NovelToon NovelToon
TUMBAL

TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Tumbal
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Prayitno, seorang pria miskin yang nekat merantau ke kota besar demi mencari ibunya yang hilang, justru terperangkap dalam kehidupan penuh penderitaan dan kesuraman. Setelah diusir dari kontrakan, ia dan keluarganya tinggal di rumah mewah milik Nyonya Suryati, yang ternyata menyimpan rahasia kelam. Teror mistis dan kematian tragis menghantui mereka, mengungkap sisi gelap pesugihan yang menuntut tumbal darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayang-bayang yang kembali

Malam kembali menyelimuti desa, membawa kabut tipis yang menggantung di udara. Di rumah sederhana milik Nurul dan Aryo, suasana tak biasa terasa sejak pagi tadi.

Aryo mulai sering termenung. Di pelupuk matanya, tampak lingkaran hitam seperti seseorang yang kurang tidur berminggu-minggu. Namun bukan kurang tidur yang menyiksanya, melainkan mimpi—mimpi yang terlalu nyata.

Mimpi yang mulai mengganggu nya lagi. Setiap malam, ia melihat rumah tua itu. Ia berdiri di depan gerbang, lalu suara berat ayahnya bergema, “Aryo putraku, waktumu telah tiba…”

Ia bangun dengan keringat dingin, dadanya berdebar keras, dan aroma tanah basah seolah menempel di kulit. Ia tidak berani menceritakan mimpi itu kepada ibunya, tetapi rasa itu kian kuat, seperti panggilan dari dalam sumur yang menuntut untuk dipenuhi.

Ia selalu memikirkan bagaimana caranya ia bisa mendatangi rumah itu lagi, tanpa membuat sang ibu gusar.

Di siang hari, Aryo memutuskan pergi ke perpustakaan desa. Ia mencari artikel lama tentang Nyonya Suryati.

Meskipun ia sering mendengar nama itu namun sejatinya ia sama sekali tak mengenal wanita itu.

Bagaimana hubungannya dengan keluarganya hingga ia di gariskan menjadi tumbal berikutnya.

Rumah besar itu, dan segala yang berkaitan dengannya, ia ingin mengetahui semuanya. Dalam sebuah arsip tua, ia menemukan artikel koran yang belum pernah ia baca sebelumnya.

Artikel itu berjudul “Rumah Warisan dan Mitos Sumur Hitam”. Di bawahnya, terdapat sketsa wajah Nenek Mariani, dan tulisan tangan samar dengan tinta merah, "kutukan hanya tertidur, bukan mati."

Pikirannya makin kalut. Ia merasa ada sesuatu dalam dirinya yang perlahan berubah. Sejak mimpi itu datang, ia bisa mendengar bisikan samar bahkan saat terjaga. Suara yang tak ia pahami, tapi seolah memerintah.

Semua nya terasa nyata. Aryo tak bisa tinggal diam. Dia hanya menunggu saat yang tepat.

Malamnya, Nurul terbangun dan mendapati Aryo duduk di depan rumah. Ia menatap bintang, namun matanya kosong.

“Le, kenapa kamu di luar?” tanya Nurul lembut.

Anak itu menoleh perlahan. “Bu… aku harus kembali ke sana.”

Nurul langsung gemetar. Matanya membulat mengisyaratkan ketakutan.

"Tidak, Le. Tidak ada yang harus kembali ke sana! Rumah itu sudah ditutup, semuanya sudah selesai!” jawabnya tegas

Aryo menatap ibunya. “Belum selesai Bu. Ayah bilang, masih ada yang harus diselesaikan.” jawabnya berusaha meyakinkan

Nurul menahan napas. Bibirnya bergetar. Ia berusaha menahan kesedihannya. Wajah Prayitno muncul sekejap dalam benaknya. Ia sadar, darah rumah itu belum benar-benar tuntas. Warisan kutukan belum terhapus.

**

Di tempat lain, seseorang membuka peta lama bertanda merah di beberapa titik.

Pria itu tengah mencari sesuatu.Dia adalah Kyai Budi, seorang spiritualis dari desa sebelah. Ia sudah lama memantau rumah Nyonya Suryati setelah tragedi sepuluh tahun silam. Pria itu memang sudah lama tertarik dengan cerita mistis tentang rumah itu. Begitupun dengan semua yang berhubungan dengan rumah itu, tumbal pesugihan, dan segala cerita mistisnya.

 Saat mendengar nama “Rika” kembali muncul di berita, ia tahu waktunya telah dekat.

“Akan ada anak dari dua dunia, ” gumamnya sambil menaburkan dupa ke udara.

Ia membuka kitab tua, lalu membacanya dalam bahasa Jawa Kuno. Dalam kitab itu tertulis tentang roh penjaga pintu dimensi, dan seseorang yang akan membuka atau mengakhiri kutukan. “Aryo,” bisiknya.

**

Hari berikutnya, Ia mencari tahu tentang Aryo. Kyai Budi bahkan datang ke rumah Nurul untuk bertemu dengannya.

Wajahnya tenang, berjubah putih dengan sorban kusam di bahunya. Nurul mengenalinya sebagai orang yang pernah membantu di awal ia dan Prayitno dihantui dulu. Ia menangis memeluk pria tua itu.

