Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 dibalik setiap kejadian pasti ada sebuah pelajaran
Beberapa jam lalu mbak irma sudah kembali dari makan siang,mbak irma sengaja memberi ruang pada maira dan harun.ia sekalian menunggu suaminya datang di kantin rumah sakit,dan beruntung nasya adalah anak yg tidak rewel,dia selalu anteng dan ceria.jadi mbak irma tidak kesusahan dg nasya dan perut gendutnya.
Selang beberapa waktu ,ahirnya suaminya datang,tara tak ikut karna kelelahan sehabis pulang sekolah..malas katanya..lagi pula mereka juga toh akan pulang .
Mereka segera menuju ruang maira,administrasi ternyata sudah di selesaikan oleh harun.
Mereka mengetuk pintu kemudian masuk ,nasya melompat2 kegirangan karena mereka akan segera pulang,seharian di rumah sakit membuat nasya merasa bosan rupanya.
Setelah berbincang sebentar dg mas hendra,Harun sibuk membereskan barang2 yg akan dibawa pulang.mas hendra hanya duduk memangku nasya ,karna semua sudah selesai..harun pamit untuk membawa barang bawaan terlebih dahulu ke mobil.
Maira dan harun saling sibuk menghindari bertatapan mata,mbak irma melihat kejanggalan diantara mereka.
"mai...apa sesuatu terjadi antara kamu dan harun?" mbak irma bertanya setelah harun keluar dari ruangan
" enggak.." pipi maira merona merah,dia salah tingkah
"lihat lah mas..tadi pagi pucat pasi seperti bulan kesiangan,sekarang merah merona seperti gerhana bulan.."mbak irma mencibir maira,itu semakin membuat nya salah tingkah
"apaan sih ..?" maira memalingkan wajahnya,ia teringat kembali ciuman nya bersama harun.
"udah dong mah..kenapa sih suka banget jail in adek nya. Lihat tuh,muka maira sudah kaya kepiting rebus.." bukanya mendapat sekutu,maira malah menjadi bulan2 an suami istri menyebalkan itu
"tuh mah..merah banget ..pasti tuh demam lagi,dan suhunya 40derajat." tepat setelah mas hendra menutup mulut,harun tengah membuka pintu ruangan,ia panik dan segera menuju maira.memegang kening maira dan menyamakan suhu tubuh maira dan tubuh nya sendiri,kemudian memegang kening nya sendiri.
"kamu beneran deman lagi mai..? kenapa? Merasa gak enak badan lagi ya..?" ia berkata sembari memegang kedua pipi maira
"woiii..." mbak irma mengejutkan mereka berdua,mas hendra segera menutup mata nasya
"ehem.." mas hendra berdehem
"ada anak kecil nih.." mas hendra menyindir
"hadeeeh..dunia serasa milik berdua,kita ngontrak kayak nya mas," mbak irma mencibir mereka.maira nyengir sambil melepaskan tangan harun dari pipinya,harun hanya mengelus tengkuk dan nyengir2 kuda.
*
*
Mereka telah meninggalkan rumah sakit,mas hendra dan mbak irma naik mobilnya sendiri,sedangkan maira berda di mobil harun bersama nasya dan maira.
Mereka sampai di rumah maira,semuanya segera keluar dari mobil . Semua nya masuk dalam rumah..
"mbak sudah menghubungi bapak dan ibu,mungkin mareka baru akan bisa kesini besok,mbak baru menelpon travel tadi,"
"kenapa mbak telpon mereka? Kan kasian mereka," maira tidak ingin merepotkan bapak dan ibunya.
"emang siapa yg akan ngurus kamu mai..lagian bapak dan ibu juga seneng kok mau jenguk anak2 nya sama cucunya." mbak irma mengerti ke tidak enakan maira.
"tapi aku takut mereka kecapean dg perjalanan jauh mbak.." maira masih merasa kasian karena bapak ibunya pasti akan kelelahan,maklum merka sudah berumur.
harun segera berpamitan setelah maira beristirahat sebentar,ia berbincang2 dg mas hendra di ruang tamu.
