NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:722
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Susuk Suanggi

"Kalung siapa ini mak?" Tanya Wira sambil memegang batu hitam yang terpasang di sebelah kiri.

"Oh itu adalah kalungmu Wira, mamak menemukannya di dekatnya saat kamu pingsan." Jawab Nenek Saroh dengan senyuman tipis yang terkesan misterius.

"Loh? Wira sama sekali ngga punya kali ini mak." Ucap Wira dia kemudian bersiap melepaskannya namun nenek Saroh menahannya.

"Kalung itu cocok jika kamu yang pakai Wira, lebih baik kamu pakai saja. Lagi pula kalung itu adalah kalung yang bagus." Ucap Nenek Saroh.

Wira mengamati kalung yang melingkar di lehernya, kalung dengan rantai perak dan batu hitam mengkilap, jika di lihat kalung ini memang terlihat sangat indah namun apa yang membuat Wira sedikit bingung adalah mengapa batu hitamnya terletak di posisi sebelah kiri?

Sementara di tengah dan sebelah kanan kosong?

"Ini kenapa batu hitamnya letaknya di sini ya? Bukan di tengah?" Ucap Wira sambil memegangi batu hitam itu.

"Hmm... itu karena batu dari kalung itu masih kurang lengkap.." Jawab Nenek Saroh dalam hatinya.

Waktu berjalan dengan sangat cepat sekali, beberapa hari terlewati begitu saja  tidak ada yang istimewa di beberapa hari ini.

Pada saat ini waktu sudah menunjukan sore hari, di mana sore hari adalah waktu orang orang pulang dari ladang.

Wira sendiri kini sudah mulai sembuh terlihat Wira duduk di sebuah kursi kayu yang terbuat dari kayu jati di depan rumah.

Wira memandangi berbagai macam orang orang yang lewat di depan rumahnya, ada pria dan ada wanita.

Ada pria yang memegang cangkul, arit bahkan ada beberapa pria yang memanggul gabah, padi dan sayur sayuran.

Dari kejauhan rumah nenek Saroh terlihat seorang wanita cantik dengan tubuh yang melengkung seperti gitar spanyol, wanita itu terlihat memeluk lengan seorang pria muda yang cukup tampan dan gagah.

Mereka berdua berjalan di jalanan desa Durenombo, sebuah desa yang terletak di kecamatan subah, kabupaten batang provinsi jawa tengah. Desa itu memang terletak di dekat alas Roban.

Sepasang kekasih itu bernama Darmaji dan Suanggi.

Nampak semua pria yang lewat di dekat sepasang kekasih itu menatap Suanggi yang berjalan sambil memeluk lengan Darmaji dengan tatapan penuh nafsu.

Memang paras yang di miliki oleh Suanggi bisa di bilang sangat sempurna, membuat pasang mata lelaki tidak bisa berpaling.

Tentu saja Darmaji tidak senang dengan tatapan warga warga desa yang menatap kekasihnya dengan tatapan penuh Nafsu, dia langsung memelototi mereka.

"Hei jaga pandangan kalian! Apa kalian ingin aku colok!" Bentak Darmaji kepada semua warga yang melirik Suanggi.

Semua pria yang tadi memandangi Suanggi langsung menundukan kepalanya kemudian berjalan melewati mereka begitu saja, mereka semua sebenarnya tidak takut dengan Darmaji namun mereka semua takut dengan ayah Darmaji yang merupakan seorang pemimpin preman yang memiliki banyak sekali anak buah entah itu di pasar, terminal maupun jalanan.

Anak buah ayah Darmaji sangat banyak bukan tanpa alasan, anak buah ayah Darmaji dan seluruh warga segan terhadap ayah Darmaji karena ayah Darmaji pernah di keroyok tiga puluh orang namun justru tiga puluh orang itu yang di larikan ke rumah sakit, entah apa yang di miliki oleh ayah Darmaji sehingga membuatnya sangat kuat.

Darmaji dan Suanggi terus berjalan melewati jalanan desa Durenombo itu, hingga akhirnya mereka tiba di jalanan depan rumah nenek Saroh. Mereka berdua terlihat sangat cuek sekali dengan rumah itu walaupun terlihat jelas ada seorang anak kecil yang duduk di depan teras rumah.

