Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan hebat antara Marco dan Naura
Naura pun membalas dengan senyuman sinis."Kenapa kamu melarang aku untuk masuk di ruangan ini, seharusnya kamu yang tidak seenaknya masuk ruang kerjaku." Mendengar perkataan itu Marco terkejut bukan main dengan apa yang wanita itu ucapkan.
"Apa kamu bilang, ruang kerjamu?"
"Iya ruang kerjaku, Tuan Marco yang terhormat."Marco pun terkejut bukan main setelah wanita itu menyebut namanya.
"Kamu siapa, Kenapa kamu bisa tahu namaku?" tanya Marco sekali lagi dengan tatapan curiga dengan wanita di depannya.
"Apa kau kira aku bodoh Tuan Marco, Anda hanyalah adik angkat dari nyonya Angel bukan. kita sama, kita sama-sama adik angkat dari beliau. Jika anda masih tak percaya silakan tanya pada asisten saya." Marco pun melirik ke arah Andra yang saat itu berdiri di samping wanita itu.
"Ini apa maksudnya, adik angkat?"
"Maafkan saya tuan Marco, wanita yang ada di depan Anda adalah nona Naura. Beliau ini adalah adik angkat nona Angel." Mendengar penjelasan itu Marco benar-benar terkejut dengan kebenaran siapa wanita di depannya.
"Tidak mungkin, Aku adalah adik angkatnya bukan wanita itu." sembari tangannya menuju ke arah Naura.
" Dasar keras kepala, aku sudah bilang apa adanya kamu masih tak mempercayainya. Dadar diri kamu, jika bukan nona Angel menganggap kamu menjadi adik angkat tak mungkin kamu akan merasakan kehidupan yang nyaman dan mewah. Tapi di belakang diri ada seseorang yang hanya ingin memanfaatkan orang yang baik seperti beliau. Tak perlu aku ceritakan siapa orangnya pasti kamu mengerti siapa orang yang aku maksudkan.Sekarang posisi Nona Angel aku yang akan menggantikannya."Seketika Marco marah besar setelah mendapati semua perusahaan dan aset-aset milik Nona Angel menjadi hak milik Naura yang akan menjadi penerus perusahaan milik Nona Angel.
"Tidak mungkin, akulah yang pantas melanjutkan semuanya . Jangan enaknya kamu mengaku sebagai adik dari Nona Angel."
"Verreter." Teriak Naura yang spontan Marco kaget, mendengar perkataan yang wanita itu ucapkan dari mulutnya.
"Kenapa wanita itu bisa mengucapkan perkataan yang sama seperti ucapan yang sering beliau katakan. Sebenarnya siapa wanita ini." batin Marco yang kaget mendengar perkataan yang selalu beliau ucapkan.
"Aku jelaskan lagi padamu, aku mengakui jika Anda adalah adik angkat dari Nona Angel. Kamu pun harus mengerti jika aku Naura akan menggantikan posisi Nona Angel saat ini dan kamu harus menurut apa perkataanku jangan membangkang apa yang Aku perintahkan."secara langsung Marco diancam oleh Naura karena dirinya tak menuruti apa perintahnya.
"Aku tak sudi, menuruti apa perkataanmu. Kamu hanyalah orang lain, karena akulah orang yang paling dekat dengan beliau. Jangan seenak-enaknya kamu mengaku dirimu adalah adik angkat dari Nona Angel."Andra pun maju melindungi nonanya.
"Daripada Anda di sini membuat keributan, lebih baik anda keluar sekarang."secara langsung Andra mengusir Tuan Marco.
"Sekarang kamu lebih memihak wanita ini, dia hanyalah orang lain."Marco terlihat begitu marah setelah wanita itu berani menguasai apa yang sebenarnya menjadi miliknya.
"Apa Kamu tuli, cepat keluar dari ruangan sini. Jangan sekali-sekali kamu menginjak ruangan ini."Naura langsung melirik ke arah Andra sembari memberikan kode untuk segera mengusir Marco di ruang kerjanya.
Andra pun terpaksa menarik tangan tuan Marco, hingga keributan mulai terdengar dari ruang kerjanya. Suara teriakan dan umpatan yang dikeluarkan dari tuan Marco pun keluar semuanya.
