Ditinggal Sang kekasih begitu saja, membuat Fajar Rahardian Lee Wijaya pergi ke sebuah kota kecil untuk menenangkan diri dari rasa kecewa,terluka dan tentunya malu pada keluarga besar yang sudah melakukan segala persiapan pernikahannya.
Tapi tak di sangka, disana ia malah bertemu dengan seorang wanita yang membuat ia lupa niatnya untuk datang. Alih alih ingin tenang, Fajar justru kembali pulang membawa seorang Janda perawan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part # 22
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Kami--, kami baru pulang. Aa habis antar Shena untuk membeli beberapa keperluannya di Mall," jelas Fajar yang masih berdiri, ia dan Shena belum ikut duduk di ruang tengah, tapi satu hal justru terjadi. Shena yang bersembunyi di balik punggung Fajar pun langsung melayangkan protesnya.
"Kan gak jadi beli, Aa kan gak punya uang buat bayar belanjaanya tadi," ucap Shena yang dengan wajah sedikit miring ke hadapan Fajar.
Mendengar pengakuan gadis cantik berstatus janda tersebut tentu membuat dua pasangan suami istri yang ada di ruang tengah kaget dan tak percaya.
"Dompetmu tertinggal?" tanya Abah Rendra.
Fajar yang malah menikmati raut wajah menggemaskan Shena malah terlonjak kaget, ia alihkan pandangannya kearah Abah, Umma, Ayah juga Bubun, dan sialnya keempat orang itu menangkap kemerahan di pipi Si tengah.
"Dompetmu tertinggal atau gimana? kenapa gak bisa bayar?" tanya Ulang Ayah Keanu.
"Jawab A', duh masa iya gak bayar sih!" sahut Bubun yang pusing sendiri sampai memijit pelipisnya, jika saja punggung wanita itu tak di usap pelan oleh Sang suami mungkin Si Ratu Shoping sudah terkapar tak sadarkan diri saking kagetnya.
"Hem, enggak. Siapa bilang Aa gak bayar belanjaa?" Fajar yang panik mulai membela diri.
"Aku, kan emang Aa gak bayar, buktinya belanjaan tadi gak di bawa pulang," jawab Shena menunjuk dirinya sendiri karna memang tadi ia yang bilang begitu.
"Di bayar kok, Shen, hanya saja--," ucap Fajar namun ia tak sempat meneruskannya karna seperti ada yang datang sebab terdengar suara dari luar, dan semua mata kini tertuju kearah pintu utama. Fajar yang bisa menebak siapa itu tentu langsung ke luar. Dan Shena yang sadar ditinggalkan malah ikut menyusul dengan gaya seperti anak ayam yang mengekor di belakang induknya.
"Selamat siang, apa benar ini dengan kediaman rumah Tuan Rendra?" tanya seorang pria berseragam toko yang tadi di datangj Shena dan Fajar di Mall.
"Selamat siang, iya betul Ini kediaman rumah Tuan Rendra," jawab Fajar dengan tenang dan sopannya.
Jika datang kerumah utama, tentu ini akan jadi urusan para penjaga pintu gerbang.
"Kami dari toko X, datang kemari untuk mengantarkan barang Anda sesuai alamat yang tertera ya, Tuan," jelas orang itu lagi sambil menyerahkan sebuah kertas dan meminta Fajar untuk menandatanganinya juga.
Fajar yang sudah paham tentu langsung melakukan serah terima dan semua barang pun di turunkan dari dalam mobil untuk di bawa masuk. Dan tak lama beberapa Paperbag pun sudah berhasil memenuhi ruang tamu.
Kini tak hanya Fajar dan Shena yang ada disana setelah petugas toko pergi karna Abah, Umma, Ayah serta Bubun menyusul ke ruang tamu juga.
"Ini apa?" tanya Umma, ia tah tahu hal ini berbeda dengan menantunya.
"Ini belanjaannya Nona Shena, Umma!" Fajar sengaja menekan perkataannya itu sambil melirik ke arah gadis cantik yang matanya bulat besar saat melihat tumpukan Paperbag lalu kearah Fajar juga. Ekspresinya sangat lucu sampai Fajar harus kuat menahan tawanya sendiri.
Ayah dan Bubun yang paham hanya tersenyum kecil, karna Ayah tentu seperti Fajar taunya hanya bayar sedangkan Bubun dengan senangnya tinggal menunggu di rumah,
"Ini punya mu, semua barang ini yang kamu pilih tadi di mall, Shena," jela Fajar yang mengacak gemas kepala gadis itu.
.
.
.
Aku harus cuci berapa piring A'???