Bagaimana jadinya jika kamu harus menanggung dendam dari masalah yang tidak pernah kau perbuat sama sekali.
Amanda Monata, terpaksa menjadi tawanan bos ayahnya karena sang kakak yang pergi melarikan diri saat pesta pertunangannya dengan pria tersebut hingga membuat dirinya lah yang menanggung semua beban dan hutang milik ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Arinda
Arthur benar-benar mendatangi tempat di mana Arinda berada. Bukan untuk kembali padanya, tapi untuk membuat perhitungan atas apa yang telah terjadi pada mereka. Apa yang wanita itu lakukan harus mendapatkan balasannya. Dia ingin membalas semua perbuatan Arinda yang terlah berani mempermainkan dirinya.
Mendengar suara pintu kamar hotelnya yang terus berbunyi membuat Arinda langsung membukanya tanpa melihat lebih dulu siapa yang datang.
Saat dia membukanya, pintu itu langsung terbuka lebar lalu tertutup kembali.
"Arthur..." panggil Arinda kaget ketika melihat pria itu datang ke hotel tempat di mana dia berada. Dia sudah bersembunyi, tapi bagaimana bisa Arthur menemukannya?
"Kenapa kau kaget?" tanya Arthur ketika melihat Arinda yang sangat kaget.
"Ahhkkk...Arthur..." Arinda merasakan sakit saat rahangnya dicengkram dengan kasar oleh Arthur.
"Kenapa? Sakit?" tanya Arthur dengan wajah yang penuh amarah.
Melihat Arinda yang kesakitan membuat Arthur merasa puas dan senang. Akhirnya dia bisa bertemu dengan Arinda dan melampiaskan segala kemarahannya.
"Berani sekali kau menipuku Arinda. Karena kau, aku membuat seorang wanita tidak bersalah menanggung semua kesalahanmu. Aku telah menyakiti orang yang salah! menyakiti orang yang tidak berdosa atas semua kesalahanmu. Kau dan ayahmu, kalian adalah orang yang sangat tamak. Kalian orang-orang yang tidak tahu belas kasih dan terima kasih. Aku akan membuatmu menyesal karena telah berani melakukan hal ini padaku!"
"Arthur, maafkan aku Arthur. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya-"
"Maaf kata mu?" tanya Arthur geram.
Sangking geramnya dia sampai menghempaskan tubuh Arinda hingga terjatuh di lantai.
Brugh...
"Ahhkkk... Sakit..." ucap Arinda saat rambutnya di tarik oleh Arthur.
"Kau ini benar-benar wanita yang tidak tahu diri Arinda! aku tidak menyangka jika wanita sepertimu memiliki sisi lain. Amanda, apa kau pernah mendengar nama itu?"
Deg!
Jantung Arinda seperti berhenti berdetak ketika mendengar Arthur mengatakan tentang Amanda. Dia juga baru beberapa waktu yang lalu mengetahui bahwa dia memiliki saudara kembar dan itu adalah Amanda. Seperti apa penampilan wanita itu dia belum mengetahuinya sama sekali tapi yang jelas mereka itu kembar identik.
Entah mengapa tiba-tiba dia memikirkan sesuatu jahat. Bukankah sudah ada bersama Arthur, lalu untuk apa lagi pria ini mengejarnya. Bukankah selama ini dia sudah mendapatkan gantinya?
"Jika kau sudah mengetahui tentang keberadaan Amanda lalu untuk apa lagi kau mencariku?" tanya Arinda.
"Aku mencarimu hanya untuk membuatmu menyesal. Kau akan menyesal karena telah berani melakukan hal itu padaku!" Arthur pergi meninggalkan Arinda setelah mengatakan hal itu.
Setidaknya dia sudah bertemu dengan wanita itu dan harus memberinya pelajaran nanti. Arthur memilih untuk kembali ke rumahnya. Entah mengapa akhir-akhir ini dia lebih betah dan lebih merasa nyaman ketika berada di rumah.
Saat Arthur sampai di rumahnya, dia melihat Amanda yang sedang berlari tanpa mengetahui bahwa di depannya ada Arthur.
"Ayo Lia, kejar aku lagi. Kejar aku Lia!" teriak Amanda yang berlari mundur dan tidak melihat jika di belakangnya ada Arthur dsn tubuhnya langsung menabrak pria itu.
"Eh, Maaf," ucap Amanda saat dia menabrak Arthur .
"Masuk! Kau belum sehat total dan harus istirahat. Aku tidak ingin kau sakit dan kembali menyusahkan ku!" ucap Arthur yang menarik tangan Amanda untuk masuk ke dalam rumahnya.
Entah apa yang akan pria itu lakukan lagi, tapi yang pasti dia sudah merasa jauh lebih tenang setelah melampiaskan amarahnya pada Arinda. Dia akan membuat wanita itu menyesal nantinya.
***