Bercerita tentang seorang kultivator tingkat tinggi yang juga merupakan seorang tabib hebat bernama Lin Feili. Ia bertransmigrasi ke dalam novel kuno favoritnya setelah mendapatkan cincin aneh saat menjalankan misi.
Namun, ia malah menjadi protagonis yang buta dan menikah dengan pangeran lumpuh. Bahkan, nama protagonis itu juga Lin Feili!
Apakah yang akan dilakukan Lin Feili selama menjalankan peran? Apakah ia akan mengubah alur cerita dengan kekuatannya? Atau ia akan tetap mengikuti alur cerita seperti akhir yang ia ketahui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Memprovokasi Kaisar
Pernikahan Ye Xuan sebelumnya sudah dibatalkan. Jadi, ia harus mencari calon istri baru lagi.
Kaisar mengeluarkan dekrit kekaisaran jika semua pejabat harus membawa minimal 1 putri mereka.
Hal ini membuat para pejabat kekaisaran bersemangat. Mereka akan melakukan yang terbaik agar putri mereka dipilih.
Jika putri mereka bisa menjadi permaisuri, pangkat mereka akan langsung naik dan kedudukan mereka di masyarakat tak perlu dipertanyakan lagi. Jadi, mereka sedang berusaha keras untuk perjamuan itu.
Lin Feili juga mendengar jika dirinya diundang secara khusus. Sepertinya Ye Xuan ini sengaja agar dia bisa menyiksa Lin Feili dengan melihatnya memilih orang lain. Namun, yang tidak diketahui Ye Xuan, perjamuan itu adalah awal perjodohan Lin Feili dan Wu Yanshi.
"Apakah Tuan akan pergi?" tanya si emas sambil memakan camilannya.
"Tentu saja. Ini adalah undangan khusus untukku. Tidak mungkin aku menolak," jawab Lin Feili santai.
"Tapi, bukankah Tuan akan diejek jika datang ke sana?" giliran si emas yang bertanya. Ia sangat tidak suka jika melihat tuannya dihina. Ia rasanya ingin membunuh orang yang menghina itu.
"Bukankah sekarang ada yang lebih menarik untuk diejek? Lin Xue misalnya?" Lin Feili tertawa kecil.
Kemudian Lin Feili menyesap tehnya dan tersenyum anggun, "Namun, kali ini aku berencana untuk datang sebagai Feili dari Rumah Sakit Dokter Dewata."
Si emas dan si hitam langsung berbinar. Akhirnya Lin Feili memutuskan untuk membuka identitasnya. Mereka akan melihat bagaimana reaksi orang-orang itu.
"Bagus sekali!" ujar si hitam dan si emas.
Lin Feili sudah siap untuk hari ini. Kali ini ia akan membalas dendam pada orang-orang itu. Ia tak akan membiarkan dirinya diinjak. Biarlah dia akan mengubah alur novel.
Dibandingkan Lin Feili yang santai, Lin Xue yang berada di Kediaman Jenderal merasa begitu panik.
Bahkan ia tak ingin lagi keluar rumah untuk sekedar bertemu dengan orang lain. Tapi sekarang ia harus menghadiri perjamuan yang pasti dihadiri banyak orang-orang penting.
Lin Xue sudah merasa sangat malu. Sejak kejadian di Rumah Sakit Dokter Dewata, ia sudah menjadi perbincangan masyarakat. Bahkan ayah dan ibunya yang selalu mendukungnya juga sudah berubah sifat.
Ia takut jika Putra Mahkota tak ingin menikahinya maka tak akan ada lagi pria yang mau dengannya. Apalagi dengan keadaannya sekarang.
Sekarang ia benar-benar merasa sendirian.
*
Tiga hari kemudian.
Malam ini adalah waktunya perjamuan kekaisaran. Bulan cerah menghiasi langit seolah mendukung malam ini. Para putri dari pejabat kekaisaran berdandan dengan cantik untuk menghadiri perjamuan.
Lin Changkong yang berada di kediaman Jenderal merasa begitu frustasi. Ia memiliki dua putri yang mempermalukannya. Lin Feili mempermalukannya karena pernikahannya batal. Sedangkan Lin Xue keadaannya sangat memperihatinkan.
Ia sudah berencana sejak awal untuk membuat Lin Xue menjadi istri Ye Xuan. Namun, Ye Xuan sendiri sudah mempermalukan Lin Xue. Sepertinya ia tak ingin memilih Lin Xue lagi.
Walau keadaan ini adalah masalah Lin Xue, seharusnya tidak akan tersebar jika Ye Xuan tidak mempermalukannya.
"Ayah, bisakah aku tidak pergi?" tanya Lin Xue lirih. Ia menahan air matanya.
"Ini adalah dekrit kekaisaran! Kau mau melanggar dekrit kekaisaran? Apa kau mau mati?!" bentak Lin Changkong. Walau ia tahu mereka akan malu, ia semakin emosi mendengar pertanyaan Lin Xue.
Sedangkan ibu Lin Xue, Wei Luxi hanya bisa menatap sedih anaknya. Lin Xue adalah anak yang paling dia sayang. Sekarang melihatnya begini, ia benar-benar hancur.
"Jika kau tak melakukan segala cara untuk mendekati Putra Mahkota, tidak akan begini akhirnya!" ucap Lin Changkong.
