Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
Para Bangsawan yang sudah datang memang sudah mencicipi minuman ataupun dessert kecil-kecilan, tetapi Mereka belum bisa menyantap makanan yang lain. Walau Raja Sudah datang, Sang Raja belum membuka Pesta perayaan ini secara resmi. Mereka tahu siapa yang Raja tunggu saat ini.
"Putri Victoria Cassandra Aberstwyth memasuki ruangan!"
Suara pemberitahuan itu membuat para bangsawan yang lain mensyukuri satu hal.
'Akhirnya yang di tunggu-tunggu telah datang.'
Lantaran bukan lagi rahasia umum bahwa Raja Victor Valdes Aberstwyth begitu mencintai putri victoria. Bahkan namanya saja merupakan perpanjangan dari nama Raja Viktor saat ini. Walaupun Davendra dan Victoria keluar dari rahim yang sama dari sang Permaisuri yang telah wafat, Raja Victor lebih mencintai Victoria karena memiliki rupa yang hampir sama dengan Permaisuri sebelumnya. Walaupun Dia juga mencintai Putra Mahkota, ada kesenjangan di antara perlakuan yang diberikan kepada Davendra maupun Victoria.
Bahkan sekalipun Victoria pernah membuat keributan dengan kabur dari Istana karena hubungan nya dengan Sang Kekasih yang tidak di setujui oleh Raja Victor, pengejaran besar-besaran tetap di lakukan sampai berhasil mendapatkan Putri Victoria dan membawanya kembali ke Istana. Itu arti nya Raja berhasil memisahkan cinta antara Sang Putri dengan Pria yang berasal dari Kerajaan tetangga.
Walau pun sudah jelas hubungan di antara kedua nya tidak akan membaik selamanya meskipun Raja memberikan semua hal terbaik di dunia. Victoria merasa kehidupannya terlalu dicampuri oleh Sang Raja. Hubungan dingin perlahan-lahan tumbuh di anatar Ayah dan anak itu.
“Hohoho, Putri Ku sudah datang.”
“Saya memberi salam kepada pemiliki kekaisaran Nhetoria—”
“Tidak perlu basa basi, Victoria. Seperti orang asing saja.” Potong Raja Victor dan langsung mengangkat tinggi-tinggi segelas Wine.
Dia mengatakan beberapa kata terkait perayaan pendirian kekaisaran, kemudian secara resmi membuka Pesta perayaan pendirian Kerajaan Nethoria.
Musik langsung mengalun dan para Bangsawan mulai melakukan tarian. Beberapa yang lain menunggu timing yang tepat untuk menyapa Sang Raja sebagai sopan santun dan tata krama.
“Kak Daven, Kau masih hidup di Istana ini ? Hebat sekali, kalau Aku rasa nya ingin mati.” Ucap Victoria yang saat ini sudah berdiri di hadapan Putra Mahkota. Walau Dia sudah menerima salam dari Faelynn, Dia dengan sangat jelas mengabaikan keberadaan nya dan memulai percakapan dengan Davendra.
“Hebat sekali mengatakan ingin mati sedangkan masih menikmati semua fasilitas yang disediakan Yang Mulia Raja berikan.” Sindir Davendra dengan sebuah senyuman.
“Entahlah.. Semuanya berjalan begitu saja— Eh ?? Itu!!” Ucap Victoria sambil menunjuk ke arah Calista.
“Dia saudari Saya yang baru di temukan Putri Victoria. Kami memang memiliki wajah yang sama. Namanya—”
“Calista ?!” Teriak Victoria menarik mata semua bangsawan. Sekalipun saat ini musik tengah mengalun, tetapi yang nama nya alunan musik dansa tidak akan langsung menutupi pendengaran. Suara lantang Victoria berhasil hinggap di pendengaran para Bangsawan yang lain dan otomatis menarik atensi mata Mereka.
“Hm?” Yang terpanggil pun langsung meluncurkan tatapan ke asal suara, dan iris mata nya langsung membola saat wanita cantik itu sudah berlari ke arah nya.
Srukkh!!
Victoria sudah masuk ke dalam rengkuhan Calista dan memeluknya dengan erat.
“Aku tidak percaya bisa bertemu dengan Mu di kerumunan orang yang bahkan tidak Aku kenal.” Tutur nya dengan bermanja-manja.
“Suara ini, Nona Victoria ? Anda merupakan Putri dari Raja kerajaan ini ? Saya memberi salam kepada Putri—”
“Tidak perlu memberi salam. Kita sudah dekat sebelumnya. Jangan bertingkah seperti orang asing begitu.” Potong Victoria yang saat ini sudah menggandeng lengan Calista dengan erat.
“Calista, Kapan Kau berkenalan dengan Putri Victoria ?” Tanya Arzhel dengan wajah yang menuntut jawaban.
Hal yang sama terukir di wajah Raja Victor yang saat ini kebetulan tengah membahas perkembangan pembangun dari Ibu Kota Wilayah Wheatley.
