Kuliah diluar kota membuat Della mau tak mau harus tinggal serumah dengan kakak serta kakak iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon israningsa 08., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 : Saran Konyol Raka
Della mengerutkan kedua alisnya, gadis itu kesal karena tak mendapat respon.
"Kak Raka! Kok diam? Kenapa kakak harus tau semuanya? Bukannya kakak sendiri udah bilang nggak mau ikut campur soal urusan aku karena itu hak ku kan?"
Raka tersadar, namun wajahnya tak sekesal tadi, "Kan kakak cuma khawatir sama kamu Del... Lagian kamu nggak ngasih tau kakak sebelum pergi, lahh kakak panik dong karena kamu nggak ada di rumah!"
"Aku udah bilang ke kak Mala, lagian aku cuman keluar jalan-jalan kok bukan ketempat yang aneh-aneh!" Belanya.
"Tetap aja kamu harus kasih tau kakak juga!" Ucap Raka dengan nada yang sudah agak tenang.
Ck... Della berdecih, "terus kenapa kakak harus tarik-tarik baju Arya tadi? Kakak tau nggak, dia itu teman Della dan kak Raka buat Della nggak enak lagi sama dia!"
"Iya, kakak tadi nggak bisa nahan emosi karena kakak takut dia apa-apain kamu!"
"Aku juga bisa menilai orang kak! Aku tau mana orang baik dan mana orang yang nggak baik!"
"Iya, iya... Maafin kakak! Kakak tau sikap kakak tadi keterlaluan, kamu masuk ganti baju aja terus mandi yah!"
Della terheran-heran, harusnya tidak begini, harusnya Raka marah besar tapi ternyata dia berhasil mengontrol emosinya.
Ia mulai bodoamat, tidak mau berfikir soal Raka lagi saat melihat kakak iparnya itu terus tersenyum tanpa sebab.
"Apa kak Raka sakit ya?" batin Della bertanya-tanya.
Ia memutuskan untuk mengabaikan hal itu lalu masuk kedalam kamarnya, Della kini kefikiran soal Arya, sejak tadi ia menunggu chat dari lelaki itu.
Bagaimana tidak, Della sudah terbiasa dengan notif spam darinya.
"Apa Arya marah ya gara-gara kak Raka? Terus dia ninggalin aku gitu? Nggak mau ketemu, terus ngabarin aku lagi?"
Della dibuat tak nyaman karena fikirannya sendiri.
"Apa aku aja yang chat duluan? Tapi masa aku sih? Aku kan cewek, masa iya cewek duluan? Gengsi banget!" Gumam Della mondar-mandir di samping ranjangnya.
"Ahh nggakpapa kali yah kalau aku yang chat duluan, sekali-sekali ya kan!" Ucapnya pada diri sendiri.
Dia benar-benar mengetik pesan untuk Arya "Kamu udah sampai rumah belum?" isi chatnya namun tak ada balasan.
Sementara itu saat Mala pulang, situasi dan responnya sangat berbanding terbalik dengan reaksi Raka tadi. Mala tampak biasa saja saat mendengar kalau adiknya itu jalan-jalan dengan Arya, malah Kakak kandung Della itu hanya tersenyum padanya.
Raka kesal karena hal itu, sepanjang malam ia tak bisa tidur dan bertanya-tanya ada apa dengan istrinya yang terlihat sangat tidak tegas pada adiknya itu.
"Sayang!" Panggil Raka pada Mala.
"Emh? Ada apa?" Balas Mala yang menghadap kearah suaminya.
"Aku mau tanya sesuatu sama kamu!"
"Apasih? Kok kelihatannya serius banget!"
"Gini, emangnya kamu nggak masalah yah kalau Della punya pacar? Kamu nggak takut gitu kalau dia bakalan salah pergaulan?"
"Eng.... Gimana yah! Sebenarnya sih takut, tapi Della kan udah dewasa juga! Dia itu sebenarnya orangnya mandiri, kalau di kasi saran pasti didengerin yang penting pas di kasih tau jangan sambil marah-marah! Gitu sayang!" Papar Mala.
"Tapi aku malah takut banget lohh sayang! Apalagi tadi Della pulangnya sampe petang loh.... Sama cowok yang namanya Arya itu! Gimana kalau kita sita aja hapenya, jangan sampai dia terus hubungin tuh si Arya!"
"Kayaknya nggak usah deh sayang! Dia itu bukan anak SD yang harus di sita hapenya! Apalagi dia harus banyak belajar, bisa juga belajar online, lahh kalau kita sita hapenya terus dia mau cari sesuatu di google gimana?" Tutur Mala lagi.
Diam-diam Raka meremas sprai di bawah tubuhnya, ia marah karena terus kalah dari istrinya.
Namun kali ini ia mencoba mengontrol diri lagi, "okedehh... Semoga aja Della fokus terus sama kuliahnya!" Kata Raka.