Pelayan Duda Casanova
"Ace Calista."
Wanita yang bernama Ace Calista langsung berdiri begitu namanya disebut. Ace terlebih dahulu memastikan jika penampilannya rapi sebelum masuk ke dalam ruangan dimana dirinya akan di interview. Saat ini, Ace sedang di sebuah rumah mewah untuk interview. Ace adalah salah satu dari tiga pelamar yang yang terpanggil. Dan Ace adalah pelamar yang terakhir untuk interview.
"Silahkan masuk," kata seorang pria yang sedari tadi bertugas memanggil setiap calon pelayan. Ya, Ace melamar sebagai pelayan di rumah itu. Terdengar aneh memang hanya untuk menjadi pelayan harus melewati sesi interview. Tapi itu tidak masalah bagi Ace karena dirinya sangat menginginkan pekerjaan itu. Selain karena butuh uang. Gaji yang ditawarkan sebagai pelayan di rumah itu sangat menggiurkan. Puluhan juta yang akan dia terima jika berhasil melewati test yang harus dia hadapi.
"Selamat pagi pak," sapa Ace pada pria yang sedang duduk di belakang meja kerja. Pria itu tidak menjawab hanya menatap Ace dari atas kepala sampai ujung kaki.
Diperhatikan seperti itu, Ace merasa gugup dan hanya bisa meremas kedua tangannya dan menundukkan kepalanya. Bahkan pria itu tidak menyuruh Ace untuk duduk.
"Sebutkan nama," kata pria itu dingin.
"Ace Calista pak."
"Panggil aku tuan Hans."
"Baik Tuan."
Pria itu beranjak dari duduknya kemudian menghampiri Ace. Dia berputar melihat keseluruhan tubuh Ace depan dan belakang. Diperlakukan seperti itu, Ace semakin gugup. Untung saja dia pakai celana bahan panjang dan kemeja lengan panjang tidak seperti para pelamar lainnya yang memakai rok diatas lutut dengan kemeja yang pas badan. Tatapan Hans tertuju pada bagian tertentu tubuh Ace. Ace tidak menyadari itu karena dirinya selalu menundukkan kepalanya.
"Tegakkan kepala mu. Dan lihatlah padaku."
Ace menegakkan kepalanya. Dengan rasa takut, dia melihat ke arah pria itu. Sesaat Ace terpana akan ketampanan calon tuannya. Hans yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan juga wajah rupawan. Pakaian bermerek yang melekat pada tubuh Hans membuat pria itu semakin Mempesona.
Ace kembali menundukkan kepalanya karena tatapan Hans yang dingin membuat dirinya merasa enggan berlama lama menatap wajah pria itu. Lebih tepatnya, Ace ketakutan.
"Sudah pernah tidur dengan laki laki?"
"Sudah Tuan."
Ace menjawab dengan cepat tanpa ragu. Ace berpikir polos bahwa tidur yang dimaksudkan oleh pria itu adalah tidur seperti yang sering dia lakukan dengan adik laki lakinya.
Pria itu kembali duduk ke tempat duduknya semula dan memperhatikan Ace dengan seksama.
Sekilas penampilan Ace memang terlihat sederhana dan biasa saja. Dan jika diperhatikan dengan teliti. Ace ternyata mempunyai kecantikan yang tersembunyi. Bulu matanya yang lentik dengan hidung mancung dan bibir yang mungil mempunyai daya tarik tersendiri bagi pria yang melihatnya. Ace juga mempunyai postur tubuh yang tinggi dengan kulit putih bersih dan mulus. Meskipun Ace memakai pakaian yang tidak pas badan. Pria itu bisa melihat jika dibalik pakaian yang longgar itu ada tubuh yang sangat indah. Hanya membayangkan saja, adik juniornya menggeliat hendak dipuaskan.
"Berapa usia?"
"Dua puluh tahun tuan.
"Masih muda tapi sudah berpengalaman," batin Hans. Ace memenuhi kriteria menjadi pelayan di rumahnya. Hans menginginkan wanita yang cantik dan tidak membosankan. Selain wanita itu masih muda juga sudah berpengalaman tidur dengan laki laki. Hans membayangkan di usia Ace masih muda seperti itu pasti tahan mempunyai tenaga lebih untuk melayani dirinya di atas ranjang.
"Jika diterima bekerja di rumah ini. Apakah kamu bersedia tinggal di rumah ini?"
"Bersedia tuan."
Ace menjawab dengan pasti karena dirinya benar benar membutuhkan pekerjaan itu. Saat ini yang ada di pikiran Ace hanya bekerja dan uang.
"Siapkan dirimu menjadi pelayanku mulai besok."
Ace sangat senang. Meskipun dirinya mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan yang penting bisa membebaskan keluarganya dari kesulitan ekonomi. Dia tidak sadar bahwa pelayan yang dimaksudkan pria itu bukan sekedar pelayan biasa melainkan juga pelayan di ranjang.
"Silahkan keluar," kata Hans dingin.
Hans menatap Ace dengan tajam ketika wanita itu masih berdiri di tempat itu dengan kepala yang tertunduk.
"Randi," panggil Hans kepada asistennya.
"Siap Tuan."
