JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA
NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.
Season 1 :
Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.
Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.
Season 2 :
Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 : Janji
Regan mencium Sena dengan mesra, gejolak mereka kian meninggi namun mereka tak bisa melakukan hal lebih karena Sena sedang palang merah alias menstruasi. Regan mengangkat Sena lalu memangkunya, ia menelusuri setiap lekukan leher sang istri yang sangat harum namun tiba-tiba pikirannya mendadak memikirkan perawan Sena yang hilang. Bibirnya terhenti lalu memandang mata Sena yang terpejam.
"Sena, kapan kau kehilangan barang berhargamu?"
Mata indah Sena terbuka. "Darah perawanku, maksudmu?"
Regan mengangguk, dadanya begitu sakit saat menanyakan itu.
"Saat aku masih gadis dulu aku naik sepeda lalu sempat terjatuh dan membuat bagian intimku robek, mau tidak mau harus dijahit. Jatuhnya dalam posisi fatal, maka dari itu sampai sekarang masih trauma naik sepeda."
Regan memeluk Sena dengan erat, ia sedikit tak mempercayai ucapan Sena. Bisa saja Sena berbohong dan ternyata tidur dengan pria lain sebelum Regan.
Sena memandangnya sambil tersenyum mengagumi ketampanan sang suami, namun Regan hanya menatapnya dengan ekspresi datar.
"Kau tidak bertanya keperjakaanku hilang di mana?" tanya Regan membuat Sena tergelak tawa.
"Hahaha... sudahlah, kau juga punya masa lalu dengan Maya dan aku tak tertarik menanyakannya. Yang berlalu biarlah berlalu, benarkan! Hahaha..."
Sena beranjak dari pangkuan Regan, ia akan menyiapkan air mandi untuk sang suami. Regan mengikutinya dari belakang dan melihat setiap apa yang dilakukan oleh istrinya.
"Setelah menstruasimu selesai, mari kita buat bayi!"
Sena terhenti saat sedang mengisi bak mandi. Dia membalikan badan menatap Regan dengan heran.
"Kita perkuat pernikahan kita dengan bayi."
"Ingat jika perjanjian kita hanya setahun saja." Sena menyalakan keran kembali. Gemericik air menemani mereka namun nampaknya Regan tak menjawab ucapan Sena.
Setelah air terisi penuh, Sena membantu untuk melepaskan pakaian Regan dan memandikannya. Regan masih sama tanpa ekspresi setelah Sena mengingatkan perjanjian mereka yang sempat terlupakan.
"Kak Re, ada bekas merah di dadamu. Maya liar sekali." Sena tersenyum membuat Regan langsung menutup dengan tangannya.
"Sena, bisakah kau keluar. Aku bisa mandi sendiri."
"Oke, aku akan menyiapkan makanan."
Sena memutar matanya jengah saat keluar dari kamar mandi, dengan cepat ia membuat makanan untuk Regan. Tak habis pikir dengan mulut manis pria itu. Sena tak yakin jika ucapan Regan benar-benar tulus.
Tak berselang lama, Sena mendapat sebuah pesan dari seseorang dan ternyata itu adalah Devan.
Devan.
Kia menanyakanmu.
Sena.
Video call saja.
Devan memanggil dengan panggilan telepon. Sena mengangkatnya.
"Tante jahat!" ucap Kia.
"Kia, maafin, Tante!"
"Tante, pulanglah! Kia kangen."
Sena memperhatikan anak cantik itu yang sangat sedih. Sena merasa tidak enak dengan Kia. Andai saja Regan tidak menculiknya kemari pasti Sena tetap akan bersama Kia.
"Sena, siapa itu?" tanya Regan keluar dari kamar mandi.
"Kia, sudah dulu ya, nanti Tante telpon lagi."
Sena mematikan ponselnya, ia mengambil pakaian Regan namun Regan malah menciumnya. Tak dapat dipungkiri jika Regan sangat menginginkan Sena malam ini. Mereka berciuman bahkan tangan nakal Regan mulai memainkan aksinya.
"Hah... hah... aku tidak bisa bernafas. Ada apa dengan Kak Re?"
"Aku mencintaimu." Regan kembali mencium mesra bibir Sena yang membuatnya candu.
Mereka berciuman begitu lama sampai Regan melepaskan sendiri handuk yang melilit pinggangnya. Sena tersenyum malu, ia akan membuat Regan senang malam ini dengan cara yang lain.
