Terjerat Pernikahan Rahasia With Doctor
Jika penasaran dengan cerita lengkapnya, kalian bisa mampir dulu dikarya Author yang berjudul Perjuangan Cinta Si Gadis Desa! Karena disana ada potongan-potongan awalan cerita mereka. Ini khusus untuk pembaca baru ya🐹
🍄🍄🍄
-
-
Hidup mandiri sejak usianya masih sangat muda, yaitu usia delapan belas tahun. Dimana saat itu dirinya masih bersekolah dan tentunya remaja sepertinya harus menikmati masa-masa kebebasan dan kesenangan bersama teman-teman sebayanya.
Masa remajanya yang harus ia nikmati itu berakhir, berawal saat ia masih duduk dibangku kelas sebelas, sekolah menengah atas. Dimana kedua orangtuanya mengalami kecelakaan pesawat ketika ingin melakukan perjalanan bisnis di Singapura.
Kedua orangtuanya meninggal dikejadian tersebut, tepatnya saat pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya akan lepas landas. Namun karena roda belakang yang harusnya keluar untuk menjejakkan dipijakan lapangan bandara, roda belakang itu malah mengalami kemacetan sehingga membuat pesawat tersebut lepas landas begitu saja tanpa adanya persiapan.
Tentu hal itu membuat pesawat tersebut mengalami kerusakan saat pesawat itu kehilangan arah dan menubrukan diri didinding penghalang bandara.
Pesawat tersebut meledak tepat diarea bandara, sehingga membuat area bandara tersebut ikut mengalami kerusakan yang sangat dasyat. Tentu orang-orang yang berada disana ikut mengalami musibah tersebut. Dimana ada yang mengalami luka ringan, luka yang sangat parah, hingga sampai meregang nyawa.
Hidup damai seorang gadis yang masih belia itu hilang dalam sekejab, dimana saat ia merasakan kesedihan yang mendalam atas kehilangannya kedua orangtuanya, musibah kembali datang kepadanya. Saat semua aset milik kedua orangtuanya harus disita karena perusahaan keluarganya tersebut mengalami kerugian yang sangat besar. Sebab! Perusahaan tersebut terbengkelalai karena tak adanya pengganti sang penerus perusahaan itu.
Sebenarnya gadis tersebut yang merupakan anak pertama lah, penerus perusahaan itu. Namun karena dirinya yang masih sekolah dan tak tahu apa-apa tentang dunia pembisnisan, akhirnya tak bisa menyelamatkan semua aset peninggalan milik kedua orangtuanya. Bahkan rumah kelahirannya pun tak bisa diselamatkan padahal rumah tersebut banyak meninggalkan kenangan antara dirinya dan kedua orangtua tercintanya.
Bagaimana dengan kerabat jauh maupun kerabat dekat? Apakah mereka membantu saat gadis itu merasakan kesusahan? Jawabannya tidak! Karena mereka semua menutup mata dan tak ingin susah-susah menampung kehidupan seorang gadis yang sudah tak punya apa-apa itu. Padahal semua kerabatnya dulu sungguh sangat baik kepadanya saat kedua orangtuanya masih hidup didunia, namun entah mengapa sifat baik tersebut sekejab hilang bersamaan dengan harta benda milik kedua orangtuanya hangus bak ditelan bumi.
Harta satu-satunya yang tersisa yang dimiliki oleh gadis itu adalah celengan berbentuk ayamnya yang merupakan hadiah pemberian mamanya sewaktu ia berumur sembilan tahun. Celengan tersebut ia gunakan untuk menabung uang jajan yang tersisa, hingga celengan tersebut sangat penuh sehingga ia pecahkan dan tak menyangka jika jumblah uang yang terkumpul selama sepuluh tahun lamanya itu bernilai seratus juta.
Ada pula harta yang tak ternilai bagi gadis tersebut, yang akan ia jaga dan akan ia sayangi sepenuh hati seperti kedua orangtuanya yang menyayanginya dengan segenap jiwa. Harta tak ternilai tersebut adalah sosok adik laki-lakinya yang selamat dari kecelakaan pesawat karena sewaktu itu adiknya ikut pergi bersama orangtuanya. Gadis tersebut merasa bahagia bahwa tuhan masih menyisakan orang tersayangnya untuk menemaninya saat kedua orangtuanya tiada, namun disatu sisi gadis itu juga merasa sedih karena akibat kecelakaan tersebut adiknya mengalami kelumpuhan dan tak bisa mengerakkan kedua kakinya seperti biasa. Hingga adiknya hanya bisa terbaring lemah diatas tikar yang tak berlapisan kasur karena keterbatasan ekonomi yang membuatnya hidup dalam kemiskinan.
Bermula saat itu, gadis tersebut bertekad dengan kegigihannya ia akan bekerja keras dan menjadi orang sukses dengan caranya sendiri, agar bisa membawa adiknya berobat dan melihat kembali sura tawa keceriaan saat adiknya berlari dengan kedua kakinya yang utuh...
°°°°°
“Mino...!! Mino...! Kakak berangkat dulu ya! Nanti kalau kamu mau berangkat ke les musik jangan lupa makan sarapannya ya? Kakak udah bikinin kamu roti isi dimeja makan!”
Teriak Mita saat sudah selesai mengemasi barang-barang yang akan ia bawa kerumah sakit. Karena pagi-pagi sekali ia sudah dijadwalkan untuk mengecek para pasiennya yang akan melahirkan. Itu sebabnya ia terburu-buru hari ini.
Sang adik yang dipanggil itu keluar dari kamar dengan wajah ceberutnya. Lelaki berusia tujuh belas tahun itu tak bisa menghampiri sang kakak dengan cepat karena keterbatasannya, yang hanya bisa menggunakan alat kursi roda untuk pengganti kakinya yang tak bisa digerakkan selama beberapa tahun lamanya.
