NovelToon NovelToon
XL (Extra Love)

XL (Extra Love)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Perjodohan
Popularitas:29.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elis Kurniasih

🌹Lanjutan Aku Bukan Wanita Penggoda🌹

Awas baper dan ketawa sendiri! 😁

Ayesha Putri Prayoga, seorang gadis bertubuh gemuk itu menyaksikan langsung kekasih yang sangat ia cintai tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri.

Sakit hati Ayesha membuatnya menepi hingga bertemu dengan Kevin Putra Adhitama, pria dingin kaku dan bermulut pedas.

Dan, takdir membawa mereka menjadi sepasang suami istri karena dijodohkan.

Sikap Kevin yang menyebalkan selama pernikahan membuat banyak perubahan dalam diri Ayesha termasuk tubuh gemuknya, hingga semakin hari Kevin pun semakin terpesona dengan kepribadian sang istri.

Namun di saat benih cinta itu muncul, Ayesha kembali dekat dengan mantan kekasihnya yang muncul sebagai partner kerjanya di kantor.

"Ayesha, aku masih mencintaimu dan ingin memilikimu kembali," gumam Tian, mantan kekasih Ayesha dulu yang membuatnya sakit hati.

Mampukah Kevin mempertahankan pernikahannya? Siapa cinta yang Ayesha pilih? Suami atau cinta pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepribadian ganda

"Aku tunggu di basement jam empat.”

Kevin mengetikkan pesan pada Ayesha. Lalu, meletakkan kembali ponselnya tepat di samping laptop itu.

Kevin menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesaran itu sambil menoleh ke arah jendela. Ia menatap awan yang begitu cerah hingga seperti berbentuk sebuah hamparan laut.

Tring

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, menampilkan sebuah pesan balasan dari Ayesha.

“Bagaimana kalau jam lima? Sepertinya pekerjaanku belum selesai kalau jam empat.”

“Tidak bisa. Mamaku dan Mamamu menunggu kita jam lima.”

Kevin kembali membalas pesan itu.

“Ribet,” ucap Ayesha kesal dengan membanting ponselnya ke meja saat membaca pesan Kevin.

“Siapa yang ribet?” tanya Nindi mendengar Ayesha yang menggerutu.

“Ah ngga. itu, Papaku lagi ribet minta ditemenin beli oleh-oleh, karena beliau akan kembali ke Ausy,” jawab Ayesha yang dengan terpaksa mengkambing hitamkan ayahnya.

“Oh, ya udah izin pulang cepet aja.”

“Aku masih belum berani, Nin.” Ayesha memang belum dekat dengan atasannya itu, karena mister Edward memiliki tampang wajah yang garang.

“Dia ga bakal nelen lu.” Nindi tertawa.

“Kamu sudah berapa lama di sini, Nin?” tanya Ayesha.

“Empat tahun. Mau lima.”

“Lama juga ya. Berarti tahu banget Pak Edward seperti apa?” tanya Ayesha lagi.

Nindi mengangguk. “Dia tampangnya doang galak, tapi aslinya baik. Ngga kaya CEO kita, tampangnya galak, orangnya juga galak.”

Nindi kembali tertawa dan Ayesha hanya tersenyum masam. Seantero gedung Adhitama memang mengakui bahwa Kevin bukan hanya memiliki tampang yang dingin, tapi hatinya dingin, dan mulutnya pedas.

Sepertinya, Ayesha memang harus mempersiapkan mental dari sekarang, karena tiga hari lagi, ia akan hidup satu atap dengan pria bermulut pedas itu.

“Ah, si*l,” gumam Ayesha dalam hati.

Kalau dibilang menyesal. Ya, Ayesha menyesal menyetujui perjodohan ini, tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa menarik keputusannya kembali. Terlalu banyak orang tua yang tersakiti, terutama Hanin. sedangkan Ayesha menyayangi calon ibu mertuanya yang sejak kecil sudah ia anggap seperti ibu kedua.

Ayesha tidak menyangka bahwa Kevin lebih menyebalkan dari ketika kecil dulu. Ia pikir sekarang kevin sudah jauh berubah. Apalagi saat tangan besar itu memeluk dan membawa tubuhnya ke tepi pantai saat ia akan tenggelam dan hampir mati. Ayesha merasakan kenyaman pada pria itu, sehingga ia tidak ragu menyetujui perjodohan ini.

