NovelToon NovelToon
Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: apriliyakim

Dalam novel Yuna sering membaca tentang perjodohan, dari benci hingga akhirnya saling mencintai.

Namun ia tidak pernah menyaka bahwa kisah tentang perjodohan terjadi kepadanya. Ternyata rasanya campur aduk, cemas dan kebingungan karena belum pernah mengenal satu sama lain. Terlebih lagi Yuna memiliki pujaan hati yang bernama Sunoo, cinta pertamanya.

Pertemuan pertama Yuna dan laki-laki yang di jodohkan olehnya terbilang tidak baik, ada kesalahan disana.

Bagaimana pun Yuna harus menerima perjodohan tersebut, terlebih lagi mereka sudah di jodohkan sejak balita. Meski begitu ia menyadari bahwa tersimpan rahasia terdahulu antara mereka yang tidak Yuna ketahui, selain Jungkook.

Entah rahasia apa yang di sembunyikan Jungkook?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apriliyakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Yuna menghembuskan napas gusarnya ketika membalas pesan yang di kirimkan Jungkook untuknya.

"Dasar laki-laki sialan!" pekik Yuna dengan amarah yang sudah memuncak.

Sungguh, apa yang di lakukan Jungkook sangatlah menyakitkan. Yuna tahu Jungkook seorang laki-laki yang memiliki nafsu tinggi. Tapi bukan dengan cara yang lembut melainkan kasar.

"Biarkan saja, aku akan pulang larut malam dan pergi pagi sekali sebelum dia tidur!" pekik Yuna.

Yuna memang wanita yang emosional bahkan dia rela tetap berada di sekolah hanya karena marah pada Jungkook. Meskipun kini sudah tidak ada siapapun.

"Yuna?" tanya Haruto sambil membawa bola basket di tangannya.

"Sedang apa di sini?" sambung Haruto duduk di samping Yuna.

"Sedang melihat matahari terbenam pasti indah sekali." ujar Yuna berbohong.

"Kalau begitu biar aku temani, tidak baik seorang gadis canti disini sendiri." ujar Haruto.

Yuna tersenyum geli,"Bisa saja."

Haruto mencubit pipi Yuna dengan pelan,"Wah pipimu seperti jelly, melebar. Lucu!"

"Ih sakit!" pekik Yuna mengusap pipinya yang mulai memerah.

Tanpa Yuna ketahui ternyata ada seorang laki-laki yang menatap nanar kearah mereka, siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook. Bahkan kedua tangannya mengepal sempurna, rasanya ingin sekali memukul wajah Haruto.

"Awas kamu..." ujar Jungkook pergi dengan amarah.

Matahari sudah terbenam dengan sempurna. Haruto keheranan melihat Yuna yang selalu saja melirik arloji tepat di tangan kirinya.

"Sedang menunggu seseorang? Atau pamanmu yang waktu itu?" tanya Haruto.

Yuna terbatuk,"Paman yang mana?"

"Menjemputmu di taman hiburan, apa itu pamanmu? Tapi seingatku kamu tidak memiliki paman." ujar Haruto.

Yuna menelan salivanya,"Ah, itu paman jauhku." elak Yuna berbohong.

"Oh begitu, aku baru tahu."

"Tapi sekarang sudah malam, mau aku antar?" tanya Haruto.

Yuna menggeleng,"Aku bisa pulang sendiri." ujar Yuna bangkit dari duduknya kemudian pergi, di susul oleh Haruto di sampingnya.

"Ada apa? Kamu tidak ingin pulang?" tanya Yuna.

"Aku hanya ingin memastikan dulu kamu pulang dengan selamat." ujar Haruto.

"Aku akan pulang dengan selamat, pulanglah Haruto."

"Yakin tidak ingin aku antar?" tanya Haruto.

"Yakin." teguh Yuna.

"Baiklah, sampai jumpa!" pamit Haruto pergi ke arah yang berbeda.

Yuna menunggu di halte bus sambil mendengarkan musik di handphonenya. Tidak selang beberapa menit Yuna menerima panggilan dari Jimin yang meminta Yuna pulang secepatnya.

Awalnya Yuna tidak peduli, tapi hati Yuna gelisah seakan ada hal buruk yang terjadi.

Dan pada akhirnya Yuna pulang. Ia tidak melihat mobil yang biasa di pakai oleh Jungkook. Sampai pelayan di rumah memberitahu bahwa Jungkook ada di rumah sakit.

Yuna terkejut, badannya lemas seketika."Kenapa dia bisa ada di sana?" tanya Yuna.

"Tuan mengalami kecelakaan parah." ujar pelayan.

