NovelToon NovelToon
Pelayan Duda Casanova

Pelayan Duda Casanova

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:271.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Linda manik

"Sudah pernah tidur dengan laki laki?"

"Sudah Tuan."

Ace menjawab dengan cepat tanpa ragu. Ace berpikir polos bahwa tidur yang dimaksudkan oleh pria itu adalah tidur seperti yang sering dia lakukan dengan adik laki lakinya.

"Siapkan dirimu menjadi pelayanku mulai besok."

Ace sangat senang. Meskipun dirinya mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan yang penting bisa membebaskan keluarganya dari kesulitan ekonomi. Dia tidak sadar bahwa pelayan yang dimaksudkan pria itu bukan sekedar pelayan biasa melainkan juga pelayan di ranjang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Ace

Seperti dugaan Hans sebelumnya. Sang mama pasti kurang senang dengan kehadirannya bersama Ace. Meskipun, wanita itu menyerahkan urusan calon istri kepada putranya. Wanita yang biasa di sapa dengan mama Ratih itu termasuk wanita yang selektif urusan jodoh. Tapi itu tadi sebelum Bibi Santi mengirimkan pesan kepada dirinya tentang Ace beberapa menit yang lalu.

"Hans, bisakah kamu memanggil papa ke kamar?" tanya mama Ratih.

"Siap ma."

Ace semakin canggung duduk berduaan dengan wanita mama kandung Hans. Penolakan wanita itu masih jelas terekam dan Ace memejamkan matanya ketika tatapan wanita itu menatap dirinya.

"Aku mengetahui rencana kalian yang hendak menikah pura pura. Tapi apapun tujuan kamu bersedia mengikuti rencana putraku. Aku hanya meminta kamu supaya keberadaan kamu menjadi istri pura pura Hans nantinya bisa mengubah tabiat buruk Hans. Mama mu Ace kan?"

"Benar Nyonya."

"Jangan panggil Nyonya. Sebelum pernikahan itu terjadi panggil dengan tante saja. Tante Ratih."

Ace menerima uluran tangan Tante ratih untuk bersalaman.

"Tante akan pura pura tidak mengetahui jika pernikahan kalian itu pura pura. Jika kamu berhasil mengubah tabiat Hans. Apapun permintaan kamu akan Tante kabulkan," kata wanita itu lagi. Harta bukan masalah sulit untuk dirinya yang terpenting Hans bisa kembali ke jalan yang benar.

Ace tidak menjawab karena sejujurnya dia ragu. Tadi malam sudah sangat jelas pembicaraan antara mereka bertiga. Ace setuju menjadi istri pura pura tanpa melepas kesuciannya dan Randi mengusulkan membuka lowongan pelayan untuk Hans. Hans setuju. Itu artinya pernikahan pura pura itu tidak akan mengubah tabiat buruk tuan Hans.

"Bagaimana, apa kamu sanggup Ace?"

Ace masih tidak tahu harus menjawab apa. Hans sudah memberikan perintah kepada dirinya harus bersikap selayaknya kekasih Hans tapi perkataan demi perkataan tante ratih seakan menjebak dirinya untuk membongkar rencana Hans yang sebenarnya.

"Ace, Tante sudah mengetahui semuanya dari Bibi Santi."

"Aku tidak bisa berjanji Tante. Tapi akan aku usahakan," jawab Ace akhirnya. Selain rumah yang menjadi jaminan hutang yang diperjuangkan oleh saat ini. Ace juga berencana memperjuangkan restoran milik mamanya yang kini dikuasai oleh papa dan istri mudanya. Biarlah Ace dikatakan serakah tapi mendengar tawaran tante Ratih tadi. Memperjuangkan restoran itu terlintas di kepalanya. Melihat betapa kayanya keluarga Hans. Ace sangat yakin dengan bantuan Tante Ratih nantinya. Restoran itu bisa kembali ke mama Rani mamanya Ace.

"Aku percaya kepada mu Ace."

Bersamaan dengan perkataan tante Ratih. Hans dan sang papa tiba di ruang tamu itu. Ace berdiri dan membungkukkan tubuhnya sopan kepada pria yang sangat mirip dengan Hans.

"Ooo jadi ini dia calon istri Hans," kata Pria itu menyambut uluran tangan Ace.

"Iya pa. Cantik kan?"

"Cantik."

"Pacar siapa dulu donk," kata Tuan Hans menepuk dadanya seakan dia sangat bangga mempunyai calon istri seperti Ace.

Pujian dua laki laki itu tidak membuat Ace merona. Dia tahu tujuan Tuan memuji dirinya untuk memuluskan rencana pernikahan sandiwara itu.

