Cerita ini adalah komedi romantis seru dan baper, yang akan membuat perut anda kram tertawa. coba cekidot.
OMG...Apa jadinya jika gadis cantik hidup bersama dengan kakak laki-laki beserta dua sahabatnya.
What? gadis ini tinggal bersama 3 pemuda tampan. So sweet mau dong di kelilingi 3 pemuda tampan, pasti seru tuh dimanja dan dijagain oleh 3 kakak ganteng😘. Itu bagi kalian. Tapi bagi Nayla mereka hanya.
"Dasar biang rusuh, pemuda tanpa masa depan, benalu, cuma numpang hidup, numpang makan, menyebalkan, merepotkan, karena kalian menjagaku, hidup menjadi ngak normal, karena dikelilingi kalian bertiga aku ngak punya teman apalagi pacar😠" Ucap Nayla kesal.
Liatkan kekesalan Nayla di kelilingi 3 pemuda tampan. Tapi apa jadinya jika ternyata sahabat kakaknya itu bukan pemuda sembarangan, seorang presdir perusahaan ternama yang merahasiakan jati dirinya. Ia diam-diam jatuh cinta pada Nayla dan telah lama menunggu untuk menjadikannya istri. Berkedok numpang makan dirumahnya ia memperhatikan dan mencoba dekat gadis ini.
Whatt...salah satu pemuda menyebalkan bagi gadis itu akan jadi jodohnya, Dan kakaknya telah setuju menikahkan adiknya dengan salah satu sahabatnya. Bahagiakah dia dengan jodoh pilihan kakaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinda Adi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
besok
Besok adalah hari yang paling penting untuk Nayla dan Aska ia akan menempuh kehidupan baru menjadi pasangan suami-istri.
"Nay keluarlah" Panggil Dika didepan pintu kamar Nayla.
"Ada apa kak?" Tanya Nayla
"Ngak kakak cuma mau mengobrol aja sama kamu, besokkan kamu akan menikah jadi mari kita menghabiskan waktu untuk mengobrol" pinta Dika.
Dika mengajak adiknya keluar dari kamar menuju ruang keluarga, tempat mereka sering berkumpul sambil menonton tv, Nayla tak bicara apa pun mengikuti langkah kaki Dika. Dika duduk di sofa memegang remot lalu Nayla duduk di sebelah kakak beberapa hari ini memang dia jarang bicara dengan kakaknya, ia masih kecewa dengan keputusan kakaknya yang mengatur masa depannya namun saat melihat wajah kakaknya ia tak tega, tak sanggup membenci orang yang berharga dalam hidupnya ini
"Nay kamu sudah menyiapkan dirimu untuk besok" Tanya Dika.
Nayla hanya menatap tv tidak menjawab pertanyaan kakaknya.
"Kamu tidak perlu takut Nay" Merangkul bahu Nayla suara sangat lembut.
"Kamu tenang aja Nay, tidak akan ada yang tahu kamu menikah dengan Aska!" Jelas Dika menepuk bahu Nayla.
Nayla mengernyitkan dahinya" Maksud kakak?" Tanyanya penasaran, menghadapkan tubuhnya ke Dika.
"Kalian akan menikah diam-diam, tidak ada yang boleh tahu tentang pernikahan ini" Jelas Dika menatap wajah adiknya.
Nayla menarik nafas lega akhirnya setelah sekian lama ada juga kabar baik tentang pernikahan ini.
"Kenapa kak?" Tanya Nayla
"Pokoknya harus dirahasiakan, kalian hanya akan mencatatkan pernikahan kalian" Jelas Dika.
Sebenarnya Dika merasa bersalah dan ingin minta maaf karena menikahkan adik kesayangannya dengan cara seperti ini. Pernikahan adik kesayangannya harus sesederhana mungkin tanpa gaun indah, pesta mewah yang seharusnya dia siapkan untuk adik satu-satunya ini ,yang menjadi impian semua gadis sebuah pesta berkesan namun dia tidak berdaya melaksanakan pesta impian itu.
"Nay tanggung jawab kakak akan berakhir besok, kakak akan menyerahkanmu dengan Aska, kakak mohon jadilah istri yang baik, dengar dan patuhlah padanya, hormati dia jangan mengecewakannya" Ujar Dika suaranya terdengar berat matanya berkaca-kaca menasehati adiknya, sebenarnya ia juga belum sepenuhnya ikhlas melepaskan adik kesayangannya yang selalu bersamanya bermanja-manja dan bertengkar dengannya .
"Ia kak" Menyandarkan kepalanya dibahu kakaknya.
"Dia pria yang baik Nay jangan mengecewakannya" Ujar Dika sambil membelai rambut Nayla, terlihat lebih mementingkan perasaan sahabatnya dari pada adiknya .
