NovelToon NovelToon
Meet You In Korea

Meet You In Korea

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Keluarga / JAEMIN NCT
Popularitas:630
Nilai: 5
Nama Author: Prepti ayu maharani

Ini bukanlah tentang idol Kpop yang memerankan sebuah cerita. Bukan juga cerita fiksi yang berakhir dengan idola. Namun cerita ini terus mengalir bak realita. "Kalian yakin kita bisa nonton konser NCT dan ngelanjutin kuliah di Korea?" "Gue yakin kita bisa! Lagipula kita punya banyak waktu. Kita bisa nabung buat nonton konser. Dan belajar buat ajuin beasiswa ke Korea! Gak ada yang gak mungkin kalau kita mau berusaha!" ucap Yerika yang terus yakin akan mimpi mereka. Elina mengangguk. "Lagipula, kita juga gak bego-bego amat." Yerika tersenyum. "Mulai besok, kita harus giat belajar! Dan kita manfaatin untuk nabung dari sekarang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prepti ayu maharani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

12 : 사랑의 합병증 [Kerumitan Cinta]

^^^"Terkadang cinta sulit untuk kita prediksi."^^^

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Itu Vania?" tanya Elina membuat Ayana dan Yerika ikut memperhatikan lebih jelas mobil yang berhenti tepat di depan apartemennya tersebut.

Ayana menyipitkan matanya saat seseorang keluar dari mobil tersebut.

"Itu 'kan?" Ayana mengedipkan matanya dan kembali memperhatikan orang tersebut. "Yeon-jin?"

"Lo kenal?" tanya Yerika mendengar Ayana menyebut nama laki-laki itu.

Yeon-jin melangkah mendekat dengan senyuman di wajahnya. Yerika dan Elina yang tak pernah melihat Yeon-jin pun terperangah dengan ketampanan yang Yeon-jin miliki.

"Dua kali gue liat cowok yang gantengnya nggak wajar, meresahkan memang Korea ini," lirih Yerika.

"Yeon-jin, ada apa malam-malam kemari? Dan tahu dari mana alamatku?" tanya Ayana tanpa berbasa-basi.

Yeon-jin memamerkan deretan giginya, "Saat pulang tadi, aku mengikutimu dari belakang. Karena aku sudah tahu, jadi aku kemari lagi untuk mengajakmu makan di luar."

Ayana terbatuk mendengar hal tersebut.

"Kamu mau mengajaknya pergi?" tanya Yerika.

Yeon-jin mengangguk.

"Kalau begitu tak apa. Dia juga belum makan sejak pulang tadi," ujar Yerika yang langsung mendapat tatapan tajam dari Ayana.

Ayana menggigit bibir bawahnya dan menatap Yeon-jin dengan tatapan tak enak. "Maaf Yeon-jin, tapi—"

"Nggak ada tapi-tapian, kasian Yeon-jin nungguin. Dah sana masuk siap-siap." Elina mendorong Ayana untuk masuk dan bersiap lalu kembali tersenyum pada Yeon-jin. "Tunggu sebentar ya, Ayana sedang bersiap."

Yeon-jin mengangguk dan tersenyum.

"Sudah lama dekat dengan Ayana?" tanya Yerika layaknya Ibu Ayana.

"Kami satu kelas," jawab Yeon-jin membuat Yerika dan Elina membulatkan bibirnya membentuk huruf 'o'.

"Sengaja kesini untuk mengajak Ayana makan di luar?" tanya Elina.

Yeon-jin mengangguk membenarkan. "Kalau boleh tahu, makanan kesukaan Ayana apa ya?"

"Dia suka seblak."

Yeon-jin mengerutkan dahinya. "Seblak?"

Elina mengangguk. "Seblak level Dua puluh!"

Yeon-jin tertawa seraya menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. Ia tak mengerti makanan yang Elina maksud.

"Jangan percaya, mereka suka bohong," ucap Ayana yang sudah kembali. Ia melirik kedua temannya dengan tatapan tajam. Sedangkan yang di lirik hanya mampu memamerkan deretan giginya.

"Yeon-jin," panggil Yerika.

Yeon-jin menoleh dan menatapnya bingung.

"Tolong jaga dia ya? Jangan biarkan dia berkeliaran."

