NovelToon NovelToon
Bulan & Angkasanya

Bulan & Angkasanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Persahabatan / Cinta Murni / Light Novel
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Keirina

Bulan akhirnya bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya tidak malu mengakui segala perasaan yang ada di hatinya. Kenneth, siswa baru di sekolahnya yang belum lama Bulan kenal, tapi berhasil menaklukan hati Bulan.

Tapi rahasia Kenneth yang baru Bulan ketahui berhasil membuat Bulan takut. Takut kalau Kenneth tiba-tiba pergi meninggalkannya.

Apa Bulan masih bisa tersenyum secerah sekarang kalau Kenneth tidak ada?

Kenneth yang sebelum bertemu Bulan tidak takut kalaupun besok dia pergi, kini tidak lagi.
Bulan berhasil membuat Kenneth takut jika saja besok dia pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keirina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERASAAN YANG MENGGANGGU

Tidak seperti biasanya hari ini Bulan bangun lebih pagi. Bulan merasa tidurnya malam ini tidak nyenyak sama sekali karena bahkan ketika Bulan tidur pun otaknya tidak berhenti memikirkan satu orang yang sama.

Bulan merasa dirinya sekarang seperti bukan dia. Bulan belum pernah memikirkan seseorang sampai membuat tidurnya terganggu. Apalagi ini Kenneth orang yang baru dia kenal masih dalam waktu kurang dari satu tahun. Bulan merasa ada yang aneh dengan dirinya, tapi dia terus meyakinkan dirinya sendiri kalau ini hanya karena Bulan menyaksikan sendiri dengan matanya saat Kenneth kesakitan. Hanya itu, tidak lebih.

Bulan yang sudah memakai seragam sekolah lengkap keluar dari kamarnya dan berjalan ke dapur yang sudah ada Tari yang sedang menyiapkan bekal sarapan untuknya.

Bulan meletakkan tasnya di atas sofa, berjalan ke meja makan, menarik kursi dan duduk di sana. Bulan memeriksa handphonenya, membuka aplikasi chat, tapi belum ada juga pesan yang datang dari Kenneth. Bulan kembali mematikan layar handphone dan meletakkannya di atas meja. Mengambil selembar roti yang sudah diolesin selai coklat oleh Tari dan memakannya.

"Tumben kamu jam segini udah rapi aja?terus masih sempat sarapan lagi" Ujar Tari heran tidak biasa melihat Bulan yang santai kalau mau berangkat sekolah karena, biasanya pasti Bulan sudah buru-buru berangkat ke sekolah sampai tidak pernah sempat sarapan di rumah.

Bulan yang sedang memakan roti memperhatikan Tari yang sedang menyiapkan bekalnya. "Ibu, Bulan pergi mepet salah, santai juga salah" Katanya

"Ibu kan gak ada bilang salah. Bagus malahan dan lebih bagus lagi kalau kamu kayak gini setiap hari. Jadikan Ibu gak perlu was-was kamu ngebut-ngebutan bawa motornya di jalan" Tari meletakkan kotak bekal yang berisi nasi goreng dan juga telur ceplok itu di meja.

Tari memperhatikan Bulan yang sedang memakan roti di depannya.

"Kenneth baik-baik aja kok" Ucapnya tiba-tiba, Tari tersenyum penuh arti, "Ibu udah telfonan sama tante Revina semalam" Tari ikut duduk berhadapan dengan Bulan.

Bulan yang merasa tertangkap basah berhenti mengunyah rotinya dan menatap Tari yang duduk di hadapannya. "Oh iya, baguslah bu" Ucap Bulan berusaha senatural mungkin untuk tetap terlihat biasa saja di depan Tari. Bulan meminum susu cokelat yang sudah dituangkan Tari ke dalam gelas.

"Udah?" Bulan melihat Tari bingung, "Udah bisa fokus sekarang?gak mikirin Kenneth lagi" Lanjut Tari menggoda Bulan.

Bulan gelagapan sendiri, "Apasih bu!orang Bulan fokus kok" Kata Bulan mengalihkan matanya tidak mau bertemu dengan mata Tari.

