NovelToon NovelToon
Calon Suami Pilihan Dari Suamiku

Calon Suami Pilihan Dari Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Teen / Perjodohan / Berondong
Popularitas:600.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chevia

Kisah seorang Janda Kaya masih muda yang di tinggal suaminya meningal karena Serangan Jantung bernama Moza Arisha Yasmeen, tapi sebelum suaminya meninggal memberi amanat supaya Ginjalnya untuk di donorkan kepada seorang mantan sopir setia keluarga besar suaminya. Moza terpaksa harus kuliah lagi demi menjalankan sebuah misi. Pertemuan Moza dan Arzan Adama Avi yang tak disengaja membuat Moza jatuh cinta untuk yang ke dua kalinya.

Perhatian dilarang keras plagiat karya orang lain, ini merupakan asli karya Chevia sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chevia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Sesampainya Luna di rumah Arzan, segera dia mengetuk pintu rumah Arzan. Dengan segera Ibu Hulyani membuka pintu.

"Assalamu'alaikum, Apa ini benar rumah kediaman Pak Adam?" tanya Luna sambil tersenyum sopan.

"Wa'alaikumssalam, benar nak. Dengan siapa ya?" jawab Bu Hulyani karena penasaran dengan tamunya.

"Saya Asisten dari Nyonya Irsyad, bolehkan saya masuk? saya ingin berbicara dengan anda dan juga pak Adam." jawab Luna lagi.

Kemudian bu Hulyani segera mempersilahkan Luna masuk. Dan memanggil suaminya untuk segera menemui Luna. Tak lama kemudian mereka berdua sudah duduk dan dengan segera Luna memulai membuka percakapan.

"Begini pak Adam, perkenalkan nama saya Luna. Saya adalah asisten pribadi nyonya Irsyad. Di sini saya ingin menyampaikan pesan dari beliau." Ucap Luna membuka percakapan.

"Apakah nyonya Irsyad ingin segera di percepat pernikahannya?" tanya pak Adam dengan raut mukanya yang tampak khawatir. Sementara bu Hulyani menuju ke dapur, membuat minuman untuk Luna.

"Untuk pernikahan antara putra bapak dengan nyonya Irsyad terpaksa di undur sampai nyonya Irsyad melahirkan..."

Belum selesai Luna berbicara kepada dirinya, pak Ahmad memotong pembicaraan Luna.

"Nyonya Irsyad sedang hamil?" ucap pak Adam yang terkejut mendengarkan apa yang barusan dia dengar.

"Iya benar, Nyonya sedang mengandung anak dari tuan Irsyad. Usianya memasuki 10 minggu. Di sini saya mau menyampaikan pesan dari nyonya Irsyad. Dan akan menjelaskan Apa yang sudah terjadi antara Arzan, putra bapak dengan nyonya Irsyad."

"Apakah anak saya sudah bertemu dengan nyonya Irsyad?" tanya bu Hulyani sambil meletakan minuman di atas meja.

"Nyonya sudah bertemu dengan Arzan, tepatnya 1bulan yang lalu. Dan sekarang pun, nyonya kuliah lagi di kampus yang sama dan jurusan yang sama dengan putra anda."

"Apa yang dimaksud Arzan dengan kekasihnya itu adalah nyonya Irsyad?" tanya bu Hulyani, karena sebelumnya telah mengetahui kalau putranya sedang menjalin kasih dengan teman di kampusnya.

"Anda benar sekali, Bu. Hanya dengan waktu sebulan, mereka bisa dekat, itu juga karena Arzan adalah pria yang baik dan suka menolong. Awal pertama bertemu dengan Arzan... Sebelum nyonya membaca surat dari tuan Irsyad, kesan pertama nyonya bertemu Arzan sudah terlihat jelas. Kalau beliau merasa Arzan adalah lelaki yang baik. Pertemuan pertama ketika nyonya hampir tertabrak motor disaat nyonya hendak pulang dari makam tuan Irsyad. Arzan menolong nyonya, kemudian membawa nyonya ke klinik."

