NovelToon NovelToon
Who Am I?

Who Am I?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem
Popularitas:652
Nilai: 5
Nama Author: @Sanaill

Seorang mahasiswa cupu yang hidupnya terkurung oleh penyakit langka, menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Tanpa dia duga, kematian hanyalah awal dari petualangan yang tak terbayangkan. Dia terbangun kembali di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir dan makhluk-makhluk aneh, namun dalam wujud seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Ahlana. Ironisnya, dia terlahir sebagai budak.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah Sistem misterius muncul dalam benaknya. Sistem ini bukan hanya memberinya kesempatan untuk bertahan hidup, melainkan juga kekuatan luar biasa: kemampuan untuk meng-copy ras makhluk lain beserta semua kekuatan dan kemampuan unik mereka. Namun, ada satu syarat yang mengubah segalanya: setiap kali Ahlana mengaktifkan kemampuan copy ras, kepribadiannya akan berubah drastis, menyesuaikan dengan sifat alami ras yang dia tiru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Sanaill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Tawanan dan Rencana yang Berubah

Keheningan yang menyelimuti hutan setelah kepergian para Arsitek terasa berat. Kami berhasil memukul mundur mereka untuk saat ini, tetapi kemenangan ini terasa rapuh. Tiga prajurit berzirah dan satu penyihir masih terperangkap dalam jaring akar Elf, tidak sadarkan diri karena ramuan tidur. Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang para Arsitek dan tujuan mereka.

Tetua Theron memerintahkan agar para tawanan dibawa ke sebuah area terpencil di dalam gua, di mana mereka bisa diinterogasi. Elias dan beberapa Elf lainnya bertugas mengawasi mereka sampai mereka sadar. Aku, masih dengan jubah Elias yang kebesaran, merasa gelisah. Aku ingin tahu lebih banyak tentang masa laluku, tentang eksperimen yang mereka sebut, dan mengapa aku begitu penting bagi mereka.

Setelah beberapa jam, para tawanan mulai sadar, satu per satu. Mereka tampak bingung dan marah, mencoba melepaskan diri dari ikatan akar yang kuat. Elias dan beberapa Elf bersenjata berjaga-jaga, siap menghadapi segala kemungkinan.

Tetua Theron melangkah maju, wajahnya menunjukkan ketegasan yang jarang kulihat. "Kalian adalah tamu yang tidak diundang di tempat suci ini," katanya dengan suara tenang namun berwibawa. "Kalian datang untuk mencari 'Wadah.' Siapa dia, dan mengapa kalian menginginkannya?"

Para prajurit dan penyihir itu saling bertukar pandang. Awalnya, mereka menolak untuk berbicara, menunjukkan kesetiaan yang kuat pada kelompok mereka. Namun, ramuan tidur Elf tampaknya memiliki efek samping yang membuat mereka sedikit linglung dan lebih mudah dipengaruhi.

Elias mencoba dengan cara yang lebih lembut. "Kami tidak ingin menyakiti kalian. Kami hanya ingin memahami ancaman yang kalian bawa. Siapa para 'Arsitek' itu? Apa tujuan mereka?"

Salah satu prajurit, yang zirah futuristiknya tampak sedikit rusak, akhirnya angkat bicara dengan suara serak. "Kami... kami adalah bagian dari proyek 'Genesis'."

"Genesis?" tanyaku, merasakan jantungku berdebar lebih cepat. Nama itu terdengar asing namun familiar.

"Sebuah proyek untuk menciptakan masa depan baru bagi dunia kami," lanjut prajurit itu, tampak terpengaruh ramuan. "Untuk mengatasi keterbatasan manusia... dengan mengintegrasikan esensi makhluk hidup dari berbagai dimensi."

"Dan aku adalah bagian dari proyek itu?" tanyaku, menunjuk diriku sendiri.

Prajurit itu mengangguk lemah. "Kau adalah... subjek 001. Prototipe integrasi multidimensional. Kau berhasil melarikan diri sebelum data finalmu dapat diamankan."

Kilasan laboratorium, tabung-tabung aneh, dan suara mesin berdengung kembali menyerbu benakku. Jadi, itu benar. Aku adalah eksperimen.

"Apa kemampuan khususku?" tanyaku lagi. "Mengapa aku bisa berubah menjadi makhluk lain?"

"Inti dari Sistem Genesis adalah kemampuan untuk mereplikasi dan mengadaptasi kode genetik dari makhluk hidup lain," jelas penyihir wanita yang juga mulai terpengaruh ramuan. "Kau memiliki kemampuan unik untuk menyerap dan meniru esensi biologis dan magis dari makhluk hidup di dimensi ini."

