Terjerat Pernikahan Rahasia With Doctor

🍄🍄🍄

-

-

-

Sejak hari terakhir ia bertemu dengan Fadli, Mita terus mencoba menghindari lelaki itu. Pasalnya ia terus terngiang-ngiang oleh perkataan  itu, dan sampai terbawa mimpi. Alhasil ia tak bisa tidur dengan nyenyak pada hari itu.

Hingga dua minggu sudah berlalu, Mita masih menghindari lelaki itu. Bahkan saat ia akan papasan dengan Fadli, ia langsung bersembunyi dibalik tembok. Tepatnya saat ia akan keluar dari ruang rawat. Hal itu membuat dirinya dianggap aneh oleh para pasiennya.

Dan disinilah Mita, yang saat ini sedang berdiam diri didalam toilet khusus wanita. Wanita itu sedang merenung sambil duduk diatas kloset.

Mita menggigit jari jempolnya dengan perasaan gundah. “Kenapa jadi begini ya? Kenapa aku malah menghindari dokter Fadli? Padahal sebelumnya juga aku pengen nempel-nempel sama dia?” gumamnya bertanya-tanya.

Selain menggigit jarit, kedua kakinya yang berada dibawah sana juga ikut gundah dengan terus bergerak-gerak seperti kehilangan arah.

“Dokter Fadli kalo dicariin selalu ilang gak ketemu-ketemu! Ini malah nongol terus... padahal niatnya pengen gak ketemuan dulu sama dia...” gerutu Mita tampak kesal sendiri.

“Kalo begini terus bisa-bisa dokter Fadli sadar kalau aku ngehindari dia...” lalu Mita mengarahkan pandangannya kebawa, tepatnya dibagian perutnya. “Masa iya.. aku akan hamil?” gumamnya sambil mengelus perutnya.

“Padahal aku itu dokter kandungan loh, tapi kalo soal diri aku sendiri aja otak aku gak singkron?” dumelnya lagi merasa kesal.

“Eh! Eh! Denger gak?”

Tiba-tiba ada suara lain selain suara Mita, hal itu langsung membuat Mita membungkam mulutnya.

“Denger apa?”

“Ada suara-suara tuh didalam toilet, kayaknya yang pintunya tertutup itu deh.” Tebaknya.

“Ah masa?”

“Iya tadi gue denger sendiri... apa jangan-jangan nih toilet ada penunggunya ya?”

“Jangan ngawur kalo ngomong! Bikin merinding aja...”

Mita yang mendengar percakapan itu, langsung menggelengkan kepalanya.

“Kelamaan bertelur disini sampe diangep dedemit,” gumam Mita mematuti keanehan dirinya.

Mita pun lantas berdiri dari duduknya, kemudian merapikan sebagian pakaiannya sejenak. Lalu kemudian wanita itu membuka pintu toilet itu untuk keluar dari sana.

Dua orang wanita yang tadi tengah berbincang langsung terlonjak kaget saat melihat kehadiran Mita. Hal itu membuat Mita tertawa sendiri didalam hati.

“Astagaaa... ternyata dokter Mita toh... kirain beneran dedemit...” ucap salah satu wanita disana.

Mita sejenak mengaruk kepalanya, merasa cangungg. “Haha... maaf ya mba suster, tadi saya yang didalam toilet.”

Kedua wanita berseragam putih itu mengangguk paham saat mendengar ucapan Mita.

“Pantesan kayak familiar dengan suaranya... dokter Mita sih pake Ngomong-ngomong sendiri didalam toilet, saya kan jadi parno...”

“Hahaha, sekali lagi saya minta maaf ya mba-mba suster, kalau begitu saya Permisi duluan... dan jangan takut soalnya gak ada demit didalam toilet. Semua itu hanya halusinasi saja.” Ucap Mita sambil menjelaskan. Kemudian ia langsung keluar dari toilet itu.

“Iya dokter, terimakasih...” jawab mereka bersamaan saat Mita sudah keluar dari sana.

Mita pun langsung menghembuskan nafasnya dengan panjang, karena ia sedari tadi terus menahan nafasnya. Sebab ia tengah gugup tadi.

“Jangan diulangi lagi Mita! Kayak orang gila aja kamu!” gerutu Mita sambil menepuk keras kedua pipinya.

Wanita itu pun lantas memilih menuju keruangannya. Dengan mata yang terus waspada.

°°°°°

“Hari ini gak kelihatan lagi ya?” gumam Fadli, sambil mengetuk-ngetuk pulpennya pada mejanya.