"Bu, kenapa ibu tidak bilang ke bapak kalau Arzan sedang berpacaran?" tanya pak Adam kepada istrinya.

"Semalam Arzan baru cerita sama ibu, dan Arzan belum siap menceritakan semuanya kepada bapak." jawab bu Hulyani.

"Apa terjadi sesuatu antara Arzan dan nyonya Irsyad?" tanya pak Adam sambik mengerutkan dahinya.

"Soal itu, jika bu Hulyani sudah mengetahuinya dari Arzan. Biar nanti istri anda yang menjelaskan apa yang sudah terjadi antara putra anda dan nyonya Irsyad. Apa anda setuju dengan usul saya nyonya?"

"Itu nanti biar ibu saja yang menjelaskannya pak" ucap bu Hulyani meyakin kan suaminya. Kemudian pak Adam mengangguk pelan.

"Baiklah, Bu. Terimakasih" Ucap Luna sambil tersenyum. "Nyonya Irsyad ingin melaksanakan pernikahan dengan Arzan setelah beliau melahirkan, dan saya harap anda bisa bekerja sama dalam hal ini. Nama nyonya Irsyad adalah Moza Arisha Yasmeen. Dan sekarang Arzan sedang menjalin kasih dengan nyonya Moza. Beliau ingin seteguh apa pendirian Arzan dengan Moza yang merupakan kekasihnya, dan bagaimana nanti dia akan memutuskan antara perjodohan dari orang tuannya atau memilih untuk tetap bersama Moza, yang tak lain adalah nyonya Irsyad. Di sini intinya Nyonya dan Arzan memang sudah saling mencintai. Hanya saja nyonya ingin Arzan sedikit berjuang."

"Jadi, Arzan sudah sering bertemu dengan nyonya Arzan? dan mereka berdua sudah akrab tanpa Arzan tau siapa sebenranya Nyonya Moza?" tanya bu Hulyani.

Luna mengangguk pelan "Ya, jadi pak Adam dan bu Hulyani tidak perlu khawatir tentang perjodohan ini. Saya yakin Arzan dan nyonya Moza sudah si taktirkan berjodoh"

"Bagaimana sekarang kondisi kehamilan Nyonya Irsyad?" tanya pak Adam.

"Kondisi nyonya sangat baik, baiklah saya rasa saya sudah menyampaikan semua pesan dari nyonya Moza, dan mungkin lusa saya dan nyonya akan kembali ke sini. Saya berharap pak Adam sama bu Hulyani bisa merahasiakannya dari Arzan." Kemudian Luna meraih cangkir minuman di hadapannya, meminumnya untuk menghormati suguhan dari bu Hulyani. "Kala begitu saya Izin pamit dulu" Ucap Luna sambil beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju keluar ruangan.

Setelah kepergian Luna, bu Hulyani menceritakan apa yang di katakan Arzan semalam. Pak Adam sempat syok mendengarkan apa yang di katakan istrinya. Tetapi di balik rasa terkejutnya ada sedikit kebahagiaan tersirat dari sorot matanya. Karena Arzan mencintai wanita yang sudah beliau jodohkan. Mereka berdua sepakat dan setuju mengikuti jalan cerita yang to yang tadi telah di sampaikan oleh Luna.

***

Sepulang dari rumah Arzan, Luna langsung menuju ke rumah Utama kediaman Tuan Irsyad. Saat masih di setengah jalan, Arzan melihat mobil Luna. Kemudian dia mengikuti mobil Luna. Tiba di lampu merah, mobil Luna berhenti. Dirinya baru sadar kalau sejak tadi mobilnya di ikuti oleh Arzan. Luna segera menuju pulang ke arah perum asri. Rumah kecil dimana dirinya tinggal. Sesampainya di rumah, Luna segera membuka pintu dan melihat Arzan sudah sampai memarkirkan motornya di depan rumah.

