Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,
acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,
dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,
tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
janji Nasita
Seperti biasa hari ini jadual Nasita untuk terapi, wanita itu sudah di jemput dengan orang suruhan ayah nya, akan tetapi Nasita tidak sedang menuju rumah sakit,
"Akhir nya kamu datang juga cantik," ucap seorang pria dengan senyum lebar menyambut kedatangan Nasita,
"Kamu puas sekarang," tanya Nasita sinis
"Tepati janji mu aku juga akan menepati janji ku, kamu bersedia bercerai dengan Emran, aku juga akan melepas nya dan tidak akan menganggu hidup nya lagi," ucap pria itu berjalan mendekati Nasita dengan sorot mata penuh damba
"setelah nya aku bisa membawa mu di berbagai acara, aku sudah lama memimpin kan itu Nasita," ucap pria itu dengan senyum mimpi yang dia ingin kan, dengan bangga memperkenalkan Nasita ke dunia sebagai wanita nya,
"Emran pria bodoh itu, punya wanita secantik ini hanya buat pajangan di rumah," ucap nya seraya terkekeh,
"Kamu mau apa cepat katakan aku tidak punya banyak waktu," ucap Nasita memaling kan wajah saat pria itu mendekat kan wajah nya hendak mencium Nasita,
"jangan terburu buru Nasita, aku belum menghilang kan jejak Emran di tubuh mu ini," Nasita menatap tajam mata pria itu,
"Perlu kamu tau, sejak pertama kali kamu menyentuh ku, sejak itu aku tidak pernah lagi melayani Emran, karna tubuh ku ini sudah kotor oleh mu, dan aku tidak akan memberikan barang kotor ini pada Emran,'' ucap Nasita penuh amarah, menatap penuh benci pria di depan nya,
Pria itu terkekeh mendengar ucapan Nasita, mengatakan tidak akan memberikan barang kotor itu pada Emran, ''bagus lah karna tubuh mu adalah milik ku,''
Dengan tak tau malu nya pria itu mengatakan Nasita milik nya, Nasita memandang pria itu dengan tatapan benci
''Aku wanita bersuami bagaimana bisa kamu bilang aku milik mu,'' ucap Nasita
'' ha ha ha.? Istri hanya status,'' ucap pria itu sambil tertawa ''kenyataan nya kamu di sini sekarang bersama ku, oh ya ku dengar dari ayah mu kamu ingin menikah kan Emran,'' Nasita membuang wajah malas jika harus membahas Emran hati nya terlalu sakit mendengar nama Emran selalu menjadi bahan olokan
''Nasita kamu sekarang sudah bisa berpikir dengan jernih, aku akan menunggu perceraian mu dengan segera,'' ucap pria itu lagi, ''emran kau akan lihat nanti wanita mu akan segera menjadi milik ku, tidak ada yang lebih membuat mu hancur saat kehilangan wanita yang kau cintai,'' ucap pria itu dalam hati
''dan kau juga harus tepati janji mu untuk memberikan proyek Mega trans itu pada Emran,''
''Kamu jangan kuatir akan hal itu Nasita, akan ku lakukan setelah kita pulang dari sini, sekarang pun aku juga bisa, tapi ingat jika kamu mengingkari janji mu, akan ku buat Emran lebih menderita lagi,'' ancam nya, membuat Nasita menghela nafas panjang, demi cinta nya pada Emran Nasita rela menukar apa saja termasuk kebahagian nya, tubuh nya batin nasita juga terluka, biar lah Nasita berkorban semua itu demi Emran
Dengan cepat pria itu merebah kan tubuh Nasita di atas ranjang dan mengungkung nya, hal yang paling Nasita sesali seumur hidup Nasita tidak bisa melawan, nafsu bejat pria di atas nya,