Saat ini pria itu berada diruangannya.

“Sepertinya dokter Mita benar-benar menghindari ku...” gumamnya yang kemudian menyandarkan dirinya dikursinya itu. “Kemarin sore saat aku panggil dia, dia pura-pura gak dengar. Dan langsung menghindar...” Fadli mulai memajukan sendiri bibirnya.

“Sepertinya ini tak bisa dibiarkan terus-terusan. Jika aku melihatnya nanti, aku akan langsung menangkapnya dan membawanya ketempat sepi. Setelah itu aku akan mendengar semua alasannya...” gumanya lagi nampak berfikir. “Ya! Aku harus melakukan itu!” ucapnya yang sudah membuatkan tekadnya.

Sampai beberapa jam sudah berlalu, kini para dokter yang memiliki jadwal pagi sampai jam 8 pun mulai bergegas untuk pulang. Dan digantikan oleh para dokter yang sudah memiliki jadwal malam sampai esok pagi.

Kebetulan Fadli dan Mita memiliki jadwal jam yang sama, itu sebabnya mereka bisa pulang sekarang dan beristirahat dirumah.

Tentu ini yang ditunggu-tunggu oleh Fadli sejak tadi, pria itu sejak tadi terus menunggu kehadiran wanita itu dari luar. Tepatnya diparkiran mobil, ia sengaja lebih dulu keluar karena tak ingin sampai keduluan lagi seperti hari-hari kemarin.

Fadli terus saja melihat jam tangannya, kemudian arah matanya kembali lagi mengarah pada pintu keluar rumah sakit besar itu.

Dalam hati, pria itu sedang menebak jika sebentar lagi wanita yang ia tunggu pasti akan keluar.

Dan benar saja, dalam beberapa menit berlalu. Ia melihat sosok Mita yang berada diantara para dokter wanita disana. Wanita yang sedang ia tunggu terlihat sedang bercakap-cakap berasa teman dokternya.

Fadli pun tak ingin menunggu lagi, pria itu pun langsung bergegas menuju kesana. Dimana Mita berada.

“Dokter Mita!” panggil Fadli saat ia berada didepan Mita.

Tampak Mita terkejut saat mendengar suara itu, dan itu ditangkap oleh kedua bola mata Fadli.

“Dokter Mita bisakah anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Saya ingin berbicara serius dengan anda.”

“D-dokter Fa-fadli?” kegugupan kembali melanda diri Mita.

Kemudian keadaan disana nampak hening saja, saat itu rekan kerja Mita ikut terdiam sambil mengamati mereka berdua.

“Dokter Mita? Apakah anda bisa meluangkan waktu sebentar? Saya mohon dokter Mita.”

Para dokter wanita disana pun nampak riuh saat mendengar perkataan Fadli. Mereka menjadi saling berbisik-bisik dan menduga jika Fadli akan mengungkapkan perasaannya pada wanita itu.

Mereka semua beranggapan seperti itu, karena keadaan lah yang membuat mereka berdua seperti sepasang romansa yang berada didalam vilem drama korea, mana kalanya seperti sepasang kekasih sedang dimabuk asmara.

“Piuw! Piuw! Dokter Mita, kok diem aja? Ayo dong jangan buat dokter Fadli yang sangat tampan itu menunggumu. Jarang-jarang loh dokter Fadli ngajak cewek bicara duluan,” ucap salah satu dokter wanita disana. Sambil menyengol tangan Mita.

Mita yang kala itu sedang melamun langsung tersadar.

“Eh? Kenapa?”

“Malah nanya nih dokter Mita, itu loh dokter Fadli nungguin dokter Mita dari tadi. Gak kasihan tuh dokter tampan diangurin.”

Mereka pun bersorak riuh sambil menggoda Mita. Alhasil Mita menjadi malu sendiri.

Kemudian wanita itu melirik Fadli yang kala itu juga menatapnya. Mita pun sudah tak tahu lagi, karena rasa malunya sudah mendominasi dirinya sekarang.

Kemudian tanpa pamit kepada para rekan kerjanya. Mita langsung menarik tangan Fadli untuk membawanya pergi menjauh dari sana.

Semuanya pun kembali bertepuk tangan yang riuh disana.

Beda dengan Clara, salah satu diantara para dokter wanita. Wanita itu lah yang sangat membenci Mita, sebab Clara sudah menganggap Mita sebagai musuhnya. Dan pria yang bersama Mita adalah incarannya sejak dulu sampai sekarang.

-

-

-

🍄🍄🍄