NovelToon NovelToon
Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku

Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Teen Angst / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Virzha

Kondisi keluarga yang berantakan, membawa Freya menjadi sosok anak yang berandal.

Freya kerap menghabiskan waktunya di club dan menjerumuskan dirinya kedalam obat-obatan terlarang.

Sean Bagaskara hadir di saat Freya nyaris dilecehkan.

Setelah pertemuan itu, takdir seolah terus mengikat keduanya hingga perasaan cinta tumbuh dihati mereka.

Sayangnya, disaat cinta itu kian menggebu, Freya harus mengetahui kenyataan pahit bahwa Sean adalah seorang gigolo, lebih tepatnya Gigolo ibu tirinya sendiri.

Selanjutnya, apa yang akan dilakukan Freya?

Simak ceritanya hanya disini guys!!!!
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE, DAN SUBSCRIBE YA!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Sebuah Pilihan.

Freya merasa begitu lega setelah mendapatkan barang yang dibutuhkannya. Ia membeli dengan jumlah cukup banyak dan menghabiskan uangnya. Baginya lebih baik ia tidak punya uang daripada tidak bisa memiliki obat itu.

"Ahhh ... akhirnya aku mendapatkan obat ini. Aku tidak sabar ingin meminumnya. Mungkin dengan sebotol anggur akan sangat nikmat," ucap Freya mencium barang itu seolah begitu menyayanginya.

Freya lalu memasukan barang itu ke dalam tasnya. Namun, tiba-tiba saja ia didatangi oleh enam orang pria yang memakai pakaian serba hitam.

"Diam dan jangan bergerak! Lapor 01, kita berhasil mengamankan pelaku."

Freya begitu kaget karena enam orang itu merupakan polisi. Belum hilang rasa kagetnya, salah satu diantara mereka lalu memegang tangan Freya dan memborgolnya begitu saja.

"Hei, apa-apaan ini! Kalian tidak bisa sembarangan menangkap ku!" teriak Freya menggerakkan tangannya agar bisa terlepas meski hal itu mustahil.

"Diam! Kita sudah mempunyai bukti kalau kau seorang pengguna narkoba dan itu semua melanggar hukum. Cepat ikut kami sekarang, yang lain bereskan sisanya," bentak ketua polisi itu terlihat melirik Freya begitu sinis.

"Omong kosong, aku tidak melakukan apapun," bantah Freya masih tidak terima jika dia harus tertangkap.

Polisi itu tersenyum sinis, lalu dengan kasar menarik benda yang baru saja dibeli oleh Freya. "Masih mencoba mengelak? Jelaskan semuanya di kantor nanti, ayo bawa."

Freya mengertakkan giginya erat, ia sudah tidak bisa berkutik karena bukti yang ada justru sudah diambil. Freya akhirnya dengan terpaksa harus mengikuti polisi itu dan dibawa pergi ke kantor polisi. Sekilas Freya melihat jika sudah tidak ada mobil Sean disana.

"Sialan, dia meninggalkanku. Seharusnya dia ada disini, mungkin aku tidak akan tertangkap. Benar-benar hari yang sial!" umpat Freya dalam hatinya.

Sudahlah ia kehilangan kesuciannya hanya demi ingin membeli barang itu, tapi kini semuanya sia-sia saja. Ia tidak bisa menikmati barangnya dan malah tertangkap polisi. Entah bagaimana nasib Freya setelah ini, mungkin dia akan berakhir membusuk di penjara.

******

Freya menjambak rambutnya frustasi, sudah empat jam ia diperiksa dan ditanya berbagai hal yang membuat kepalanya seperti ingin meledak. Ditambah tubuhnya yang mulai gemetar hebat karena tidak jadi mengkonsumsi obatnya membuat Freya tampak begitu kacau.

"Aku baru menggunakannya sekali, ini masih masuk dalam tahap peringatan, nggak mungkin jadi tersangka," kata Freya membantah saat para polisi itu ingin menjadikannya tersangka.