"Udah ah Bulan mau berangkat ke sekolah!" Bulan menghabisi roti ditangannya yang tinggal sekali suap, berdiri dari kursinya, mengambil kotak bekal, mengambil tasnya dan pamit dengan Tari. Lalu, buru-buru keluar rumah.

Tari yang melihat Bulan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum. Tari bisa merasakan kalau ada yang berbeda dari anaknya itu. Tidak sampai lima detik berlalu Bulan kembali masuk dan mengambil handphonenya yang tertinggal di atas meja.

"Bulan pergi bu!" Katanya lagi sambil buru-buru pergi keluar.

"Hati-hati bawa motornya!" Ujar Tari yang tidak bisa menahan tawanya melihat tingkah Bulan sedikit berteriak agar Bulan dengar.

***

"Jam di rumah lo rusak Lan?tumben pagi banget datangnya" Ujar Sari heran begitu melihat Bulan yang baru saja masuk ke dalam kelas dan duduk di sampingnya.

"Sama aja lo kayak Ibu!" Bulan melihat Sari malas

"Ya lagian lo tumben-tumbenan, seumur hidup gue kenal sama lo baru kali ini gue lihat lo datang tepat waktu ke sekolah!"

"Gak usah lebay!"

Sari menyengir.

"Udah ah gue lagi malas bicara. Jangan ajak gue bicara hari ini!"

"Kenapa lo?sekalinya datang pagi gak mau diajak ngobrol, aneh." Sari menggelengkan kepala heran melihat Bulan yang sudah menelungkupkan wajahnya di kedua tangannya di atas meja.

***

"Sar, Lan!" Gino memanggil Bulan dan Sari yang baru saja memasuki area kantin. Bulan dan Sari yang melihat Gino, berjalan mendatanginya.

"Kenapa lo?" Tanya Yuda yang melihat Bulan yang baru saja duduk di hadapannya dengan wajah yang ditekuk.

"Biasa lagi dalam mode jangan ganggu!" Sari yang menjawab

"Habis ditembak cowok mana lagi lo?" Tanya Fahri melihat Bulan karena, biasanya hanya hal itu yang membuat seorang Bulan dalam mode jangan ganggu. Bulan melirik sengit, malas meladeni.

"Motor Kenneth di rumah gue. Lo belum cerita kenapa lo berdua kemarin?" Tanya Fahri. Gino, Yuda, Niko dan Sari yang mendengarnya merasa bingung sendiri karena, mereka tidak tahu apa-apa. Semalam ketika Bulan menelepon Fahri. Fahri ternyata baru balik dari cafe dan sudah berpisah dengan yang lain.

Bulan diam, malas bercerita. Tapi, tatapan teman-temannya mengintimidasinya menunggu jawaban dari Bulan. "Kemarin Kenneth tiba-tiba sakit, jadi gue antar ke rumah sakit, motornya gue titipin soalnya buru-buru" Kata Bulan seadanya malas menjelaskan lebih detail.

"Anjir yang lengkap kalau cerita gak paham gue. Sakit apa?terus kenapa buru-buru?" Tanya Gino geregetan tidak paham dengan perkataan Bulan.

Bulan berdecak, "Intinya dia sakit ah!males gue cerita panjang-panjang!" Sewotnya.

Gino menatap sabar, "Sawan teman lo Sar?" Gino melihat Sari.

"Memang gitu Gin, sabar"

"Pesanin makan Yud!" Bulan menyuruh Yuda yang duduk di hadapannya.

"Datang-datang nyuruh!enak banget hidup lo!" Sewot Yuda, "Ya udah karena gue baik lo mau makan apa biar gue pesanin"

"Mie goreng cabenya yang banyak sama es teh!"

"Yud gue sekalian" Ucap Fahri melihat Yuda yang berdiri dari duduknya, "Pesan sendiri!" Kata Yuda lalu, pergi begitu saja. Fahri menatap malas yang lain tertawa melihatnya. Lalu, Fahri berdiri ingin pergi menyusul Yuda.

"Gue mau juga Far"

Fahri melihat Sari, "Apa?cepetan!"

"Nasi goreng sama es jeruk" Katanya yang hanya dibalas dehaman oleh Fahri

"Makasih Fahri ganteng" Ucap Sari pada Fahri yang sudah pergi.

