Menikah Dengan Kakak Mantan Pacarku

Apa yang terjadi pada orang-orang yang ada di perusahaan, sama sekali tidak diketahui oleh Ivan dan Elvira. Keduanya masih terus mendekatkan diri dan ingin mengenal lebih banyak tentang masing-masing pribadi. Ivan mengajak wanita itu berkeliling perusahaan dan melihat setiap sudut yang ingin Elvira lihat.

Ivan bahkan memperkenalkan kantin kantor kebanggaannya dan mengajak Elvira untuk makan bersama di sana. Hal tersebut membuat para pegawai menjadi lebih heboh mengingat Ivan tak pernah terlihat berada di kantin perusahaan. Namun laki-laki itu kini terlihat makan bersama dengan istrinya di sana.

"Kantin perusahaan mu sangat bagus dan makanannya juga enak-enak." ucap Elvira memuji.

"Tentu saja, Ayah mengatakan padaku bahwa tempat yang nyaman akan selalu memberikan ide kreatif yang lebih banyak. Jadi ayah membangun tempat ini agar para pegawai merasa nyaman dan dapat bekerja dengan ketenangan. Para pegawai tidak perlu lagi berpikir soal makanan ataupun fasilitas seperti olahraga ataupun hiburan. Semuanya tersedia di sini."

Elvira pun tersenyum bangga, ia tidak menyangka bukan hanya suaminya yang berkompeten tapi ternyata Ayah mertuanya juga.

"Beliau orang yang hebat."

Ivan pun tersenyum, dalam hal pekerjaan ayahnya memang adalah seorang panutan dan juga patut dicontoh. Tapi dalam hal rumah tangga, laki-laki itu sama sekali tidak layak untuk disebutkan. Tapi apa boleh buat, walaupun ayahnya telah membuat kesalahannya begitu besar, tapi beliaulah yang membesarkannya hingga akhir. Sedangkan ibunya justru pergi meninggalkannya dan menganggapnya sebagai spesies yang sama seperti sang ayah.

"Ayah adalah seorang pengusaha hebat. Aku belajar banyak darinya dalam hal mengurus perusahaan."

Keduanya makan dengan begitu harmonis dan hal tersebut membuat para pegawai diam-diam memotret dari kejauhan. Mereka tidak menyangka objek gosip mereka akan muncul tak lama setelah berita pernikahan itu bocor.

Apalagi mereka sangat penasaran dengan wajah dari istri bos mereka yang baru. Akan tetapi sepertinya selera sang Bos mereka sangat bagus, mengingat istri mudanya saat ini terlihat sangat cantik.

@iop***

Njir istri bos cakep banget.

@lov***

Liat dimana???

@ki***

Liat di kantin. Bos lagi makan berdua sama istrinya. Anjir, bos sama istrinya mesra banget. Mana makan berdua saling tatap tatapan.

@op***

Pengen move on, tapi liat senyum bos manis banget ke istrinya malah makin jatuh cinta😭😭

@ky***

Pengen jadi pelakor, tapi pas liat spek istrinya auto mundur. Gilaaaa istrinya cakep banget. Imut, kayak baru lulus SMA gitu😍

@yu***

Iya cakep banget. Jadi penggemar shipper lahh aku mulai sekarang.

@op***

Emang jodohnya orang ganteng ya orang cantik. Apalah aku yang remahan rengginang 😭

Setelah itu Ivan dan Elvira pun memilih untuk pulang lebih cepat dari pegawai yang lainnya. Mereka pergi untuk menjemput Putri mereka terlebih dahulu. Lalu akan pergi bersantai di taman belakang dan menikmati kebersamaan lebih banyak.

Ivan sangat jarang bersantai ataupun berlibur, akan tetapi semenjak Elvira ada di rumahnya, ia menjadi senang dan sedikit bermalas-malasan. hal tersebut membuat Ivan berpikir bahwa pensiun dini sepertinya tidak buruk.

Ivan pun melihat ke arah perut istrinya dan mulai berpikir.

'kalau Elvira melahirkan seorang Putra mungkin dia akan bisa menggantikanku memimpin perusahaan di masa depan. Jadi aku bisa pergi bersama Elvira dan pensiun lebih cepat'

Ivan pun langsung memiliki rencana untuk memiliki seorang Putra dengan Elvira dan menyerahkan perusahaan padanya. Sehingga ia dan Elvira akan hidup berduaan saja. Sedangkan Qilla dapat melanjutkan hobi ataupun impiannya tanpa terganggu oleh urusan perusahaan.

Elvira yang menyadari pandangan sang suami pun menoleh. "Ada apa? Kenapa melihat ke arah perutku?"

Ivan pun menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Tidak, aku hanya berpikir bahwa jika kamu melahirkan seorang anak untukku, mungkin aku akan sangat bahagia."

Mendengar hal itu Elvira pun tersipu. Ia lalu mengalihkan perhatiannya pada Qilla yang sedang bermain dengan beberapa hewan peliharaan mereka.

Saat itu juga ide sedikit nakal dalam pikirannya Ivan pun muncul. Ia bangun dan menarik dan Elvira untuk pergi bersamanya.