"Jangan mengajari kami hukum Nona. Melihat Anda saat ini, saya tahu Anda sudah memakai barang terlarang ini sangat lama. Lebih baik Anda diam agar hukuman Anda diringankan," tukas polisi itu membuat Freya menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke kursi.

Tidak selang beberapa lama, terlihat ada polisi lain yang mendatangi ruangan itu lalu membisikkan sesuatu. Dan beberapa saat kemudian, Freya keduanya pergi berganti sosok pria yang masuk kedalam ruangan itu. Freya berdecak pelan, rasanya harinya sangat sial sekali karena sekarang justru Ayahnya yang datang.

"Apa kau sudah puas sekarang? Puas membuat Ayahmu ini malu? Benar-benar anak tidak tahu diuntung," kata Morgan menatap Freya dengan amarah yang tidak ditutupi lagi.

"Ayah tahu, lebih baik aku mendekam di penjara ini daripada Ayah datang hanya untuk memarahiku. Pergilah, anggap saja kalau aku bukan anakmu lagi," ketus Freya balas menatap Ayahnya begitu sengit.

"Kurang ajar, hanya karena selama ini Ayah diam kau menjadi anak yang kehilangan sopan santunmu?" bentak Morgan rasanya ingin sekali membunuh anaknya itu, sayangnya ia tidak tega karena Freya adalah darah dagingnya sendiri.

"Apa Ayah sadar aku menjadi seperti ini karena siapa? Semua karena Ayah! Kalau saja Ayah tidak menikah dengan ja la ng itu, aku pasti akan tetap menjadi Freya yang dulu. Jika Ayah mengeluh aku berubah, itu juga karena Ayah sudah berubah!" teriak Freya menatap Ayahnya begitu tajam.

"Jangan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kau buat sendiri. Kali ini saja aku memaafkanmu dan akan membantumu, jika kau berani melakukan hal seperti ini lagi, aku akan benar-benar akan membiarkanmu di penjara," kata Morgan.

"Pernahkah Ayah bertanya kenapa aku menjadi seperti ini? Sekali saja ... pernahkah Ayah bertanya apakah aku baik-baik saja?" ucap Freya begitu lirih, kali ini tatapan matanya tidak lagi tajam seperti sebelumnya. Melainkan begitu sendu dan penuh luka.

Morgan terdiam sesaat ketika menatap tatapan mata anaknya. Ia segera mengalihkan pandangannya kearah lain karena tatapan itu entah kenapa membuatnya seperti dihantam oleh rasa bersalah.

"Jangan membual, malam ini kau bebas. Aku harap, ini terakhir kalinya kau berada ditempat seperti ini," kata Morgan lalu pergi meninggalkan Freya sendirian.

Freya tersenyum kecut, rasanya hidupnya sudah tidak ada artinya lagi. Satu-satunya keluarga yang ia miliki hanya menganggap dirinya sebagai orang yang tidak lagi penting. Freya yakin, jika ia matipun Ayahnya tidak akan peduli lagi. Berbeda dengan dulu ketika Ibunya masih hidup, keluarga mereka begitu hangat dan penuh cinta.

"Ibu ... Freya merindukan Ibu ... " lirih Freya tidak bisa membendung air matanya lagi. Ia tidak mau memilih jalan ini, tapi ... takdir lah yang membawanya terjerumus kedalam dosa yang mematikan ini. Mungkin sebentar lagi ia akan benar-benar tamat.

*****

Sementara itu, Sean terlihat berada di gazebo pinggir kolam renang sebuah vila megah yang terletak dipinggiran kota. Wanita yang bersamanya malam ini ingin mengajak Sean bercinta disana karena udara disana sangat dingin dan menurutnya sangat cocok untuk bercinta. Kini wanita itu tengah mengangkat satu kakinya dengan Sean yang menusukkan rudalnya berkali-kali dengan begitu keras ke lubangnya yang tidak lagi sempit itu.

"Ahhh ... honey ... faster honey ... enak sekali ... ahhhhh ..." wanita itu men de sah sangat keras hingga suaranya menggema di malam yang sepi itu. Menurutnya posisi bercinta yang kini diterapkan sangatlah memuaskannya membuat ia begitu keenakan hingga merem melek.