Ayana menghela napas. "Lo pikir gue monyet hutan yang seneng berkeliaran," ucapnya lalu menarik tangan Yeon-jin agar segera pergi dari sini.

"Kami pergi dulu!" teriak Yeon-jin pada Elina dan Yerika.

Yerika dan Elina mengangguk, "Iya, hati-hati!"

"Jaga Ayana ya!" teriak Elina.

Setelah berada di depan mobil, Ayana melepas tangannya dan melipatnya di depan dada.

"Ayo naik," ucap Yeon-jin yang sudah membukakan pintu untuk Ayana.

"ASIK! UHUY!" teriak kedua sahabat Ayana.

Yeon-jin tertawa kecil. "Mereka sepertinya senang."

"Mereka memang seperti itu, jadi jangan heran."

Yeon-jin mengangguk, lalu tersenyum, dan ikut masuk ke dalam mobil.

"Aku tadi menghubungimu," ucap Yeon-jin yang sesekali menoleh ke Ayana.

Ayana mengerutkan keningnya, lalu meraih ponsel yang berada di dalam tas.

Benar, ada panggilan tak terjawab dari Yeon-jin.

"Maaf, aku tidak mendengarnya."

Yeon-jin mengangguk dengan senyuman. "Kita mau makan apa?"

Pikiran Ayana sudah kemana-mana jika membahas makanan. Lebih lagi ia sangat lapar dan belum makan sejak pulang tadi. "Aku ikut saja denganmu."

Yeon-jin tampak berpikir, "Mau makan Haemultang?"

Ayana mengerutkan dahinya, ia belum pernah mencoba makanan yang baru saja Yeon-jin sebutkan.

"Halal?" ucap Ayana tanpa berbasa-basi.

Yeon-jin mengangguk dengan senyuman. "Dingin-dingin begini, sepertinya enak makan Haemultang," lanjutnya.

"Ayo!" seru Ayana.

Yeon-jin tersenyum dan kembali fokus dengan kemudinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sampai sini aja, Kak," ucap Vania membuat Nevan menghentikan laju mobilnya.

Nevan melihat ke sekeliling, "Yang mana apartemen kamu?" tanyanya sebelum membukakan mobil untuk Vania.

Vania menggigit bibir bawahnya, "Di depan sana," jawabnya.

"Yaudah kalau gitu aku anter sampai depan apartementmu aja."

"Nggak usah, Kak. Sampai sini aja, aku turun di sini aja." Vania menggunakan tasnya dan bersiap untuk turun.

Nevan mengerutkan dahinya. "Kenapa?" tanyanya bingung dengan sikap Vania yang aneh. Seperti ada yang di tutupi.

Vania menggigit bibir bawahnya lagi sembari mencari jawaban yang tepat. "Umm, itu, temenku suka usil," jawab Vania seadanya.

Nevan mengangguk mengerti, meskipun ia masih penasaran dengan alasan Vania tidak mau ia antarkan sampai depan apartementnya.

"Kalau gitu, Kakak hati-hati ya pulangnya. Aku permisi," Vania membuka pintu mobil dan turun.

Nevan menghela napas dan ikut turun dari mobil, laki-laki itu memandang punggung Vania yang mulai menjauh.

"Vania!" panggil Nevan membuat Vania terhenti dan menatapnya.

"Sampai ketemu besok," lanjutnya membuat Vania terdiam.

Vania akhirnya mengangguk lalu berjalan pergi meninggalkannya.

Nevan menatap punggung Vania yang mulai menjauh. Entah mengapa, saat pertama kali Vania memanggilnya. Ia mulai tertarik dan ingin semakin mengenal Vania. Karena itu juga ia sengaja mengajak Vania untuk ikut di acaranya.

"Semoga gue bisa dapetin lo, Van."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Assalamualaikum," ucap Vania sembari mengetuk pintu.

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan Yerika yang sudah menggunakan piyama dan bersiap untuk tidur.

Yerika menatap Vania datar membuat Vania bingung.

"Lo kenapa ngeliatin gue kaya gitu?"

Yerika menghela napas kasar, "Tau nggak sih gue itu panik karena lo nggak pulang-pulang. Gue pikir lo lupa alamat ini."

Vania tertawa, "Gue tadi ada acara di kampus. Gue juga lupa mau ngabarin. Sorry ya, hehe."