Endy datang dan bergabung dengan mereka membawa beberapa camilan dan minuman bersoda, yang dia bawa dari dapur lalu duduk di samping Nayla menyandarkan kepalanya di bahu Nayla menatap layar tv sambil menyuapkan camilan itu ke mulutnya.
"Nay kamu akan menikah dengan Aska besok, kakak pasti sangat kehilanganmu" Ujar Endy sedih akan kehilangan bule Jermannya.
"Oh ia, kakak dengar kemarin kalian kencan berdua, bagaimana seru, asik jalan sama Aska?" Tanya Endy antusias sambil menawari camilan yang ia makan.
"Kak Endy itu bukan kencan, itu jalan berdua dengan bodyguard" Jelas Nayla tidak bersemangat membahas kencannya dengan Aska matanya menatap televisi.
"Kencannya kacau" Timpali Dika sambil memakan camilan.
"Gagal emang kenapa?" Tanya Endy
"Ia, seperti biasa sahabatmu itu memukul anak laki-laki yang menggangu Nayla, dia kan tak bisa melihat Nayla dekat dengan laki-laki" Dika santai seolah sudah biasa dengan sikap Aska
"Oh. .....Gila Aska nanti kalau dia nikah dengan Nayla jangan-jangan kita pun ngak bisa bicara dengan Nayla, jiwa over posesif ngeri banget" Endy menggelengkan kepalanya.
" Nayla besok kamu akan menikah, lalu hidup bersamanya, kami pasti sangat kesepian ngak ada kamu, ngak ada lagi yang temenin kak Endy malam jum'atan" Endy dengan nada kecewa dan sedih.
"Ih ....Agenda rutin kakak yang serem itu ....kakak bisa mengajak kak Caren atau kak Serena, atau kalau perlu kakak bisa ajak kak Dika gandengan tangan dengan kak Endy di agenda rutin itu" Jelas Nayla santai.
"Ih....Jalan malam jumatan sama Dika lebih serem, dari pada kuntilanak di pohon beringin di rumahnya pak samad" Endy bergidik meledek Dika.
"Sialan ....kamu Endy..."Dika menimpali.
"Siapa juga mau pergi malam jumatan sama kamu, dasar jomblo jalan itu malam minggu bukan malam jumat" Jelas Dika.
"Oh ...ia kak waktu Nayla kemarin jalan sama kak Aska, banyak banget yang ingin Nay tanyakan kekalian? " Nayla melihat dua wajah disampingnya.
"Tanya apa Nay?" Sambil membuka kaleng minuman bersoda.
"Kemarin waktu jalan dengan kak Aska, dia datang pakai mobil mewah, itu punya siapa sih? dia juga mengajak Nay membeli cincin pernikahan di toko berlian, tahukan Nay sampai mau jantungan lihat harga barang-barang toko itu dan satu lagi dia juga memberi nay dua buah kartu untuk belanja apa pun yang Nay mau " Jelas Nayla penuh tanya.
"oh... itu mobilnya Nay" Jawab Endy santai sambil minum.
"Semua itu hasil kerja kerasnya Nay "Dika menimpal.
"Semewah itu memang sekarang dia kerja apa sampai bisa mempunyai mobil semewah itu" Nayla penasaran
"Dia bekerja di perusahaan sekarang Nay" Jawab Dika.
"Kakak perusahaan apa yang sampai menggaji karyawannya sampai bisa membeli mobil mewah" Nayla masih penasaran karena menurutnya Aska punya banyak misteri.
"Aska itu pekerja keras, pantang menyerah jadi ngak susah untuk membeli apapun yang ia mau " Jawab Endy.
"Sudahlah Nay, pergilah istirahat persiapkan dirimu" Dika menyuruh Nayla masuk ke kamarnya karena melihat Nayla semakin penasaran saja, Naylapun berjalan menuju kamarnya.
Setelah memastikan Nayla masuk Endy dan Dika melanjutkan obrolan mereka.
"Untuk saat ini rahasiakan pekerjaan Aska, biarkan dia tahu dengan sendirinya, aku takut hubungannya semakin memburuk dan semakin menjauh jika dia tahu siapa Aska sebenarnya , selama ini dia menganggapnya kakak kalau dia tahu itu akan membuat Aska menjadi orang asing baginya .
****************
Di gedung Dirgantara Mitra seorang pemuda tampan berjalan penuh pesona diikuti beberapa orang di belakangnya, semua orang yang di lewatinya menundukkan kepalanya tanda hormatnya, pemuda itu masuk kedalam ruangan presdir lalu masuk duduk di kursi kebesarannya di meja kerja itu tetulis nama presdir itu ARSENIO ASKARA DIRGA.
