apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Saat nasya selesai membayar terdengar suara kasir berbisik pada temannya, "ga nyangka ya keliatannya alim pake kerudung syar'i tapi dah hamil diluar nikah mana masih sekolah lagi"
"sstttt nanti dia dengar" bisik mba-mba kasir 1 lg
Nasya segera memasukkan semua ke dalam tas-nya, araf yang menunggu dimobil bertanya pada nasya, "udah sayang?"
Nasya mengangguk sambil tersenyum, wajahnya masih pias dan pucat matanya terlihat sendu dan kuyu. Araf memarkirkan mobilnya di parkiran, saat nasya hendak berjalan ke kelas araf menuntun nasya. Perlakuan araf pada nasya membuat nasya malu karena diperhatikan banyak siswa. Saat naik tangga nasya berhenti di tangga ke 6, dia tampak kelelahan keringat bercucuran. Nasya menghentikan langkahnya, "mas istirahat dulu aku ga kuat" ucap nasya pada araf yang masih menggandengnya.
Saat araf berbalik betapa terkejutnya araf melihat nasya sangat pucat hingga dia tidak tega melihatnya. Digendongnya nasya ala bridal, "mas apaan sih malu tau"
"udah diem aja kamu, lagian sakit-sakit masih ngeyel mau sekolah" ujar araf sambil menatap kedepan.
"Udah mas turunin aku, masih bisa jalan kok" ujar nasya meminta pada araf menurunkan dia. Saat nasya turun dari bopongan araf frizz melihat dia berdecih kemudian memalingkan wajahnya.
Setelah sampai dikelas, nasya segera duduk dibangkunya. Vita, nita dan hana teman akrab nasya terkejut melihat wajah nasya yang pucat bagai mayat.
"sayang nanti sebelum lomba aku bawain makanan ya, kamu ga usaj turun kekelas. nanti kalau kamu butuh apa-apa minta tolong teman-teman kamu dulu ya" ujar araf sambil mengelus kepala nasya yang diangguki olehnya.
Araf menatap pada teman-teman nasya, "minta tolong ya jaga nasya"
"baik kak tenang aja nasya aman sama kami" ucap hana
Araf tersenyum, "makasih ya"
"sama-sama kak"
Setelah kepergian araf vita mendekat pada nasya dia merasa kasihan dengan nasya, "sya lu sakit apa sih? kok pucet banget kaya gini?"
Hana mengelus pundak nasya, "kalau butuh apa-apa bilang ya?"
Nasya tersenyum melihat para sahabatnya mengkhawatirkan dirinya. Arya dan bimo menghampiri nasya, "sya kalau lu ga kuat bilang ya nanti w mintain izin"
"Alhamdulillah aku bersyukur punya teman macam kalian baik banget sama aku. Terima kasih ya"
"jangan sungkan sya kita kan teman" ucap nita.
***
Saat jam istirahat araf beranjak ke kelas nasya membelikan cemilan dan minuman untuk nasya. Setelah menyerahkan makanan itu araf pamit, "jangan lupa dimakan ya sayang. Maaf ga bisa nemenin aku hrus segera bersiap sebentar lagi ada pertandingan"
Nasya mengangguk dan tersenyum wajahnya yang terlihat seperti vampir terlihat semakin kuyu, "iya mas makasih ya"
Araf mengelus puncak kepala nasya, setelah berpamitan dia pun pergi meninggalkan nasya dikelas sendiri. Nasya meletakkan kepalanya dimeja. Matanya terasa berat kemudian terpejam.
Hana yang merasa khawatir pada nasya segera kembali kekelas setelah membeli beberapa makanan kecil untuk dirinya dan nasya. Saat sampai dikelas dilihatnya nasya sedang menelungkupkan wajahnya pada lengannya. Hana membangunkan nasya bermaksud membangunkan nasya. Namun saat hana menggoyangkan tubuh nasya, tubuh itu lemah dan terjatuh disamping hana beruntung tidak jatuh ke lain arah. Hana terkejut beruntung ada arya, bimo dan frizz yang melintas hana langsung berteriak meminta pertolongan.
