BroSis adalah novel fiksi remaja yang menceritakan kisah kakak beradik Koa dan Yoa
Novel ini dikemas seperti mini series di tiap bab-nya yang menampilkan konflik ringan dua bersaudara Ko-Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yoa, Korban Cinta Koa
Hari pertama sekolah sepertinya bukan hari yang baik buat si Yoa. Saat ia masuk ke dalam kelas, pandangan cewek-cewek di kelas itu benar-benar bikin Yoa ga nyaman. Mereka memberikan tatapan sinis dan penuh kebencian pada Yoa yang masih bermandi keringat selepas upacara beberapa menit lalu.
Yoa tak ambil pusing. Ia mengambil tissue minyak dan tissue kering untuk dia lapkan pada wajah cantiknya. Ia membenahi rambutnya yang acak-acakan terkena topi. Yoa memang belum memiliki teman di pertama dia sekolah. Ketika yang lain yang sudah menjalin hubungan pada masa orientasi sekolah, Yoa mendapat dispensasi khusus tidak mengikuti kegiatan pengenal sekolah itu karena dia mewakili kota dalam lomba karate antar provinsi. Dan sesuai ekspetasi, dia mendapat juara umum.
Berbeda dengan pandangan temen-teman cewek yang sinis, cowok-cowok disini memandang Yoa dengan penuh kekaguman. Tidak dipungkiri, Yoa memang cantik. Ia juga sangat berkarisma, sama seperti kakaknya Koa. Namun Yoa mengacuhkan pandangan-pandangan itu. Dia masih sibuk membuat dirinya tampak lebih cantik lagi dengan menggunakan bedak tipis pada kedua pipinya.
"Yang mana anaknya?" teriak seseorang yang tiba-tiba masuk dan membuat pandangan semua orang yang awalnya melihat Yoa, kini beralih ke cewek dengan dandanan super menor itu.
"Kak Celine...," kata salah satu temen satu kelas Yoa
"Mana anak yang tadi datang barengan sama si Koa?" tanyanya dengan petantang-petenteng
Cewek-cewek yang ada disini langsung menunjukan jarinya ke arah Yoa. Celine langsung berjalan ke arah Yoa dengan amarah membara di matanya.
"O, jadi ini cewek gatel yang ngegaet Koa." katanya sambil menggebrak meja Yoa, "Siapa nama lu?"
"Ada apaan emang?" tanya Yoa dengan wajah bingung
"Dukun mana yang lu pake buat dapetin Koa?"
"Dukun? Lu gila ya." kata Yoa agak risih dengan cara Celine memperlakukan dia saat ini
"Gila? Lu yang gila! Berani banget lu jalan sama Koa!" teriak Celine cukup kencang hingga membuat suasana kelas ini menjadi tegang seakan tengah siap-siap menyambut badai.
"Koa? Si kodok?" tanya Yoa
"Eh, asal lu tahu ya. Lu tuh ga pantes dapetin Koa." kata Celine.
Tak berapa lama, beberapa cewek lainnya, teman setim sama Celine, mengerubungi Yoa sambil mengobral-abrik isi tasnya.
"Lu mau sama Koa? Ambil sana tuh kodok. Ga usah obrak-abrik tas gue." kata Yoa
"Eh, lu ga tahu Celine itu siapa? DIa itu ketua gank paling eksis di sekolah ini. It-Gells" kata salah satu temen Celine sambil membuang sisir yang tengah dipegang Yoa
"Ambil ga?" tanya Yoa kepada teman Celine itu
"Ih...takut." jawab mereka bersamaan seolah mengejek Yoa
"Lu ambil sekarang, mumpung gue masih minta baik-baik." kata Yoa mencoba meredam emosinya
"Eh, jangan banyak gaya lu. Gue peringatin ya. Mulai sekarang, jauhi Koa!" ancam Celine
"Kalo gue ga mau?" tantang Yoa
"Berani lu ngelawan gue, dasar anak baru ga tahu diri." kata Celine langsung menarik tubuh Yoa dari tempat duduknya. Dengan dipenuhi emosi Celine menjambak rambut Yoa diikuti dengan omelan kemarahan.
Anak-anak yang di dalam kelas, alih-alih mencoba melerai, malah bertepuk tangan melihat keseruan pertengkaran Yoa dan Celine.
"Lepasin rambut gue! Ga tahu lu berapa lama gue catok pagi ini!" kata Yoa yang masih memikirkan rambutnya itu
Namun semakin diminta, Celine semakin menjadi. Ia mencengkeram rambut Yoa dengan kuat hingga beberapa helai rambutnya rontok. Yoa yang melihat hal itu langsung naik pitam. Ia bisa membiarkan orang lain melukai bagian tubuhnya yang lain, tapi tidak dengan rambut kesayangannya. Dengan sekali dorongan, ia membuat Celine mundur. Dan melihat betapa banyaknya rambut yang ada di jari Celine, Yoa hilang akal dan memberikan bogem mentah tepat di wajahnya.
