NovelToon NovelToon
Gelombang Asmara Lautan Teduh

Gelombang Asmara Lautan Teduh

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Berkah

Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.

Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.

Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.

Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.

Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.

Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.

Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. XXI. AKHIRNYA AYAH ARMAN SETUJU

Dengan sangat hati-hati sekali Arman menyampaikan maksud dan tujuannya kepada Ayahnya.

" Izin Ayahnda, sebelumnya, Arman minta maaf dengan Ayah dan Ibu, kalau menyampaikan ini segera mendadak!" Ucap Arman dengan memberanikan diri tentang niatnya mau melamar Arsyta.

" Ibu kamu sudah bilang kalau kamu minta do'a restu mengenai rencana pertunangan dengan gadis itu." Ayahnya pun langsung mengetahui apa yang akan disampaikan oleh Arman sendiri.

" Apakah Bapak dan Ibu menyetujuinya tentang rencana tersebut.Pa.Bu!" Ungkap Arman selanjutnya dihadapan kedua rong tuanya tersebut.

" Sebenarnya Bapak ingin menjodohkan kamu dengan anak teman Bapak. Orangnya baik, cantik juga. Namun sekarang belum ketemu lagi dengan teman bapak, hampir tiga tahunan yang lalu.Karena dia pindah tempat tugas.Sehingga tidak ketemu lagi dengannya." Dengan panjang lebar Ayah Arman menceritakannya.

" Ya, Pa.Bu Maaf ! " Ucap Arman dengan tertunduk mengharapkan belas kasih kepada mereka.

Arman sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuannya selalu patuh dengan nasehat mereka berdua. Dia pun hanya bisa berdiam dan tidak menjawab sedikitpun.

Selang beberapa menit kemudian ayah Arman meninggalkannya menuju ke kamar. Lalu Ibunya juga menyusulnya.

Ketika malam sudah larut setelah sholat magrib selsai Ayah dan Ibunya sedang berdiskusi mengenai masalah Arman tersebut. Mereka membicarakan nasib anaknya itu. Tapi juga membicarakan mengenai perjodohan Anaknya juga dengan Anak temannya itu.

" Bagaiman Bu apakah kamu menyetujuinya atau bagaimana?" Celetuk Ayah Arman dengan Ibunya, sembari mencari kontak temannya itu. Beberapa kali di chat atau ditelepon juga tidak aktif lagi.

" Kita harus bertanggung jawab juga Pak! Tentang Arman.Apalagi dia sudah mengetahui wanita itu. Takutnya kalau terjadi apa-apa nantinya. Lagi pula teman bapak juga tidak ada kepastian juga apakah mau dijodohkan dengan anak kita." Ibunya sedang memberikan masukan kepada ayahnya dan menjelaskan alasannya.

" Kita restui saja Pa! Ibu juga mendukung Arman kok. lagu pula Arman sudah kerja sudah dewasa dia pasti bisa membina rumah tangga dengan baik." Ucap Ibu Arman dengan tulus meyakinkan Ayahnya.

Ayah Arman hanya bisa berdiam dengan kata-kata yang disampaikan istrinya tersebut.

Sementara Arman yang berada di teras depan rumahnya hanya berdiam danmasih merenungkan hal ini. Ia pun masih chatingan dengan Arsyta tentang rencana orang tuanya mau melamarnya. Dia pun tidak mengatakan kalau ia mau dijodohin juga dengan yang lain.

" Dek Arsyta gimana khabar ibumu. Kami. berencana mau ketempat orng tuamu untuk melamar dan menyerahkan cincin pertunangan." Kata Arman dalam chatingannya.

" Ya, Mas Arman kami hanya menunggu khabar baiknya tentang kepastian mas kerumah untuk melamar saya." Jawab Arsyta dengan penuh harap tentang kepastian tersebut.

Tak terasa suara Azan shalat Isya sudah berkumandang dan mereka semuanya bergegas melaksanakan shalat berjamaah.

Waktu sudah larut malam keputusan orang tuanya belum juga ada kepastian tentang rencana lamaran Arman dengan Arsyta. Lalu merekapun istirahat masing-masing.

Arman masih belum bisa tidur, ia masih memikirkan keputusan orang tuannya tentang keinginannya tersebut.

Keesokan harinya Ayahnya lansung memanggil Arman. " Sini, Man Ayah mau ngomong masalah gadis itu. Apakah dia setuju kalau kita lamar nanti." Ucap Ayahnya dengan tegas dan menginginkan kepastian dari pihak perempuannya.

" Ya, Pa! Arsyta dan keluarganya sudah setuju mengenai rencana ini dan menunggu kedatangan kita Pa." Jawab Arman dengan percaya diri yang seakan sudah menyetujui rencana tersebut.

" Baiklah, Man! Nanti kita malam minggu ini kita semuanya kesana.Khabari pamannu kita bawa kesana juga." Akhirnya Ayahnya menyetujuinya, sembari tersenyum melihat Arman yang sejak tadi gelisah.

" Ya, Pa! Terima kasih do"a retunya." Ucap Arman dengan gembira dan segera mencium tangan Ayahnya.

1
Anyelir
halo kak, aku mampir
Ahmad Berkah: apa khbar anyelir, karya ini udah kontrak lho penasaran ikuti terus perkembangannya EPS. selanjutnya
total 1 replies
Kuririn
love your story, thor! Keep it up ❤️
Ahmad Berkah
tks Faaabb
Faaabb
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!