“Ssst ...” Nindi menyenggol lengan Ayesha. “Udah jangan ngelamun! Sana ke ruangan Pak Edward dan izin pulang cepat. Mumpung masih jam dua.”

Ayesha mengangguk dan beranjak dari duduknya menuju ruangan atasannya yang sudah berusia lima puluh lima tahun kurang. Pak Edward hannya menunggu beberapa bulan lagi untuk pensiun. Entah siapa yang akan menggantikan posisi Pak Edward. Mungkin Ayesha? Karena saat ini ia yang menjadi asistennya dengan lulusan yang sama seperti Pak Edward.

****

Kevin sudah menunggu di Basement, tetapi Ayesha belum juga muncul. Sementara di tempat lain, Ayesha berusaha untuk tepat waktu dan tidak membuat Kevin menunggu, tapi ada saja yang menghalangnya untuk pergi. Seperti saat ini, lift yang ia tunggu sangat lama bergerak.

“Ah, pakai tangga darurat saja.” Ayesah berlari ke arah tangga darurat dan menuruni anak tangga itu dengan cepat.

Dret ... Dret ... Dret ...

Ponsel Ayesha berbunyi, pasti itu dari Kevin yang tidak sabar menunggu, karena sedari tadi pria itu memang mengirim pesan agar tidak terlambat.

Ayesha mengabaikan panggilan telepon itu, karena memang dirinya tengah berlari dan sebentar lagi tiba di basement.

Selang beberapa menit, Kevin melihat Ayesha yang berlari tergopoh-gopoh. Lalu, Kevin membuka kunci mobilnya ketika Ayesha semakin mendekat.

Ayesha masuk ke dalam mobil dan duduk dengan nafas tersengal.

“Tidak pernah tepat waktu,” kata Kevin yang mulai menjalankan kendaraannya.

“Tadi kan aku bilang, pekerjaanku belum selesai. Pak Edward banyak bertanya saat aku izin pulang cepat. Tidak mungkin kan kalau aku bilang sama pak Edward bahwa aku mau ke butik untuk fitting baju.”

Sontak Kevin menoleh ke arah Ayesha dan membulatkan matanya.

Ayesha melihat mata itu dan meluruskan pandangannya ke depan sembari mengibas-ngibas tangannya menjadi kipas. Ia lelah sudah berlari dari lantai dua menuju basement. Kebetulan ia memang mampir ke lantai itu untuk memberikan berkas ke bagian administrasi.

Kevin sama sekali tidak peka dengan kelelahan Ayesha dan tubuhnya yang mengeluarkan keringat cukup banyak. Pria itu tidak berinisiatif meninggikan volume AC, padahal itu yang Ayesha harapkan. Akhirnya, Ayesha tetap menggunakan tangan kanannya sebagai kipas dan tangan kirinya mengangkat tinggi-tinggi rambut yang semula terurai.

Tampak leher Ayesha yang putih mulus tepat di samping Kevin, membuat pria itu melirik sekilas. Lalu dengan cepat Kevin meraih tangan Ayesha yang di atas itu untuk diturunkan.

“Ih apa sih?” tanya Ayesha terkejut karena tangannya diturunkan paksa oleh Kevin.

“Jangan menggodaku?” Kevin menatap Ayesha tajam.

“Siapa yang menggodamu. Aku kegerahan tau. Kamu nya aja yang ga peka.”

Kemudian, tangan kiri Kevin menekan volume AC.

“Nah gitu kek dari tadi,” kata Ayesha.

Kevin pun menatap wanita itu malas. “Badan kamu ga pernah olahraga, makanya gampang capek.”

Kini berganti, Ayesha yang memandang Kevin malas.

“Iya, mulut pedas,” gumamnya dalam hati sambil melirik ke arah Kevin yang kemudian juga melirik ke arahnya.

“Apa?” tanya Kevin.

Ayesha menggeleng dengan wajah cemberut dan kembali menatap ke arah jalan.

Di kursi kemudi, Kevin juga mengembalikan pandangannya ke depan dengan bibir menyungging.