“Kalau ini biar Aku saja yang jelaskan , Calista, Kau pasti kesulitan menyuarakannya di hadapan sistem kasta kan ?” Tutur Victoria dan kembali menjawab pertanyaan yang terlontar barusan.
“Saat Aku melarikan diri, Kami berpindah-pindah lokasi dari hari ke hari. Dan saat itulah Aku bertemu dengannya. Calista bahkan memberikan Kami tumpangan di tempat tinggalnya saat keadaan sudah sangat kepepet. Uwaah, mengingat hari-hari itu sungguh sangat mendebarkan. Iya kan Calista ?”
“Benar, Putri Victoria. Anda memaksa untuk memanggang roti dan berakhir Kita bertiga memakan roti yang hangus.”
“Hahaha.. Kau masih mengingat nya ?”
“Tidak mungkin Saya meluakan nya. Itu tepung terakhir Saya saat itu.”
“Ehey~ Kau pendendam sekali..”
Raja Victor tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Sang Putri sedikit pun. Entah sudah berapa lama waktu berlalu dengan wajah datar, kini Victoria baru kembali tersenyum lepas. Seperti diri nya sebelum berkenalan dengan cinta dan lelaki.
“Astaga Count Wheatley, Hubungan Cucu Mu ternyata sudah terukir sebelum Dia di temukan rupanya. Bagaiman Kalau Calista menjadi teman mengobrol Putri Ku ? Dia selalu menolak undangan dari Putri Bangsawan yang lain, tetapi kalau Calista pasti beda cerita. Bagaimana ? Apa Kau keberatan dengan keputusan ini ?”
“Saya tidak punya hak untuk menolak, Yang Mulia. Mari tanyakan pada yang bersangkutan saja.” Jawab Arzhel sambil melempar tatapan pada Calista dan Victoria.
“Aku tidak keberatan sama sekali. Bagaimana dengan Mu Calista ?”
“Aku tidak mungkin menolak permintaan Baginda Raja, Putri.” Batin Calista dan lanjut bersuara, “Tentu. Sebuah kehormatan bagi Saya, Tuan Putri.”
“Tuan Putri—”
“Panggil Aku Victoria saja seperti sebelumnya.”
“Saya akan panggil seperti itu kalau Tuan Putri mau berdansa sekali.”
“Dengan Mu ?”
“Tentu tidak. Saya harus berdansa dengan Kakek Saya. Anda harus berdansa dengan Yang Mulia Raja—Ah, maafkan Saya. Itupun kalau Yang Mulia Raja berkenan.”
“Tidak mungkin Aku tidak bersedia berdansa dengan Putri Ku.” Jawab Raja Victor yang sudah meletakkan gelas wine di sembarangan tangan. Entah itu tangan siapa, selagi gelas nya tidak jatuh itu sudah sangat bagus.
“Baiklah. Aku akan melakukan hal itu, tapi ingat! Kau harus menepati perkataan Mu, Calista.” Ucap Victoria yang sudah menyambut uluran tangan dari Victor dan berjalan ke tengah aula dansa.
“Kita juga harus berdansa Kakek.” Ucap Calista yang langsung di sabut dengan uluran tangan dari Arzhel dan Mereka pun ikut terjun ke aula dansa.
“Kau sengaja ?”
“Umm... Dilihat sekilas saja hubungan Mereka sangat dingin. Calista hanya membantu sedikit saja.” Jawab Calista sambil mengedipkan satu mata.
“Tetapi ‘sedikit saja’ menurut Mu di anggap sangat besar bagi Raja Victor.”
“Kakek, perhatikan langkah Mu. Calista takut akan menginjak kaki Kakek.”
“Kau lari dari pembicaraan kan ?”
“Eheheheh,”
Sosok Calista saat ini sungguh menjadi perhatian semua mata yang ada. Bagaimana tidak ? Sekali mengucapkan ancaman kecil saja Putri Victoria mau berdansa dengan Raja Victor.
Semua perkataan bagus terlontar untuknya tanpa sepengetahuan Calista. Dia hanya mengikuti ritme musik dan terus melakukan tarian dansa terbaik dengan Arzhel. Raja Victor tidak ada henti-henti nya menorehkan senyum di wajah nya, ini merupakan pertama kali Dia tidak bisa mengendalikan ekspresi wajah di acara formal seperti saat ini.
“Faelynn, perhatikan langkah Mu. Kau sudah menginjak kaki Ku sebanyak tiga kali.”
“Ah, maafkan Aku Davendra. Aku sedikit tidak fokus.” Tuturnya yang tidak bisa mengendalikan lirikan mata yang terus mengarah pada Calista.
“Astaga Faelynn... kalau Kau terprovokasi hanya karena kejadian tidak terduga bagi Calista, bagaimana nanti saat Kau dan Kita semua mengetahui apa saja yang sudah Dia siapkan ?” Bati Davendra yang kembali mengerutkan kening saat Faelynn lagi-lagi menginjak kaki nya.
...*** ...
...Jangan lupa like dan komen, Guys♥️...