Bergegas Yuna pergi ke rumah sakit di antar oleh supir. Langkah kaki Yuna tidak bisa terkendali ketika tiba disana, ia terus berlari sambil bertanya pada suster dimana Jungkook.

"Nona!" panggil Jimin tidak jauh dari tempat Yuna berada.

"Dimana Jungkook!" ujar Yuna dengan histeris.

Jimin menggeleng sambil menunduk seakan ada hal yang menyedihkan."Kenapa kamu seperti ini? Jungkook tidak apa-apa kan?"

"Ini salah saya Nona, sudah memberiarkan Tuan mengendarai mobil sendiri." ujar Jimin.

"Dimana Jungkook!" tanya Yuna dengan emosi.

Sampai.... Terdengar suara laki-laki lemas dari arah sebaliknya.

"Disini...." ujarnya.

Yuna segera memeluk laki-laki yang tengah duduk di kursi roda tersebut."Apa yang terjadi?" tanya Yuna.

Jungkook tersenyum kecut,"Tidak ada, sebaiknya kamu pulang. Aku harus melakukan beberapa tes."

"Kenapa? Apa yang terjadi?"

"Tidak ada, hanya jaga-jaga saja." ujar Jungkook.

Sebentar, Yuna baru tersadar dengan seorang wanita yang mendorong kursi roda Jungkook dari belakang. Mata Yuna menatapnya lekat.

"Ah, namaku Jessi. Dokter di rumah sakit ini, dan aku juga temannya Jungkook." ujar wanita dengan pahatan wajah sempurna. Yuna merasa iri!

"Yuna." ujar Yuna menjabat tangan Jessi.

Jungkook tersenyum kepada Jessi,"Bagamana kalau kita lakukan sekarang?" tanya Jungkook tanpa menoleh kearah Yuna.

"Baiklah, tapi aku ingin bertanya. Apakah dia calon tunanganmu?"

"Hahahaha," jawab Jungkook dengan tawa.

Yuna merasa sakit pada hatinya. Bisa-bisanya Jungkook melakukan itu kepada Yuna.

"Ak-"

"Ayo pergi," ujar Jungkook menghentikan kalimat yang akan di ucapkan oleh Yuna.

"Perluku temani?" tanya Yuna mengejar mereka.

"Tidak usah."

Yuna menunggu Jungkook di depan ruangan bersama dengan Jimin. Tapi entah kenapa hati Yuna mengatakan bahwa Jessi bukanlah teman biasa bagi Jungkook.

"Jimin,"

"Iya Nona?"

"Boleh aku bertanya?"

"Boleh, silahkan."

"Apa kamu tahu hubungan Jungkook dengan wanita itu apa?" tanya Yuna.

"Saya tidak berani Nona, lambat laun Nona juga akan tahu siapa dia." ujar Jimin yang membuat Yuna semakin penasaran.

"Bisa katakan saja sekarang?"

"Nona, biarkan Tuan yang menceritakannya nanti."

"Baiklah kalau kamu takut kepada Tuanmu itu."

Yuna menjadi tidak mood, bahkan ia mengalihkannya dengan membuka sosial media.

"Lain kali, kamu menyetir dengan pelan-pelan Jungkook. Kamu tahukam bahwa kedua tanganmu itu adalah aset yang berharga?"

"Iya Jessi, aku tahu. Tapi musibah bisa datang kapan sajakan?"

Yuna berdecak sebal, mereka sepertinya lebih dari seorang sahabat.

"Kenapa masih disini?" tanya Jungkook pada Yuna.

"Bosan saja jika berada di rumah tanpa seorang pengganggu." ujar Yuna ketus.

"Baiklah, kalau begitu kamu bisa pulang. Nanti hasilnya aku kirimkan, jika ada yang serius kamu akan langsung diminta kembali kemari. Mengerti?"

"Iya, aku mengerti Jessi. Kamu terlalu cerewet, sama seperti dulu."

"Kamu masih ingat?" tanya Jessi.

"Tentu aku mengingatnya!"

"Wah!"

Yuna benar-benar sudah kesal, rasa sabarnya sudah habis terkuras.

"Sialan memang!" pekik Yuna pergi dari hadapan mereka.

"Tunanganmu marah," ujar Jessi ketawa terkikik.

"Dia adikku," ujar Jungkook sambil menatap punggung Yuna yang pergi dari hadapannya.

...****************...

Sampai di rumah. Yuna pergi ke kamarnya dengan terburu-buru tidak mau memperdulikan Jungkook yang sedang sakit. Yuna kira Jungkook kecelakaan parah, ternyata hanya luka-luka dan tangannya saja yang di gips.

"Huh, dia menyebalkan. Oh jadi mau pamer gitu biar kesel? Nyebelin!" pekik Yuna.