"Lun, plis kasih tau dimana Moza sekarang? aku ingin bertemu dengan dia. Aku mau tau keadaan Moza! Tolong bantu aku, Lun." seru Arzan sambil menggunang kedua pundak Luna dengan kedua tangannya. Luna yang mempunyai basic bela diri sudah tingkat sabuk hitam dengan gerakan satu kali sudah melepaskan tangan Arzan dan memlintir tangan sebelah kiri Arzan.

"Arrgh! sakit, Lun" pekik Arzan sambil memegangi tangan kirinya yang merasa sakit. Dengan segera Luna melepaskan tangan Arzan.

"Sudah saya bilang, Arzan. Ka Moza baik-baik aja, dia tidak bersamaku. Dia saat ini sedang berada di suatu tempat untuk menengangkan diri, bukan bermaksud dia mau pergi ninggalin kamu! dia untuk sementara waktu ingin sendiri. Kasih dia sedikit waktu saja, sampai benar-benar tenang." ucap Luna sambil masuk kerumah dan menutup pintu dengan keras.

Arzan pasrah dengan semua jawaban dari Luna. Kemudian dia melangkah dengan gontai menuju motornnya. Di perjalanan dirinya pulang, dirinya tidak terlalu fokus mengendari sepeda motornya. Di perjalanan menuju pulang dari arah berlawanan ada sebuah truk besar melaju dengan cepat, begitu juga dengan Arzan yang mengendarai motornya dengan cepat. Suara klakson dari truk berbunyi berulang, sementara Arzan yang sedang melamun masih tetap melajukan motornya dengan cepat.

"Braaaaaaaakkk" seketika Arzan terpental dari motornya. Sepeda Motornya pun hancur, karena truk yang menabraknya adalah truk industri yang memang sedang berlalu lalang di area gedung pembangunan dari FF Group.

Suasana jalan macet karena sedang ada kecelakaan, Moza yang kebetulan lagi di jalan tersebut bersama segera bertanya kepada sopirnya. Setelah mengetahui ada kecelakaan, entah hatinya tiba-tiba merasa sesak. Kemudian dengan segera dia turun dari mobil menuju ke TKP. Setelah sampai di dekat korban kecelakaan tadi, Moza terkejut dengan apa yang di lihatnya. Dengan segera dirinya menghampiri tubuh Arzan yang sudah tidak sadarkan diri.

"Arzan!!!!" seru Moza. Kemudian dirinya segera memeluk tubuh Arzan dan menangis tiada henti. Dengan segera Moza menyuruh sopirnya menghubungi Ambulans. Beberapa menit kemudian pun mobil ambulans tiba dan menganggkat tubuh Arzan. Moza ikut dengan mobil ambulans yang membawa Arzan ke rumah sakit.

.

.

.

.

Up lagi nanti malam ya 😊

1
Ahmad Aldi
up
Glastor Roy
mana tor
Glastor Roy
mana tor katay Uda janji update lagi hari sabtu
Glastor Roy
Napa nggak ufdate 2 lagi tor
Glastor Roy
kapan update ya dong tor
Abby Lie
Hallo Kakak Readers salam kenal dari 👋 I NEVER SAY GOODBYE ❤️🙏🏻
Glastor Roy
up next dong min
Glastor Roy
lanjut tor
Glastor Roy
update
Glastor Roy
jangan lqma lanjut ya tor
Glastor Roy
update dong tor
Glastor Roy
lanjut dong tor
Ahmad Aldi
up la woy
Ahmad Aldi
lambat up
Ahmad Aldi
lanjut dong tor
Sulis Tyowati
author ini cerita masih lanjut nggak sih thor di tunggu"kok nggak up"juga ya thor😞
UmyMinatoen Soethisna
sukaaa cerita y thorr
Ahmad Aldi
lanjut la
Galuh Ajeng Candra Kirana
lanjut thor
Aminah
Lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!