"Dan para 'Arsitek' ingin menggunakan kemampuanku untuk apa?"

"Untuk menciptakan ras hibrida yang sempurna, untuk membangun pasukan yang tak terkalahkan, untuk menguasai energi dimensi lain," jawab Pemimpin Arsitek, yang meskipun terikat, masih mempertahankan sedikit kesadarannya. Suaranya dingin dan penuh keyakinan. "Kau adalah kunci untuk membuka potensi tak terbatas."

Aku merasa mual. Aku hanyalah alat bagi ambisi gila mereka.

"Kami tidak akan membiarkan itu terjadi," kataku tegas. "Aku tidak akan menjadi senjata kalian."

Pemimpin Arsitek tersenyum sinis. "Kau tidak punya pilihan, Wadah. Kami akan menemukanmu, cepat atau lambat. Kekuatanmu adalah milik kami."

Setelah mendapatkan informasi yang cukup, Tetua Theron memutuskan bahwa para tawanan tidak bisa dibiarkan bebas. Mereka akan menjadi ancaman yang terlalu besar bagi Kluster Malam. Setelah berdiskusi dengan Elias, mereka memutuskan untuk memindahkan para tawanan ke sebuah penjara alami yang lebih dalam di dalam gua, di mana mereka akan dijaga oleh para Elf yang paling berpengalaman.

Rencana yang Berubah

Informasi yang kudapatkan dari para tawanan mengubah segalanya. Ini bukan lagi hanya tentang bertahan hidup di dunia fantasi. Ini tentang melindungi diriku dari orang-orang dari duniaku sendiri, orang-orang yang melihatku hanya sebagai objek penelitian.

Aku menghabiskan beberapa hari berikutnya dengan berlatih lebih keras dari sebelumnya. Setiap transformasi kini memiliki tujuan yang lebih jelas: untuk menguasai setiap aspek dari ras yang ku-copy, untuk menemukan kelemahan mereka, dan untuk mengembangkan strategi yang bisa digunakan melawan para Arsitek dan teknologi canggih mereka.

Aku mencoba meng-copy ras-ras baru yang kudeteksi di sekitar Kluster Malam. Seekor Serigala Hutan Pemangsa (Level 14) memberiku kecepatan dan insting berburu yang tajam. Seekor Beruang Gua Purba (Level 22) memberiku kekuatan fisik yang hampir setara dengan Troll, tetapi dengan agresivitas yang lebih terkontrol. Aku bahkan mencoba meng-copy seekor Kelelawar Malam Eko (Level 9) yang memberiku kemampuan sonar dasar, berguna untuk navigasi dalam kegelapan gua.

Setiap transformasi adalah pelajaran. Aku belajar bagaimana mengendalikan insting yang berbeda, bagaimana memanfaatkan kelebihan setiap ras, dan bagaimana mengatasi kelemahan mereka. Elias dan Tetua Theron terus memberikan bimbingan, membantu menstabilkan mentalku dan menghubungkanku dengan energi alam di sekitar Kluster.

Namun, aku tahu bahwa bersembunyi di Kluster Malam tidak akan menjadi solusi jangka panjang. Para Arsitek pasti akan kembali, dan kali ini mereka akan lebih siap. Aku perlu mengambil tindakan proaktif. Aku perlu mencari tahu lebih banyak tentang proyek Genesis dan bagaimana cara menghentikannya.

"Kita tidak bisa hanya menunggu mereka datang lagi," kataku pada Elias suatu malam, saat kami duduk di dekat api unggun. "Kita harus mencari tahu lebih banyak. Mungkin ada orang lain yang menjadi korban proyek mereka. Mungkin ada cara untuk melawan mereka dari luar."

Elias mengangguk setuju. "Kau benar, Ahlana. Bersembunyi bukanlah pilihan. Tapi bagaimana kita bisa menemukan informasi tentang organisasi sebesar itu?"

Aku memandang Kristal Jiwa yang bersinar lembut di kejauhan. "Mungkin... mungkin ada jawaban di tempat lain. Mungkin ada dimensi lain yang terhubung dengan dunia kita, yang bisa memberikan kita petunjuk."

Itu adalah ide yang berani, bahkan mungkin gila. Tapi aku merasa bahwa takdirku tidak hanya terikat pada dunia fantasi ini. Ada benang tak terlihat yang menghubungkanku dengan duniaku yang hilang, dan aku harus mengikuti benang itu, meskipun itu membawaku ke dalam bahaya yang lebih besar.

"Aku rasa," kataku dengan tekad yang membara, "petualangan kita baru saja dimulai."

To be continue.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!