Tepuk tangan di kelas itu mendadak hilang. Senyap. Mereka tertegun melihat hidung Celine yang saat ini terlihat merah karena adanya darah yang mengalir di sekitarnya.
"Jangan bilang gue ga peringatin ya. Lu yang awalnya cari gara-gara!" kata Yoa sambil melihat tajam ke arah Celine dan anggota ganknya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tak berselang lama, Yoa dan Celine dipanggil ke ruangan BK. Yoa datang dengan rambut yang masih acak-acakan, sedangkan Celine dengan kapas di hidungnya. Pak Pa'i, guru BK sekaligus anggota kedisiplinan sekolah benar-benar tak habis pikir dengan apa yang tengah terjadi di hari pertama sekolah. Bahkan jam pertama pelajaran belum dimulai. Namun dua anak didiknya ini sudah membuat masalah.
"Celine... ini bukan kali pertama ya kamu bikin gara-gara. Udah puluhan kali kamu main labrak anak perempuan yang dekat sama Koa." kata Pak Pa'i
"Tapi yang ini beda, Pak." kata Celine sambil memegangi hidungnya yang mulai bengkak terkena tonjokan dari Yoa
"Beda memang. Sebelum-sebelumnya ga ada yang berani tonjok kamu sampai mimisan." kata Pak Pa'i sambil tersenyum
"Nama kamu siapa?" tanya Pak Pa'i kini melihat ke arah Yoa yang masih bingung mengatur rambutnya yang kusut
"Yoa, Pak." jawab Yoa kali ini dengan posisi duduk lebih sopan
"Yoa siapa?" tanya Pak Pa'i lagi
"Ya Yoa, Pak." jawab Yoa dengan bingung
"Iya tahu. Maksud bapak, nama panjangnya." kata pak Pa'i
"Ga ada pak. Yoa aja."
"Yoa.. Koa...Yoa..Koa, jangan-jangan kamu adiknya si Koa?" terka pak Pak'i
Celine yang mendengar itu langsung melihat Yoa seakan tak percaya
"Kamu, Yoa, adiknya Koa si biang onar itu kan? Yoa yang mewakili kota di perlombaan karate beberapa minggu lalu?"
"Benar, Pak." jawab Yoa
"Jadi lu adiknya si Koa?" tanya Celine kaget tak percaya
"Wah, berabe ini. Kamu bakal ga direstui pacaran sama kakaknya" goda Pak Pa'i ke Celine
"Maafin gue ya, Yo. Gue ga tahu lu adiknya Koa." kata Celine
"Meskipun gue bukan adiknya Koa, lu tetep ga boleh ngelabrak orang sembarangan. Apalagi sampe jambak rambut orang." kata Yoa emosi
"Betul itu betul...," kata Pak Pa'i
"Lagian apa sih yang lu liat dari Koa. Dia itu pembuat masalah, orang aneh." kata Yoa
"Betul itu betul...," kata Pak Pa'i lagi setuju dengan pendapat Yoa.
Sepertinya memang si Koa benar-benar sering bawa masalah di sekolah ini sampai-sampai guru BK selalu mengincar dia
"Tapi lu juga ga benar nonjok gue." kata Celine
"Betul...itu juga betul." kata Pak Pa'i
"Bapak ini daritadi betul betul mulu." kata Yoa yang mulai sebal dengan sikap pak Pa'i yang ia nilai kurang tegas menegur Celine
"La kan emang betul." jawab Pak Pa'i
"Pak, saya ini korban kisah cinta tak sampainya Celine ke Koa. Masa cuma dijawab betul betul aja." protes Yoa
"Oh... tentu tidak. Sebagai hukuman, kamu Celine selama sebulan bersihin kamar mandi cewek di lantai 3." kata pak Pa'i
"Tapi pak..," rengek Celine
"Mau bapak tambahin kamar mandi lantai 2 sama 1 juga?"
"Nggak pak." jawab Celine pasrah
"Dan kamu, Yoa, besok bawa orang tuamu kesini."
"Orang tua? Kenapa pak?" tanya Yoa kaget
"Karena kamu sudah melakukan kekerasan fatal di sekolah. Sampek bikin hidung Celine hampir patah."
"Jangan dong pak. Hukuman diganti bersihin kamar mandi deh ga papa." kata Yoa
"Kok malah nawar. Udah besok bawa orang tuamu kesini. Nanti suratnya bapak kasih nyusul pas pulang sekolah." kata Pak Pa'i
"Tapi pak...,"
"Udah sana kalian masuk kelas. Kamu, Celine, pulang aja ga papa. Periksa ke rumah sakit. Nanti biayanya, bapak yang bayar." kata Pak Pa'i
AKhirnya mereka berdua keluar ruangan dengan muka lesu. Terutama Yoa. Ia tidak bisa membayangkan betapa marahnya ibunya nanti saat tahu ia mendapat surat teguran di hari pertama sekolah. Ini semua gara-gara Koa. Yoa, jadi korban cinta kakaknya yang menyebalkan itu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
berasa relate banget aku yang punya kakak cowok🥰😆