setiap hentakan dari pria itu menciptakan kan gelombang sakit di dada Nasita, ribuan kata maaf terlontar Tampa suara untuk sang suami yang teramat Nasita cintai,
''keluar kan suara indah mu sayang jangan diam saja, aku tau hatimu menolak, tapi tubuh mu ingin lebih, Nasita,'' panggil pria itu ketika Nasita tetap diam dengan mata terpejam,
bohong kalau Nasita tidak merasakan nikmat dari setiap hentakan itu, akan tetapi rasa sakit di hati jauh lebih mendominasi,
Usai melepas kan hasrat nya, pria itu segera mengenakan pakaian nya kembali, dengan bibir tersenyum mengecup dahi Nasita, ''kamu tenang saja ya aka ku lakukan hari ini juga,'' ucap nya kemudian meninggal kan Nasita di kamar hotel sendirian,
Tubuh Nasita meringkuk dengan hati patah, bibir nya bergetar menahan tangis hanya mampu berucap kata maaf untuk sang suami, Nasita benci dengan diri nya sendiri, di saat diri nya tidak bisa melayani sang suami, tapi malah melayani pria lain yang bukan suami nya,
Satu jam berlalu Nasita sudah kembali ke rumah nya, rumah yang dia masuki untuk pertama kali dengan perasan penuh cinta,
''Nyonya anda sudah kembali,'' tanya dara tak kala menyambut kedatangan Nasita Dara mendorong kursi tidak itu seperti biasa,
''Nyonya anda tidak apa apa,'' tanya Dara hati hati melihat Nasita datang dengan mata sembab bah kan air mata nya masih setia membasahi pipi nya,
''Dara boleh aku minta tolong pada mu,'' ucap nya dengan suara pelan
''tentu saja nyonya,'' jawab Dara siap membantu apapun itu yang majikan nya perlukan
''Dara,''
Hening tak kala Nasita masih mengatur nafas dan mencari kata kata yang pas, hawa di kamar itu terasa sunyi se sunyi hati Nasita
''nyonya,'' panggil Dara tak kala wanita itu masih diam membisu hanya memanggil nama nya
''menikah lah dengan Emran,''
''nyonya,''
''Dara ku rasa kamu yang bisa, di saat aku tidak bisa mempercayai orang lain,'' ucap nya dengan air mata masih menetes
''Maaf nyonya aku tidak bisa,'' jawab dara cepat kaget dengan permintaan Nasita yang meminta nya menikah dengan Emran
''Tolong dara, tolong aku, hanya kamu yang bisa, semua orang jahat mereka hanya ingin menghancur kan Emran, termasuk diri ku,'' ucap Nasita bicara dalam hati di akhir kalimat
''Maaf nyonya saya tidak bisa,'' kata itu kembali terucap dari bibir Andara, ''saya tidak mungkin menikah dengan tuan Emran, saya,''
''bukan kah kamu di usir dari kampung mu, dan boleh kembali saat sudah punya suami,'' dara mendongak menatap Nasita dengan perasaan kaget dari mana wanita itu tau sedang Dara tidak pernah bercerita, ''ini kesempatan ku Dara,''
''saya tau nyonya tapi bukan tuan Emran, beliau adalah suami nyonya dan saya tidak mungkin menjadi madu nyonya,''
''tapi aku sendiri yang meminta nya,'' ucap Nasita menatap lekat gadis muda di depan nya
''Ku pastikan kamu tak kan pernah merasa punya madu, kamu wanita satu satu nya, rangkul lah Emran saat dia jatuh, sembuh kan luka di hati nya, hanya kamu yang bisa Dara, aku berjanji Dara,'' ucap nya penuh permohonan.
''tapi nyonya, bagaimana dengan tuan Emran,''
''dia sudah setuju,''
Dara menggeleng cepat, ini tidak bisa di benar kan tujuan Andara datang ke kota untuk bekerja bukan untuk menghancur kan rumah tangga orang lain, meski Nasita sendiri yang meminta,