Arkana Badboy Posesif

*beberapa hari kemudian*...

hari ini Abel dibuat bahagia dengan kepindahan sekolah dia yang tiba-tiba dia baru saja masuk hari ini, hal itu membuat tabel sangat gembira bukan main.

dia jadi ada temannya!

sedangkan Airin? dia masih tetap di sekolah lamanya, karena sang ayah tidak ada waktu untuk mengurus kepindahannya terlebih dahulu.

Dan mungkin dia juga akan pindah dua hari ke depan...

" oh my God Dea.... kenapa lo nggak bilang-bilang kalau mau pindah ke sini? " Abel memeluk temannya itu dengan riang penuh antusias.

dea tersenyum kecil, "surprise dong" katanya membalas pelukan Abel.

" tapi kok, kenapa lama pindah ya? padahal bentar lagi juga mau tamat! 2 bulan lagi udah ujian akhir semester loh" kata Abel menatap wajah dia.

" oh, jadi lo nggak suka gue pindah?"

" enggak! bukan gitu" sanggah Abel cepat.

" gue seneng banget malah, karena ada temannya. soalnya di sini gue nggak punya teman, mereka pada nggak mau temenan sama gue" ucap Abel sendu.

" ya gimana mau temenan, orang lu ajak masuk circle cowok cowok black Eagles . mereka takutlah" kata Dea mengetuk dari Abel pelan.

istri dari Arka itu cengengesan kecil, " Airin nggak pindah? lo tinggalin dia sendiri di sana?"

" pindah kok! mungkin dua hari lagi udah masuk, pokoknya belum sempat urus surat ke pindahannya" jawab deh yang membuat Abel mengganggu paham.

" ayo gue antar ke ruang kepsek" ajaknya merangkul bahu Dea.

" ehh... cowok lu mana?" tanya Dea saat tidak melihat ketua dari geng black Eagles di sekitarnya.

" ada! mereka masih di parkiran. gue lari duluan tadi karena lihat lo" kata Abel sembari tertawa membuat dia juga ikut tersenyum.

senyum palsu!

" kak lo dulu mungkin gue seneng bisa bareng-bareng lagi sama lo bel, tapi... kalau sekarang rasanya beda! gue benci setelah lu berbuat sekejam itu sama sepupu gue" batin dia penuh dendam.

flashback on.

beberapa hari yang lalu...

Brakkk...

pintu kamar Jasmine dibuka oleh Dea, menampilkan Jasmine yang sedang menangis di sana dengan kepala terlihat botak.

hal itu membuat dia syok bukan main. mulutnya menganga lebar, saat melihat tampilan Jasmine.

tubuhnya sulit untuk digerakkan! dia bahkan mengucap matanya, seakan menyadari bahwa dirinya ini tidak bermimpi.

" kak..."

Jasmi menatap ke arah Dea, ketika tangisnya langsung pecah saat melihat sepupunya itu.

" Dea...."

dia mendekat dan langsung memeluk tubuh Jasmine, " kak kenapa begini? siapa yang udah lakuin ini ke kamu?" tanya Dea berbisik lirih.

tangannya mengusap punggung sepupunya dengan lembut seakan menenang...

" aku harus gimana de..... aku maluuu" Isak Jasmine.

" it's okay! nanti kita pasang rambut palsu" tadea lembut, "tapi siapa yang udah lakuin ini? bilang sama aku kak"

" Abel.... dia pacarnya Arka. padahal aku nggak ada salah sama dia dek, kenapa dia sejahat ini sama aku?" kata Jasmine membuat mata dia melotot.

" Abel?" dia baru ingat jika Abel pernah bercerita jika dia udah nikah sama ketua gen blackEagles yang terdengar sangat menyeramkan itu namun, sialnya dia begitu tampan.

" iya... Kamu kenal?" dia mengangguk cepat, " dia temen aku kak" balasnya.

Jasmine tersentak dengan mata melebar tak percaya, "serius?"

" iya, kami satu sekolah dulu! tapi sekarang dia udah pindah ke sekolah Trisakti kan?" ucapan Dea membuat mata Jasmine berbinar dan mengangguk. Dia seakan menemukan titik terang untuk membalas dendamnya itu.

" dia tega banget de.... aku sakit hati banget karena dia udah bikin aku kayak gini.... aku maluuuu" lirik Jasmine membuat dia menatapnya iba.

dalam hatinya yang paling dalam dia merasa kecewa pada Abel, kenapa temannya itu sekejam itu? padahal dulunya Abel adalah orang yang sangat baik, tapi sekarang apa?...

