NovelToon NovelToon
SISTEM BLACK HOLE

SISTEM BLACK HOLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:404
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuadnan Saputra 31

Di tuduh melakukan kejahatan yang tidak dia lakukan. Adnan bintan pratama terjatuh ke lubang hitam dan mendarat sendirian di dunia asing, yang di penuhi hewan mutan berbahaya.
Ia harus memecahkan teka-teki ruang dan waktu
untuk menemukan pesan tersembunyi di dalam lubang hitam itu sendiri, Satu-satunya harapan bertahan hidup, membersikan namanya,
dan mengungkapkan misteri dunia baru ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuadnan Saputra 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB21

Adnan merenung. Putri seorang Baron. Jadi, Evanthe sudah terikat pada orang lain. Jika dia menambahkan tato Prajurit, Evanthe akan memiliki dua loyalitas yang bertentangan, tetapi tato Prajurit akan memprioritaskan kepentingan Adnan.

​"Aku mengerti," kata Adnan. "Sekarang, berbaliklah. Aku akan memberimu tato Prajurit Bayangan."

​Evanthe berbalik, memunggungi Adnan, dan melepas sedikit baju zirahnya yang robek di punggung. Dia menutup mata, bersiap menerima ikatan baru yang mengubah hidupnya.

​Adnan mengangkat tangannya. Simbol Black Hole di telapak tangannya berputar, tetapi kali ini, ia tidak menarik. Sebaliknya, pusaran kosmik itu memancarkan cahaya kehitaman halus menuju punggung Evanthe. Perlahan, simbol baru muncul di bawah bahu Evanthe: simbol bayangan yang tajam dan tak terlihat, seperti sayap malam yang siap menyerang.

​Ting! Sistem Vili!

​“Tato Prajurit Bayangan berhasil ditanamkan pada Evanthe. Peringatan! Tato ini akan memaksa Evanthe untuk memprioritaskan keselamatan dan tujuan Tuan di atas budaknya saat ini, Tuan Putri Elara.”

​Evanthe merasakan hawa dingin yang menusuk di punggungnya. Dia kini terikat, selamanya, pada takdir Tuan Bintang.

​Adnan menurunkan tangannya. "Sudah selesai, Prajurit Bayangan. Sekarang, mari kita cari Bunga Malam untuk Tuanmu. Tapi ingat, mulai sekarang, kamu milikku."

Adnan, dengan baju yang koyak dan aura Petarung Rank D tahap Validasi yang baru diperoleh, menatap Evanthe yang bersujud.

​"Kenapa kamu mau menjadi budakku atau prajuritku? Sedangkan kau sudah memiliki tato simbol budak di dada kirimu juga?" tanya Adnan.

​Evanthe mendongak cepat, matanya dipenuhi api keputusasaan. "Bukan kesetiaan, Tuan Bintang, ini tentang bertahan hidup! Hamba adalah budak Tuan Putri Elara, Putri Baron Vipera, dan misi hamba mencari Bunga Malam hanyalah bagian dari sebuah plot yang lebih besar."

​Evanthe berbisik nyaris tak terdengar, mengungkapkan rahasia yang ia dapat dari kakeknya, Jenderal Perang Raja. "Tuan Putri Elara terikat pada ambisi gila. Dia mencari kunci untuk Ritual Pembalasan Kuno yang dapat menghancurkan dunia."

​"Ritual itu," lanjut Evanthe, suaranya bergetar, "membutuhkan Tiga Pengorbanan Spesifik: Jantung Keturunan Hewan Legendaris, Jiwa Pengguna Simbol Tato Budak (yaitu hamba), dan yang paling fatal... Darah Keluarga Bintang."

"Dia membutuhkan Bunga Malam untuk memanggil artefak yang akan menampung darah Tuan! Hamba melihat kekuatan lubang hitam Tuan dan takdir Bintang. Hanya Tuan yang bisa menghentikannya! Jika Tuan memberi hamba tato Prajurit Bayangan, ikatan Tuan akan menimpanya, dan hamba akan menjadi mata-mata Tuan di Kerajaan Utara!"

​Adnan terdiam. Ia melihat kengerian dan keputusasaan yang nyata di mata Evanthe.

​"Vili, apakah Evanthe berbohong?" bisik Adnan dalam hati.