Vania menaruh sepatunya ke rak dan berjalan masuk.

"Kok sepi?" tanyanya.

"Elina ke minimarket beli telor, Ayana jalan sama cowok. Dan gue, ya ini yang seperti lo liat."

"Ayana jalan sama cowok? Dia punya cowok?" tanya Vania terkejut.

"Kayanya sih belum jadian mereka. Tahu tuh Ayana, biasanya mah kalau urusan cogan gercep banget. Padahal mah cowoknya ganteng loh. Nevan aja kalah."

Vania terbatuk mendengar Yerika mengatakan hal tersebut.

"Lo kenapa batuk gitu?"

Yerika melipat kedua lengannya membuat Vania gugub dibuatnya.

"Van?"

Yerika mendekatkan wajahnya membuat Vania semakin gugub.

"Lo?"

Vania menggigit bibir bawahnya. Entah apa yang akan Yerika tanyakan padanya.

"Lagi gak enak badan? Kok pucet gitu?"

Vania melebarkan mata lalu tertawa. "Enggak kok, gue cuma capek aja pengen tidur," ujar Vania seraya menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal. Dalam diam Vania bernapas lega.

Yerika mengangguk mengiyakan. "Kalau gitu gue masuk kamar deh. Ntar lo yang bukain pintu ya kalau Ayana atau Elina pulang," ujarnya lalu masuk ke kamar.

Namun niat Yerika terhenti saat mendengar suara Elina pulang.

"Ayana mana? Ayana mana?" tanya Elina dengan napas terengah-engah.

"Belum pulang. Kenapa? Kenapa?" Yerika menaikkan kedua alisnya.

"Bentar, ngatur napas bentar." Elina menghela napas terlebih dahulu sebelum melanjutkan ucapannya. "Tadi, waktu jalan pulang, gue nggak sengaja ketemu Nevan!"

"Se—serius lo?" tanya Yerika terkejut.

Vania menggigit bibir bawahnya seraya merutuki kebodohannya. Jika ia tidak di antarkan pulang oleh Nevan, pasti Elina tidak akan melihat Nevan.

"Awalnya gue nggak tahu kalau itu Nevan, gue pikir mirip aja kali ya. Tapi, ya lo orang tau sendirilah, kita dari dulu sering nye-talkingin instagram Nevan buat si Ayana. Makanya gue apal tu muka," tutur Elina.

"Terus Nevan ngeliat lo gimana?" tanya Yerika.

"Ya nggak gimana-manalah, orang dia nggak kenal gue. Kalau si Vania-lah, baru kenal, Ya 'kan Van?" tutur Elina membuat Vania mengangguk mengiyakan.

Lagi-lagi perasaan Vania tidak tenang jika membahas perihal Nevan.

"Wah, gue nggak bisa bayangin kalau Ayana yang ketemu Nevan. Pasti Ayana seneng banget! Ya nggak sih?" tanya Yerika dengan girang.

Elina mengangguk membenarkan. "Bener-bener. Gue yakin bisa-bisa dia nggak tidur semaleman karena mandangin muka Nevan."

"Terus kepikiran sampai berbulan-bulan," lanjut Yerika.

"Ehh, ternyata cuma bisa jadi kenangan," lanjut Elina.

"Padahal mah, berharap akan jadi masa depan," timpa Yerika.

"Kaya Dimas gitu 'kan?" ujar Elina membuat Yerika mengangguk dan tertawa.

Vania tersenyum tipis, diam-diam ia berjalan meninggalkan kedua sahabatnya dan masuk ke dalam kamar. Ada rasa bersalah di hati kecil Vania.

"Maafin gue, Ay. Gue gak ada maksud buat ngerebut cowok yang lo suka," ucapnya lirih dan merebahkan tubuhnya di kasur.

'Drrtttt!'

Vania membuka matanya. Ia meraih ponsel dan melihat notifikasi yang masuk.

Vania menghela napas, memeluk ponselnya dan berharap, ia tak memiliki rasa pada laki-laki itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

a/n :

*Haemultang, sebuah sup yang berisi aneka bahan laut. Mulai dari udang, cumi, gurita, sampai kepiting. Uniknya, proses masak Haemultang ini adalah memasukkan kaldu, bumbu, dan juga air ke dalam panci.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!