" lo udah bikin kerupuk gue sehancur ini bel! jangan salahin gue, jika suatu saat nanti hidup lo yang gue bikin hancur" batin Dea mendesis dingin.

faktanya mereka adalah sepupuan yang sangat menyayangi satu sama lain.

jangan ada orang yang mengetahui fakta ini. bahkan Abel saja tidak tahu jika d adalah sepupu dari cewek yang suka mengejar-ngejar suaminya.

itu karena Jasmine dan Dea jarang mengumbar kedekatannya! mereka jarang keluar bareng!

***

" bara, geseran! lo sebelah sana gue mau duduk di kursi ini" ucap Abel menarik-menarik lengan teman suaminya itu, tapi bara akan tak peduli.

dia pura-pura tidak terganggu sama sekali usiran Abel.

" bara.... ayo dong pindah! gue mau duduk di sini" banyak Abel frustasi, membuat bares semakin jari tidak mau beranjak karena ingin mendengar yang akan candu gadis itu.

" bilang yang bener dulu" kata bara, " lo harus bilang gini ' baraku yang ganteng sejagat raya! mengalahkan ketampanan Arkana , tolong awas dong, gue mau duduk di sini, gitu'

B semuanya mendali mendengar ucapan bara. tak terkecuali Abel yang menganga.

" ogah!" sahutnya cepat.

" Arka , lihat dong temen kamu" aduh Abel menghentak-hentakkan kakinya kesal.

berdiri di belakang suaminya itu sambil memainkan kerah bajunya.

" duduk di sini aja" ucap Arka dengan nada yang terdengar selalu rendah.

" nggak mau" aku mau di samping Dea, itu temen aku sendirian'"tolak Abel.

" ada bara..." kata Arkana lagi.

" enggak mau! maunya di sana aja" akan menghelai nafasnya pelan.

Arka membawa arah pandangnya ke arah barat, " awas bar" kata lelaki itu datar.

" ah! nggak asik lo bel... main ngadu, tinggal ngomong apa yang gue suruh hah ajak apa susahnya sih? emang gue sejelek itu sampai-sampai ngomong buat pura-pura ajak lu nggak mau?" ucap barang mulai kesal bangkit dari tempatnya.

senyum Abel merekah, "lo bukan jelek! tapi pacar gue yang lebih ganteng. dia bukan saingan lo" kata Abel dengan bangganya membuat barang mengumpat tertahan.

sedangkan harga mati-matian menahan senyumnya di depan teman-temannya.

menjaga image!!!

" yaelah! mau makan aja harus lihat drama lu berdua dulu. buruan pesan aying udah laper nih gue" ucap Alfarizi malas menoleh ke arah Kevin.

" laper, ya pesan makanan!! ngapain nyuruh gue?" sewot Kevin mendelik.

" ya, gue nggak mau lah! biasanya yang pesen siapa? lo kan? ya udah sana jangan kebanyakan protes"

" enggak! gue nggak mau pesan hari ini, lo aja! Lo nggak pernah mesen makanan selama ini! jadi sesekali lo lah jangan enak lo tiap hari aja." status Kevin.

Adrian berdecak frustasi kepalanya sudah pusing mendengar keributan dari teman-temannya ini.

"UDAH" suara adzan yang membuat Kevin dan Barat terperanjat kaget.

" gue yang pesan! sini duit lo masing-masing" tagih Adrian.

inti blackEagles terdiam, sebelum akhirnya barang mengangkat suara, " Arka yang traktir kita, yoi nggak bos?"

Arcana mendengkus, dan mulai mengeluarkan uang yang ada dalam sakunya menyerahkan kepada Adrian.

" gue suka nih, sama tua yang kayak gini"

***

semua pesanan sudah datang. satu persatu makanan mulai ditaruhkan di atas meja oleh pelayan, " tolong dikasih ke temannya yang jauh ya" kata mbaknya itu sopan.

barat tersenyum tipis, " baik mbak"

setelah mengatakan itu pelayan langsung pergi...

bara bangkit hendak mengambil mangkok bakso milik Abel, rencananya mau ya kasih kepada si pemiliknya karena kebetulan Abel duduk di ujung.

tapi dea langsung menahannya, " biar gue aja! gue kan deket" katanya sembari tersenyum.

barang mengurungkan niatnya, dia kembali duduk. membuat dia langsung mengangkat mangkok bakso milik Abel.

Brukkk..