"Tuan besok adalah hari penting anda, anda akan menikah kenapa anda masih bekerja? " tanya pak chan
"Aku datang karena perasaanku tak karuan pak chan, aku gelisah tinggal di rumah jadi aku ke kantor agar waktu terasa cepat berlalu " Jelas presdir ini.
"Kenapa seperti itu tuan " Pak Chan heran
"Entahlah aku tak bisa berhenti memikirkannya walau sedetikpun wajahnya selalu terniang-niang diingatanku, akhirnya besok dia akan menjadi milikku penantiaanku akan berakhir" Jelasnya dengan tersipu malu wajahnya seperti seorang anak sma yang sedang kasmaran, padahal usianya sudah dewasa.
"Jadi anda sedang kasmaran, anda lagi galau ..he...he..?" Ledek pak Chan.
"Diamlah pak Chan! mau ku pensiunkan sekarang" Ancamnya.
"Tidak tuan saya tidak akan pensiun sampai anda punya anak, pewaris untuk Dirgantara Mitra."pak Chan tersenyum
"Terima kasih pak Chan kau telah banyak membantu keluargaku selama ini, kau telah mengabdi sejak kakekku memegang perusahaan ini, lalu turun ke ayahku, hingga sekarang kau pun masih mengabdi dan menemaniku" Ucapnya dia berdiri memeluk pak Chan seperti seorang anak memeluk ayahnya.
"Saya akan terus mengabdi pada keluarga anda, saya akan pensiun jika tuan sudah memiliki minimal tiga anak ...ha....ha..." Tawa pak Chan.
"Apa? tiga anak" Tersentak tersenyum pelik.
Satu anak saja sudah sangat susah dan entah berapa lama prosesnya. karena tugas setelah menikah dengan Nayla adalah membuka hatinya agar ia menyukaiku, aku tak akan memaksanya melakukan kewajibanya sebagai seorang istri. tapi entah sampai kapan mungkin butuh waktu bertahun-tahun apalagi aku tidak boleh menunjukan rasa cintaku padanya, aku tidak yakin kau masih hidup pak Chan untuk melihat anak pertama kami. Gumannya dalam hati.
"Saya yang harus berterima kasih tuan, karena saya di beri kesempatan mengabdi pada Dirgantara Mitra" Pak Chan terharu.
Suasana itu penuh haru pembicaraan yang tepatnya di sebut obrolan ayah dan anak .
"Pak Chan apa semua persiapan pernikahanku sudah siap? aku tidak mau ada kendala di moment spesialku " Tanya presdir itu.
"Sudah tuan, kami sudah mengaturnya dengan rapi dan tanpa ada yang akan tahu atau pun curiga, pengamanan juga kami perketat jadi tidak ada yang tahu bahwa anda akan menikah besok dan cincin pernikahan tuan pun telah siap" Jelas pak Chan. memastikan kekhwatiran tuannya berkurang.
"Baikklah hanya cincin itu yang bisa kupersiapkan untuk pernikahan ini "Suaranya agak kesal.
"Kau tahu pak Chan aku sangat merasa bersalah padanya, karena kami menikah dengan cara seperti ini, tidak ada wanita yang mau menikah dengan cara seperti ini. dia pasti punya mimpi indah untuk pernikahannya"
"Maksud tuan??" Tanya pak Chan heran
"Ya seharusnya kami menikah dengan pesta yang mewah, ribuan undangan yang mendoakan kami, banyak bunga dengan gaun pengantin yang indah dia pasti sangat cantik jika memakai gaun pengantin, bulan madu keluar negeri setelah pernikahan dia sangat ingin ke Jerman namun itu semua tak bisa kuwujudkan pak chan" Ia tertunduk sedih.
"Sabarlah tuan" Pak Chan menenangkannya sambil menepuk punggungnya melihat tuannya merasa bersalah.
"Tuan kami sudah mengurus anak laki-laki yang menggangu kencan pertama anda"
mengalihkan pembicaraan agar tuannya tidak larut dalam kesedihan
"Benarkah? baguslah kalau begitu, itu pelajaran untuknya siapa suruh dia mengganggu calon istriku "
"Kami sudah menutup tempat usahanya tuan, dia berlutut memohon pengampunan tuan " Jelas pak Chan
"Itulah akibatnya berani mengancamku dan merusak kencank, membuat Nayla kesal padaku. dia tidak tahu bahwa aku Aska bisa berbuat apapun yang aku yang aku mau." Tersenyum bangga menyombongkan seberapa kuat dirinya.
"Tapi tidak berdaya dengan satu gadis bernama Nayla...ha.....ha....ha....." Tawa pak Chan meledek aska.
"Pak Chan " Teriak Aska.
.
..
..
.
.like,coment,vote ya.
heran authornya
Nayla yg cuek udah Thor pisahin aja kasian Azka. punya istri tapi gak berasa punya. sahabat jug gak ada akhlak
sabar ya...