NovelToon NovelToon
ANAK BUAH KESAYANGAN

ANAK BUAH KESAYANGAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:457.3k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Gerry Putera Tanuwijaya seorang pengusaha sukses dan kaya harus menelan pil pahit saat perusahaannya dinyatakan bangkrut akibat ulah Om dan Tantenya yang ingin menguasai kekayaan Gerry. Bahkan Gerry mengalami kecelakaan wajahnya hancur dan harus menjalani operasi plastik.

Rubi Caesa Gilbert wanita cantik nan sexi, dia merupakan seorang pengusaha muda yang sukses. Kehidupannya tidak tenang saat Kakak dan Mama tirinya berusaha untuk membunuh Rubi.

Pertemuan yang tidak disengaja antara Rubi dan Gerry, membuat mereka terikat satu sama lain. Rubi membutuhkan bodyguard untuk melindungi dirinya sementara Gerry membutuhkan uang untuk menjalani hidupnya.

Akankah tumbuh cinta diantara mereka? sedangkan Rubi saat ini menutup rapat hatinya untuk seorang pria dan tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

💰

💰

💰

💰

💰

Gerry, Rubby, dan Kiting memutuskan untuk pulang. Ada rasa kecewa yang saat ini Rubby rasakan, bagaimana tidak orang yang dengan susah payah dia cari bertahun-tahun harus kembali kabur karena kecerobohan anak buahnya sendiri.

Selama dalam perjalanan pulang, Rubby sama sekali tidak bicara sehingga Gerry yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya melirik dan satu tangannya menggenggam tangan Rubby.

"Aku tahu kamu kecewa, tapi bagaimana lagi semuanya sudah terjadi dan kamu jangan terlalu menyalahkan anak buah kamu karena mereka juga tidak tahu kalau itu Dokter dan Perawat gadungan," ucap Gerry dengan lrmbut.

Rubby tidak bicara sedikit pun, malah sekarang dia mengusap airmatanya dengan kasar yang dari tadi sudah mengalir dipipi mulusnya.

Berbeda dengan Kiting yang duduk di kursi belakang, dia tampak berpikir mengenai wanita yang menyamar jadi Perawat itu.

"Wajahnya tidak terlalu jelas, tapi gue kaya pernah bertemu sama tuh cewek, tapi dimana ya?" batin Kiting.

Tiba-tiba, Gerry tersentak dan menghetikan mobilnya secara mendadak. Bahkan Rubby dan Kiting pun sampai terpental ke depan.

"Kampret lo Ger, berhenti ga bilang-bilang," kesal Kiting dengan mengusap keningnya yang sakit.

"Sorry..sorry...sayang, kamu ga apa-apa kan?" tanya Gerry dengan melihat ke arah Rubby.

"Enggak, aku baik-baik saja."

"Ting, lihat di depan ada orang tergeletak begitu saja."

"Wah, jangan-jangan itu jebakkan Ger, kaya berita di tv tentang para begal jalanan," sahut Kiting.

"Biar gue cek."

"Gue ikut, Ger."

"Kamu diam saja disini jangan kemana-mana.'

Rubby menganggukkan kepalanya...

Gerry dan Kiting pun keluar dari mobil, perlahan mereka mendekati orang yang saat ini sedang tergeletak di jalanan itu denga posisi tengkurap.

"Woi bangun woi," seru Kiting dengan mengguncangkan tubuh orang itu menggunakan ujung sepatunya.

Tapi Gerry melihat darah mengalir di kepalanya...

"Dia sudah mati Ting, soalnya dari kepalanya keluar darah, kayanya dia ditembak," seru Gerry.

"Astaga, siapa yang melakukan semua ini? habis dibunuh terus dibuang dijalanan, tidak berprikemanusiaan banget tuh orang," sahut Kiting.

"Kalau orang itu berprikemanusiaan, dia ga bakalan membunuh orang, dasar bego."

Gerry menoyor kepala Kiting...

"Tapi gue penasaran Ger, sama ini orang."

Kiting kemudian membalikkan tubuh orang itu menggunakan kakinya.