Tanpa pikir panjang frizz membopong nasya ke uks, diikuti arya, bimo dan hana. Saat frizz membopong nasya, araf melihatnya kebetulan araf sedang istirahat minum dia pun izin pergi karena khawatir melihat nasya yang pingsan dibopong frizz.
Sesampainya di uks nasya diletakkan di bangkar sedang hana mencari minyak kayu putih mengoleskan pada tangan dan kaki hana yang terasa dingin.
"panggil dokter sana bim" perintah frizz pada bimo yang sebelum berlari arya sudah menyahut, "dokternya hari ini ga dateng"
Hana pun berkata, "ya udah arya kamu ambil tas nasya setelah dia sadar aku bawa dia pulang aja. biar keluarganya yang bawa dia kedokter"
"nasya...." panggil araf panik. Semua melihat ke arah pintu disana berdiri araf yang langsung buru-buru masuk.
Frizz langsung pergi begitu melihat araf, sedang arya dan bimo pamit untuk ambil tas nasya ke kelas. Hana masih setia menunggu nasya.
Araf mengelus tangan nasya digosoknya telapak tangan nasya dengan tangannya, "sya... kamu kenapa sih?" ucap araf panik
"Tadi waktu aku balik kekelas aku pikir nasya tidur waktu mau aku bangunin dianya malah jatuh kak" ucap hana agak takut
Araf menatap pada hana, "makasih ya udah tolong istri saya"
Hana yang merasa salah dengar bertanya," hah apa kak? istri?"
Araf menepuk jidatnya, "astaghfirullah keceplosan. Hana tolong jangan kasih tau siapa pun ya"
"sejak kapan kak?"
"udah hampir 5 bulanan"
"bukan karena kecelakaan kan?" tanya hana curiga
"astaghfirullah ga lah kami menikah karena perjodohan. Dia yatim piatu ayahnya nasya teman orang tuaku. Dia ga ada wali lain makanya orang tuaku menikahkan aku sama nasya karena ga mungkin dia tinggal dirumah kami tanpa ikatan. Kami menghindari fitnah itu kenapa kami dinikahkan diusia muda" jelas araf pada hana.
Hana menghela nafas, "alhamdulillah"
***
Saat nasya sadar dia izin pulang, dengan diantar hana. Awalnya araf kekeh ingin mengantar namun dia masih ada 1 pertandingan lagi nasya tidak mau dia memilih diantar hana ke apartemen. Araf hanya menghela nafas pasrah
***
"Makasih ya hana udah mau anter aku pulang" ujar nasya yang sudah duduk disofa
"kamu ga mau periksa sya?" tanya hana
"aku... aku... takut han" jawab nasya ragu
"takut kenapa?" tanya hana menatap lekat pada nasya
Nasya celingukan melihat kesekeliling. Hana memegang pundak nasya, "aku udah tau pernikahan kamu sama kak araf" ucap hana sambil tersenyum membuat nasya menatap pada hana
"apa yang bikin kamu takut?" tanya hana lagi
"aku... takut kalau hamil..." ucap nasya pelan sambil terisak
Hana memeluk nasya, "kenapa takut? kamu udah ada suami kok"
"aku sama mas araf masih sekolah apalagi mas araf juga lagi fokus sama lomba dan ujian kelulusan. aku ga mau buat dia marah" jelas nasya
Hana melihat pada nasya, dia baru melihat sisi lemah nasya. Biasanya yang dia lihat adalah nasya yang kuat, cuek kini menjadi nasya yang cengeng dan lemah seperti butuh sandaran. Hana memeluk nasya semakin erat, "besok kita pastiin ya. Besok aku temani kamu periksa"
Nasya melepas pelukan hana dia menatap hana lekat, "beneran han?" Hana mengangguk, "makasih ya han" hana tersenyum manis pada nasya
"udah jangan sedih lagi,,,,"
💓💓💓💓
Terima kasih sudah membaca tulisan saya jangan lupa vote, like dan komen ya 😁😁😁
KESEEEL😡
the best😍💕