​“Tuan, data yang diungkapkan Evanthe 99% akurat. Menerimanya sebagai Prajurit Bayangan adalah keputusan strategis terbaik,” konfirmasi Vili.

​"Berbaliklah, Prajurit Bayangan," perintah Adnan, suaranya dingin dan penuh otoritas.

​Evanthe berbalik. Adnan menempelkan telapak tangannya. Simbol Black Hole memancarkan cahaya hitam halus. Simbol Prajurit Bayangan yang tajam muncul di punggung Evanthe.

​Ting! Sistem Vili!

​“Tato Prajurit Bayangan berhasil ditanamkan pada Evanthe. Loyalitasnya pada Tuan Bintang kini mutlak.”

"Evanthe, tunjukkan jalan menuju Bunga Malam. Kita harus segera tiba," perintah Adnan.

​Mereka berlari ke arah timur. Setelah beberapa menit, udara menjadi dingin mematikan, berbau darah dan besi. Mereka tiba di sebuah cekungan dengan bekas pertempuran hebat.

​Tiba-tiba, muncul seorang Pria Tua berjubah lusuh, menyeret Jaring Penjerat Emas Abadi. Di dalamnya, terperangkaplah seekor Naga Samudra Awal—keturunan Hewan Legendaris—meronta kesakitan.

​"Kalian bocah, sudah cukup mengintip. Pergilah, sebelum aku menggunakan kalian sebagai umpan untuk Bunga Angin Malam!" ancam pria tua itu, matanya merah menyala. Dia mengakui Perjanjian Darah Adnan, tetapi menertawakannya, mengatakan ia hanya perlu Buah Kematian Astral untuk menetralkannya.

Evanthe melompat keluar. "Kau tidak takut pada Keluarga Bintang? Kau seharusnya takut pada hukuman dari Tetua Rank SSS mereka, Sang Jenderal Bintang! Dia adalah entitas yang sulit dihadapi!"

​Wajah pria tua itu seketika pucat karena teror. Evanthe telah menciptakan celah.

​"Vili, apa kekuatannya?" bisik Adnan.

​“Tuan, dia adalah Rank A. Kekuatannya: Manipulasi Energi Kuno. Gunakan celah ini untuk menyerang!”

​Adnan melompat. Pria tua itu meraung dan mengayunkan jaring emasnya.

​Tepat saat jaring itu mendekat, Mata Kronos di tubuh Adnan bereaksi! Waktu melambat drastis.

​Adnan melihat dengan jelas kelemahan jaring. Dengan kecepatan sempurna Rank C tahap Eksekusi, Adnan lolos dari jeratan jaring. Ia mencengkeram dan menghancurkan titik kunci fisik pada jaring emas.

BUK!

​Naga Samudra Awal yang bebas, secara insting, langsung terbang menuju Black Hole Adnan.

​"SERAP!"

​Ting! Sistem Vili!

​“Tuan menyerap Naga Samudra Awal! Rank C tahap Eksekusi selesai! Tuan mencapai Rank C tahap Resolusi!”

​“Tuan memperkuat Simbol Tato Naga! 50 Poin Status ditambahkan!”

​“Tuan telah mendapatkan Perkakas Sihir: Piala Darah Ascalon!”

​Pria tua itu berteriak murka, melepaskan aura Rank A yang mengerikan. "KEMBALIKAN NAGA EMASKU!

"Evanthe, cari Bunga Malam! Aku akan urus dia!" desis Adnan.

​Evanthe segera masuk ke celah gua. Di dalam, ia tidak menemukan Bunga angin malam (yang hanya tumbuh di dekat pantai), tetapi ia menemukan:

​Bunga Mana Merah Sunyi (Bunga Malam) yang hampir layu.

​Buah Nafas Abadi (Buah spiritual merah berbentuk jantung).

​Buah Panca-Jiwa (Buah spiritual biru berbentuk mata).

1
Adrian Koto
baru paragraf awal dh bikin suasana merinding. gaya ngasih hook kita mirip thor 🤓👍

eh btw sedikit koreksi, ada typo di awal thor 😌
Wahyuadnan Saputra 31: mohon maaf autor masih pemula, terima kasih atas sarannya
total 2 replies
Cina Kw
bantu support
Cina Kw
bagusss 😍
Wahyuadnan Saputra 31: Terima kasih sudah mau support
total 1 replies
Hiroki524
Gemesin banget karakternya!
Wahyuadnan Saputra 31: Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!