Lucas, seorang pria yang haus kasih sayang dari istrinya. Hal itu membuat Lucas tergoda dengan keindahan dari pembantu baru yang memang sengaja menggoda dirinya.
Hubungan terlarang itu terus terjadi hingga membuat Lucas hilang akal, malah takut kehilangan Cani.
"Kau menolak tapi tubuhmu seakan minta lebih, Cani. Ahhh.. kau memang berhasil membuatku menjadi gila!" ucap Lucas disela kenikmatan yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
•
Zoya membuat susu hangat untuknya dan juga untuk sang suami yang sedang sarapan sandwich buatan Cani tadi. Tatapan mata Zoya mengarah pada Cani yang sedang mencuci piring dibelakangnya.
“Cani..” Zoya memanggil hingga gadis cantik itu menoleh kearahnya.
“Iya, ada apa Nyonya?” tanya gadis itu sembari mengelap tangannya yang basah akibat mencuci piring.
Zoya menatap Cani dari atas sampai bawah, pakaian yang Cani pakai sangat menganggu penglihatannya. “Kau tuli ya?” tanya Zoya dengan raut wajah super tajam kepada Cani.
“Maksudnya, Nyonya?” tanya Cani balik, ia tidak mengerti dengan apa maksud Zoya.
Terdengar wanita yang berumur 30 tahun itu menghela napas panjang saja. “Aku sudah mengatakan untuk jangan memakai pakaian yang mencolok memperlihatkan keindahan tubuhmu itu,” ujar Zoya.
Langsung saja mata Cani melihat kearah bawah, ia merasa memakai pakaian yang masih sangat sopan.
“Tapi_”
“Jangan banyak alasan deh, Cani. Kamu bukan wanita penghibur yang harus berpenampilan sexy, mengerti?” Zoya memotong Cani yang sangat ingin menjelaskan.
“Kamu harus mendengarkan kata saya kalau masih ingin bekerja disini,” ucapnya, Zoya menatap sinis Cani yang hanya menunduk saja. “Anak jaman sekarang susah amat dibilangin!” Sambil mengatakan itu Zoya melangkah pergi meninggalkan Cani yang merenung.
Tangan Cani meremas erat roknya sendiri, padahal jelas ia memakai rok panjang yang bahkan tidak ketat sama sekali. Tapi, Zoya malah mengatai pakaian yang ia pakai hari ini.
Tanpa sepengetahuan Cani sebenarnya Lucas mendengar semua apa yang Zoya katakan. Padahal pakaian Cani memang tidak terlalu sexy, biasa saja. Hanya saja gadis itu memang memiliki tubuh yang menggoda meskipun memakai pakaian yang sopan.
“Kesel banget deh sama Cani, Mas..” Aduan Zoya kepada sang suami sembari menyerahkan segelas susu hangat kepada Lucas.
“Kau berlebihan, Zoya. Dia memakai pakaian biasa saja sebenarnya, kau ini terlalu mengekang seseorang harus sesuai dengan aturanmu.” ujar Lucas yang mana sebenarnya membuat Zoya kesal setengah mati.
“Kok malah Mas bela dia si?”
“Mas nggak ada bela Cani, Zoya. Hanya mengatakan untuk kau jangan terlalu_”
“Lagian dia itu hanya pembantu, Mas. Aku gaji dia jadi aku sangat berhak membuat dia untuk patuh dengan segala perintahku.” Jelas Zoya yang mana hanya Lucas angguki saja.
Memangnya Lucas pernah menang kalau debat dengan Zoya, tentu saja tidak pernah. Zoya selalu memaksa Lucas untuk menerima segala bentuk yang ia pikirkan, apapun itu Lucas harus tetap mengiyakan.
“Hem, makanlah..” Lucas mengalah saja, memberikan potongan sandwich itu kepada Zoya.
Diam-diam Lucas melirik kearah Cani yang tengah mengelap meja, sebenarnya wanita itu kelihatan lelah sekali. Lucas dapat merasakan disaat melihat keringat yang membanjiri pelipis Cani, ia menjadi sedih dan terusik melihat Cani seperti itu.
“Mas, aku berangkat duluan ya.. Nanti makan siang aku datang ke Kantor,” Zoya pamit tanpa menunggu persetujuan Lucas dahulu.
Lucas yang memang sudah biasa ditinggalkan oleh Zoya dalam keadaan apapun hanya diam saja menganggukkan kepala sambil tersenyum. Zoya mencium bibir serta pipi sang suami, lalu bangkit dari sana melangkah pergi.