"Sakit lo Lan?" Tanya Niko melihat Bulan yang hanya diam saja

Bulan melihat Niko sekilas malas meladeninya.

"Diam Nik!entar habis makan juga berubah moodnya" Ucap Gino yang sudah hafal betul dengan sifat Bulan

"Kenneth sakit apaan woi?" Tanya Fahri melihat Jono yang sendirian mengantri di kantin bu Sar. Yuda sudah duluan balik kemeja begitu memesan makanannya dan Bulan.

Jono yang sedang mengantri melihat Fahri heran, "Kenapa lo tau dia sakit?gue perasaan belum ada cerita"

"Bulan yang ngasih tau"

"Oh..gue juga gak tau, gue cuma tau dia izin sakit, gue chat belum dibalas juga sama dia" Jono kemudian memesan nasi goreng dan es teh pada bu Sar, lalu Fahri.

"Gue gabung ya, makasih Far" Ucap Jono sebelum Fahri menjawab dan langsung pergi kemeja Fahri dkk. Setelah memesan Fahri menyusul Jono.

Fahri dan Jono duduk bergabung di meja yang sama dengan mereka.

"Ngapain lo di sini?" Sinis Gino melihat Jono yang tiba-tiba duduk, "Kenneth sakit apaan?" Tanyanya lagi

"Perasaan gak lo gak Fahri nanya Kenneth mulu sama gue!" Sewot Jono, "Emang gue emaknya tau segalanya!"

"Santai gue cuma nanya" Jono membuang matanya dari Gino.

"Lan bukannya lo kemarin balik sama Kenneth?lo gak tau dia sakit apa?" Tanya Jono dengan wajah polosnya

"Mana gue tau!" Jawab Bulan ketus

"Mie gue mana kok belom dateng Yud?" Bulan menatap Yuda galak

"Baru dipesan Lan, sabar. Bukan cuma lo yang pesan mie!" Ucap Yuda dengan nada dan tatapan datarnya, tapi penuh penekanan yang berhasil membuat Bulan diam dengan wajah yang ditekuk.

"Kenapa teman lo?" Jono melihat Fahri bertanya

"Biasa lagi mode reok mending gak usah lo ajak ngomong kalau lo masih mau hidup"

"Cepat tua lo marah-marah mulu Lan" Jono tidak menperdulikan peringatan Fahri dan malah ingin mengganggu Bulan. Bulan melayangkan tatapan tajamnya membuat yang lain menertawakan Jono.

"Apa gue bilang" Kata Fahri.

"Takut gue matanya keluar!" Kata Jono lagi tidak mau berhenti meledek Bulan.

Bulan yang sedang malas meladeni teman-temannya melihat handphonenya yang berbunyi di atas meja dan mengetuk dua kali layar handphonenya yang kembali mati. Dan dengan cepat mengangkat handphonenya begitu melihat pesan yang dia tunggu-tunggu dari semalam akhirnya datang juga.

Bulan tanpa membuang-buang waktu lagi langsung membuka chatnya dan tiga detik setelahnya Bulan reflek menghela nafas begitu membaca isi pesan dari Kenneth.

"Masih di sekolah Lan?" (isi chat Kenneth)

Bulan langsung mengetik balasannya singkat, "Masih"

"Ya udah nanti aja gue chat lagi Lan"

"Ok."

Setelah itu Bulan kembali mematikan handphonenya dan meletakkan HP nya kembali di meja merasa kesal. "Dari kemarin malam gue nungguin kabar dia terus sekali ngechat malah nanya gue masih di sekolah?penting banget!" Kesal Bulan dalam hati.

"Memangnya dia gak tau kalau sekarang belum jam pulang?" Kata Bulan kesal bersuara tanpa sadar membuat yang lain reflek menatapnya.

"Mie gue belum datang juga?" Bulan melihat ke arah warung bu Sar menghindari tatapan teman-temannya.

"Fix karena cowok." Kata Fahri sangat yakin dengan dugaannya kali ini

"Setuju gue Far" Sahut Niko

"Diamin aja daripada ikut stress kita" Ucap Sari yang diangguki oleh mereka, lalu mereka berenam kembali mengobrol.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Blackrose
Daebak!
Ritsu-4
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Joko Castro
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
foxy_gamer156
Bikin ketagihan deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!