TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Konflik berat
Rere sedang terduduk di kursi malas sambil membaca-baca tabloid gossip seputar selebritis. Nana Mirdad sekarang sedang hamil tua. Kok secepat itu ya? Apakah memang dia betul-betul MBA (married by accident) seperti yang orang-orang gosipin?. Rere terus membalik-balikkan lembaran demi lembaran tabloid ketika seseorang membuka pintu, dilihatnya Ben menghambur masuk ke kamarnya.
Sosok laki-laki tampan, tinggi dan putih tetapi sangat di Benci Rere, kenapa ada disini? Kenapa dia bisa masuk ke kamarnya sementara mama-papanya saja harus mengetuk dahulu dan meminta ijinnya sebelum masuk ke kamarnya.
"Hallo sayang…" Ben menyapanya sambil mengecup keningnya. Rere langsung mengelak dan menepis Ben menjauh darinya, dia menghapus jejak kecupan Ben dari keningnya.
"Kamu dah makan belum?" Seolah tanpa salah, Rere mengelak kecupan di keningnya itu lagi.
"Ngapain Lo ke sini?!… Ngapain Lo ke kamar gue!!… PERGI LO!!! KELUAR DARI KAMAR GUE!!!… PERGIIIIIIIII!!!" Teriak Rere kasar.
Dia masih ingat ketika Ben dan ketiga kawannya memperkosanya beramai-ramai di sekolah. Rasa traumanya seakan kembali mencuat, rasa takut itu mulai menghinggapinya lagi.
"Kamu ngomong apa sih sayang???? Ini kan kamar kita berdua, jadi ini kamar aku juga" Jawab Ben kelihatan khawatir dengan sikap Rere.
"JANGAN MIMPI LO!!!! PERGI LO SANA!! KELUAR DARI KAMAR GUE!!" teriak Rere histeris. Dadanya menggebu kembang kempis mengikuti irama nafasnya yang kian berat dan kasar.
"Kamu kenapa sih Re?? Ini aku Ben… Suami kamu… Kamu kenapa? Kamu demam ya?" Ben berusaha meraba kening Rere, tetapi Rere dengan cepat mengelak.
Mendengar hal itu Rere semakin naik pitam.
"APA?! SUAMI?! CUIH! MANA BISA LO JADI SUAMI GUE!!! SAMPE MATI GUE GAK MAU JADI ISTRI LO!! JANGAN MIMPI LO!!" masih dengan nada tinggi, Rere seakan mendengar suaranya melengking saking marahnya.
"Lo! COWOK SETAN BERENGSEK YANG GUE TEMUIN! LO..!" Tunjuk Rere, tiba-tiba ucapannya tertahan tak terasa air matanya mengalir deras.
"Lo benar-benar cowok berengsek yang Pernah GUE TEMUIN!" Tegas Rere sekali lagi, dia mencoba melupakan isi hatinya yang menggebu-gebu.
"Re, kamu ngomong apa? Jangan gitu!! Ingat kamu lagi hamil tua… itu anak kita… anak aku, suami kamu…" Ben berusaha menjelaskan dan menenangkan Rere. Tetapi setelah mendengar perkataan Ben, Rere bukannya tenang melainkan bingung. Suami? Hamil? Anak?? Spontan dia melihat ke bawah.
Dilihatnya gelembung besar di daerah perutnya. Rere meraba perutnya. Memang dia sedang hamil. Hamil besar. Apakah ini hasil dari pemerkosaan waktu itu? Dia tidak mau anak ini. Lalu dengan keras dia memukul perutnya, mencoba membunuh mahluk hidup yang ada di dalamnya. Rere kesakitan. Sakit tepat ketika dia memukul perutnya.
Dia tidak mau anak ini, hidupnya sudah hina bagaimana dia bisa menatap anak yang tak berdosa itu.
Rere beranjak dari tempat duduk nya, ia meraih pisau buah yang ada tak jauh dari tempat duduk nya.
"Re! Kamu jangan Gila!?" Ben mengingatkan Rere lagi. "LEPASIN!! JANGAN GILA LO" Teriak Ben lagi saat melihat Rere yang memegang pisau di tangannya.
"Gue lebih baik mati dari pada harus hidup sama Lo, ingat walaupun gue mati sekalipun gue gabakal maafin Lo dan gue sumpahin Lo bakal masuk neraka!" Rere dengan sekuat tenaga memukul mukul perut dengan tangan yang memegang pisau.
Ahhhhh
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
gmn baiknya tuh 2 bocah deh thorr..tinggal urus sj..aq sediain sesaji sama like yg bnyk dehhh
thooor bikin rere bahagia kasian