“Anak saya, Aryo...dia….”

“Saya tahu,” jawab Kyai Budi.

Lelaki itu berusaha menenangkan Nurul yang mulai ketakutan.

“Jiwanya sudah terpanggil, Rumah itu belum selesai.” ujarnya

"Tapi aku takut dia akan bernasib sama dengan ayah dan kakaknya danang. Apalagi dia satu-satunya pewaris tahta Gerbang Timur," jawab Nurul

"Jangan khawatir, Aryo memiliki kemampuan untuk memutus jembatan itu,"

Nurul sedikit lega mendengar jawaban Kyai Budi.

Sementara itu, Aryo duduk di pojok rumah, mendengarkan mereka berbincang tanpa banyak bicara. Tapi di matanya, ada cahaya aneh, bukan kegilaan, tapi pemahaman.

“Saya harus ke sana,” ucap Aryo akhirnya.

Nurul menoleh cepat. “Tidak Le! Kamu akan mati!”

“Tidak, Bu,” jawabnya pelan.

 “Aku tidak sendiri.”

**

Kyai Budi membawa Aryo ke padepokan nya terlebih dahulu. Di sana, ia menjalani puasa mutih dan mandi kembang setiap malam. Ia diajarkan doa-doa khusus dan diberi jimat kecil yang digantung di dada.

“Kalau kamu gagal,” ujar Kyai Budi,

 “Bukan hanya kamu yang hilang, tapi jiwamu akan menjadi bagian dari rumah itu… selamanya.”

Aryo hanya mengangguk. Di dalam dirinya, ada dua kekuatan yang bertarung, ketakutan dan keberanian. Tapi kecintaan nya pada ayahnya, jauh lebih besar dari rasa takutnya.

**

Dua malam kemudian, di bawah langit merahà,à tembaga dan angin yang berputar aneh, Aryo ditemani Kyai Budi dan dua orang santri berdiri di depan rumah Nyonya Suryati. Pemuda itu tampak optimis sekarang.

Rumah itu tetap seperti dulu, tua, megah, dan menatap mereka seperti makhluk hidup. Tak ada yang berubah sedikit pun.

Langkah pertama Aryo menuju ke halaman depan disambut suara pintu tua yang membuka sendiri. Angin mendesis, pohon bergoyang tanpa angin. Lalu… terdengar nyanyian lirih.

“Lir ilir… lir ilir…”

Aryo berhenti. Ia mengenali suara itu. Suara Nenek Mariani. Tapi bagaimana bisa? Ia sudah mati. Ia dikubur bersama rumah itu, bersama sumur itu.

Suara itu keluar dari mulut Aryo, namun bukan suaranya. Jauh lebih berat, dalam, dan bergema seperti berasal dari lorong yang tak kasat mata. Mata pemuda itu membelalak, menatap satu persatu wajah-wajah di hadapannya. Ia seolah-olah tengah mengenali sosok dihadapannya.

Kyai langsung bergerak. Ia mencabut seikat daun kelor dari kantong kainnya, menaruhnya di kepala Aryo, lalu mengguratkan garis melintang di tanah dengan serbuk batu bata merah. “Jangan langkahi garis ini!” perintahnya tegas

Sesosok perempuan berdiri angkuh di hadapan mereka, dengan jendela-jendela gelap seperti mata kosong yang mengawasi. Pintu utamanya terbuka perlahan, berdecit, seperti menyambut kedatangan mereka.

Tapi bisikan lain datang. “Aryo… sini, le… ayah menunggumu…”

Ia menggenggam jimat di dadanya dan melangkah masuk. Kali ini ia begitu percaya diri. Ia tahu dirinya tak sendiri lagi, Kyai Budi bersama nya.

Ia bersiap meninggalkan dunia terang menuju jantung kegelapan.

Langkah demi langkah membawanya ke depan sumur tua yang berada di halaman belakang.

Bau amis darah menyeruak saat ia semakin dekat dengan sumur tua itu. Saat ia hendak membuka kain yang menutupi sumur, Kyai Budi melarangnya.

"Jangan, sentuh apapun!"'

1
Zuhril Witanto
bagus
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
para pencari wangsit
Zuhril Witanto
apa Prayitno benar2 dah meninggal sekarang
Zuhril Witanto
makin seru
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
tetep aja pasti akan ada orang yang kepo dengan mistik keluarga Suryati
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya jiwa Prayitno gak penasaran lagi setelah kutukan di hancurkan
Zuhril Witanto
ternyata Prayit belum sepenuhnya meninggal
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
pasti ada bekasnya walaupun tempat itu udh hilang
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah tugas Prayit sudah selesai lantas kemana kah Rika akan pergi
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
selesai sudah tugas prayitno yaaa dan rika juga tp kemana aryo
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh gtu yaa jd krn raga prayitno udh g ada jd dia kek roh gtu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: holow man
Ai Emy Ningrum: samar bayangan...👀
total 2 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kalian kerja sama aja biar gak ada korban lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ini ceritanya cashback ya bunga
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh pnjg juga prjlanan pesugihan ya
jd ngeri
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apa bnr Maria bakalan hidup lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Prayitno masih hidup🤔
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jd aryo yg harus memutus kan itu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhhh ternyata masih lnjut
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
km harus bisa aryo buat membasi mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!