Melihat Gerakan kepala tuannya. Randi mengerti jika Ace sudah terpilih menjadi pelayan baru bagi Hans. Randi merasa bingung, karena biasanya selera tuannya bukan seperti gadis berpakaian tertutup seperti ini melainkan gadis gadis yang berpakaian menunjukkan lekuk tubuh. Dan sebagai asisten. Dia harus menjelaskan apa saja yang harus dikerjakan oleh Ace selama bekerja di rumah itu.
"Silahkan keluar Nona Ace. Aku akan menjelaskan apa yang menjadi tanggung jawab anda di rumah ini."
Ace masih berdiri di tempat itu dengan tangan yang saling meremas. Dari gerak gerik nya. Sepertinya Ace ingin mengatakan sesuatu. Hans dan Randi saling berpandangan.
"Mari Nona."
"Ma..maaf kan saya kalau terlalu lancang tuan. Boleh aku mengajukan permintaan?" tanya Ace gugup.
"Pertanyaan apa?" tanya Hans tajam.
Ace merasakan nyali nya menciut mendengar pertanyaan Hans yang terdengar kurang bersahabat di telinganya.
"Bo.. bolehkah Saya menerima gaji di awal Tuan?. Tidak perlu semuanya. Setengah saja."
Hans terkekeh. Sedangkan Randi menatap Ace tidak percaya. Ace terlalu berani menuntut gaji di awal sementara dirinya belum melakukan pekerjaan apapun. Randi juga yakin. Akan mengganti Ace dengan salah satu gadis pelamar yang masih menunggu keputusan sang tuan di luar ruangan. Karena Randi mengetahui bagaimana sikap Hans memperlakukan setiap para pekerja di rumahnya atau di perusahaan. Hans tidak suka pada pekerja yang menginginkan hak terlebih dahulu sebelum melakukan kewajiban.
"Berani sekali dia. Pasti tuan Hans akan memecatnya sekarang juga," batin Randi. Dia menatap sinis kepada Ace.
Ace semakin menundukkan kepalanya setelah mengatakan permintaannya. Dalam hati, Ace harap harap cemas menunggu jawaban Hans. Sungguh, dirinya sangat membutuhkan uang saat ini.
"Gaji di awal ya. Apa kamu yakin bisa melakukan tugasmu dengan benar jika aku memberikan gajimu di awal?" tanya Hans dengan senyum licik di bibirnya.
"Yakin tuan," kata Ace cepat. Pekerjaan pelayan di pikirannya sangat mudah. Pekerjaan rumah sudah dia kuasai termasuk memasak. Ace berpikir jika dia bekerja tidak jauh beda dengan pekerjaannya di rumah.
"Randi, berikan dia gaji penuh satu bulan."
Hans mendongakkan kepalanya menatap sang tuan. Keputusan Hans di luar dugaannya. Dia menatap Ace sekilas. Baginya, tidak ada yang istimewa dalam diri wanita itu.
"Terima kasih tuan. Terima kasih."
Ace menangkupkan kedua tangannya di dada dan membungkukkan tubuhnya pada Hans.
"Keluar," perintah Hans dingin. Ace keluar dengan senyum mengikuti langkah Randi yang menggerutu tidak jelas.
Setelah Ace meninggalkan ruangan itu. Hans menghubungi seseorang untuk segera masuk ke dalam ruangan itu.
"Iya tuan," kata wanita yang baru saja masuk ke ruangan Hans.
"Ambil dan pergilah," kata Hans sambil memberikan amplop tebal kepada wanita itu. Wanita itu terlihat berat mengambil amplop tersebut. Hans sudah bosan pada wanita yang ada di hadapannya.
"Apa Kontrak kerjaku tidak bisa diperpanjang lagi tuan?" tanya wanita itu memberanikan diri. Bekerja menjadi pelayan bagi Hans adalah keuntungan bagi wanita itu meskipun dirinya harus melayani Hans di tempat tidur. Hans tidak perhitungan masalah uang asalkan dirinya terpuaskan.
Menyadari tatapan tajam dari Hans, wanita itu akhirnya keluar dari ruangan itu.
Hans menarik nafas lega. Dia menemukan pengganti pelayan lama itu dengan mudah sesuai dengan kriteria yang dia inginkan. Hans Pratama adalah pria mapan berusia tiga puluh dua tahun dengan status duda.
Dengan kekayaan yang dia miliki. Banyak wanita yang rela memberikan tubuhnya kepada Hans. Termasuk sekretarisnya di kantor maupun karyawan lainnya. Tapi Hans memiliki jiwa professionalitas yang tinggi. Baginya di kantor adalah untuk bekerja dan semua karyawannya adalah partner kerja untuk memajukan perusahaan milik papanya.
Dan Hans hanya mau melampiaskan hasratnya dengan wanita yang dia mau dan wanita yang sudah berpengalaman di ranjang dengan status masih belum berkeluarga. Hans juga tidak mau melampiaskan hasratnya dengan wanita yang masih suci karena Dia tidak ingin merusak Masa depan seorang gadis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
💫✰✭ᵀᵀ°𝓔𝓵𝓪 𝓐𝓻𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹
wkwkwk anda salah tuan justru Ace masih perawan.... smoga merubah hidupmu
2023-03-14
0
SR.Yuni
semoga ceritanya bagus dan tidak berbelit-belit yg penting rajin up....
2023-03-12
0