(Follow Instagram aku @rafizqi0202)
Pernikahan impian setiap wanita adalah menikah dengan orang yang dicintainya.
Namun berbeda dengan Aliya, gadis yang ceria dan baik hati. Aliya terpaksa menikahi pria yang tidak iya cintai bernama Reihan Anggara.
Reihan Anggara adalah pria tampan yang mempunyai sejuta pesona, siapa yang tidak ingin menikah dengan nya. Pria kaya yang memiliki banyak perusahaan.
Namun dibalik itu, banyak dari mereka tidak mengetahui bahwa Reihan adalah sosok yang sangat kejam.
Aliya yang tidak tahu menahu perihal perusahaan atau pun kehidupan ayahnya, harus menjadi korban pembalasan dendam oleh Reihan.
Akankah Aliya mampu meluluhkan hati Reihan yang kejam itu?
Jangan lewatkan setiap Update episode selanjutnya ya!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, Terimakasih 🌺
Like, Vote and Tambahkan ke Daftar Favorit kalian ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Pernikahan Heru
🌹Kabar Pernikahan Heru
Dua hari sudah berlalu, keadaan Alira sudah jauh lebih baik. Pagi itu, Alira sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter.
Namun hingga saat ini, kedua orang tuanya tidak mengetahui apa penyebab Alira menjadi seperti ini. Bukan tidak ingin tau, tapi enggan untuk bertanya. Mereka takut jika mereka mengungkit masalah yang Alira pikirkan, entah itu apa? Akan memperburuk keadaan Alira. Teringat jelas dibenak kedua orang tuanya bahwa Dokter mengingatkan untuk selalu menjaga emosi Alira.
Dirumah, "Alira istirahat dulu ya" ucap ibunya yang sudah membantu Alira untuk berbaring di tempat tidurnya
"Iya ma" jawab Alira tersenyum tipis
"Mama pergi kedapur dulu ya, mama mau nyiapin makanan" ucap ibunya dan dibalas anggukan oleh Alira, ibunya tersenyum teduh dan berlalu pergi dari sana.
Diruang tamu, sudah ada Pak Hendra yang masih terduduk. Namun tatapannya terlihat kosong, seperti memikirkan sesuatu.
"Yah, mikirin apa" Tanya istrinya yang baru keluar dari kamar Alira, membuyarkan lamunan pak Hendra.
"Iya ma, ayah lagi pusing aja. Hingga sekarang ayah tidak bisa mendapatkan pekerjaan apapun" Ucap pak Hendra bingung
"Apa ayah melamar ke kantornya Heru aja ya ma" Tanya Pak Hendra kembali kepada istri nya
"Jangan yah, malu dong mama sama keluarga nya Heru. Apalagi sama mama nya Heru" Tolak istrinya
"Tapi hanya itu harapan kita ma" Kata Pak Hendra, istrinya sedikit berpikir dengan apa yang suaminya katakan.
"Tapi gimana ya yah, mama malu" Ucap istrinya sedikit ragu
"Jangan pikirin malu lagi ma, jika ayah tidak bekerja nanti kita mau makan apa. Lagian ayah kasian sama Alira jika harus menyuruh dia bekerja dengan keadaan nya seperti ini" Jelas Pak Hendra
"Baiklah yah, jika itu yang terbaik mama mendukungnya" Jawab istrinya pasrah
"Karena ini masih pagi jadi ayah akan kesana sekarang" Ucap Pak Hendra dan dibalas anggukan oleh istrinya
Pak Hendra mengambil beberapa berkas yang akan diperlukan untuk melamar pekerjaan.
"Ayah berangkat ma" Ucap Pak Hendra dan istrinya mengangguk dan mencium punggung tangan suaminya.
Didepan kantor, Pak Hendra menghela nafas berat.
"Selamat siang Pak, saya ingin bertemu dengan Pak Heru" Kata Pak Hendra kepada Satpam yang berjaga didepan pintu.
"Maaf Pak, saat ini Pak Heru sedang tidak ada ditempat" Jawab Satpam itu
"Kalau boleh tau Pak Heru kemana ya" Tanya Pak Hendra penasaran, karena tidak biasanya Heru tidak datang kekantor.
