NovelToon NovelToon
Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Tiri
Popularitas:955
Nilai: 5
Nama Author: Lies lies

Syifa Anandia, gadis berusia dua puluh tahun, mempunyai kakak tiri bernama Erlinda Aulia. walau mereka saudra tiri, kasih sayang mereka seperti saudar kandung, Namun berbeda dari Ibu Erlinda, yaitu ibu Ningsih, dia sama sekali tidak menganggap Syifa sebagai anak, Erlinda sudah bertunangan dengan laki laki yng tampan dan sudah mapan dari segi ekonomi, tunangannya bernama Elvan Pamungkas,

Hingga suatu hari, ketika Erlinda menyuruh adiknya Syifa untuk menjemputnya di kantor, terjadilah sebuah kecelakaan, mengakibatkan Erlinda meninggal dunia, sebelum Erlinda menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta Elvan untuk menikahi Syifa, dan mencintai Syifa setulus tulusnya, namun disisi lain, Elvan menganggap Syifa adalah penyebab Erlinda meninggal, dan kala itu Syifa sudah dekat laki laki yang bernama Mahardika steven atau Dika pembisnis muda yang sangat sukses, namun dia bekerja sebagai satpam perusahannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan kisah Syifa, Dika dan Elvan, antara janji dan cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lies lies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Syifa masuk ke dalam rumah, dia membawa beberapa paperbag, bu Ning yang sedang duduk diruang keluarga nampak begitu sinis.

" Dapat belanjaan banyak daripada Fa, habis gajian kamu, " Bu Ning mencincingkan salah satu bibirnya.

"Ini Mas Dika yang beli bu, "

Syifa langsung meletakan belanjaannya di atas kasur, lalu pergi ke kamar mandi membersihkan diri

Setelah selesai mandi, Syifa duduk membuka semua paper bagnya, beberapa stel baju, tas dan lainnya Syifa memasukkannya ke dalam tas, dia membaringkan badannya. Terdengar dari luar suara mobil Elvan mengantar Erlinda pulang. Dia enggan keluar.

Karena tidak melihat Syifa Elvan tidak ingin mampir.

"Syifa sudah pulang bu, " tanya Erlinda yang baru saja masuk rumah

"Sudah dia di kamarnya, " jawab bu Ning.

Erlinda langsung masuk ke dapur, dia mengambil segelas air putih, lalu duduk di kursi ruang makan. Erlinda memikirkan kejadian di kantornya.

Melihat putrinya melamun, bu Ning langsung menghampiri Erlinda, " kamu kenapa Lin, "

"Oh ibu, gak kenapa kenapa koh bu, cuma capai, "

" Kalau ada masalah kamu cerita sama ibu, " bu Ning sambil mengusap bahu Erlinda.

Erlinda ke kamar dulu ya bu, mau mandi. Bu Ning mengangguk, bu Ning ke dapur menghangatkan sayur untuk makan malam.

Erlinda sudah selesai mandi.

"Lin, makan dulu, sayurnya udah ibu panasin, " Bu Ning menarik salah satu kursi untuk Erlinda. Erlinda duduk bersama bu Ning menikmati makan malam.

Setelah selesai makan Erlinda merapikan meja makan, namun hal itu tidak diperbolehkan oleh bu Ning.

"sudah biar ibu yang beres beres Lin, kamu ke kamar saja, Syifa sama ayah kamu belum makan juga, "

"Tapi bu Erlinda juga kepengin kayak perempuan lainnya, bisa beres beres rumah, apalagi setelah menikah nanti Erlinda akan tinggal bersama mas Elvan, , ".

" Kalau kamu nikah nanti tinggal ongkang ongkang kaki, ada art di rumahnya Elvan,, " sahut bu Ning.

Erlinda kecewa dengan ibunya, dia masuk ke kamar,

***"****

Satu bulan telah berlalu hari ini para karyawan di MHDS grup menerima gaji. Dika dan Syifa berjalan menuju parkiran.

"Mas Dika besok libur, tolong ajarin Syifa naik sepeda motor yach, biar Mas Dika gak terlalu repot antar jemput Syifa.

"Oke, nanti aku bilang Bayu untuk beli motor, "

"Gak usah mas, latihan sama motor buyutnya mas Dika aja, "

Saat mereka berbincang bincang seorang perempuan paruh baya datang.

"Dika, " sapa perempuan itu.

"Mama, " ucap Dika sedikit kaget melihat mamanya datang.

"Oh ini calon mantu mama Yach, , "

Syifa masih bingung dengan perempuan paruh baya didepannya. Bu Maya harus pura pura baik terhadap Syifa agar Dika percaya.

"Fa, dia mamaku, "

"Maaf tante saya Syifa, " Syifa mengulurkan tangannya.

Dengan ragu ragu bu Maya meraih ukuran tangan Syifa,, " Saya mamanya Dika, bu Maya. "

Bu Maya langsung menggndeng tangannya Syifa, mengajaknya masuk kedalam mobil.

"Syifa mau di bawa kemana Ma, "

"Ya ke rumah, , "

"Fa, kamu ikut tante yach.

"Tapi tante, Syifa belum ijin ke ayah, "

"Sudah nanti pulangnya tante anterin kamu, "

Syifa melirik ke Dika, Dika mengangguk. Syifa duduk di belakang bersama bu Maya, sementara Dika duduk di samping pak Supir.

Beberapa menit mobil bu Maya sampai, Syifa melihat rumah itu dari kaca jendela mobil, tampak besar dan mewah, di halaman ada taman bunga dan air mancur.