"Papa percaya kamu bisa menemukan calon istri yang tepat yang tidak seperti Anita, Hans. Papa dan mama sudah tua. Setelah kamu menikah nanti. Papa dan mama akan mewariskan apa yang kami miliki kepada kalian anak anak kami. Terkhusus untuk kamu. Kamu bisa mendapatkan bagian kamu setelah mempunyai anak nantinya."

Hans hampir tidak percaya dengan pendengarannya. Pernikahan yang diinginkan oleh kedua orangtuanya tidak hanya mengancam posisinya sebagai pemimpin perusahaan tetapi juga berkaitan dengan warisan. Seandainya, Hans akan menikahi wanita yang sangat disayanginya tentu saja masalah anak bukan hal yang sulit. Tapi pernikahannya nanti dengan Ace hanya untuk pura pura untuk mengamankan posisinya.

Sedangkan Ace tidak ambil pusing dengan perkataan papanya Hans itu. Niatnya sudah jelas jika pernikahan itu hanya untuk menyelamatkan dirinya dari rentenir pak Hardi. Dan syukur jika pernikahan itu nantinya bisa membantu dirinya mengembalikan restoran mamanya. Pernikahan itu sudah sangat jelas hanya berlangsung sebelum Hans menemukan wanita idamannya. Jika sudah didapatkan. Otomatis dirinya akan tersingkirkan.

"Iya donk pa. Lihatlah Ace calon istriku. Dia jauh segalanya dari Anita," puji Hans.

"Benar. Papa dan mama menginginkan secepatnya kalian menikah. Kalau bisa jangan sampai lewat bulan ini," kata pria itu lagi. Ratih menganggukkan kepalanya pertanda setuju. Lebih cepat lebih bagus supaya putranya itu terhindar dari dosa zina.

"Kalau papa dan mama menginginkan seperti itu. Aku bisa apa pa. Kamu setuju kalau kita menikah secepatnya kan sayang?" tanya Hans. Di bawah kakinya menendang kaki Ace supaya wanita itu menjawab tanpa terlihat berpikir.

"I..iya," jawab Ace tergagap. Ratih tidak sengaja tertawa karena dia sudah mengetahui apa yang dilihatnya saat ini hanya sandiwara belaka.

"Beritahu orang tua mu Ace. Supaya kami segera melamar kamu kepada orang tua mu."

Ace meremas ujung bajunya. Dia setuju menikah dengan Hans. Dia berpikir jika tidak ada acara lamaran. Jika ada lamaran itu artinya jika dirinya akan berurusan dengan papa kandungnya. Pria yang sangat dia benci saat ini.

"Rencananya, kami hanya menikah secara agama dulu ma."

Mau mau Hans menikahi Ace secara negara. Dia sudah merancang dalam hati. Menikah secara negara hanya untuk membuat dirinya nanti repot jika perceraian itu tiba. Hans juga tidak mau direpotkan dengan tuntutan harta goni gini nantinya karena di pikiran Ace hanya ada uang dan uang. Itulah yang ada di pemikiran Hans saat ini.

"Terserah kalian saja Hans, Ace. Mama dan papa nurut saja apa yang menjadi kemuaan kalian," kata Tante Ratih cepat ketika melihat suaminya hendak protes dengan pernikahan yang secara agama yang diinginkan oleh tuan Hans.

Ratih bukan wanita yang bodoh. Ratih setuju dengan pernikahan putranya yang hanya secara agama tentu saja karena sudah mengetahui pernikahan pura pura yang akan diperankan oleh Hans dan Ace. Saat ini yang terpenting bagi wanita itu adalah putranya tidak berzina.

"Kalau hanya menikah secara agama. Papa rasa. Dalam minggu ini pun kalian bisa menikah," kata papanya Hans.

"Iya benar Hans, Ace. Daripada kalian berbuat dosa kan lebih baik berbuat yang halal dalam ikatan pernikahan."

Hans menoleh kepada Ace yang terlihat lebih sering menundukkan kepalanya.

"Bagaimana sayang?" tanya Hans kepada Ace.

"Terserah tu...eh mas saja," jawab Ace. Hampir keceplosan mulutnya menyebut Hans dengan sebutan tuan.

"Oke Ma, Pa. Minggu depan kami menikah. Kami pulang sekarang ya. Masih banyak yang harus kami persiapkan," kata Hans. Dia ingin cepat cepat pulang dari rumah itu karena menyadari Ace hampir keceplosan menyebut dirinya dengan sebutan tuan. Hans tidak mau, Sandirawanya terbongkar.

"Loh, kok cepat gitu pulang nya. Mama sudah masak banyak loh, untuk makan malam kita."

"Lain kali saja makan malam bareng ya ma. Pernikahan kami kan tinggal beberapa hari lagi. Setelah dari sini, Aku berencana ke rumah orang tua Ace untuk meminta restu memperistri putrinya," jawab Hans beralasan. Jawaban yang masuk akal sehingga kedua orangtuanya mengijinkan Hans dan Ace pamit pulang.

"Mama, Hans kok nurut nurut saja ya akan kemauan kita," kata papanya Hans setelah mobil Hans keluar dari area rumah mewah itu.

"Nurut lah Pa. Pernikahan itu hanya untuk sandiwara karena ancaman mama," jawab Ratih.

"Sudah papa duga. Papa berharap wanita itu bisa meluruskan otak putra mu itu mama."

"Mama juga berharap seperti itu pa. Kita berdoa saja semoga Ace adalah jodoh terakhir Hans meskipun diawali dengan pernikahan pura pura."

Pria itu menganggukkan kepalanya. Hati orang tua mana tenang jika mengetahui tabiat buruk putranya yang suka mempermainkan wanita dengan menjadikan pelayan ranjang. Meskipun, Hans membayar para wanita itu tidak akan menutup Hans dari dosa. Mereka sengaja tidak menjodohkan Hans dan menyerahkan pada Hans tentang wanita untuk menjadi pendamping hidup putranya Karena mereka tidak ingin ada kegagalan untuk pernikahannya Hans yang kedua kalinya.

Di dalam mobil, Ace gelisah. Dia tidak berpikir panjang sebelumnya jika keputusan menikah pura pura dengan Hans akan membuat dirinya berurusan dengan papa kandung. Bagaimana pun dalam pernikahan itu nantinya, sosok papa sangat dibutuhkan untuk menikahkan dirinya dengan Hans. Ace tidak ingin bertemu dengan papanya itu apalagi bertemu dengan wanita istri muda papanya yang membuat mama Rani menjadi janda dan menderita.

"Randi, apa sudah ada pelamar yang masuk. Besok sudah bisa diinterview kan?. Pastikan sesuai dengan syarat yang sudah aku tentukan?"

Ace menoleh ke Hans yang sedang menyetir sendiri dengan tangan kiri yang memegang ponselnya.

"Tuan mau mencari pelayan?" tanya Ace memberanikan diri.

"Iya."

Ace menarik nafas panjang. Jika tadi malam dia tidak mempersalahkan hal itu tapi tidak setelah mendengar perkataan tante Ratih tadi.

"Jika ada pelayan baru besok. Aku pastikan tante Ratih akan mengetahui tentang pernikahan pura pura ini."

Hans seketika menginjak rem dengan mendadak. Jika Ace tidak memakai sabuk pengaman bisa dipastikan wanita itu akan terbentur dashboard mobil.

"Kamu mengancam aku?" tanya Hans tidak percaya. Ace menganggukkan kepala. Perkataan Tante Ratih adalah amanah yang harus dia jalankan. Lagipula membuat seseorang itu terhindar dari dosa. Bukankah itu termasuk perbuatan baik juga?.

"Beraninya kamu mengancam aku Ace," kata Hans marah.. Masih calon istri pura pura. Ace sudah berani mengancam dirinya.

"Ini masih permulaan tuan," kata Ace dalam hati. Keberaniannya berbicara seperti itu dengan Hans tapi tidak untuk menatap pria itu yang sedang menatap dirinya seperti harimau hendak menerkam mangsa.

1
Nur Adam
lnjut
Nigina
kemana author nya menghilang?
deSu
bagus
Nigina
Kakak author cerita mu tergantung kk 😭😭😭
Aku masih setia menunggu 🤧🤧🤧
Update dong kak 🙏🙏🙏
Eutik Rukmini
halo gimana nih lanjutanya membuat penasaran
Mery Ola
lanjuttttt
Wiwi
kak author kapan lanjut ceritanya nie jangan buat q penasaran dong kak
Sri Maya
up y lama amat
Nigina
Kak author ke mana kah menghilang??? Kenapa digantung cerita ini kak??? Aku bolak balik tiap hari menunggu cerita mu ini kak 😭😭😭
Nigina
Astaga kak kapan updatenya??? 😭😭😭
Endar_Yudhi
Semoga sekali tek dung dapat kembar 3 ya Ce😅
Chory Oges
kelamaan thooor, aku sampe penasaran cerita selanjutnya,..
queen Sukabumi
lanjut thor..baru up setelah sekian purnama
Wiji Lestari
udah ku kadi vote ni thor.. up lg donkk
Hanizar Nana
Hans emang bisa diandalkan.beri mereka pelajaran agar mereka tdk semena nya terhadap keluarga ace.dan kamu Ace yg semangat SM Hans semoga membuahkan hasil jgn menyerah Hans ayoo gempur Ace sampai kecebong mu berbuah hasil 😂😂
Sartika Bertha
bapak kok bisa iya gitu
lupain anak2nya hanya gara pelakor
Salsaini Aini
Luar biasa
Wahyu Bae
bikin pingen lanjut baca
Nasriati Bakri
knp lm sekali up capek bolak balik llihatnya
Nigina
Kak kemana aja?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!