Ia adalah Jenderal yang sudah melakukan banyak peperangan dan mengabdikan diri untuk kekaisaran. Sekarang kehormatan yang sudah ia bangun hancur begitu saja. Ia akan menjadi bahan tertawaan orang-orang di kekaisaran.
Wei Luxi tak bisa mengatakan apa pun. Ia selalu takut jika suaminya marah.
"Ayah, tenang saja. Di acara panahan nanti, aku pasti akan membanggakanmu!" ucap Lin Yi serius. Ia tak akan membiarkan keluarganya kehilangan kehormatan.
Lin Yi adalah saudara kandung Lin Xue. Perbedaan umur mereka hanya setahun dan Lin Changkong sangat menyayanginya. Selama ini, Lin Yi pergi berlatih bersama gurunya dan baru hari ini kembali.
Melihat keseriusan wajah Lin Yi, Lin Changkong sedikit lebih lega.
"Memang kau yang bisa diandalkan," ucap Lin Changkong menepuk bahu Lin Yi.
Memang Lin Yi yang paling berbakat di antara putri-putrinya. Ia sudah mencapai tahap menengah, tingkat udara tahap akhir. Jika dibandingkan dengan Lin Xue, dia lebih kuat dan berbakat.
Mata Lin Yi berbinar karena mendapat pujian. Lalu, ia berkata, "Ayah, bagaimana dengan Lin Feili? Apakah ia akan ikut?"
Mendengar nama Lin Feili, Lin Changkong langsung merasa jijik. Ia selalu merasa jika Lin Feili adalah pembawa sial di keluarganya, "Tidak perlu! Kita pergi saja tanpa harus mempedulikannya."
Lin Yi mengangguk senang. Ia menjawab, "Baik. Kalau begitu aku akan mempersiapkan kepergian kita."
*
Lin Feili sudah bersiap dengan pakaian terbagusnya. Saat ia mendengar jika anggota keluarga itu sudah pergi, ia tak terkejut. Lagipula, ia tak ingin pergi bersama mereka.
Ia akan pergi sebagai Feili.
Saat Lin Feili berjalan keluar dari kediamannya, para pelayanan orang-orang yang melihatnya sangat terkejut.
"Siapa itu?"
"Aku melihatnya keluar dari Kediaman Jenderal. Bukankah ia Nona Kedua?"
"Tidak mungkin. Nona Kedua buta dan jelek. Sedangkan ia begitu anggun dan menawan."
"Apa kalian tidak tahu? Itu adalah Dokter Feili dari Rumah Sakit Dokter Dewata!"
Sekarang tak ada seorangpun yang menghalangi kepergian Lin Feili. Namun, saat Lin Feili melihat kereta kuda yang sudah dipersiapkan untuknya, ia mendengus dingin.
Bahkan tidak ada kuda di sana. Sejak awal mereka memang tidak ingin ia pergi.
"Cih, mereka ini benar-benar dengki!" ucap si emas mengoceh.
Lin Feili ingat, jika Lin Feili asli rela menyewa kuda untuk membawanya pergi. Bahkan ia harus menerima hinaan dulu untuk mendapatkan kuda itu.
Baru saja Lin Feili akan bergegas, hentakan kaki kuda terdengar menghampirinya. Ketika menoleh, Lin Feili melihat kereta kuda mewah berhenti di sampingnya.
Pemilik kereta kuda itu menyibakkan tirai, "Calon istriku, sepertinya kamu tidak bisa pergi sendiri. Apakah ingin pergi bersama?"
Lin Feili tersenyum, "Tentu."
Lin Feili menebak jika Wu Yanshi sebenarnya sudah tahu identitasnya. Jika tidak, ekspresinya tidak mungkin setenang itu. Lagipula, bagaimana pun Lin Feili ingin menghindari Wu Yanshi, mereka akan tetap bertemu.
Lin Feili menaiki kereta kuda dengan anggun. Ma Zheng sampai heran dibuatnya. Padahal, Lin Feili selalu kesal dan menghentakkan kaki setiap kali bertemu pangerannya.
"Calon istriku, aku dengar kehidupanmu di rumah tidak begitu nyaman," ucap Wu Yanshi membuka percakapan.
"Aku juga mendengar seorang pangeran lumpuh begitu menderita di istananya. Padahal ia terbang bebas di alam," jawab Lin Feili.
Senyum Wu Yanshi semakin lebar.
"Sepertinya kita satu haluan," ucap Wu Yanshi.
"Mungkin saja, jika kau memiliki sedikit rasa malu," jawab Lin Feili.
Sekarang ia paham jika Wu Yanshi benar-benar tidak memiliki niat jahat padanya. Buktinya percakapan mereka kali ini mengalir lancar.
"Calon istriku, kamu membawa identitas lain dan berpakaian seperti ini, sebaiknya berhati-hati. Jangan memprovokasi Kaisar," ucap Wu Yanshi. Nadanya langsung berubah serius.
Lin Feili agak kaget mendengar nada suaranya. Namun, Wu Yanshi memang benar. Kali ini identitasnya adalah Feili. Jika ia menemui orang lain maka tak masalah. Tapi kali ini ia bertemu Kaisar. Ia bisa dianggap melakukan kejahatan karena menipu Kaisar dengan penampilannya.