"Astaga...." seru Gerry dan Kiting bersamaan.

Rubby yang penasaran, segera keluar dari mobilnya dan menghampiri keduanya.

"Ada apa?" tanya Rubby.

Gerry menunjuk ke arah mayat laki-laki itu, dan seketika Rubby menutup mulutnya siapa mayat itu.

"Sial, kita terlambat lagi," seru Rubby.

Kiting segera menelpon polisi supaya polisi segera datang ke TKP.

"Ayo kita pergi, sebentar lagi polisi datang," ajak Kiting.

Mereka bertiga pun akhirnya pergi meninggalkan mayat Ragil. Rubby begitu sangat geram, siapa sebenarnya dibalik semua ini kenapa dia sampai tahu Ragil berada di rumah sakit.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Rubby dan kedua Bodyguardnya sampai di rumah. Rubby menuju dapur mengambil minum dan duduk disana.

"Kamu kenapa?" tanya Gerry dan duduk di samping Rubby.

"Aku merasa kecewa pada diriku sendiri, kenapa susah sekali menangkap pelakunya, aku benar-benar sudah lelah Ger, aku ingin hidup dengan tenang dan bebas tanpa di hantui dengan perasaan takut dan bersalah," seru Rubby yang kembali meneteskan airmatanya.

Gerry menarik tubuh Rubby ke dalam pelukkannya.

"Kamu yang sabar, kita pasti menemukan pelakunya dan aku berjanji akan membantu kamu menemukannya."

"Aku sudah lelah Ger."

Gerry mengusap punggung wanita yang dicintainya itu, Gerry tahu saat ini Rubby sedang dalam titik lemahnya.

Tanpa Rubby sadari karena kelamaan menangis dan nyaman juga dipelukkan Gerry, Rubby sampai tertidur. Gerry mengangkat tubuh Rubby dan membawanya ke kamar Rubby.

Sesampainya di kamar, Gerry merebahkan tubuh Rubby dan menutupnya dengan selimut. Gerry menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantik Rubby, dilihatnya mata Rubby terlihat bengkak karena terlalu lama menangis.

"Aku akan membuatmu bahagia Rubby, aku janji sebentar lagi kamu akan mendapatkan kebahgiaan seperti yang selama ini kamu inginkan," gumam Gerry.

Gerry pun mencium kening Rubby dan pergi meninggalkan kamarnya.

***

Keesokkan harinya...

Seperti biasa Kiting berangkat ke kampus, diperjalanan Kiting melihat Celline sedang berada di pinggir jalan, sepertinya Celline sedang menunggu bus yang lewat.

"Lagi ngapain lo?" tanya Kiting.

"Ah, lo Mahasiswa baru itu ya? gue lagi nungguin bus," sahut Celline.

"Ya sudah, ayo masuk bareng gue aja."

"Tidak usah, gue naik bus aja."

"Beneran lo ga mau ikut, gue pergi nih."

"Iya tidak apa-apa, gue takut ngerepotin lo."

Dengan tidak di duga-duga, Kiting turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Celline.

"Ayo masuk, anggap saja ini sebagai salam pertemanan dari gue."

Celline menatap Kiting dengan perasaan ragu, hingga akhirnya Celline pun masuk ke dalam mobil Kiting. Kiting pun menyusul Celline dan duduk dibalik kemudi, dan mulai melajukan mobilnya.

"Oh iya boleh gue nanya sesuatu?" tanya Kiting.

"Boleh, lo mau nanya apa?"

"Kenapa gue lihat lo selalu buru-buru, datang ke kampus buru-buru, pulang pun buru-buru, ga bisa apa lo nyantei ga pakai lari-lari."

"Maaf, soalnya gue kerja. Sebelum berangkat kuliah gue kerja nganterin koran ke komplek-komplek makannya kalau nyampai kampus suka telat jadi gue suka lari-lari takut kena hukuman, dan pulang kuliah pun sama gue harus cepat-cepat pulang karena gue kerja disalah satu restoran sebagai pelayan," sahut Celline.

Kiting terdiam sejenak dengan jawaban Celline.