"mas ..aku akan menemui maira dulu di kamarnya,aku mau berpamitan." harun meminta izin pada hendra,hendra mempersilahkan.
Pintu kamar maira terbuka lebar..ada mbak irma yg sedang menata2 barang maira,si kecil nasya tertidur sejak dalm perjalanan,jadi mas hendra meletak kan nya di kamar tamu.
"mai.." harun melongok kan kepala nya kedalam kamar
"mas mau pulang dulu." mbak irma segera keluar,beralasan ingin melihat nasya.mbak irma ingin memberikan waktu pada maira dan harun.
harun mendekati ranjang maira,duduk berdiri di sebelah maira yg menyandarkan kepalanya di kepala ranjang
"besok kalau ada waktu mas pasti kesini lagi," maira mengangguk
"mas pulang dulu ya .sayang," harun mengecup kening maira dalam,maira memejamkan matanya .merasai kecupan itu.
Harun membalikan badanya,tapi ujung jas nya di tarik maira
" mas.." harun membalikan lagi badanya menghadap maira,ia tersenyum manis
"ada apa sayang..?"
"tolong jangan panggil aku seperti itu lagi,gak enak di dengar sama yg lain." harun membelai rambut maira dan beranjak pergi,harun membalikan badan nya saat sudah berada di ambang pintu
"mas akan berusaha membuatmu bangga lagi dengan panggilan itu.." harun melangkah pergi,maira melongo..hati nya kebat kebit dg perkataan harun,maira memegangi pipinya yg memanas
" mas hendra .mbak aku aku pulang dulu.." maira mendengar suara harun berpamitan ..hati nya tidak bisa di ajak kompromi,mendengar suara harun saja membuat nya berdebar2.
"kenapa kamu mai..?" mbak irma mengangkat sebelah alis nya,ketika masuk dan melihat maira sedang memegangi kedua pipi nya
"falling in love pada orang yg sama..?!" mbak irma mencibirkan bibirnya,mengejek dg nada menggoda
"tau ah..." maira membalikan badanya kesamping dan menarik selimut nya,bibirnya tersungging tipis,rona wajahnya tak dapat lagi di sembunyikan.jadi dia menghindari mbak irma dg membalik badan,bisa2 habis di olok2.
*
*
"pukul 10 malam,mobil travel yg di tumpangi bapak dan ibu sampai di depan rumah,maira masih beristirahat di kamar,hanya ada mbak irma dan mas hendra ,si kecil nasya tidur kembali setelah terbangun dan akhirnya tidur kembali.tara enggan ikut dia di rumah di temani art saja.
Bapak dan ibu masuk kerumah ,setelah bersalaman dan berpelukan melepas rindu pada anak menantu nya.mbak irma mengatakan.
maira sudah tidur setelah minum obat,bapak dan ibu tidak mau mengganggu jadi mereka memutuskan untuk beristirahat saja setelah makan ..harun tidak jadi datang dan sudah mengirim pesan pada maira,dan menyuruh maira untuk istirahat saja,tidak perlu menunggunya,kepedean sekali laki2 satu ini.
Mbak irma juga bercerita pada bapak dan ibu bahwa harun bertemu dg maira,bapak tidak marah.
seperti yg dikatakan bapak dulu,jika tuhan masih berkehendak memberikan jodoh pada mereka,maka tuhan akan mempertemukan mereka dg cara yg tak terduga.
Bapak tidak mau egois hanya karna kekecewaan dan sakit hati,dan akhirnya akan menyakiti hati anak nya.
"biar kan saja .takdir akan bekerja sendiri,kita sebagai keluarga hanya bisa mendukung dan mendo akan .yg terbaik untuk mereka,tidak ada yg pernah tau tentang rencana tuhan.mungkin dg peristiwa yg sudah mereka alami,bisa menjadi pedoman untuk hidup mereka kelak" begitu kata bapak
"di balik setiap kejadian pasti ada sebuah pelajaran ,kita manusia tidak bisa menolak atau menjauh takdir yg sudah ditentukan tuhan,kita hanya harus selalu berdo a dan meminta yg terbaik menurut tuhan,bukan menurut kita" .