Disaat itulah Lucas menghela napas panjang, disaat ia melihat kearah Cani terlihat wanita itu berjalan kearahnya. Wanita itu terlihat cemberut kepada Lucas yang mencoba tersenyum.
“Aku bete sama istri, Daddy..” Ucap Cani yang mana sudah Lucas duga kalau Cani akan mengatakan itu.
“Uluh uluh my baby, kemarilah..” Lucas mendengarkan semua aduan Cani dengan nada manja yang sama. Menepuk pahanya agar Cani segera duduk di pangkuannya, setidaknya harus mengamankan perasaan Cani dulu.
Cani menolak awalnya, bagaimanapun ia malu dengan para pelayan lain yang sedang melakukan tugasnya. “Tidak apa, mereka semua tidak akan menganggap kita ada. Jadi, duduklah..”
Karena Lucas mengatakan hal seperti itu sudah pasti langsung Cani duduk dipangkuan pria itu. Ia cemberut sambil memainkan kancing kemeja yang Lucas pakai, ia sedih sebenarnya karna pagi pagi sudah mendapatkan omelan dari Zoya.
“Padahal aku sudah memakai pakaian yang sangat sopan, Dad. Tapi, masi aja salah dimata istrimu itu. Menyebalkan!” Cani mengadu lagi, ia memeluk Lucas erat.
Punggung belakang Cani mendapatkan usapan lembut dari Lucas. Ia tahu perasaan seperti apa yang sedang Cani rasakan, ia dapat merasakan hal itu.
“Begini saja.. Kalau Zoya mengatakan apapun tidak usah dengar, angguki saja lalu tetap fokus dengan hal yang kau lakukan.” ucap Lucas yang kini sudah saling tatap dengan Cani.
Apa yang dikatakan Lucas menurut Cani sangatlah benar, wanita itu mengangguk mantap sambil tersenyum manis. Jangan lupa tangan Lucas tetap mengelus pipi Cani yang chubby.
“Kalau tersenyum begini makin cantik tau,” Puji Lucas yang mana hanya membuat Cani memanyunkan bibir saja.
“Eh apa maksud tu bibir, minta cipok iya?” Lucas gemas, ia langsung melumat bibir Cani dengan sedikit terburu-buru sampai Cani sendiri kewalahan membalasnya.
Cani memukul dada bidang Lucas karena sudah merasakan sesak, ia menatap tajam Lucas yang malah tertawa karna Cani yang terengah-engah karna ulahnya.
“Rakus amat, kaya mau dimakan gitu bibir aku sama Daddy..” ucapan Cani membuat tawa Lucas pecah.
“Lucas sayang..” Suara panggilan itu mengejutkan Cani, ia bergegas turun dari pangkuan Lucas. Berlari menuju meja dapur pura-pura mengelap meja dan tentunya Lucas yang siap-siap mengekspresikan wajahnya untuk biasa saja.
“Loh kamu belum berangkat, sayang?” tanya Lucas, kalau Zoya tidak memanggil namanya tadi mungkin saja semua ini akan ketahuan.
Diam-diam sesekali Lucas menatap kearah Cani yang ternyata sudah pergi mungkin menuju halaman belakang.
“Mobil aku mogok, nggak tahu kenapa. Aku minta diantar kamu deh ke Kos Fani aja,” ucap Zoya yang mana hanya di angguki saja oleh Lucas.
Padahal Lucas masih memiliki sedikit waktu senggang untuk memanjakan Cani, eh malah semua itu gagal karna Zoya.
“Mas lihat apa si?” tanya Zoya karna sang suami terus melihat kearah pintu paling belakang diujung sana.
“Hem, tidak ada.. Ayo kita berangkat,” Lucas bangkit dari duduknya, ia melihat kearah Zoya yang tersenyum sambil bergelayut manja di lengan kekarnya.
Disaat mau masuk kedalam mobil tiba-tiba saja Zoya mengatakan kepada Lucas jika ada barangnya yang ketinggalan. Wanita itu pamit untuk mengambil, Lucas menunggu saja dengan bersandar pada badan mobil.
Tiba-tiba suara seseorang mengejutkan dirinya, ia melihat pohon bonsai yang terus bergerak kesana-kemari. Terlihat Cani disana mengintip, terlihat menggemaskan dimata Lucas.
Cani teruskan niatmu untuk merebut Lucas 😂 aku setuju jika kelakuan Zoya macam itu
maaf Zoya mungkin suatu saat kau bersama Saka saja yang tulus mencintaimu
apa lebih dominan ke Cani yang masih daun mudah waktunya di panen dan dipetik🤭😂😂