"Mau kemana?"

"Sudah ikut saja."

"Tapi Qilla..."

"Biarkan dia bermain dengan pelayan."

Setelah itu Ivan pun menarik Elvira menuju ruangan yang lebih sepi dan menutup pintunya. Ivan mendorong Elvira ke arah tembok lalu menatap mata wanita itu dengan lebih intens.

Hal tersebut Elvira dapat melihat dengan jelas bahwa mata Ivan saat ini terlihat begitu berbeda. Ivan terlihat seperti seseorang yang siap untuk memakan mangsanya dan itu telah berhasil membuat Elvira merasa sedikit takut.

Ivan terus menatap ke arah istrinya dengan tatapan yang sedikit sendu, seolah ia sedang menahan sesuatu dalam dirinya. Ia lalu membelai wajah Elvira inci demi inci, lalu tangannya pun berakhir pada bibir merah itu.

"Aku tau bahwa aku harus menunggu sampai kamu siap menerimaku. Tapi Elvira, aku benar-benar ingin mencobanya denganmu. Aku ingin melihatmu melahirkan seorang anak untukku."

Mendengar pengakuan Ivan, Elvira terdiam. Ia tidak tau harus merespon apa ucapan Ivan saat ini. Tapi sepertinya Ivan sedang tidak membutuhkan sebuah jawaban, karena ia segera maju dan mendekat ke arah tubuh istrinya.

Ivan memeluk pinggang istrinya dan menundukkan kepalanya pelan. Ivan melihat ke arah bibir merah sang istri dan mengecupnya dengan pelan. Keduanya menutup mata sambil menikmati sentuhan yang baru pertama kali mereka rasakan bersama.

Ivan sangat menikmati semua hal yang ia lakukan pada sang istri. Ia tidak hanya berdiam diri, tapi ia juga mulai bergerak untuk membuat tindakannya menjadi lebih intens. Ia dapat merasakan bahwa nafas sang istri menjadi lebih memburu dan itu membuat Ivan merasa bangga.

Ivan ingin melakukan lebih. Ia benar-benar ingin memiliki Elvira seutuhnya.

"El, bisakah?"

Otak Elvira yang sempat tersumbat dan kaku pun hanya mampu menganggukkan kepala serta menyanggupi. Hal tersebut membuat Ivan merasa sangat senang. Ia pun beralih ke leher sang istri, akan tetapi sebelum Ivan dapat menyentuhnya, suara handphone di sakunya langsung berdering.

"Sialan." ucap Ivan mengumpat.

Ia benar-benar sedang bersemangat sekarang, akan tetapi selalu ada orang yang ingin mengganggu kesenangannya. Walaupun Ivan mengumpat ia tetap mengangkat panggilan yang masuk.

"Hahh, katakan hal yang sangat penting. Karena kalau tidak aku akan membunuhmu sekarang." ucap Ivan kesal.

"Woww, nafasmu terdengar tidak stabil. Apakah kamu sedang berolahraga sekarang? Kalau begitu aku menelepon mu di saat yang tepat."

Arya tertawa puas saat mengetahui bahwa ia telah berhasil mengganggu kesenangan sahabatnya. Akan tetapi ia kembali berbicara lebih serius mengingat apa yang ia sampaikan saat ini adalah sesuatu yang amat penting.

"Kapan kamu akan memperkenalkan istrimu pada kami secara resmi. Sinta sudah tau bahwa kamu sudah menikah, dan dia berubah menjadi lebih gila. Bicaralah padanya tentang perasaan mu secara langsung dan tolak dia agar tidak berharap padamu lagi. Kali ini aku berhasil menahannya, tapi kalau seperti ini terus, mungkin dia akan menemui istrimu dan merecoki rumah tangga mu di masa depan."

Ivan pun terdiam dan mulai memikirkan tentang sahabatnya yang satu itu. Ia sebenarnya tahu bahwa Sinta memiliki perasaan lebih padanya bahkan mantan istrinya pun tahu. Akan tetapi ia enggan untuk memberikan kesempatan pada wanita itu walaupun ia tahu bahwa Sinta pasti mencintainya dengan sangat tulus. Perasaan Ivan untuk wanita itu tak pernah bisa lebih dari hanya sekedar pertemanan.

Mungkin sudah saatnya ia bertemu dengan Sinta dan menolaknya secara langsung. Ia tidak ingin Sinta bertemu dengan Elvira dan membuat lebih banyak masalah. Jika itu adalah mantan istrinya yang lama, mungkin wanita itu akan mengerti sikap Sinta yang seperti itu. Akan tetapi Elvira tidak, karena ia tidak mengenal Sinta dan juga tidak berteman dengannya. Jadi ia ingin agar Sinta menjauh dari istrinya.

"Besok malam kita bertemu di tempat biasa."

"Ok, aku akan memberitahu teman-teman yang lain."

Ivan pun menghela nafas dengan tenang. 'sepertinya proyek membuat bayi akan ditunda beberapa hari sampai masalah ini selesai'.