Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5 - Langkah Setapak Awan
Jika begitu maka waktu untuk dia berkultivasi harus lebih panjang dan usaha yang harus dia keluarkan harus lebih besar lagi. Satu hal yang tidak diketahui oleh Xiao Yang adalah jiwa Lu Xiang tidak benar benar musnah bahkan setelah memberikan garis darahnya kepada Xiao Yang.
Melainkan jiwa Lu Xiang menggunakan tubuh Xiao Yang sebagai inangnya dan pada saat ini sedang terlelap dengan begitu dalam, entah berapa tahun yang dibutuhkan bagi Lu Xiang untuk kembali bangun.
Xiao Yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkultivasi dan tidak terasa bahwa puluhan purnama telah dia lewati setelah kematian Xiao Yue dan sekarang kultivasi nya telah meningkat pesat , yaitu Kristalisasi Qi level 9. Hanya perlu sedikit dorongan lagi untuk naik ke Penempaan Qi.
"Sepertinya sudah waktunya bagiku untuk berlatih seni bela diri, karena pedang tidak ada maka harus yang lain. Hm, bagaimana dengan seni bela diri Langkah Setapak Awan? Atau Seribu Hembusan Angin? " Tanya Xiao Yang dengan bingung.
Ada terlalu banyak jurus seni bela diri yang ada di dalam ingatannya, reputasi Lu Xiang sebagai Raja Iblis memang tidak bisa diremehkan sama sekali. Setelah menimbang nimbang kesulitan dan upaya yang harus dikeluarkan, akhirnya dia memiliki Langkah Setapak Awan. Jurus seni bela diri ini adalah untuk melatih ilmu meringankan tubuh, walaupun tidak terlalu signifikan dalam pertarungan tetapi sangat cukup untuk melarikan diri.
Jika dia bisa mempraktikkan jurus ini dengan begitu baik maka dia pasti bisa melarikan diri dari Klan Xiao dengan cepat. Langkah Setapak Awan dibagi menjadi tiga bagian utama, bagian pertama memungkinkan kultivator berlari secepat seratus kilometer per jam dan bisa melompat setinggi lima meter.
Sementara bagian kedua memungkinkan kultivator bisa melayang di udara layaknya mahkluk abadi dan bagian ketiga....... Xiao Yang mengingat ngingat lagi tetapi tidak ada bayangan apapun untuk bagian ketiga ini, mungkin belum ada seorang pun yang berhasil melatihnya ke bagian ketiga.
Hal ini membangkitkan ambisi Xiao Yang, siapa yang menyangka bahwa pelatihannya akan begitu sulit? Setiap kali Xiao Yang melompat maka dia akan jatuh ke tanah.
"Sial, apakah seni bela diri ini menipu ku? " Tanya Xiao Yang dengan kesal, seluruh tubuhnya penuh luka dan keringat.
"Tapi tidak mungkin kan seorang Raja Iblis yang berkuasa menipu orang kecil sepertiku? " Gumam Xiao Yang sekali lagi.
Xiao Yang akhirnya bangkit dan mencoba lagi dan lagi sebelum akhirnya bisa mendarat di atas tembok dengan baik. Seluruh tubuhnya seperti sedang melayang di atas awan.
"Aku berhasil! " Seru Xiao Yang dengan bangga dan bahagia.
"Yue'er, tunggu kakak kembali ya. Kakak pasti akan kembali dan membawamu pergi bersama kakak. " Lanjut Xiao Yang lalu melompat ke bagian luar Klan Xiao.
Sekarang dia benar benar sudah resmi keluar dari Klan Xiao, ini adalah pertama kalinya baginya. Selama ini dia dihalangi keluar karena takut dia akan mempermalukan Klan Xiao.
Xiao Yang berlari ke tengah kota dan menikmati keramaian orang orang, perasaan bahagia semacam ini membuat hatinya seolah olah mekar kembali setelah selama ini layu.
Xiao Yang melihat bahwa ada banyak sekali gula dan permen yang memiliki bentuk bentuk lucu, dimana anak anak berteriak dengan antusias untuk mendapatkannya. Melihat pemandangan ini membuat mata Xiao Yang menjadi berkaca kaca mengingat Xiao Yue.