“Kakak ini! Kan sudah aku katakan berkali-kali kakak... jangan panggil aku Mino... namaku itu Miko kakak! Mi-ko! Miko Rendra!” ucap lelaki muda itu dengan kata terakhir yang ditekan.
Sejenak Mita langsung menghentikan pergerakannya dan menatap sang adik yang memalingkan wajahnya dengan raut yang ditekuk. Mita pun dibuat tersenyum karena melihat wajah sang adik yang menurutnya sangat mengemaskan itu, karena hal faforit bagi Mita adalah melihat wajah adik laki-lakinya yang kusam karena dirinya yang selalu ngasal memanggil nama sang adik. Padahal menurut dirinya nama Mino sangat bagus untuk adiknya, itu sebabnya ia setiap hari memanggil sang adik dengan sebutan Mino! Tapi jika ia sedang marah maka ia akan memanggil nama sang adik dengan benar. Bukankah hal itu malah aneh?
Mita melangkahkan kakinya untuk mendekati adiknya, saat sudah dekat, ia pun segera memeluk leher sang adik dan mengacak-acak rambut lelaki muda itu dengan gemasnya.
Hal itu membuat Miko yang sudah kesal menjadi bertambah kesal, dan membuat lelaki muda itu berteriak histeris sehingga para pelayan yang sedang bekerja tentu dibuat terkejut setengah mati.
“Nona muda dan tuan muda mulai lagi....” ucap seorang pelayan wanita paru baya yang sedang ingin menjemur pakaian.
“Yah biarkan saja mereka Siti... berkat suara-suara kericuhan mereka rumah jadi makin hidup, sebab jika mereka saling bermusuhan maka rumah ini pasti akan jadi horor kayak kuburan!” timpal mang Dadang sang tukang kebun sekaligus penjaga rumah.
“Iya mang! Bahagia sekali melihat mereka berdua rukun sampai sekarang, dulu waktu masih kecil pun suka rusuh begitu. Sekarang kerusuhan mereka dibawa sampai dewasa.” Terang Siti.
“Nah itu Siti! Kita juga harus bersyukur kepada tuhan, karena kesedihan mereka dulu sekarang diganti dengan kebahagiaan kembali. Nyonya dan tuan diatas sana yang melihat mereka tumbuh menjadi orang-orang hebat pasti sangat bangga! Aku saja yang bukan orangtuanya meresa bangga sekali loh Sit!”
“Bener! Bener banget mang! Aku juga senang sekali bisa melihat pertumbuhan mereka yang sangat jauh berbeda sekali!” balas Siti mengebu-gebu.
“Yasudah Sit! Balik lagi kerja, biarkan mereka menghabiskan waktu bersama.”
“Iya mang!”
Kemudian kedua pekerja itu, kembali mengerjakan tugas mereka masing-masing.
“Hais kakak! Rambutku berantakan lagi kan, padahal aku sudah susah-susah merapikannya....” gerutu Miko sebal kepada Mita.
Mita yang tak merasa bersalah itu, hanya menertawakan adiknya tanpa dosa dan merasa sangat terhibur melihat adiknya yang semakin memasamkan wajahnya.
“Abisnya kamu makin gemesin banget sih... kan kakak jadi tega pingin karungin kamu dan bawa kamu ketemen-temen kakak, buat pameran jika adik kakak ini super-super ngegemesin!” ujar Mita kembali merusuhi adiknya dengan menciumi pipi lelaki muda itu.
“Iyuh kakak... jangan cium-cium... aku jijik tauuu....” pekik Miko sambil menjauhkan wajah Mita dari wajahnya.
“Kenapa? Sini kakak masih pengen ciumin kamu....” Mita berusaha meraih wajah sang adik namun Miko terus menghalanginya.
“Cepet nikah saja kau kak! Dari pada nyiumin aku terus, lebih baik kakak nikah! Terus ciumin tuh suami kakak sampai puas!” pekik Miko lagi-lagi.
“Gak ada calonnya sayangku... jadi kamu aja dulu yang kakak ciumin...” ucap Mita terus berusaha meraih wajah sang adik.
“Ada calonnya kok kak! Itu kak Dava yang nungguin kakak sampai lumutan!” terang Miko, dan tepat saat itu sebuah suara langsung menghentikan aktivitas mereka berdua.
“Ada apa nih? Kok namaku disebut-sebut?” celetuk seorang pria yang tengah berjalan menghampiri mereka.
“Noh kak! Udah ada calonnya....” bisik Miko kepada kakanya, kemudian menaik turunkan kedua alisnya untuk menggoda sang kakak.
“Ssst... Mino, jangan bicara sembarangan! Siapa yang ngajarin kamu ngomong begitu ha?” tanya Mita yang ikut berbisik, sambil melempar tatapan tajam kepada adiknya. Namun adiknya hanya membalas mengedikan kedua bahunya dengan acuh tak acuh-acuhnya. Hal itu mampu membuat Mita tersulut kesal.
-
-
🍄🍄🍄
Hai🙆 jumpa lagi dengan othor, sekarang Author kembali dengan kisah Mita dan Fadli ya... terus ikuti cerita mereka sampai akhir. Dan jangan lupa tinggalkan komen kalian biar Author semangat nge up!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Indah MB
aku favorit dulu ya kak.. nanti aku baca lagi..
Suci Yang Ternoda mampir
2023-08-25
1
Ninasyifa
halo kak aku mampir ya, dan sudah like dan subscribe, semangat
2023-02-28
2
red_rubby
Bidadari Sang Idol dan Little Daddy mampir
2023-02-27
1