"Lo kerja sambil kuliah?"

"Iya, buat bantu-bantu Ibu. Maklumlah selama ini gue cuma hidup berdua dengan Ibu dan Ibu juga sudah sering sakit-sakitan jadi otomatis gue yang harus kerja keras, kalau ga gitu kita ga bakalan makan, tapi Alhamdulillah gue dapat beasiswa makannya gue bisa lanjutin kuliah," sahut Celline dengan menundukkan kepalanya.

Wajah Celline berubah menjadi sedih dan Kiting merasa tidak enak karena sudah menuduh Celline yang macam-macam.

"Maaf."

"Tidak apa-apa."

Tidak lama kemudian, mobil Kiting memasuki area kampus. Disaat Celline dan Kiting turun bersamaan, semua Mahasiswa menatap ke arah mereka. Pasalnya yang mereka tahu, Celline adalah anak orang miskin bahkan kuliah pun Celline lewat jalur beasiswa dan tidak ada yang mau berteman dengan Celline.

"Kenapa mereka melihat ke arah kita?" tanya Kiting.

"Maklumlah Ga, gue kan disini ga punya teman jadi mungkin mereka merasa aneh aja gue bisa bareng sama lo, kalau gitu gue duluan terima kasih atas tumpangannya," seru Celline.

Tapi Kiting menahan lengan Celline..

"Tunggu, kita barenga saja kan kita satu kelas."

"Tapi---"

"Sudah ayo."

Kiting menarik tangan Celline, selama berjalan Kiting tidak sadar kalau dia terus saja menggenggam tangan Celline sehingga Celline terus saja melihat tangannya yang di genggam Kiting.

Kiting tersadar, dan menghentikkan langkahnya kemudian melihat tangannya yang menggenggam tangan Celline, dengan cepat Kiting melepaskannya.

"Maaf.."

Keduanya menjadi salting, Kiting menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kemudian mereka pun melanjutkan langkahnya dengan perasaan canggung.

"Ehmm..ngomong-ngomong kenapa tidak ada yang mau berteman dengan lo?" tanya Kiting memecahkan suasana.

"Mungkin mereka malu kalau berteman dengan anak orang miskin, lo kan tahu yang kuliah disini rata-rata dari kalangan menengah ke atas sedangkan gue hanya lewat beasiswa."

"Lah kok bisa gitu, memangnya kalau kita berteman harus pilih-pilih ya."

Celline hanya mengangkat kedua bahunya...

Kiting dan Celline pun sampai di kelas, dan tidak lama kemudian Dosen pun datang.

***

Sementara itu, saat ini Gerry sedang melakukan meeting di sebuah restoran dengan Darius yang tidak lain adalah Omnya yang sangat dia benci.

"Bagaimana Pak Gerry, apa anda mau bekerjasama dengan perusahaan saya?" tanya Darius.

"Kenapa anda ingin bekerjasama dengan perusahaan saya? apa karena saat ini perusahaan anda sedang mengalami failit sehingga membutuhkan sokongan dana?" tanya Gerry meremehkan.

"Ap---a...."

Darius tampak gugup, kenapa orang yang berada di hadapannya ini tahu kalau saat ini perusahaannya sedang diambang kebangkrutan.

"Itu karma Darius, karena kamu telah membodohiku selama ini dan membuat aku kehilangan semuanya," batin Gerry dengan senyumannya.

"Maaf Pak Gerry, saya sudah tahu akan kehebatan dan kesuksesan Pak Gerry dalam bidang bisnis, sehingga PT R to R COMPANY bisa menduduki peringkat sepuluh besar perusahaan paling sukses di dunia, jadi saya pikir Pak Gerry punya belas kasihan untuk saya sedikit saja membantu perusahaan saya supay kembali stabil lagi," seru Darius.

Gerry tampak tersenyum dan kemudian menuesap kopinya.

"Ok, nanti saya pikirkan dulu."

"Terima kasih Pak Gerry, tapi saya mohon jangan terlalu lama berpikirnya, kalau begitu saya permisi dulu."