Yuna melepas semua pakaian di tubuhnya, lalu masuk kedalam kamar mandi untuk menghapus penatnya terutawa bara api yang keluar karena Jungkook.

Yuna cemburu? Hahahaha tidak!

Tidak!

Selesai mandi, Yuna merenung di ujung ranjangnya. Bertanya sedang apa Jungkook saat ini? Ah Yuna tidak harus memperdulikan orang itu.

Brak!

Yuna tercengang mendengar suara keras dari kamar Jungkook yang berada di sebelahnya. Ingin mengecek tapi Yuna masih kesal.

Huh... Terpaksa Yuna melihat.

"Apa kamu memerlukan bantuanku?" tanya Yuna bertanya dengan wajah datar.

Ketika membuka pintu, alangkah terkejutnya Yuna ketika melihat Jungkook terkampar di lantai.

"Ada apa denganmu?" tanya Yuna.

"Terpeleset ketika hendak membuka baju. Aku ingin mandi." ujar Jungkook meringis kesakitan.

Ini salah Yuna yang terlalu cuek ketika Jungkook sakit, salah sendiri kenapa harus menggoda wanita lain. Yunakan cemburuan orangnya.

"Sini aku bantu, kamu tidak usah mandi. Aku lap saja dengan kain dan air hangat mau?"

"Boleh."

Yuna memopoh Jungkook ke atas ranjang, lalu membuka baju laki-laki itu satu persatu. Canggung sekali.

"Aku pergi dulu untuk mengambilkan handuk kecil dan air hangat."

Jungkook mengangguk.

Dengan perlahan dan telaten Yuna mengelap seluruh bagian tubuh Jungkook.

"Terimakasih," ujar Jungkook sambil tersenyum kearah Yuna.

"Sama-sama."

"Kamu marah karena aku berbicara dengan Jessi?" tanya Jungkook.

"Tidak, siapa yang marah!"

"Raut wajahmu mengakan kalau kamu marah, cemburu."

"Tidak!"

"Jangan berbohong Yuna," ujar Jungkook.

"Kenapa bisa terjadi kecelakaan?" tanya Yuna.

"Ini karena aku melihatmu dengan laki-laki itu, bahkan dia mencubit pipi milikku ini!" ujar Jungkook.

Yuna mengerutkan keningnya,"Yang mana?"

"Jangan pura-pura lupa!"

"Oh Haruto, dia hanya seorang teman. Tidak lebih."

"Tapi aku marah, aku tidak ingin ada seorang pun yang menyentuhmu Yuna selain aku."

"Posesif!" pekik Yuna.

"Karena kamu milikku." ujar Jungkook.

"Aku bukan milikmu. Aku milik diriku sendiri." ujar Yuna.

Jungkook menggigit pipi Yuna.

"Aww, sakit!" pekik Yuna.

"Tidak sebanding dengan rasa sakit hati ini ketika kamu bersama yang lain." ujar Jungkook.

"Iya, aku janji tidak akan bersama laki-laki lain mulai sekarang."

"Janji ya?"

"Janji. Kamu juga!"

"Iya."

Dan mereka berdua melakukan perjanjian yang kekanak-kanakan. Tapi bagi mereka itu penting. Biarkan saja, toh mereka menganggap dunia hanya milik mereka berdua saja.

1
Yathi Sri
kelanjutan nya mana
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
😻😻😻
mamanick
lanjut
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
RossaFatmawati RossaFatmawati
nexxxxxtttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
seru banget nexxxxttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
morelight
author emang debest deh, pacar aja kalah nyenengin hati aku! karyamu selalu ditunggu!
RossaFatmawati RossaFatmawati
nextttt5 thorrrrrrr
LilCutie
Ceritanya makin seruuuu! Semangat Thor!
coastbycoast
Ceritanya ngeri sedaaaapppp like like like lanjut
SecretGiggle
Keluarkan semua babmu Thor! Mata ini masih kuad membacanya!
booksand peonies
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
DavidTheDancer
Aku mah anti mendua deh Thor! Aku di sini menunggumu~
RossaFatmawati RossaFatmawati
luar biasa
MouthofMexico
Yang punya daya tarik bukan magnet aja. Tapi karya author juga, lho! Hahaha.. semangat lanjut kak!
CandycaneMissy
Thor, aku nungguin crazy up karena ceritamu sudah drive me crazy~
Alfiyahpna_
makanya ada yang bilang, penampilan bisa menipu🤣
Mata Diam
ceritanyah bagus aku suka lanjutkan karya mu thorr👍
champagnefabulous
Rasanya kaya terombang ambing bacanya! Aku bener-bener merasa seperti nyata!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!