Menikah Dengan Kakak Mantan Pacarku
Semua orang berlari dengan panik, mereka sibuk berlalu lalang untuk mencari seorang laki-laki, dia adalah orang yang akan melangsungkan pernikahan hari ini. Laki-laki itu menghilang bagai ditelan bumi dan itu berhasil membuat keluarga mempelai wanita panik dan ketakutan. Mereka tak akan bisa menahan rasa malu jika pernikahan ini dibatalkan.
Kegaduhan telah terjadi di lingkaran keluarga mempelai wanita. Sedangkan Elvira masih terlihat tenang sambil membawa mawar putih di tangannya. Hari ini adalah hari yang paling ia tunggu sejak beberapa bulan yang lalu, tapi ternyata hal yang tidak terduga terjadi tepat beberapa saat sebelum pernikahan dimulai. Calon suaminya telah kabur dan enggan untuk melanjutkan pernikahan bersamanya.
Elvira adalah seorang putri dari pengacara terkenal dan ia memiliki prestasi yang baik di sekolahnya. Selama kuliah, ia menjalin hubungan dengan seorang laki-laki bernama Zayden. Mereka adalah teman satu kelas di jurusan Ekonomi Manajemen. Setelah berteman selama satu tahun, mereka pun menjalin hubungan kekasih setelahnya. Hal itu menjadikan mereka pasangan kampus paling terkenal di Fakultas.
Saat perayaan wisuda, Zayden melamar Elvira di depan semua orang dan Elvira pun terharu serta langsung menerimanya. Tapi itu semua adalah sebuah kebohongan, pada kenyataannya Zayden belum siap untuk bersama dengan Elvira, apalagi terikat seumur hidup dengannya. Akan tetapi Zayden sudah terlanjur melamar dan terpaksa harus menikahinya.
Sekarang Zayden menghilang dan tak tau pergi kemana. Menurut penuturan beberapa orang yang melihat Zayden, laki-laki itu pergi bersama sahabat Elvira sendiri yaitu Sena. Hal itu membuat Elvira patah hati, namun ia berusaha untuk bersikap lebih tenang. Elvira percaya pada laki-laki itu, bahkan ketika berita kepergian Zayden sampai ke telinganya beberapa saat yang lalu. Ia masih duduk di tempat yang sama sambil berharap Zayden akan kembali dan menyesali keputusannya untuk kabur.
Sudah satu jam berlalu dan tamu undangan telah berkumpul serta menikmati hidangan yang ada. Akan tetapi para keluarga inti masih sibuk mencari keberadaan Zayden. Ibunya Elvira terus mengutuk dan mengumpat. Ia berharap Zayden akan mendapatkan karma atas semua perlakuan buruk yang ia lakukan pada putri mereka.
Rima menatap putrinya dengan tatapan sedih dan marah. Ia tau putrinya kecewa dengan tingkah Zayden, tapi mereka tak boleh menutup mata bahwa Zayden bukan hanya mempermalukan Elvira saat ini, tapi juga mempermalukan keluarga besar Handoko.
"Ibu sudah katakan padamu, Zayden itu masih labil dan belum memiliki pijakan yang pasti. Kalian buru-buru menikah setelah wisuda, sekarang lihat akibatnya! Zayden kabur entah kemana. Jika pernikahan ini gagal, mau di taruh kemana wajah keluarga Handoko. Ibu mengatakan ini bukan karena ibu tidak bersimpati padamu, tapi lihatlah kenyataan. Zayden bukan pilihan yang tepat untuk dijadikan suami."
Elvira hanya mampu diam dan menatap bayangannya di depan cermin dengan wajah datar. Ia ingin mengelak tapi semua yang dikatakan ibunya adalah sebuah kebenaran. Zayden adalah seorang pengecut yang tidak berani mengambil keputusan dan menikah dengannya adalah sebuah bencana. Sebenarnya Elvira patut bersyukur karena pernikahan ini gagal, setidaknya ia terselamatkan dari laki-laki tidak bertanggungjawab itu. Tapi rasa malu keluarga tidak dapat ia hindari dan itu akan menjadi rasa malu seumur hidup untuknya.
"Ibu nggak mau tau, pernikahan ini harus tetap berlangsung. Dengan Zayden atau bukan Zayden, Ibu tidak peduli."