"Aahhhh .... oughhhhhh ... euhhhmmm ..." Wanita itu itu terus saja menjerit-jerit dan langsung meraih bibir Sean untuk dilu matnya. Kakinya mulai mengejang saat Sean menambah tempo gerakannya.

Sean sendiri sejak tadi memejamkan matanya, ia justru menganggap wanita yang saat ini bersamanya adalah Freya. Dalam bayangannya Freya yang me de sah dan meneriakkan namanya berkali-kali karena memang sejak kepergiannya tadi hanya ada Freya yang ada dipikirannya.

"Argghhh Freya ... aku ..." Sean memeluk wanita itu sangat erat seraya memacu tubuhnya lebih cepat, hingga beberapa saat kemudian ia menyentak-nyentak tubuhnya berkali-kali pertanda jika ia sudah kli maks.

Wanita yang bersama Sean itu juga begitu lemas dan mencoba mengatur nafasnya. Ia tersenyum lalu mencium dagu Sean membuat pria itu membuka matanya.

"Kau!" Sean terkejut saat melihat wajah wanita didepannya, ternyata bukan Freya.

"Honey ... kau benar-benar hebat honey, aku sangat puas sekali," ujar wanita itu diiringi de sa han manjanya.

"Itu memang tugasku," sahut Sean tersenyum kikuk, ia segera melepaskan penyatuannya membuat mulut wanita itu setengah terbuka.

"Kita masih punya waktu sampai pagi honey ... ayo bawa aku ke kamar," kata wanita itu merengek manja dan meminta digendong oleh Sean.

"Nanti, aku ingin rokok sebentar. Kau juga butuh istirahat," ujar Sean mengelus lembut pipi wanita itu sebelum ia pergi masuk kedalam mengambil rokoknya.

Wanita itu sempat memprotes, tapi tidak mencegah saat Sean meninggalkannya. Ia membenarkan ucapan Sean, lebih baik istirahat lagi agar nanti mereka bisa bercinta lagi sampai puas.

Happy Reading.

TBC.

1
Dini Mulyati
mantap banget cerita nya.....
Dini Mulyati
keren jalan cerita nya.....ditunggu karya karya selanjut nya
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
ternyata...oh ternyata
Shyfa Andira Rahmi
hilang Andriana tumbuh si Rya🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
udah macam Tuhan aja kamu....semaunya ngambil nyawa orang🤬
kaya dirinya paling benar aja...
Shyfa Andira Rahmi
dulu kamu looo yg suka ceroboh🫣🫣
Shyfa Andira Rahmi
lahh emang bener kan, bukannya kamu juga sudah melihatnya ketika di kapal pesiar....dasar ANEH
Shyfa Andira Rahmi
semoga setelah ini lo lngsung IMPOTEN Se🤣🤣🤣 n cuman sama Freya aja lo BERDIRI
Shyfa Andira Rahmi
🤢🤢🤢🤮
Shyfa Andira Rahmi
ngga takut kena pnyakitkah si Sean ini...kayanya ngga pernah pke pengaman ishh ngeri x bayanginnya 😬😬😬
Shyfa Andira Rahmi
lahhh ngga jdi mkan kah...bukannya lapar bnget🤔🤔
Alit Safitri
Sean ganteng bngt thor
Ainie
lanjutan ceritanya mana
anak zaen
Ig: @putriaayu_98: anak Zaen siapa kak
total 1 replies
Ning Konveksi Cikarang
Luar biasa
Umi Nurhasanah
Kecewa
Ig: @putriaayu_98: ra ngurus
total 1 replies
Umi Nurhasanah
Buruk
Rafly Rafly: cinta manusia yg nggak tau kapasitas diri ..🤣🤣🤣
total 1 replies
Rina Bahtiar
rada g seguju kalo balikan lg
Jamasrul James
sean bner² pinter membuat prasaan freya klepeq²😁
Bunda
Typo thor ,kok jadi kyara
Ig: @putriaayu_98: ah iya bundaaa, makasih udah diingetin 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!