***
Devan memandang kerlip bintang yang ada di atas sana. Dia membayangkan malam indah bersama Sena, malam itu tak akan terlupakan baginya. Pandangannya lalu melihat mobil sang istri yang berhenti di rumahnya. Devan segera turun dari kamar dan menghampiri Winda.
"Ada apa kemari? Kurang puas membuat luka pada hati putriku?" tanya Devan.
Winda langsung memeluk Devan, ia menangis penuh pilu sambil menceritakan jika kekasihnya telah menipunya. Devan segera melepaskannya dan menatap jengah Winda.
"Devan, maafkan aku! Tolong batalkan perceraian kita. Aku sadar jika pria yang baik hanyalah kau."
"Kekasihmu bukan hanya satu, kau masih punya yang lain dan kenapa malah menemuiku? Maaf, kau sudah bukan istriku lagi. Aku sudah mentalakmu."
Winda menatap mata Devan. "Kita bisa melakukan akad lagi dan menarik berkas di pengadilan agama."
Devan berdecih, semudah itu Winda mengatakannya? Bahkan seribu maaf pun tidak membuat Devan mudah untuk memaafkannya.
"Van, pikirkan Kia. Kia hanya membutuhkan kita bersama," ujar Winda.
Devan langsung masuk dan menutup pintunya. Winda menggebrak-gebrak pintu namun pria itu tak menggubrisnya. Devan masuk ke kamar, ia menghela nafas panjang. Jika dia tidak bisa mendapatkan Sena setidaknya jangan kembali dengan Winda.
Devan teringat akan malam itu, malam yang akan ia ingat seumur hidup ketika istrinya malah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Semua luka pernah Devan rasakan sampai ia pernah depresi namun Kia membuatnya terus semangat dan melupakan Winda.
Jika aku mengingat semua itu maka kenangan pilu akan aktif kembali dan membuatku gila. Tapi kegilaanku ini berakhir setelah bertemu dengan Sena. Argh... Kenapa aku terus memikirkan Sena? Dia sudah menjadi pegawaiku lama namun baru kali ini aku menyadari jika aku tertarik dengannya.
"Papa... Mama ada di bawah?" tanya Kia yang tiba-tiba masuk ke kamar Devan.
"Biarkan saja! Kau lekas tidur!"
Askia menggelengkan kepalanya. Dia malah duduk di pangkuan sang Papa. "Aku kangen Tante Sena."
"Besok kita ke sana sepulang sekolah. Mau?"
Kia mengangguk senang, sepertinya Devan harus membuat Kia melupakan Sena.
***
"Kak Re, geli..." Sena mendorong tangan Regan yang menggelitiki tubuhnya.
Pasangan itu tidur sambil berpelukan dan mematikan lampu. Baru kali ini Sena merasa sangat dimanja oleh Regan, pria itu sangat berbeda dari biasanya. Tak dapat di pungkiri jika Sena merasa senang berada di dekat Regan.
"Maya bagaimana?"
"Biarkan!"
"Dia sedang hamil lho."
Regan memang sedari pulang tidak menghiraukan Maya padahal istri keduanya itu menelpon berkali-kali.
"Malam ini aku ingin menghabiskan denganmu, Sena."
Sena menatap wajah Regan yang terkena pantulan sinar, wajah Regan sangat tampan dengan hidung yang mancung serta alis yang tebal.
"Aku sadar jika wajah dan tubuhmu bukan hanya milikku saja, ada wanita lain yang memilikinya."
"Mulai lagi. Sudahlah, malam ini aku milikmu."
Regan memeluk Sena dengan erat sampai tubuh mereka memanas. Bibir Regan menciumi kening sang istri tercinta.
"Aku ingin bayi darimu," ucap Regan.
"Aku susah hamil. Sebentar lagi 'kan Kak Re punya bayi dari Maya."
Regan cemberut, ia menunjukan sisi imutnya membuat Sena senang melihatnya.
"Aku sedang tidak ingin membahas bayi, kita perbaiki hubungan sebaik mungkin nanti setelah hubungan kita membaik baru kita memikirkan anak. Kak Re saja masih labil," ucap Sena.
"Aku janji akan berubah dan adil untuk kalian. Aku cinta kau, Sena."
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
obral janji sana.sini...
q baca aja ikutan emosi😡😡
kok bapaknya sena dibawa2