Di masa lalu jika ingin permen maka Xiao Yang harus berjalan ke Klan utama lalu melayani Tuan muda dari Klan Xiao baru diberi permen. Makanya tidak heran bahwa Xiao Yue mengatakan bahwa seluruh tubuhnya penuh memar ketika terakhir kali Xiao Yang membawakannya permen.
Melihat dunia yang bebas ini membuat Xiao Yang merasa seolah olah telah dihadapkan pada sebuah kelahiran kembali untuk menempuh ulang kehidupannya yang menyedihkan, tak terasa sudah satu tahun lebih sejak kematian Xiao Yue. Jika masih ada gadis kecil itu, maka betapa baiknya.
Xiao Yang berjalan tanpa arah sampai akhirnya dia memasuki sebuah hutan yang sangat luas tetapi Qi di dalam sini begitu kuat, dua kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan Klan Xiao.
Jika begini, maka dia bisa mendapatkan hasil kultivasi yang jauh lebih baik! Xiao Yang merasa telah mendapatkan sebuah harta karun karena berhasil menemukan hutan ini.
Satu hal yang Xiao Yang tidak tahu adalah hutan ini adalah sebuah hutan yang ditinggalkan oleh warga Kota Mei karena memiliki begitu banyak binatang buas yang ganas tetapi Xiao Yang memiliki garis darah Raja Iblis sehingga binatang buas ini tidak ada satupun yang datang untuk menyerang Xiao Yang.
Xiao Yang akhirnya menemukan sebuah gua yang mengesankan, sehingga dia duduk di dalamnya dan bertemu dengan seekor binatang buas berupa gorila bermata merah, awalnya Xiao Yang sudah memandang dengan waspada tetapi ternyata gorila itu tidak menyerangnya.
Gorila itu justru menatapnya sebelum akhirnya mendekatinya dan memberikannya sesuatu. Xiao Yang menerima peti yang dilemparkan oleh gorila itu padanya lalu membukanya. Ternyata di dalamnya adalah sebuah pedang kayu yang sederhana, walaupun sederhana tetapi dibuat dengan detail yang jelas dan indah.
Xiao Yang menggerak gerakkan pedang itu dengan penuh kekaguman lalu tersenyum puas. Pedang ini walaupun terbuat dari kayu tetapi ketajamannya sangat baik.
Kebetulan sekali bahwa dia tidak memiliki uang untuk membeli senjata pertamanya dan sekarang seekor binatang buas telah memberinya hadiah yang luar biasa ini, bagaimana mungkin Xiao Yang tidak senang?
"Saudaraku, apakah kamu memberikan ini sebagai hadiah pertemuan? "Tanya Xiao Yang dengan antusias berlari ke arah gorila itu.
Gorila itu tampak enggan untuk menjawab Xiao Yang sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya dan setuju dengan dugaan yang dibuat oleh Xiao Yang. Melihat ini membuat Xiao Yang jingkrak jingkrak dengan penuh kebahagiaan, selama ini selain Yue'er, tidak ada lagi yang memperlakukannya dengan baik.
Sekarang, ada yang memberikannya hadiah pertemuan, walaupun bukan seorang manusia tetapi tetap saja membuat Xiao Yang merasa terharu tanpa tahu bahwa gorila itu hanya takut padanya karena harus darah Raja Iblis di dalam nadinya.
"Kamu begitu baik dan murah hati, aku akan menganggapmu sebagai temanku. Kamu adalah temanku yang pertama! " Seru Xiao Yang bergelantungan pada tangan gorila itu.
Sulit untuk membedakan apakah gorila itu marah, senang atau apapun yang sedang dia rasakan terhadap tindakan Xiao Yang yang kekanakan ini.
Karena sudah ada pedang maka sudah waktunya untuk memilih seni bela diri berbasis pedang untuk menyerang dan bertahan melawan musuh.
...----------------...
Note : Hai semuanya, author mau mengadakan challenge nih, kalau misalnya SPRI sudah mencapai 100 like maka author akan triple up, jadi jangan lupa untuk like dan kasih dukungan ya, terimakasih ~