Syifa ke luar dari mobil, dia nampak kagum dengan rumah Dika, bu Maya kembali menggandeng tangan Syifa, mempersilahkan Syifa masuk.

Ruang tamu yang megah sofa yang mahal, BU Maya mempersilahkan Syifa untuk duduk. Dika duduk di samping Syifa, karena dia tahu arah tujuan mamanya membawa Syifa kerumah.

Bu Maya duduk di hadapan Syifa dan Dika,, "Syifa jangan kaget dengan rumah ini, " singgung bu Maya melihat tingkah Syifa.

"Iya tante, maaf Syifa baru datang ke rumah ini, rasanya seperti di istana, " jawab Syifa.

Bu Maya tertawa kecil, sementara Dika masih menatap tajam ke mamanya.

Pak Steven datang dari kamarnya " wah ada tamu rupanya, "

Mereka bertiga berdiri, Syifa nampak ketakutan melihat kehadiran Pak Steven.

"Selamat malam Pak Steven, " ucap Syifa rasanya gemeteran.

"Ya selamat malam, silahkan duduk kembali, Dika kamu ajak anak gadis orang ke rumah apa nanti tidak di cari oleh orang taunya, "

"Sebenernya mama yang ngajak Syifa ke rumah, ya dia kan belum tahu rumah kita, "

Dika memegang erat jemari Syifa, " Aku akan membawa Syifa pulang kerumah, "

"Jangan buru buru pulang Dika, " sahut Pak Steven. "Syifa kamu sudah tahu letak perbedaan antara kamu dan Dika kan,"

"Maksud Pak Steven apa, "

"Pa,, "

"Kamu sudah masuk ke rumah ini, bagaimana dengan rumah mu, apa sama dengan kondisimu. "

Syifa kaget mendengar ucapan Pak Steven, bibirnya ngelu tak bisa berucap.

Pak Steven tertawa diringi senyum sinis dari bu Maya, "Syifa aku kira kamu gadis pintar bisa mencerna ucapanku, "

Syifa menunduk, air matanya terjatuh di pipi.

"Ma, jadi ini maksud mama membawa Syifa kemari, hanya untuk dipermalukan, " Dika marah kepada orang tuanya. "Syifa ayoo kita pulang, " ucap Dika dia langsung berdiri memegang jemari Syifa,

"Pa, jangan jadikan harta sebagi tolak ukur, sebuah perasaan," sambung Dika sebelum meninggalkan kedua orang tuanya.

Dika berjalan cepat meningalkan rumahnya, setelah beberapa meter dia menelpon Bayu untuk menjemput. Syifa masih saja meneteskan air mata, pikirannya kemana mana, lampu mobil menyoroti keberadaan mereka berdua.

"Mas Dika, mba Syifa, " sapa Bayu, Bayu melirik ke arah Syifa, yang terdiam dengan air matanya.

Mereka bertiga masuk mobil, "Kita pulang kerumah mba Syifa mas, " kata sambil melihat kearah jalan dengan kemudinya.

Sementara Syifa terdiam tatapannya kosong keluar jendela, Dika memandang Syifa penuh penyesalan seharusnya dia mencegah Syifa.

"Mas mas Dika, kita pulang kemana, " tanya Bayu sekali lagi.

"Oh iya Dik, kita langsung pulang kerumah Syifa, "

Mobil berhenti di halaman rumah Dika, Erlinda kaget Syifa dengan mobil Bayu,

"Terima kasih Pak Bayu, sudah mengantar Syifa, "

"Iya mba, "

Kali ini Syifa tidak berpamitan dengan Dika, menatap matanya pun, Syifa tidak berani mengingat perbedaan mereka berdua.

"Fa", Dika meraih tangan Syifa menahannya. " Fa, kita bicara sebentar saja yach, "

"Mas Dika, Syifa capai, " Syifa sambil melepaskan tangn Syifa.

Dika menatap kekasihnya penuh kesedihan,

"Ayo Bay, kita pulang, "

"Iya mas, ".

****

Syifa masuk ke kamar, melihat wajahnya yang sembab, Erlinda memutuskannya untuk bertanya Ke Syifa.

Syifa duduk di ranjang, menekuk kakinya dan melipat tangan diantara kedua kaki. menundukan kepalanya, Erlinda datang dia duduk di tepi ranjang Syifa.

"Kamu kenapa Fa, "

Syifa mendongak ke arah Syifa, air matanya tak bisa di bendung namun dia enggan bercerita tentang masalahnya. Erlinda berusaha menenangkan Syifa dengan memeluknya.

Pelukan tulus Erlinda membuat hati Syifa sedikit tenang, namun iapun masih enggan berbagi maslahnya.

"Fa, kalau kamu ada masalah bisa cerita ke mba Erlinda, biar bagaimanapun, mba ini kakakmu, " Erlinda mengusap rambut Syifa dalam pelukkannya.

Syifa melepas pelukan Erlinda, lalu dia memegang kedua tangan Erlinda, " terima kasih ya mba, sudah ada untuk Syifa, Syifa sudah sedikit tenang, "

Erlinda mengusap lembut air mata Syifa dan tersenyum, "Ya, sudah Fa, mba ke kamar dulu, "

Erlinda berlalu dari kamar Syifa, ponsel Syifa berbunyi, Dika yang menelpon, Syifa hanya menatao nama di ponselnya itu.

1
rizkiya
alurnya bagus
rizkiya
lanjutkan,ceritanya seru
Candela Antunez
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
Lies lies: terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Xyn Anala
Jalan ceritanya mantap!
Lies lies: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!