Naura pun tak memperdulikan kehadiran Marco lagi, yang lebih bodohnya dia tidak mengetahui jika yang dihadapi bukan Naura yang sebenarnya tapi melainkan orang lain yang selama ini Marco habisi.
Naura pun kembali duduk di ruang kerjanya sembari memikirkan bagaimana caranya untuk memberikan pelajaran pada Marco.
Andra pun kembali masuk ke ruang kerja nonanya, dan secara langsung Andra diberikan pesan agar tak ada lagi orang yang berani masuk ruang kerjanya terutama Marco.
Andra pun mengerti perintah nonanya untuk selalu berjaga-jaga."Biarkan dia berbuat apa saja, aku tak peduli lagi dengan dia lagi.Aku tahu dia akan berbuat apapun untuk menjatuhkan ku."ucap Naura yang yakin jika Marco tak akan berusaha mengganggu dirinya, bahkan dia akan berusaha merebut semua miliknya.
Andra pun mengerti, dan akhirnya Naura melanjutkan pekerjaan lagi setelah semua dokumen menumpuk di meja kerjanya yang harus dia kerjakan.
Di tempat lain
Alex sibuk dengan pekerjaan di ruang kerjanya, setelah pekerjaannya selesai tiba-tiba pikirannya mulai goyah. Dia masih mengingat kejadian pagi itu, yang dimana ada seorang pria menjemput istrinya. Alex semakin pusing memikirkan hal itu, entah apa yang membuatnya berpikir sampai sejauh itu.
"Apa mungkin, diam-diam dia memiliki kekasih."batin Alex yang mencurigai siapa pria yang menjemput istrinya.
Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari arah pintu ruang kerjanya. Uang di mana asisten pribadinya masuk dan langsung menghampiri tuannya.
"Maaf tuan, Saya hanya ingin memberitahukan jika di luar ada tuan Andreas yang ingin bertemu dengan anda." Mendengar namanya spontan Alex menatap ke arah asistennya.
"Suruh dia masuk."perintah Alex pada asisten pribadinya.
Jodi langsung keluar dari ruang kerja ruangnya dan langsung menemui tuan Andreas.
Tuan Andreas langsung masuk ke ruang kerja Alex yang saat itu Alex sedang sibuk di meja kerjanya.
"Bagaimana kabarmu?"tanya tuan Andreas pada menantunya, Alex pun langsung berdiri dari tempat duduknya dan menyambut kedatangan mertuanya di tempat kerjanya
"Baik-baik saja."jawab Alex yang akhirnya mereka berdua duduk di sofa dekat meja kerjanya.
"Kamu sedang sibuk ya?"tanya tuan Andreas kepada menantunya.
"Tidak Pa, memangnya ada apa?"tanya balik Alex, yang sebenarnya dia mengetahui sesuatu jika mertuanya sedang menghadapi masalah tentang keuangan perusahaan.
"Maaf jika Papa mengganggu waktumu, Papa ke sini hanya ingin meminta tolong padamu." tuan Andreas langsung menjelaskan maksud kedatangannya di tempat kerja Alex.
Alex hanya terdiam,karena sedari awal dia sudah mengetahui permasalahan yang sedang dihadapinya oleh mertuanya.
"Bagaimana,apa kamu bisa membantu Papa?" tanya tuan Andreas yang memohon pertolongan.
"Saya belum bisa menjawab." Mendengar jawaban itu Tuan Andreas menunjukkan ekspresi sedih sekaligus beliau terlihat bingung.
"Papa mohon, tolong Papa."
"Saya mengerti, tapi jika dilihat dari nilai kerugiannya sangat besar."Tuan Andreas hanya bisa menghela nafas.
"Saya pun harus mempertimbangkan, saya usahakan jika ada cara lain Saya akan mencoba membantu. Tapi bukan saat ini." Mendengar jawaban itu Tuan Andreas hanya menganggukkan kepala, mengerti betapa beratnya beban yang sedang beliau pikul.
"Baiklah, Papa mengerti."jawab tuan Andreas yang hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini.