hafiza khayra lubna biasa di panggil kai atau khayra. gadis 17 tahun ini cucu dari kyai pemilik pondok pesantren Al hikmah. sang kakek menyuruh Muhammad Azam Ibrahim atau Gus Azam abi nya khayra untuk kembali ke Indonesia dan mereka pun kembali ke Indonesia.
dan khayra menerus sekolahnya di pesantren milik kakeknya sampai dia menemukan jodohnya di pesantren.
kira-kira siapa ya jodohnya khayra?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. masih kesal
karena masih kesal cake dari ustad Gibran di makan oleh adiknya. Kai berencana berangkat lebih pagi. setelah rapih Kai pun langsung mengambil tasnya tak lupa dia membawa roti dan juga air mineral yang memang selalu ada di dalam kamarnya. Kai pun keluar kamar beruntung semuanya masih sibuk di kamar masing-masing. Kai pun berjalan ke dapur menemui mbak maysaroh.
" assalamualaikum mbak may."
" walaikum salam. ada apa Ning."
" mbak may kalau umi Tanya bilang kai sudah berangkat ke sekolah ya."
" iya Ning, Ning khayra nggak sarapan dulu."
" nggak mbak saya sudah bawa roti."
" ya sudah kalau begitu Ning."
" assalamualaikum."
" walaikum salam." jawab mbak maysaroh.
Kai sampai kelas masih kosong tapi setidaknya lebih baik entah mengapa rasa kesal ini masih belum pergi. kai duduk di kelas dia mulai memakan roti yang dia bawa sambil membaca buku.
Abi dan umi pun menuju meja makan di sana sudah ada zafra dan Zahra. Abi dan umi pun segera duduk.
" Kak Kai belum turun." tanya Abi.
" nggak tahu bi." jawab Zahra.
" coba kamu panggil kakak kamu." ucap Abi.
" maaf Gus, Ning khayra sudah berangkat ke sekolah." ucap mbak maysaroh yang baru datang membawa teko air.
" sudah berangkat ke sekolah mbak, tumben pagi-pagi sudah jalan. tapi dia sudah sarapan kan mbak." ujar umi.
" belum umi, tapi katanya Ning khayra bawa roti " jawab mbak maysaroh.
" ya sudah mbak, makasih ya mbak may." ucap umi dan mereka pun melanjutkan sarapan nya.
bel istirahat berbunyi
" assalamualaikum." seorang santri masuk ke kelas Kai
" walaikum salam."
" Ning khayra di panggil Abi yai ( panggilan Abi setelah ikut memegang pesantren)." ucap santri yang menghampiri kai.
" iya makasih ya."
" sama-sama Ning, assalamualaikum."
" walaikum salam."
" nada, gina, Sarah aku ke ruangan Abi dulu ya. assalamualaikum." pamit khayra.
" walaikum salam."
Kai pun berjalan menuju kantor abi nya, Kai tahu kenapa Abi nya memanggil dia pasti karena tadi dia tidak ikut sarapan bersama dan juga soal cake semalam.
" assalamualaikum."
" walaikum salam." jawab Abi yang sedang duduk di sofa yang ada di ruangan Abi. " sini duduk dekat Abi."
khayra pun langsung duduk sebelah Abi nya.
" Kai tahu kenapa Abi panggil." tanya Abi.
Kai hanya diam saja.
" kamu tahu Abi paling nggak suka menunda-nunda masalah kalau bisa cepat di selesaikan kenapa nggak."
khayra masih tetap diam, Abi yang melihat putri tetap diam. dia pun menaruh kitabnya dan melihat ke arah putrinya.
" coba bilang apa yang mengganjal di hati kamu. Abi sangat mengenal semua anak Abi. coba cerita." ucap Abi lembut
" Kai nggak tahu Abi kenapa rasa kesal ini nggak bisa cepat pergi." ucap Kai.
" soal cake.' tanya Abi khayra hanya mengangguk.
" jangan buat kekesalan kamu menguasai kamu. sebenarnya cake itu dari siapa sehingga kamu kesal cake nya di makan biasanya kamu nggak pernah marah."
" da...dari ustad Gibran bi." jawab kai pelan.
Abi tertawa setelah Kai mengatakan cake itu dari siapa?.
" wah putri Abi ternyata sedang jatuh cinta toh. perlu Abi majuin gak acara nikahnya biar bareng Tante Ais." ledek Abi nya.
" Abi " khayra langsung memanyunkan bibirnya karena di ledekin sang Abi.
" sini peluk Abi biar keselnya hilang." Kai langsung memeluk Abi nya rasa kesalnya biasanya langsung hilang kalau sudah di peluk Abi nya." sebentar lagi posisi Abi bakal di ganti deh, empat bulan lagi pasti kamu sudah nggak akan cari Abi lagi kalau lagi sedih, kesal."