****

“Ayesha,” panggil Hanin yang langsung memeluk calon menantunya.

“Mama Hanin.” Ayesha membalas pelukan itu.

Kevin menyalami Rea dan bergantian, Ayesah menyalami ibunya begitu juga Kevin.

“Maaf ya, Ma. Kevin telat. Tadi masih ada kerjaan,” ucap Kevin bohong, padahal yang terlambat adalah Ayesha.

Entah mengapa justru dihadapan orang lain, pria itu menyalahkan dirinya dan menutupi kesalahan Ayesha. Benar-benar berkepribadian ganda.

“Ya, tidak apa-apa. Mama dan Mama Rea juga belum lama sampai,” jawab Hanin.

“Iya.” Rea mengangguk.

Kemudian, Ayesha dan Kevin di minta untuk mencoba pakaian pengantin mereka.

“Ma, sepertinya itu gaun itu terlalu terbuka untuk Ayesha,” ucap Kevin yang melihat gaun itu memiliki belahan dada yang cukup panjang, sedangkan buah dada Ayesha cukup besar.

“Ah, masa sih? Mama kira tidak,” kata Hanin.

Sebenarnya memang tidak, tapi menurut Kevin itu akan menampilkan belahan dada Ayesha sesungguhnya. Dan, Kevin tidak rela itu. Ia tak mau tubuh Ayesha dikonsumsi publik, karena sejauh ini Ayesha pun selalu memakai pakaian sangat sopan dan tidak pernah memperlihatkan aset berharganya.

Di kantor, Ayesha selalu menggunakan blazer atau outfit, kalau pun ia menggunakan rok, selalu selutut atau di atas lutut sedikit. Jujur, Kevin menyukai cara berpakaian Ayesha yang sopan, padahal gadis itu tinggal di negara bebas sebelumnya.

“Kalau begitu ganti yang lain,” ucap Rea tersenyum. Dari sini, Rea mulai menyukai Kevin.

Benar kata suaminya, Kevin memang pria bertanggung jawab. Belum menjadi suami putrinya saja, pria itu sudah menjaga Ayesha dan melindunginya, karena menurut Rea tindakan Kevin ini adalah salah satu menjaga kehormatan istri.

“Bagaimana dengan ini?” tanya Hanin sembari menunjukkan sebuah gaun berwarna peach.

“Nah, itu lebih baik,” jawab Kevin dan Rea pun mengangguk.

“Bagaimana, Ay?” tanya Hanin pada calon menantunya.

“Oke.” Ayesha tersenyum dan mengangguk.

Ayesha dan Kevin berjalan menuju dua ruangan kecil yang bersebelahan. Ayesha memasuki ruangan itu lebih dulu, lalu Kevin setelahnya.

“Jangan ngintip!” ujar Ayesha pada Kevin yang hendak masuk ke biliknya.

“Ngga n*fs*,” sahut Kevin membuat Ayesha merengutkan bibir.

“Dasar mulut pedas. Awas nanti aku buat kamu n”fs*.” gumam Ayesha sambil mengunci pintu biliknya dengan rapat.

1
Tuti Nurul Huda
bahagia tak terkira 😃
Kalila Putri
Luar biasa
Febri Ana
lanjuuttt mantaappp
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
Sri Udaningsih Widjaya
Keren ceritanya thor
Upi Soekarno
Luar biasa
Titin Andien
pastikan dulu nin erasaan Sean nya jangan buka hati dulu
Titin Andien
baper tpi jangan buka hati dulu nin, takutnya Sean masih cinta sama adiknya Kayla😄
Nita
Luar biasa
Titin Andien
ketemu mantan dong
Titin Andien
ha.ha Ayesha aku banget klau naik ojek helemnya suka lupa ngembaliin😂😂😂
Dela
Luar biasa
Kak Eja🌜
keren...

mampir juga yuk ke novel aku☺❤
Erika Maya
Luar biasa
Fitri Yani
sudah 2024..belom di lanjut juga sean sm nindi...
anknya udah mo 2 taon tuh kak..
Maznah Jasni
Buruk
Astrid Rico
Luar biasa
Astrid Rico
Lumayan
Azalina
Kecewa
efefanjay: 66 65
⁶% 6
@q x.
v
total 1 replies
Azalina
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!