Sementara itu Wira menyipitkan matanya memandangi wanita cantik yang bernama Suanggi itu, "astaga! Buruk sekali rupanya dan Kenapa jarum bisa berada di keningnya?" Tanya Wira dalam hatinya.

Wira sendiri melihat rupa Suanggi sangat buruk, pipinya tirus wajahnya terlihat seperti nenek tua yang sudah berumur tujuh puluh tahunan keatas. tubuhnya sangat kurus dengan rambut putih semua, bahkan Wira melihat seluruh gigi dari Suanggi sudah tidak ada.

Tidak hanya itu yang membuat Wira semakin tercengang adalah Wira melihat ada semacam jarum emas yang berada di kening Suanggi.

Wira kaget bukan kepalang ketika dia merasakan perasaan aneh di dalam dirinya, tiba tiba dia merasakan aura Suanggi sangat aneh bahkan Wira samar samar bisa melihat Suanggi di selimuti dengan aura hitam pekat.

"Ada apa ini?" Tanya Wira sambil menyipitkan matanya memandangi Suanggi dan Darmaji yang berjalan menjauh.

Puk!

Tiba tiba sebuah tangan keriput menempel di bahu wira yang sedang duduk dan mengamati Suanggi.

"Ada apa wira?" Tanya Nenek Saroh sambil tersenyum.

Wira mendongak menatap wajah nenek Saroh, "itu mak... kenapa wanita tua jelek itu di sekelilingnya ada warna hitam hitam dan kenapa dia menaruh semacam jarum di keningnya?" Tanya Wira dengan wajah polos.

Nenek Saroh tersenyum, ketika melihat mata sebelah kiri Wira berubah menjadi hitam pekat seolah angkasa yang tiada batasnya.

dia sendiri percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Wira, karena anak seusia Wira tidak mungkin berbohong.

"Sudahlah, lupakan saja wanita tua jelek itu Wira. Sekarang sudah saatnya kamu mandi dan minum obat." Ucap Nenek Saroh yang terlihat acuh dengan apa yang di ucapkan Wira.

Wira dengan wajah polosnya menganggukan kepalanya, mata sebelah kirinnya kini kembali normal seperti mata pada umumnya. dia kemudian berjalan masuk sementara di belakangnya nenek Saroh berjalan mengikuti Wira sambil tersenyum tipis.

Terlihat salah satu wanita setengah baya yang berjalan di kejauhan sambil membawa kresek plastik berisi belanjaan, menutup mulutnya dengan kaget ketika melihat mata sebelah kiri Wira sempat berubah menjadi hitam gelap seolah angkasa yang tiada batasnya.

"Astaga! Apakah wanita tua itu menganut ilmu hitam karena cucunya di bawa oleh herman?" Tebak ibu ibu itu yang bernama Lastri.

Nenek Saroh dahulu memang memiliki anak dia bernama Ratna, Ratna menikah dengan seorang pemuda desa ini yang bernama Herman. Namun Ratna mati saat melahirkan anaknya yang kini di namakan dengan nama Kinanthi.

Setelah kematian Ratna Herman sama sekali tidak memperdulikan Nenek Saroh, dia merantau ke Jawa Timur dan membawa kinanthi bersamanya.

Oleh karena itu kini nenek Saroh tinggal sendirian di dalam rumah.

Kecurigaan Lastri terhadap nenek Saroh yang di duga menganut ilmu hitam bukan tanpa alasan, beberapa kali Lastri melihat nenek saroh menuju pasar hanya untuk membeli ayam cemani, dupa, kembang setaman dan peralatan dukun lainnya.

Dan kini dia melihat seorang anak laki laki dengan mata kiri yang hitam sepenuhnya, walaupun kejadian itu hanya sesaat namun Lastri yakin dia tidak salah lihat.

Sementara itu di dalam rumah nenek Saroh memandangi Wira yang sudah membuka pakaian bagian atasnya nenek Saroh memandangi sebuah pola tanda lahir yang tergambar rumit berada di punggung wira.

"Oh... nyai anggar, aku berhasil menemukan keturunan dari Tuanmu Pendekar Wira Gendeng! Dia benar benar keturunannya karena terbukti dia bisa menggunakan kekuatan dari kalung kencono sukmo, tidak hanya namanya saja yang sama wajahnya juga sama dia seperti duplikat dari Pendekar Wira Gendeng! Bahkan dia memiliki tanda lahir yang sama!" Batin nenek Saroh dengan senyum sumringah.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!