Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Tidak Asing
"Bang Harsa?" panggil Rania pelan.
"Abang datang sama kak Aryan?" tanya Rania pada kakak angkatnya itu.
"Iya. Kenapa?" jawab Harsa.
"Kakak bilang dia sama orang yang...."
"Dia ada di teras depan," ucap Harsa memotong perkataan Rania.
"Ohhh, Ara kira...."
"Sudah! Ayo temui orangnya," ucap Aryan, sambil menunjuk dengan dagunya agar Rania keluar.
Setelah bicara panjang lebar, akhirnya Rania sepakat dengan orang yang akan memborong pembangunan perumahan miliknya. Rania percaya sepenuhnya pada Aryan. Pilihan kakaknya itu tidak mungkin salah. Ditambah dukungan dari Harsa, Rania semakin percaya bekerja sama dengan Wildan. Rania tidak tahu, jika Wildan adalah orang dari perusahaan milik Harsa.
"Ini perjanjian kerjasamanya," ucap Aryan yang sudah mempersiapkan segalanya.
Saat Rania akan tanda tangan, ponselnya berdenting, tanda ada notifikasi yang masuk. Rania memilih untuk menandatangani kontrak perjanjian terlebih dulu baru setelahnya dia membaca pesan masuk yang ternyata dari Winda.
Kening Rania mengeryit melihat pesan yang dikirimkan oleh Winda. Dia tidak mengerti apa maksud sahabatnya itu mengirim foto tuan Bryan dengan seorang wanita cantik yang penampilannya cukup menggoda. Tapi wajahnya tidak asing bagi Rania. Sepertinya dia pernah bertemu dengan wanita itu. Kapan dan di mana, Rania lupa.
"Ada apa?" tanya Harsa yang sejak tadi memperhatikan Rania.
Baru saja Rania akan menjawab pertanyaan Harsa, ponselnya berdering. Panggilan masuk dari Winda. Langsung saja Rania menerima panggilan dari sahabatnya itu.
"Winda," ucap Rania memberitahu Harsa.
"Penasaran enggak?" tanya Winda begitu Rania mengangkat panggilannya.
"Salam dulu Neng Winda!" balas Rania.
"Siap bu Haji, waalaikumsalam." Jawab Winda.
Rania menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya ini. Walaupun suka error, Rania sangat menyayangi sahabatnya itu.
"Penasaran enggak?" ulang Winda pertanyaanya.
"Enggak!" jawab Rania.
"Ishhh," balas Winda kesal. Rania terkekeh.
"Dia ibu kandung Alexa," ucap Winda tetap menginformasikan, walau Rania tidak ingin tahu.
Rania diam sejenak mendengar informasi dari sahabatnya tersebut. Mencoba mengingat kembali, dimana dia pernah bertemu atau melihat wanita yang ternyata ibu Alexa itu.
"Kamu yakin?" tanya Rania akhirnya.
"Yakin. Sudah di klarifikasi sama kak Ansel," jawab Winda.
"Kak Ansel sama kamu? Ada bunda juga?" tanya Rania.
"Dia sendiri. Sekarang orangnya sudah pergi. Katanya sih tidak akan membiarkan wanita itu mengganggu kamu." jawab Winda.
"Apa hubungannya sama aku?" tanya Rania lagi.
"Nah, kalau itu aku juga tidak tahu. Coba tanyakan saja pada kakak kamu," ucap Winda.
"Aduuuhhh!" ucap Winda lagi.
"Kamu kenapa Win?" tanya Rania cemas begitu mendengar Winda yang berteriak aduh.
"Enggak apa-apa. Aku lupa mau kasih tahu kamu. Alexa sudah sadar. Tadi aku lihat suami kamu mengunjungi kekasihnya itu."
"Alhamdulillah. Semoga dia cepat pulih." sahut Rania, informasi yang Winda berikan.
"Ampuuunnn deh sama ibu peri. Baik banget jadi orang." balas Winda.
Rania kembali terkekeh mendengar balasan Winda. Tidak salah kan jadi orang baik. Alexa memang pernah menyakiti Rania. Tapi semua sudah berlalu. Alexa sedang tidak baik-baik saja. Jadi tidak salah jika mendoakan yang terbaik untuk putri tuan Bryan itu.
Percakapan antara Rania dan Winda berakhir. Winda yang mengakhiri panggilannya. Sahabat Rania itu harus kembali bekerja. Yang penting dia sudah memberitahu Rania seperti permintaan Ansel. Termasuk pesan pria itu, agar Rania waspada berhati-hati.
