mungkin ada yang cocok," ucap pelayan itu dengan ramah. Karena itu adalah pekerjaan nya untuk menarik perhatian pengunjung dan harus bersikap ramah tanpa memandang status orang tersebut.

"Boleh lihat-lihat dulu mbak?" tanya Mentari.

"Oh silahkan Nona," jawab pelayan itu

"Aku mau pakaian untuk wanita berusia 40an," ucap Mentari pada pelayan itu.

"Sebelah sini, Nona," kata pelayan itu.

Sementara Ferdinan hanya duduk di sofa di toko itu, yang memang disediakan untuk menunggu. Untuk menghindari rasa jenuh, Ferdinan bermain ponsel.

"Aku mau yang seperti ini 3, warna jangan terlalu cerah," ucap Mentari.

"Baik Nona, ada lagi?" tanya pelayan itu.

.

.

.

1
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sri Wahyuningsih
Kecewa
Sri Wahyuningsih
Buruk
Erna Misni
ceritane lama" gak menarik.coba dech si Ferdian itu di bikin yg wajar" aja bukan nya bentar" nyosor jijik lama"
Erna Misni
Ferdian terlalu ganjen .males baca mesti aku lewati
Erlinda
aneh aja di mentari padahal dia sudah tau KLO badar yg membunuh kakek nenek dan kedua orang tua nya tapi kok ga membunuh lansung si badar..malah menyerahkan kepolisi ..ini pintar apa goblok...
Erlinda
mentari terlalu bermain main disini jadi orang yg ga bersalah ikutan kena imbas nya .jujur Thor ceritamu terlalu datar..ga ada tantangan ..
Pa'tam: Iya, pengen belajar darimu tapi gak punya kontak.
total 1 replies
Erlinda
kok si Ferdinan lebay banget ya..
Nurya Ningsih
bagus alur ceritanya 👍👍
Risna Akbar
saya suka karakter mentari yang kejam
Nurya Ningsih
ada ya play' boy cap gayung...baru dengar dech...🤣🤣
Nurya Ningsih
ternehek mehek Ferdinand nya 😅
Nurya Ningsih
bully mmg ada di dunia nyata g hanya di novel 👎
Darmi Mamie
q suka kisah wanita2 yg kuat dan tegas
Ani Maryani
keren Thor manusia itu jangan serakah ingin merusak perusahaan dengan cara licik
Ani Maryani
lanjut Thor seru
Ani Maryani
dasar wanita gak tau malu demi obsesi sampai segalacara untuk melenyapkan seorang gadis yg tak berdosa semoga kau dapat karma siska
Shi Leseora
koid tuh anak kalau tidak makan minum selama seminggu,😅😅
dewi kepakisan
Luar biasa
Asma Khaidir
Lanjutkan menarik dan senang sakali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!