"Hari ini adalah hari pernikahannya, jadi semua karyawan disini diliburkan" Jawab Satpam itu
"Apa? Menikah?" Ucap Pak Hendra terkejut
"Iya Pak, hari ini adalah hari pernikahan Pak Heru" Ucap Satpam itu lagi
"Apa maksud Heru, apa dia hanya mempermainkan Alira? Apa mungkin keadaan Alira memburuk kemarin ada hubungannya dengan Heru" Batin Pak Hendra
"Pak, Pak, apa Bapak baik-baik saja" Satpam itu memanggil Pak Hendra, dengan menggoyangkan tubuh Pak Hendra pelan.
"Ha, maafkan saya" Ucap Pak Hendra terkejut dari lamunannya dan berlalu pergi.
Sementara, Satpam itu hanya memandang punggung belakang Pak Hendra dengan wajah keheranan.
Tok
Tok
Tok
Suara pintu diketuk, "Iya Sebentar" Jawab seseorang dari dalam rumah
"Ayah, udah pulang" Ucap istrinya yang sudah berdiri didepan pintu dengan mendapati wajah suaminya yang terlihat masam, alias marah.
"Mana, Alira ma" Tanya Pak Hendra berlalu masuk dan duduk disofa ruang tamu.
"Masih dikamar. Gimana, dapat pekerjaannya?" Tanya istrinya
"Nggak ma, Heru gak ada dikantor. Ma, apa Alira tau bahwa Heru akan menikah dengan wanita lain" Tanya Pak Hendra sedikit berbisik agar tidak didengar oleh Alira. Iya takut jika memang Alira belum mengetahuinya, ini akan sangat berdampak buruk untuk tubuh dan mentalnya Alira.
"Apa" Jawab istrinya terkejut, namun dengan sigap Pak Hendra menutup mulut istrinya menggunakan tangannya.
"Pelan-pelan ma, nanti kedengaran Alira. Ayah takut jika dia memang belum tau masalah ini" Jelas Pak Hendra masih dengan suara sedikit pelan
"Iya, iya, mama juga gak tau yah, soalnya Alira gak ada cerita apa-apa sama mama" Jawab istrinya
"Ayah tau dari mana Heru akan menikah, bukannya Heru pacaran sama anak kita" Tanya istrinya kembali
"Itu masalahnya ma. Ayah tau nya tadi pas kekantor Heru, dan Satpam disana bilang hari ini adalah hari pernikahan Heru. Makanya Heru gak ada dikantor hari ini" Jelas Pak Hendra
"Benar-benar tu anak, bisa-bisa nya dia mempermainkan anak kita" Gerutu istrinya kesal dengan mengepal kedua tangannya geram.
"Sabar ma, sabar. Kita harus merahasiakan ini semua dari Alira, jika Alira tau pasti dia drop lagi. Ayah takut nanti terjadi sesuatu sama Alira" Ucap Pak Hendra
"Iya yah, mungkin kamu benar. Kita harus merahasiakan ini semua dari Alira" Jawab istrinya namun masih terlihat kekesalannya kepada Heru, yang menurutnya sudah menduakan anaknya itu.
Malam harinya, Alira keluar dari kamar dengan menggunakan pakaian pesta.
Tubuh Alira terlihat sangat seksi dan modis, apalagi dengan baju yang iya kenakan itu sangat press. Terlihat sangat cocok untuk Alira dengan bodynya yang langsing dan putih. Sehingga setiap lekuk tubuhnya terlihat sangat jelas disana, dan buah dadanya yang juga terlihat sangat padat. Membuat siapapun yang melihatnya, pasti akan tergiur dengan bentuk tubuhnya dan kecantikan Alira.
"Alira mau kemana" Tanya ibunya, setelah melihat Alira dengan pakaian modis nya.
"Pergi ke pernikahan Heru" Jawab Alira malas, jika membicarakan Heru
"Kamu sudah tau Heru akan menikah" Tanya ibunya kembali memastikan
"Tau, aku pergi dulu ya ma" Ucap Alira
"Tapi kamu belum sembuh" Teriak ibunya, namun Alira sudah berlalu pergi dan tidak menghiraukan ibunya.
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
sama sama gak punya ortu dan tinggal punya kakak.
bedanya Sarah kaya disayang camer, Aliya miskin dibenci ibu tiri dan mertua.
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
setangkai bunga mawar untuk mu author 🌹