Gerry hanya menganggukkan kepalanya..

"Dasar tua bangka tidak punya malu," gumam Gerry dengan senyumannya.

"Hallo Gerry," seru Chelsea yang tiba-tiba muncul dan langsung duduk di hadapan Gerry.

"Astaga, mau ngapain lagi nih cewek," gumam Gerry.

"Ger, apa kamu saat ini sedang makan siang?" tanya Chelsea.

"Iya."

"Kebetulan aku juga belum makan siang, aku temenin ya."

"Tidak usah, lagipula aku sedang menunggu seseorang," sahut Gerry datar.

Tidak di sangka dari kejauhan, Roni sedang memperhatikan Chelsea. Roni sekarang tahu apa alasannya Chelsea menjadi menjauhinya, dengan emosi yang memuncak, Roni pun menghampiri Chelsea dan Gerry.

Buuuggghhh...

Satu pukulan Roni mengarah ke Gerry sehingga Gerry langsung tersungkur dan jatuh dari kursinya.

"Roni apa-apaan kamu," bentak Chelsea.

"Jadi dia alasan kamu menjauhiku? selalu menolak ajakkanku," bentak Roni.

"Kalau iya, memangnya kenapa? aku sudah bosan sama kamu Roni, aku sudah muak sama kamu," teriak Chelsea.

Chelsea hendak menolong Gerry tapi Gerry menghindar, dia tidak mau di sentuh oleh wanita kotor itu. Gerry pun berdiri di hadapan Roni.

"Jangan deketin wanitaku? kalau kamu tidak mau punya masalah," ancam Roni.

"Hahaha....aku sama sekali tidak takut dengan ancamanmu, dan satu hal yang harus kamu tahu, aku tidak pernah mendekati wanitamu, tapi dia sendiri yang selalu mendekatiku," sahut Gerry dengan tampang meremehkan.

"Sayang..."

Rubby datang dengan sedikit berlari karena melihat Gerry sedang berselisih paham dengan seorang pria.

Senyuman Gerry mengembang, tentu saja Gerry langsung menyambut kedatangan wanitanya yang cantik dan **** itu dengan memeluknya dan mencium pipi Rubby.

"Sayang kamu sudah datang," seru Gerry dengan lembut.

"Ada apa ini, Ger?" tanya Rubby bingung.

"Ini sayang, pria ini menuduh aku merebut wanitanya padahal wanitanya saja yang tidak tahu malu dekat-dekat denganku," sahut Gerry yang saat ini terus saja menciumi pipi Rubby.

"Apa?" seru Chelsea.

Chelsea tidak percaya kalau Gerry sudah punya kekasih.

"Gila, ceweknya cantik dan **** banget," batin Roni dengan melihat Rubby tanpa berkedip.

"Jangan lihatin calon istri aku kalau kamu tidak mau kehilangan kedua matamu," ancam Gerry dengan mata yang memerah menahan emosi.

Roni menjadi salah tingkah, Chelsea yang merasa kesal akhirnya menarik tangan Roni untuk pergi dari tempat itu.

"Dasar orang aneh," gumam Gerry.

"Ya ampun, bibir kamu berdarah kita ke rumah sakit obatin luka kamu takutnya nanti infeksi," seru Rubby yang menarik tangan Gerry, tapi dengan cepat Gerry menahannya.

"Aku tidak perlu ke rumah sakit."

"Tapi----"

"Sssstttt...obat aku itu cuma kamu, dan bibir ini yang akan menghilangkan rasa sakitku," seru Gerry dengan mengusap bibir **** milik Rubby dengan ibu jarinya.

"Ish...apaan sih, sudah ah kita makan siang dulu aku sudah lapar."

"Berarti sesudah makan siang, kamu akan mengobati aku kan?" seru Gerry dengan menaik turunkan alisnya.

"Iya," sahut Rubby singkat.

"Yess...asyiiikkk."

Tidak lama kemudian, makanan yang di pesan oleh Gerry pun datang, mereka makan dengan lahapnya tanpa ada yang berbicara sedikit pun.