Rania tidak sadar jika sejak tadi Harsa dan Aryan memperhatikan dia sambil mencuri dengar perbincangan antara dua sahabat itu.
"Alexa sudah sadar?" tanya Aryan. Rania mengangguk.
"Apa maksud Ansel agar kamu waspada dan hati-hati?" tanya Aryan lagi. Dia tahu, adik sepupunya pasti menyembunyikan sesuatu.
"Tidak ingin berbagi?" kali ini Harsa yang bertanya karena Rania hanya diam saja.
"Bukan begitu. Ara sendiri tidak tahu maksud kak Ansel itu apa? Bang." Jawab Rania.
"Mungkin kak Ansel minta Ara waspada dan hati-hati dengan ibu kandungnya Alexa." ucap Rania lagi.
"Ibu kandung Alexa?" tanya Aryan.
Rania mengagguk lalu menunjukan foto yang dikirimkan Winda. Aryan memperhatikan foto tersebut. Dia merasa tidak asing dengan wajah wanita itu.
"Seperti pernah bertemu," ujar Aryan.
"Dimana Kak? Ara juga merasa pernah bertemu dia. Tapi lupa di mana." ucap Rania.
Kini Harsa yang memperhatikan foto tuan Bryan dengan ibu Alexa itu. Sama seperti Aryan dan Rania, dia merasa tidak asing melihat wajah wanita itu.
"Sebentar!" ucap Rania sambil meminta ponselnya yang berada di tangan Harsa.
Rani membuka pesan dari aplikasi hijau. Dia baru ingat foto yang dikirimkan Adrian saat mereka bertemu.
"Ketemu!" seru Rania.
"Ara ingat wajahnya dari foto yang di kirimkan Adrian." ucap Rania, lalu menunjukan foto tersebut pada Aryan dan Harsa.
"Untuk apa Adrian mengirim foto ini?" tanya Aryan.
Rania melihat pada kakak sepupunya itu. Lalu dia menyampaikan kembali apa yang Adrian sampaikan tempo hari.
Ponsel Aryan berdering di tengah-tengah penjelasan Rania. Melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Aryan segera menerima panggilan itu.
***
Adrian meninggalkan rumah sakit. Bukan kembali ke perusahaan, dia justru ke kantor Aryan. Namun sayang, Adrian tidak menemukan keberadaan kakak sepupunya itu.
Berdasarkan keterangan dari sekertaris Aryan, kakak sepupunya itu berada di kediaman Rania. Adrian ingin menyusul, namun sayang, dia tidak tahu di mana tempat tinggal Rania saat ini.
"Kenapa kamu bisa sebodoh ini Adrian?" ucap Adrian mengumpat dirinya sendiri.
Satu-satunya cara untuk bertemu Aryan, dia harus menghubungi kakaknya itu. Namun sudah panggilan yang kesekian kalinya, panggilan ke nomor kakak sepupunya itu belum bisa tersambung. Aryan masih berada dalam panggilan yang lain.
***
Nyonya Alana mengunjungi Alexa. Dia membawakan pakaian ganti tuan Bryan dan juga makanan untuk suaminya itu. Tuan Bryan tidak pernah pulang ke rumah selama Alexa di rawat. Pria itu akan berada di kantor saat Nyonya Alana bisa menggantikannya menjaga Alexa. Kembali lagi ke rumah sakit, jika pekerjaanya sudah selesai. Seperti itulah rutinitas tuan Bryan beberapa hari ini.
Nyonya Alana tidak mempermasalahkan apa yang tuan Bryan lakukan. Dia mencoba mengerti perasan pria yang sudah sangat lama mendampingi hidupnya. Walau tuan Bryan sempat salah jalan akibat godaan dan rayuan Angel.
Langkah nyonya Alana terhenti, begitu dia mendengar suara seorang wanita berteriak memanggil suaminya, Bryan.
"Ternyata wanita itu lagi." gumam nyonya Alana.
Nyonya Alana menghentikan langkahnya saat dia menangkap sosok Adrian yang tengah memperhatikan suaminya dan wanita yang melahirkan Alexa, yang tengah berdebat.
Nyonya Alana awalnya ingin menyapa Adrian. Namun dia terkejut saat tahu Adrian tengah bicara dengan seseorang yang ternyata orang yang Adrian minta untuk mengawasi Angel.
Nyonya Alana mencuri dengar apa yang Adrian bicarakan dengan orang kepercayaannya. Dia terkejut saat tahu, Angel orang yang mempengaruhi Adrian selama ini untuk membenci Rania.
"Ternyata kamu yang sudah merencanakan ini semua!" gumam nyonya Alana geram.
...☆☆☆...
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
sehat selalu author
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....