Keluarga besar telah sepakat untuk melangsungkan pernikahan. Hal ini terjadi karena keluarga besar tak mau menanggung malu. Semua tamu undangan hari ini adalah orang-orang penting yang memiliki pengaruh luar biasa. Jika pernikahan ini gagal maka akan menjadi bahan cemoohan. Apalagi keluarganya adalah keluarga yang terpandang dan memiliki perhatian khusus terhadap apa yang disebut reputasi.
Tak lama suara ketukan di pintu terdengar. Rima membuka pintu dengan tidak sabar, ia masih belum puas mengomeli putrinya. Saat pintu terbuka wajah laki-laki tampan segera masuk ke penglihatan wanita paruh baya itu. Laki-laki setinggi 185an dengan tubuh tegak dan kekar. Wajahnya memang terlihat lebih dewasa dan sedikit berumur, tapi itu tak menghentikan kharisma dan ketampanannya. Jika diperkirakan umur laki-laki itu mungkin 35 tahun, belasan tahun lebih tua dari Elvira.
Laki-laki itu memberi hormat pada Rima sambil tersenyum formal.
"Halo saya Ivan, saya kakak dari Zayden."
Mendengar hal itu, Elvira langsung berbalik dengan kaget dan heran. Selama 3 tahun pacaran, ia belum pernah mendengar bahwa Zayden memiliki seorang kakak laki-laki. Menurut penuturan Zayden, dia adalah anak tunggal dan Ayahnya telah lama meninggal akibat kecelakaan dalam pekerjaan. Tapi saat melihat laki-laki di depannya, Elvira pun menyadari bahwa laki-laki itu terlihat seperti Zayden dengan versi yang lebih dewasa.
Melihat wajah heran Elvira, laki-laki itu kembali tersenyum formal. Tampilannya yang rapi menambah kesan bermartabat, hingga membuat Elvira sungkan untuk tidak membalas senyum itu.
"Zayden mungkin tidak pernah menceritakan soal keberadaan ku padamu. Kami adalah saudara kandung, hanya saja orang tua kami bercerai karena dugaan perselingkuhan. Zayden ikut dengan ibuku dan pindah ke luar kota, sedangkan aku tetap tinggal bersama Ayahku. Aku rasa Zayden dan ibuku masih marah pada Ayahku jadi mereka enggan menyebutkan tentang keberadaan kami terhadap orang luar."
Mendengar kata 'orang luar' dari mulut laki-laki itu, Elvira hanya mampu terdiam. Ia tidak menyangka ada hal penting yang akan Zayden sembunyikan darinya. Hal itu membuat Elvira mencibir di dalam hati. Sejak awal sepertinya Zayden tak pernah percaya padanya. Mungkin bagi Zayden, Elvira adalah orang luar hingga tidak diperbolehkan tau tentang fakta soal keluarganya.
Laki-laki itu melihat jam di tangannya dan langsung menatap Elvira sekali lagi. Tatapan itu sangat datar hingga membuat Elvira merasa dingin.
"Sekarang sudah hampir jam 10, sudah saatnya pernikahan dilaksanakan." ucap Ivan datar.
"Bagaimana pernikahan dilaksanakan jika mempelai laki-laki nya kabur entah kemana." ucap Rima ketus.
Ivan menatap wajah Rima sambil memberi hormat.
"Saya sudah berbicara pada Tuan Handoko dan beliau meminta pernikahan harus tetap berlangsung. Zayden telah ditemukan di bandara sebelumnya dan sekarang mungkin sudah ada di atas pesawat. Jadi sebagai perwakilan keluarga saya akan bertanggung jawab untuknya."
Mendengar pernyataan itu Elvira langsung kaget, ia tak menyangka Zayden akan sejauh itu menghindarinya. Tapi kali ini Elvira tidak punya pilihan lain, yang lebih penting hari ini adalah menikah. Entah itu bersama Zayden ataupun kakaknya, itu tidak masalah. Selama pernikahan di mata para tamu tetap berlangsung dan ia dapat menghindari rasa malu, maka ia pasti akan melakukannya.
Rima pun menatap putrinya, sebenarnya dibandingkan dengan Zayden, Ivan jauh lebih bisa diandalkan. Jadi ia tak akan protes jika Ivan menggantikan Zayden sebagai menantu dan menikahi anaknya.
"Kalau begitu ayo kita mulai pernikahannya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mungkin takdir El itu mmg Jodoh nya Ivan,Zayden cuman perantara nya saja,Anggap saja begitu,Toh Ivan sampe umur 35tahun juga belum menikah kan..
2024-01-28
1
Sera Mayumi
p
2023-11-27
0
pW07
aku mampir ahhh
2023-11-25
0