"Sayang, makannya sudah selesai kamu janji kan mau mengobati bibir aku."

"Iya sabar dong, aku obati kamu di mobil kalau disini malu banyak orang."

"Ya sudah ayo buruan," Gerry menarik tangan Rubby dengan semangat, Rubby hanya tersenyum dengan kelakuan Gerry.

"Tunggu..."

"Apalagi sayang?"

"Kamu belum bayar."

"Astaga aku lupa."

Gerry menepuk jidatnya sendiri dan dengam cepat mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya dan menyimpannya di bil yang ada di atas meja. Setelah itu Gerry kembali menarik Rubby dan membawanya ke dalam mobil.

Baru saja mereka masuk, Gerry sudah mendekati Rubby tapi dengan sigap Rubby mendorong tubuh Gerry.

"Mau ngapain?" tanya Rubby.

"Katanya mau ngobatin bibir aku."

Rubby membuka dashboard dan mengeluarkan kotak p3k dari dalan sana.

"Sini aku obatin."

"Loh kok pakai itu? kan aku maunya diobati pakai bibir kamu," rengek Gerry.

"Diam, sini mana yang lukanya."

Rubby menarik wajah Gerry dan mulai mengobati sudut bibirnya yang memar, tapi Gerry malah cemberut karena dia pikir kalau Rubby akan menciumnya.

"Sudah selesai."

Gerry membenarkan posisi duduknya dengan wajah yang masih di tekuk.

"Ish..kok wajahnya kaya gitu sih?" tanta Rubby.

"Tahu ah, aku kesel sama kamu."

"Ya ampun, kamu kaya anak kecil saja ngambekkan kaya gitu," goda Rubby.

"Bodo."

Gerry mulai menyalakan mesin mobilnya hendak melajukannya tapi dengan cepat Rubby menghentikannya.

"Kenapa?" ketus Gerry.

Rubby merasa gemas, dengan cepat Rubby menangkup wajah Gerry.

Cupp

Cupp

Cupp

Rubby menghujani bibir Gerry dengan ciuman.

"Sudah ya, jangan ngambek lagi nanti tampannya hilang," goda Rubby.

Seketika wajah Gerry langsung cerah dan Gerry menarik tengkuk Rubby dan mencium bibir Rubby dengan sangat dalam.

💰

💰

💰

💰

💰

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
ya ampun tragis amat idupmu ger
Bunda Puput
Luar biasa
lily
baru ini ad bos yg sampe ngompres bodyguard
lily
bentar amat bahagia nya Gery di bab ini
Patrick Khan
..sumpah nangis q😭😭😭
Patrick Khan
.gantiiii kesini😊
Kang Nyimak
Cerita nya Sangat realistis
Mantap
LanLan
..
Gusmeiniar decy
Luar biasa
arfan
up
sweetie belle
cape deh, krg suka endingnya gt..da matian2 sembuhin babeny ms gk bz seh seengakny bikin btahan hidup brp thn dl gt, mn kalahin musuhny cm krn gt aja 🤦‍♀️🤦‍♀️ hrsny kasi obat yg sama dgn yg mrk kasi ke babeny donk, apalg kiting ngeyel bgt seh da bx2 dkasi tau jgn pcaya org smw gr2 dia kan ckckkck
sweetie belle: #peacee thor, gk blg ceritanya jelek..justru mau lanjut ke cerita anak2 mrk n biar nyambung br bc deh karya ini, soalny awal bc yg "cinta sang milyader" tus ko bc sequelnya kan byk nemplok cerita dr sana sini ✌✌✌
total 1 replies
sweetie belle
pasti mata2, ini kting da dkasi tau ati2 jg sok2an kepo ckckc
Dewi Fuzi
celine akan menyesalinya
Dewi Fuzi
semuanya bego beli makan kan bisa nyuruh orang online jg bisa bodoh d pelihara
Dessy Yanta
ok
rain03
💗💗💗💗💗
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
yahh tdk sesuai hrapanq thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
rubby yg dgoda aq yg baper thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
eemm coo cweettt 🤭🤭🤭
Dewi Purwanti
baguss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!